Anda di halaman 1dari 42

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk


menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati dan pikirannya baik melalui
bahasa tulis maupun bahasa lisan. Bahasa merupakan suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia karena dengan bahasa, manusia dapat
berkomunikasi menyampaikan pendapatnya kepada manusia lain. Roziah
(2014:1) menyatakan “bahasa adalah media tutur yang dengannya seseorang dapat
menyampaikan informasi kepada orang lain”.

Bahasa digunakan manusia untuk berinteraksi dalam kehidupan sosial


melalui tatap muka langsung, media telepon genggam (gawai), media massa baik
koran, radio maupun televisi. Salah satu pemanfaatan perkembangan teknologi
ialah aplikasi bahasa untuk berkomunikasi lewat media massa yakni tayangan
dalam televisi yang beragam seperti sinetron, berita, iklan, dan lawak/humor.
Kridalaksana (2008:24) mengemukakan “bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi dan mengidentifikasi diri”.

Bahasa lawak atau bahasa humor tentunya berbeda dengan bahasa sehari-
hari yang digunakan oleh masyarakat bahasa. Tujuan dari bahasa humur adalah
menimbulkan kelucuan yang dapat menghibur lawan tutur. Dardjowidjojo
(2010:12) mengemukakan “Bahasa bersifat kreatif karena struktur bahasa
memungkinkan pemakainya untuk memanipulasinya selama kaidah-kaidah
tertentu diikuti”. Selain muncul dalam interaksi sosial, humor juga muncul baik di
media cetak maupun media elektronik. Fungsi hiburan dari media terus
berkembang, dan karena tuntutan masyarakat, media televisi berusaha menyajikan
hiburan yang bisa memenuhi selera masyarakat. Hal ini dapat kita saksikan pada
program-program hiburan yang disajikan stasiun-stasiun televisi negeri ini.

Program “Indonesia Lawak Klub” (ILK) adalah sebuah program lawak yang
disiarkan oleh TRANS7. Tayang setiap hari senin dan selasa pukul 20.30 WIB di

1
TRANS7. ILK mempunyai slogan mengatasi masalah tanpa solusi. Obrolan yang
diperbincangkan ILK biasanya seputar kehidupan sehari-hari yang menjadi
perbincangan banyak pihak. Konsep acara ini adalah memepertemukan para
pelawak Indonesia yang bergabung dalam satu forum diskusi dan membahas
sebuah topik yang menjadi isu tertentu. Orang-orang yang biasa melawak itu
berkolaborasi membicarakan suatu masalah dan berusaha memberikan solusi
dengan versi yang menghibur.

Acara ini merupakan parodi dari program Indonesia Lawyers Club yang
disiarkan di tvOne. Dalam durasi 60 menit, Deny Candra sebagai moderator akan
mengundang 8-10 orang pelawak atau entertainer yang dikenal di Indonesia untuk
menjadi panelis. Selain mendengarkan komentar dari para tamu, masyarakat pun
diajak untuk menyampaikan pendapat mereka, lalu diakhir acara disampaikan
melalui rangkuman kesimpulan oleh seorang notulis yang diperankan oleh
Maman Suherman yang biasa disebut dengan Kang Maman.

Dalam rangkuman kesimpulan yang ditulis oleh Kang Maman banyak


terdapat makna. Djajasudarma (2012:7) menyatakan “makna adalah pertautan
yang ada di antara unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata)”. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya sulit menerapkan makna yang
terdapat di dalam kamus, sebab makna sebuah kata sering bergeser jika berada
dalam satuan kalimat. Menurut Ferdinand De Saussure (dalam chaer, 2012: 287)
mengemukakan “makna adalah ‘pengertian’ atau ‘konsep’ yang dimiliki atau
terdapat pada sebuah tanda-linguistik”.

Menggunakan bahasa pada dasarnya adalah menggunakan makna. Oleh


sebab itu, mempelajari bahasa termasuk didalamnya mempelajari makna-makna
yang sudah disepakati oleh penutur bahasa itu dan mempelajari bagaimana
menggabungkan setiap unsur bahasa yang memiliki makna menjadi suatu
ungkapan bahasa yang baik dan benar. Depdiknas (2008:258) menjelaskan
“semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna kata dan kalimat”.
Dengan kata lain semantik menggunakan medium bahasa sebagai media
telaahnya. Salah satu objek kajian semantik yaitu makna kiasan. Penggunaan

2
bahasa kias dimaksudkan untuk menunjukkan efek tertentu sehingga apa yang
dikemukakan lebih menarik. Pateda (2010:108) mengatakan “makna kiasan sudah
bergeser dari makna sebenarnya, namun kalau dipikir secara mendalam, masih
ada kaitan dengan makna sebenarnya”.

