Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Anna Gustika Efendi, 11950224793


4D
Jenis-jenis Sistem Informasi
Sabtu, 27 Maret 2021

Fakultas Sains dan Teknologi Teknik Industri

Pada era globalisasi dan informasi saat ini, peranan sistem informasi telah menjadi salah
satu syarat mutlak atau kunci keberhasilan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seluruh
organisasi, baik swasta (private) maupun publik (government). Tujuan dari sistem informasi
adalah menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga
pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan, tepat waktu dan tepat nilainya atau
akurat.
Jenis-jenis Sistem Informasi adalah sebagai berikut:
1. Routine Processing System (RPS)
Routine Processing System (RPS), digunakan untuk melayani berbagai kebutuhan yang
telah terdefinisi dan terjadwal secara rutin. Adapun pengaplikasian sistem ini pada sistem
sebuah bank maupun instansi keuangan lainnya.

2. Decision Support System (DSS)


Decision-support systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level sebuah
organisasi yang mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit untuk mendukung
pengambilan keputusan yang terstruktur dan semi terstruktur. Input pada level ini adalah data
dengan volume yang rendah. Proses dalam sistem ini adalah Interactive. Sedangkan outputnya
adalah Decision Analysis. Usersnya adalah Professionals, Staff. Contoh : Contract Cost
Analysis. Biasanya DSS ini digunakan untuk melayani kebutuhan yang tidak dapat
didefinisikan dengan baik dan biasanya terjadi pada saat perancangan.
Adapun karakteristik dari DSS yaitu:
a. Flexible, Adaptable, Quick
b. User Controls Inputs/Outputs
c. No Professional Programming
d. Supports Decision Process
e. Sophisticated Modeling Tools
Pada dasarnya, konsep implementasi DSS di dunia kerja banyak sekali digunakan oleh
berbagai perusahaan berbasis data. Namun, yang paling sering menerapkan DSS adalah
Business Intelligence dalam hal pengumpulan data dan presentasi data dalam bentuk
Dashboard. Selain itu, bidang industri perusahaan yang bisa dijadikan contoh ialah airline
industri atau maskapai penerbangan.
Teknologi aplikasi yang digunakan ialah sistem aplikasi berbasis website dan bisa diakses
pada suatu URL tertentu dari PC ataupun smartphone milik pengguna dengan kapasitas
minimum, baik kapan saja dan dimana saja pengguna berada. Metodologi, proses, dan
perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI ialah komponen kunci yang memberikan
analisa data, pelaporan, serta monitoring yang kaya pada pengguna sistem. Kemudian juga
DSS sangat bermanfaat bagi perusahaan asuransi yaitu untuk menentukan besarnya premi yang
akan diterima.Tarif atau premi yang ditetapkan harus bisa menutupi claim (risiko) serta biaya-
biaya asuransi, dan sebagian dari jumlah penerimaan perusahaan (keuntungan) juga Untuk
memastikan bahwa klaim yang sah dibayar tepat pada waktunya, setiap perjanjian reasuransi
mencantumkan ketentuan klaim.

3. Classical Management Information System (CMIS)


Classical Management Information Sistem digunakan untuk melayani kebutuhan
pembuatan laporan kegiatan yang telah terjadwal dan terdefinisi dengan baik. Sistem ini
merupakan alat yang sangat berguna untuk menunjang dan mengendalikan operasi
perusahaan. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengumpulkan dan mengatur semua
data dari berbagai tingkat perusahaan, meringkas, kemudian memfasilitasi dan meningkatkan
kualitas dari pengambilan keputusan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas
sebuah perusahaan. Sistem ini berbasis komputer dan dapat berupa
lembar excel atau platform yang lebih kompleks. Selain itu data dapat diakses dan diolah
secara internal maupun eksternal. Sehingga, sistem informasi yang digunakan lebih efisien dan
produktif.
Dalam perusahaan classical management information system ini memiliki beberapa
fungsi yakni:
a. Membantu dalam proses pengambilan keputusan
b. Membantu dalam menemukan suatu masalah
c. Membantu dalam hal membandingkan kinerja bisnis
d. Membantu dalam hal koordinasi antar departemen

