b. NPSN : 40308548
beli/Hibah
Visi
30
Misi
kompetensi kelulusan
Tujuan
berbudaya daerah.
.
1. Ruang Kelas 21 < 63 m²
2. Ruang Kepala Sekolah 1 -
3. Ruang Guru & Tata Usaha 1 -
4. Ruang Kesenian 1 -
5. Ruang Keterampilan 1 -
31
6. Ruang Serbaguna 1 -
7. Perpustakaan 1 11x13
8. Lab. Bahasa 1 9x13
9. Lab. Multimedia 1 -
10. Lab. IPA 1 9x13
11. Lab. Komputer 1 9x13
12 Mushola 1 -
13. Ruang UKS 1 -
14. Lap. Olahraga 1 -
15. Kamar Kecil Siswa 3 -
16. Kamar Kecil Guru 1 -
5. Data Guru
Responden pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1
Takalar. Penelitian ini mengambil responden dari siswa dengan asumsi bahwa
32
mereka lebih banyak kenal dengan guru Bahasa Daerah dan sudah lama
karakteristik guru Bahasa Daerah dalam mengajar dan juga lebih bisa
mereka.
Guru Bahasa Daerah dan Tata Usaha juga merupakan responden yang akan
responden dalam penelitian ini dengan sistem acak tanpa memberikan porsi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Takalar yang berjumlah 285 siswa. Sedangkan yang menjadi
sampel penelitian ini adalah sejumlah 30 siswa kelas VII. Siswa yang terpilih
ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 4 maret 2016 dan berakhir pada hari
kamis tanggal 18 maret 2016. Adapun data yang disajikan dalam bab ini dan
maka peneliti menyajikan data tentang: (1) Bagaimana Peran Guru Dalam
33
Proses Belajar Mengajar Pada Pembelajaran Bahasa Daerah di Kelas VII SMP
peneliti akan sajikan datanya dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di
berikut:
a. Peran Guru Bahasa Daerah Terhadap Prestasi dan Hasil Belajar Siswa
prestasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diperoleh datanya dari hasil
guru bahasa daerah dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa belum
34
efektif. Dalam hal ini pembelajaran bahasa daerah di SMP Negeri 1
bahasa daerah.
sebagai berikut:
majemuk, yaitu faktor yang satu saling berpengaruh terhadap faktor yang
35
lainnya. Namun demikian, faktor yang paling penting adalah guru, karena
melekat pada pribadi seorang guru, akan diterima oleh peserta didiknya
PBM
daerah dalam proses belajar mengajar, maka dapat diperoleh datanya dari
Nah, seperti yang saya bilang tadi, bahasa daerah itu barupi
diajarkan sebelum masuknya K13,belajar ji bahasa daerah karena
adaji di rapor. Karena pertimbangan sekolah terpaksa bahasa
daerah dimasukkan di mulok. Dulu itu yang masuk mulok yaitu
pelajaran prakarya. Nah kalau mengenai guru bahasa daereah itu
sendiri, masih kurang, karena guru bahasa daerah di sekolah ini
ada tiga orang ji. Satu orang PNS yang duanya masih tenaga
honorer, itupun bukan bidang bahasa daerah dulunya na ambil.
Kalau yang PNS memang jurusan bahasa daerah.
36
Berikut deskripsi bagaimana strategi yang dilakukan guru bahasa
daerah dalam proses belajar mengajar, maka dapat diperoleh datanya dari
daerah dalam proses belajar mengajar, maka dapat diperoleh datanya dari
berikut:
Hambatan yang kami alami masih banyak siswa yang tidak tau
menulis akasara lontara apalagi kalau saya suruh mi membaca
banyak siswa yang belum mampu. Nah.. barupi juga ini belajar
bahasa daerah lagi, karena di K13 Tidak ada pembelajaran
bahasa daerah. Karena pertimbangan sekolah, maka bahasa
daerah dimasukkan di mulok pengganti mata pelajaran prakarya.
Jadi rapornya siswa tidak ada pelajaran bahasa daerah, cuman
inisiatifnya ji sekolah memasukkan bahasa daerah di rapor.
Berikut deskripsi bagaimana strategi yang dilakukan guru bahasa
daerah dalam proses belajar mengajar, maka dapat diperoleh datanya dari
berikut:
Strategi yang saya pakai biasanya saya kasi tugas menulis aksara
lontara baru saya suruh hafal lalu saya suruh pajang dikelas
37
sebagai hasil karya siswa. Biasanya juga saya sering kasi kelong
supaya tertarik siswa belajar bahasa daerah. saya memotivasi
siswa untuk lebih giat serta menumbuhkan rasa minat siswa dalam
mempelajari bahasa daerah. Karena mungkin sebagian siswa
memandang rendah pembelajaran bahasa daerah padahal bahasa
daerah banyak nilai-nilai kearifan local didalamnya.
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa masih
daerah, guru yang mengajar bukan pada bidang pelajaran bahasa daerah
itu sendiri. Selain itu pelajaran bahasa daerah masih sebatas diajarkan
38
Kelas VII SMP Negeri 1 Takalar
Mengelola Kelas
dimiliki oleh guru bahasa daerah dalam mengelola kelas pada proses
siswa saat berada dalam kelas. Jika guru sudah mengetahui kebutuhan-
kebutuhan siswa, maka siswa akan merasa puas karena menganggap guru
laku tersebut.
bahasa daerah pada proses belajar mengajar, maka dapat diperoleh datanya
dari hasil wawancara antara peneliti dengan siswa kelas VII sebagai
berikut:
39
Kami kadang-kadang dapat memahami dan menerima metode
ceramah daripada harus mencatat. Karena metode ceramah lebih
mudah kami pahami materi pelajaran yang disampaikan guru
kami. tapi kadang juga kami bosan dan mengantuk dalam kelas.