Alasan penulis memilih judul tentang “Analisis Makna Dalam Kumpulan


Notulen Di Acara Indonesia Lawak Klub TRANS7” karena menurut penulis
dalam kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 masih banyak
menggunakan bahasa yang tidak semua penonton pada umumnya memahami
makna yang terkandung dalam notulen seperti bahasa kiasan, penelitian ini juga
untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kumpulan notulen di
acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 menarik untuk diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan, maka dapat dirumuskan


masalah penelitian sebagai berikut:

(1) Bagaimanakah makna leksikal dalam kumpulan notulen di acara Indonesia


Lawak Klub TRANS7 ?
(2) Bagaimanakah makna gramatikal dalam kumpulan notulen di acara Indonesia
Lawak Klub TRANS7 ?
(3) Bagaimanakah makna kiasan dalam kumpulan notulen di acara Indonesia
Lawak Klub TRANS7 ?

1.3 Tujuan Penulisan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai


berikut:

(1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna leksikal yang terdapat


dalam kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7.
(2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna gramatikal yang terdapat
dalam kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7.

3
(3) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna kiasan yang terdapat dalam
kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang berjudul Analisis Makna dalam Kumpulan Notulen di


Acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 ini termasuk ke dalam ruang lingkup
linguistik bidang semantik aspek makna. Chaer (2009:59) menggolongkan jenis
makna sebagai berikut: (1) Makna Leksikal dan Makna Gramatikal, (2) Makna
Referensial dan Makna Nonreferensial, (3) Makna Denotasi dan Makna Konotasi,
(4) Makna Kata dan Istilah, (5) Makna Konseptual dan Makna Asosiatif, (6)
Makna Idiomatikal dan Peribahasa, (7) Makna Kias, (8) Makna Lokusi, Ilokusi
dan Perlokusi.

1.5 Pembatasan Masalah

Setiap penelitian perlu adanya pembatasan masalah guna mencegah


terjadinya analisis yang keliru dan mengambang. Selain itu, hal ini juga
diharapkan dapat memudahkan peneliti untuk menyederhanakan dan menerapkan
hal-hal atau masalah yang terdapat dalam pembahasan. Sesuai dengan ruang
lingkup penelitian maka penulis membatasi masalah antara lain makna leksikal,
makna gramatikal dan makna kiasan yang terdapat dalam kumpulan notulen di
acara Indonesia Lawak Klub TRANS7.

1.6 Kerangka Teori

A. Anggapan Dasar

Berdasarkan hasil pengamatan penulis bahwa dalam kumpulan notulen di acara


Indonesia Lawak Klub TRANS7 terdapat makna leksikal, makna gramatikal dan
makna kiasan.

B. Teori

4
Sebagai acuan dalam menganalisis data dan sebagai landasan, penulis mengacu
kepada beberapa teori yaitu teori yang diambil dari buku Abdul Chaer (2009),
Mansoer Pateda (2010) dan T. Fatimah Djajasudarma (2016).

1. Makna

Berbicara mengenai makna merupakan persoalan yang sangat menarik


dalam kehidupan sehari-hari. Istilah makna (meaning) merupakan kata dan
istilah yang membingungkan. Pateda (2010:79) mengatakan “bentuk makna
diperhitungkan sebagai istilah sebab bentuk ini mempunyai konsep dalam
bidang ilmu tertentu, yakni dalam bidang linguistik”. Di dalam Depdiknas
(2008:348) menjelaskan “makna adalah arti atau maksud suatu kata.
Bermakna; berarti, memepunyai (mengandung arti penting.
Membermaknakan; menjadi bermakna, memaknakan; menerangkan arti
(maksud) suatu kata”.

Djajasudarma (2016:7) menjelaskan “makna adalah pertautan yang ada di


antara unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata)”. Selanjutnya
menurut Djajasudarma “makna mempunyai tiga tingkat keberadaan, yakni (1)
makna menjadi isis dari suatu bentuk kebahasaan (2) makna menjadi isi dari
suatu kebahasaan (3) makna menjadi isi komunikasi yang mampu
membuahkan informasi tertentu. Pada tingkat pertama dan kedua dijelaskan
bahwa makna dilihat dari segi hubungannya dengan penutur, sedangkan pada
tingkat ketiga makna lebih ditekankan pada makna dalam komunikasi.

2. Makna Leksikal

Chaer (2009:60) menjelaskan “makna leksikal adalah makna yang sesuai


dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau
makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita”. Makna leksikal
dari suatu kata merupakan gambaran yang nyata tentang tentang suatu konsep
seperti kata tikus makna leksikalnya adalah sebangsa binatang pengerat yang
dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus. Makna ini tampak jelas dalam
kalimat tikus itu mati diterkam kucing atau dalam kalimat panen kali ini gagal

5
akibat serangan hama tikusi. Kata tikus pada kalimat itu jelas merujuk kepada
binatang tikus bukan kepada yang lain.