Berikut merupakan contoh dari sistem informasi manajemen untuk bisnis yang anda
kembangkan:
a. Enterprise Resource Planning (ERP)
Untuk sistem ini sangat sering digunakan oleh perusahaan besar. ERP sendiri
digunakan untuk memanajemen dan mengelola data yang terintegrasi antar unit dalam
perusahaan.
b. Supply Chain Management (SCM)
Sistem ini sangat bermanfaat bagi pihak manajemen untuk melakukan integrasi data.
Contohnya seperti manajemen suplai bahan baku dimulai dari pemasok, produsen,
pengecer, hingga konsumen.
c. Transaction Processing System (TPS)
TPS yang berfungsi untuk melakukan proses data dalam jumlah besar serta transaksi
yang besar dan dilakukan secara rutin. Sistem ini sangat cocok untuk bisnis yang
bergerak dalam hal keuangan seperti inventaris, bank, dll.
d. Office Automation System (OAS)
OAS yang digunakan untuk mempermudah dan memperlancar komunikasi antar
departemen dalam satu perusahaan. Kemudian, dapat mengintegrasikan antar server
dalam perusahaan. Contohnya adalah penggunaan email.
e. Informatic Management System (IMS)
Sistem ini sangat cocok untuk menganalisis sebuah informasi untuk mengambil
keputusan.
f. Knowledge Work System (KWS)
Sistem yang satu ini lebih mengarah dalam hal mengintegrasikan pengetahuan baru ke
dalam sebuah organisasi atau entitas. Pengetahuan maksudnya adalah sebuah hal baru
yang dapat meningkatkan produktivitas dalam bisnis yang anda jalankan.
g. Executive Support System (ESS)
Pada sistem ini cenderung menguntungkan pada seorang manajer. Karena ESS mampu
membantu manajer dalam membantu berinteraksi dengan lingkungan perusahaan.
Interaksi tersebut dapat berupa bantuan grafik dan alat komunikasi lainnya.
h. Decision Support System (DSS)
Untuk sistem terakhir ini sangat membantu seorang manajer dalam mengambil sebuah
keputusan dengan cara mengamati lingkungan di dalam perusahaan. Pengamatan disini
sangat penting agar bisnis yang dijalankan dapat berkembang dan meningkatkan
produktivitas.

4. Real Time system (RTIS)


Real Time System (RTIS) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang tidak hanya
berorientasi terhadap hasil (output) yang dikeluarkan tetapi juga merupakan system yang
dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dalam kebutuhan waktu tertentu. Di dalam real-time
system, waktu merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Faktor waktu menjadi
sesuatu yang sangat kritis dan sebagai tolak ukur baik-tidaknya kinerja keseluruhan sistem
tersebut., selain itu dapat dikatakan sebagai kondisi pengoperasian dari suatu sistem perangkat
keras dan perangkat lunak yang dibatasi oleh rentang waktu dan memiliki tenggat waktu yang
jelas. Adapun penerapan dari RTIS ini adalah sebagai berikut:
a. Aplikasi industri, yaitu sebagai sistem kontrol proses, sistem otomasi industri, pengujian
dan pengukuran peralatan, dan peralatan robotik.
b. Aplikasi dibidang medis, yaitu sebagai alat robotik, scanner MRI (Magnetic Resonance
Imaging), peralatan terapi radiasi, monitor yang terletak disamping tempat tidur, tomografi
aksial terkomputerisasi (CAT), alat pemacu jantung (Pacemaker).
c. Aplikasi pada peralatan peripheral, seperti pada printer laser, mesin fotokopi digital, mesin
fax, kamera digital, dan scanner.
d. Aplikasi pada otomotif dan transportasi, yaitu sebagai sistem kontrol mesin otomotif,
kontrol sinyal lalu lintas jalan, kontrol lalu lintas udara, kontrol kereta api berkecepatan
tinggi, dan sistem navigasi mobil.
e. Aplikasi telekomunikasi, yaitu pada sistem seluler, video conference, dan modem kabel.
f. Aerospace, yaitu RTIS sebagai avionik (peralatan elektonik pada pesawat), simulasi
penerbangan, sistem manajemen kabin maskapai penerbangan, sistem pelacakan satelit,
dan komputer pesawat on-board.
g. Aplikasi pada peralatan elektronik, yaitu sebagai kontrol pada set-top box, peralatan audio,
telepon Internet, oven microwave, mesin cuci cerdas, sistem keamanan rumah, AC dan
pendinginan, mainan, dan ponsel.
h. Aplikasi Pertahanan, yaitu sebagai sistem panduan rudal,
sistem anti-rudal, sistem berbasis satelit surveilans.