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pendapat
terasa fakum, hal ini dikarenakan siswa hanya sebagai pendengar saja
tentang metode tanya jawab yang digunakan oleh guru bahasa daerah
dapat diperoleh datanya dari hasil wawancara peneliti dengan siswa kelas
materi adalah metode tanya jawab. Pendapat siswa tentang metode tanya
40
karena dapat membangkitkan semangat siswa. Namun terkadang membuat
siswa merasa bingung ketika apa yang ditanyakan kurang begitu dipahami
oleh siswa. Terkadang ada kosa kata dalam bahasa Makassar yang tidak
guru bahasa daerah tersebut sama–sama baik dan efektif, tetapi dalam
diberikan.
disukai oleh siswa dari berbagai metode yang digunakan guru bahasa
daerah, dapat dilihat dari hasil wawancara peneliti dengan siswa kelas VII
sebagai berikut:
Metode ceramah dan Tanya jawab lebih kami sukai dari beberapa
metode lain yang digunakan guru bahasa daerah. Karena dengan
metode ini kami lebih mudah memahami.
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa dari
adalah metodde ceramah dan tanya jawab, sedangkan metode lain seperti
siswa lebih banyak menyukai metode ceramah dan tanya jawab karena
41
sangat penting untuk ditetapkan dalam PBM, untuk mencapai peningkatan
selama PBM. Tetapi ada juga yang masih monoton pada satu metode
dalam PBM. Hal ini dikarenakan banyak factor, antara lain tingkat
terperlepas dari peranan guru. Tanpa adanya guru pembelajaran akan sulit
menjadi pihak yang sangat vital. Guru memiliki peran yang paling aktif
42
guru. Guru juga memiliki banyak kewajiban dalam pembelajaran dari
signifikan. Dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang secara umum sudah
sebagian besar guru di sekolah ini yaitu Guru bahasa daerah di sekolah ini
berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran dapat tercapai. Hal ini
43
Berdasarkan temuan hasil observasi dijelaskan bahwasanya
Didalam rapor siswa tidak ada pemberian nilai untuk mata pelajaran
bahasa daerah. Selain itu tenaga pengajar bahasa daerah itu sendiri masih
ajar dan buku-buku bacaan tentang bahasa daerah masih minim sehingga
mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu sarana dan
kepada siswa untuk lebih giat dan menumbuhkan minat untuk belajar
bahasa daerah. Hal ini sangat berperan pada kemajuan dan perkembangan
siswa melalui proses belajar. Bila guru memotivasi secara tepat mengenai
sasaran dengan tujuan yang jelas maka siswa akan belajar lebih tekun,
44
mengandalkan penguasaan atas materi atau ilmu yang akan diajarkan.
belajar yang diarahkan pada pencapaian tujuan belajar. karena itu seorang
mengajar yang baik dan bisa menjadi guru yang profesional maka
cerminan bagi peserta didiknya, Berhasil atau tidaknya seorang guru bisa
dukungan dan arahan kepada siswa agar lebih menyenangi dan aktif
dalam pembelajaran bahasa daerah. Hal ini sudah baik dilakukan karena
45
keseluruhan. Memberikan pengecekan apakah siswanya telah berhasil
mengenai soal tugas. Tindakan ini sudah tepat dilakukan guru, karena
sebagai dasar bagi pelajaran yang akan dibahas serta usaha dalam
sudah baik dilakukan oleh guru. Dengan menyelipkan humor siswa tidak
merasa bosan mengikuti pelajaran dan topik bahan ajar yang diberikan
suasana hangat dan akrab dan mampu mendorong motivasi siswa agar
siswa senang dan dapat menyerap materi bahan ajar dengan baik
bagi setiap Guru, hal ini agar para siswa tidak merasa jenuh dan
46
sebagian guru ada yang dapat menggunakan berbagai metode dalam
PBM, sebagian yang lain hanya monoton pada satu metode. Hal ini
yang juga sering digunakan adalah metode tanya jawab. Metode tanya
pendengar yang pasif. Selain metode ceramah dan tanya jawab, metode
lain yang juga digunakan oleh Guru Bahasa Daerah di Kelas VII SMP
dan demonstrasi.
oleh Guru ini menunjukkan bahwa Guru Bahasa Daerah di Kelas VII
metode dalam proses belajar mengajar, hal ini diperlukan agar bisa
47
untuk memahami materi yang diberikan. Hal ini terbukti dari hasil
mudah dipahami dari apa yang disampaikan oleh Guru dalam PBM,
karena bila Guru hanya menggunakan pada satu metode maka suasana
kelas akan fakum dan siswa akan merasa jenuh dan bosan (mengantuk).
ceramah dalam penyampaian materi ajar. Para siswa sebagian besar dapat
dan kebosanan dan suasana kelas yang fakum. Selain metode ceramah,
jawab) yang digunakan oleh guru Bahasa daerah itu sama-sama baik dan
48
Tanya jawab, Diskusi dan Demonstrasi), metode yang paling disukai oleh
49