Makna leksikal suatu kata sudah jelas bagi seorang bahasawan tanpa
kehadiran kata itu dalam suatu konteks kalimat. Berbeda dengan makna yang
buan leksikal, yang baru jelas apabila berada dalam konteks kalimat atau
satuan sintaksis lain. Tanpa konteks kalimat dan konteks situasi jika kita
mendengar kata kepala pada frase kepala kantor dan kepala paku, di sini kata
kepala itu tidak bermakna leksikal, sebab tidak merujuk pada referen yang
sebenarnya. Di sini kata kepala digunakan secara metaforis, yakni
mempersamakan atau memperbandingkan salah satu ciri makna kata dengan
kepala dengan yang ada pada kata kantor dan kata paku.

Makna leksikal (lexical meaning) atau makna semantik (semantic


meaning), atau makna eksternal (external meaning) adalah makna kata ketika
kata itu berdiri sendiri, entah dalam bentuk leksem atau bentuk berimbuhan
yang maknanya kurang lebih tetap, seperti yang dapat dibaca di dalam kamus
bahasa tertentu. Menurut Verhaar dalam Pateda (2010:119) mengatakan
“semantik leksikal tidak perlu kita uraikan banyak di sini; sebuah kamus
merupakan contoh yang tepat dari semantik leksikal: makna tiap-tiap kata
diuraikan di situ”.

Dalam beberapa buku pelajaran bahasa sering dikatakan bahwa makna


leksikal adalah makna seperti yang terdapat dalam kamus. Pernyataan ini tidak
sepenuhnya benar. Mengapa? Kalau kamusnya adalah kamus kecil atau
sebuah kamus dasar maka pernyataan itu benar. Kalau kamusnya bukan kamus
dasar melainkan kamus umum atau kamus besar maka pernyataan itu tidak
benar sebab dalam kamus-kamus itu didaftarkan juga makna-makna idiom dan
kiasan.

3. Makna Gramatikal

Chaer (2009:62) menjelaskan “makna gramatikal adalah yang hadir


sebagai akibat adanya proses gramatika seperti proses afiksasi, proses

6
reduplikasi dan proses komposisi”. Menurut Pateda (2010:103) menjelaskan
“makna gramatikal (gramatical meaning), atau makna fungsional (fungsional
meaning), atau makna struktural (structural meaning), atau makna internal
(internal meaning) adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya
kata dalam kalimat. Kata mata mengandung makna leksikal alat atau indra
yang terdapat di kepala yang berfungsi untuk melihat. Namun setelah kata
mata ditempatkan dalam kalimat, misalnya “Hei, mana matamu?” Kata mata
tidak mengacu lagi pada makna alat untuk melihat atau tidak menunjuk pada
indra untuk melihat, tetapi menunjuk pada cara bekerja, cara menegerjakan
yang hasilnya kotor, tidak baik.

Belum lagi kata mata digabungkan dengan kata lain yang menghasilkan
urutan kata: air mata, mata air, mata duitan, mata keranjang, mata pisau,
telur mata sapi, yang semuanya mengandung makna yang sudah lain dengan
makna kata mata. Dengan contoh ini terlihat bahwa maksud kata mata
bergeser. Makna gramatikal adalah kata yang terbentuk karena penggunaan
kata tersebut dalam kaitannya dengan tata bahasa. Putu Wijana (2015:29)
menjelaskan “makna gramatikal adalah makna yang diperoleh dari
penggabungan satuan lingual yang satu dengan yang lain beserta ciri-ciri
prosodi yang menyertainya”.

Makna gramatikal itu bermacam-macam. Setiap bahasa mempunyai sarana


atau gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna, atau nuasan-nuansa
makna gramatikal itu. Untuk menyatakan makna ‘jamak’ Bahasa Indonesia
menggunakan reduplikasi seperti kata buku yang bermakna ‘sebuah buku’
menjadi buku-buku yang bermakna ‘banyak buku’.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan


teknik dokumentasi dan teknik catat.

a. Teknik Dokumentasi

7
Untuk mengumpulkan informasi dan data penulis menggunakan teknik
dokumentasi. Fathoni (2011:112) mengemukakan “teknik dokumentasi ialah
teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data
pribadi responden”. Penulis menggunakan teknik dokumentasi berupa video acara
Indonesia Lawak Klub TRANS7 periode 1 April – 30 April 2017.

b. Teknik Catat

Teknik catat yaitu mencatat dari bahasa lisan ke bahasa tulis yang terdapat dalam
kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 periode 1 April – 30
April 2017.