5. Distributed data Processing System (DDPS)


Distributed Data Processing System (DDPS) dalam bahasa indonesia berarti sistem
pengolahan data terdistribusi. DDPS merupakan sekumpulan komputer yang saling berkoneksi
untuk memenuhi kebutuhan pengolahan informasi dari satu entity perusahaan atau organisasi
modern. Didukung oleh komputer dan komunikasi, sistem pengolahan data terdistribusi
merupakan media pelayanan data. Diperlukan jaringan komunikasi komputer pada sistem
pengolahan data terdistribusi untuk dapat saling berhubungan antar site. Jaringan komputer
adalah interkoneksi antara sejumlah komputer autonomous yang dapat saling bertukar
informasi antara komputer yang saling terhubung. Bentuk komputer yang saling terhubung
biasanya disebut dengan Node, Host atau Site.
Sistem pengolahan data terdistribusi dapat diakses oleh pengguna dengan menggunakan
dua aplikasi yaitu berupa aplikasi lokal dan aplikasi global, sehingga distributed data
processing system memiliki karakteristik yaitu :
a. Kumpulan dari data logik yang digunakan bersama-sama.
b. Data di bagi menjadi beberapa fragment.
c. Fragment mungkin mempunyai copy ( replika ).
d. Fragment / replika nya di alokasikan pada yang digunakan.
e. Setiap site berhubungan dengan jaringan komunikasi.
f. Data pada masing-masing site dibawah pengawasan DBMS.
g. DBMS pada masing-masing site dapat mengatasi aplikasi lokal, secara otonomi.
h. Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu global aplikasi.
Pengaruh Distributed Data Processing System Pada Organisasi
a. Meningkatkan kemampuan komputasi
b. Meningkatkan kemampuan Data Storage
c. Memungkinkan kerja lebih efisien
d. Meningkatkan End-user, manajemen punya otoritas lebih

Contoh implementasi dari Distributed Data Processing System (DDPS)


a. Aplikasi facebook.Com yang biasa anda gunakan untuk bersosialisai dengan saudara,
kawan dan orang di seluruh dunia melalui internet. Bila kita lihat aplikasi tersebut,
database tidak didistribusikan, tetapi proses sistem dan penggunaan fungsi-fungsi
atau feature pada sistem terpisah-pisah prosesnya tidak satu proses saja dalam satu waktu.
Pada waktu tertentu ada orang yang sedang isi status, dan mungkin di waktu yang sama
ada sedang mencari teman, ada yang mengupload foto dan sebagainya. Tampak disini
beberapa proses pada sistem terdistribusi pada setiap client yang berbeda.
b. Pada penggunaan aplikasi pembayaran / transaksi online pada suatu perusahaan, misalnya
saja tiket pesawat terbang. Aplikasi tersebut juga contoh dari aplikasi pengolahan data
terdistribusi, dimana data pembayaran ada tersimpan di database bank, sementara data
tiketnya tersimpan di database server maskapai yang menyediakan aplikasi tiket online
tersebut.
Referensi
Harsono, N., Sukaridhoto, S., Subhan, A., Sudarsono,A. 2006. MODEL DISTRIBUTED-DATA
PROCESSING BERBASIS OPEN-SOURCE UNTUK PENGOLAHAN DATA
KEPENDUDUKAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI E-GOV INDONESIA
Robot, R.B., Sinsuw, A.A.E., Lantang, O., Tulenan, V. 2014. PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI ADMINISTRASI DI PUSAT KEBUGARAN BERBASIS WEB. Jurnal Teknik
Informatika.
Jain, Rajni dan Raju S.S. 2016. Decision Support System in Agriculture using Quantitative Analysis.
Agrotech Publishing Academy. India
Djanali, S., Shiddiqi, A. M., Studiawan, H., Ciptanigtyas, H.T. 2014. Real Time Train Monitoring using
Google Maps. Journal of Proceeding Series, Vol. 1

Anda mungkin juga menyukai