1.7.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian tentang


“Analisis data dalam kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRAN7”
dengan cara sebagai berikut :

1) Data yang telah diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan masalah


yang tercantum dalam penelitian ini.
2) Data yang sudah diklasifikasikan kemudian dianalisis sesuai dengan
urutan masalah dan teori penelitian.
3) Selanjutnya penulis menginterpretasikan data yang telah dianalisis dan
diambil kesimpulan dari hasil analisis makna dalam kumpulan notulen di
acara Indonesia Lawak Klub TRANS7.

8
BAB II DESKRIPSI DATA

Pada bab ini memaparkan, menganalisis dan menginterpretasikan data


yang mengandung makna dalam kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak
Klub TRANS7. Pada bagian analisis data ini, data-data yang telah penulis peroleh
melalui teknik dokumentasi dan teknik catat yang akan dideskripsikan.

2.1 Deskripsi Data

Deskripsi data tentang analisis makna dalam kumpulan notulen di acara


Indonesia Lawak Klub TRANS7. Penulis mengutip notulen dalam video acara
Indonesia Lawak Klub TRANS7 edisi 1 April – 30 Apeil 2017 yang penulis ambil
terdapat tujuh episode, yaitu:

Data 1

Edisi : 1 April 2017

Episode : Ada Apa Sih ?

“Jelas anak adalah amanah...

Anak adalah anugrah

Bukan barang dagangan

Dan bukan barang jualan

Tapi untuk dibahagiakan

Terhadap anak saya jadi mengingat untuk mengadopsi sedikit kalimat


yang pernah disitir oleh Benyamin Frnaklin. Tadi juga disinggung oleh Ariel
Tatum secara tersirat. Jika kamu cuma menasihati seorang anak, ia pasti akan
lupa. Jika kamu mendidiknya, ia akan mengingat. Tetapi jika kamu melibatkannya
dalam banyak hal sesuai dengan usianya, ia akan terus belajar dan belajar untuk
menjadi hebat. Juga teringat sepenggal puisi Doro Tilo jika anak dibesarkan
dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan. Jika dibesarkan dengan
dukungan, ia belajar menyenangi dirinya. Dan jika dibesarkan dengan kasih

9
sayang dan persahabatan, ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Kehadiran kita saja, tegas Ariel Tatum bagi anak jelas akan sangat
membahagiakan. Pertanyaannya Cuma satu, Anda berpihak pada koruptor 2,5
Triliun atau pada masa depan anak-anak kita ?” (Maman Suherman).

Data 2

Edisi :9 April 2017

Episode : Woman On Top

“Termonika perempuan Indonesia pertama yang menjadi pilot Air Asia.


Indonesia adalah bukti nyata. Jun Ko Tabe yang wafat pada tahun lalu di usia 77
tahun, juha adalah bukti perempuan pun bisa menjadi penakluk gunung-gunung
tertinggi di dunia. Termasuk berdiri tegak dan gagah dipuncak everest pada
tanggal 16 Mei 1975. Dan dari ungkapan Monika tersirat dan tersurat perempuan
tidak menuntut lebih, perempuan hanya meminta haknya. Dan dengan pria tidak
saling mendominasi, tidak daling mengintimidasi. Tetapi berkooparasi saling
melengkapi. Laki-laki dan perempuan semestinya ibarat alis. Alis itu indah jika
yang kiri dan kanan berada dalam posisi setara”. (Maman Suherman)

Data 3

Edisi : 15 April 2017

Episode : Pilkada DKI Putaran Kedua

“Berada diposisi netral saja saat memandu debat seperti yang pernah
dialami Najwa juga pernah dialami teman-teman di ILK, tentu tidak ringan.
Semata menjadi jembatan memang sungguh tidak mudah, harus betul-betul
menanggung beban semua kendaraan yang ada di atasnya, yang melintas di
atasnya tanpa boleh pilih kasih. Dan disela syuting saya sempat berbincang
dengan Najwa juga tersirat dari jawaban Najwa atas pertanyaan teman-teman tadi.

10
Kita bisa dapatkan dua pelajaran terbaik dari Najwa paling tidak untuk hari ini.
Yang pertama apapun profesi kamu, harta yang paling berharga adalah keluarga.
Dan pilihan terbaik adalah tidak membohongi hati nurani”. (Maman Suherman)

Data 4

Edisi : 16 April 2017

Episode : Impersonate

“Sebagai info dari duo kribo Amat Alber Ucok Aka Harahap menulurkan
album pertama di bawah bendera irama tara itu tahun 1977 dan menulurkan tiga
lagu hits neraka jahanam, rahmat dan cinta juga monalisa. Nah kata Awan
personal jiplak tadi banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi
sosok idola seperti halnya banyak jalan menuju puncak tertinggi. Bisa dari segala
mata angin dan jangan terlalu menyibukkan diri dengan pertanyaan-pertanyaan
orang. Karena kita tidak hidup dari pertanyaan-pertanyaan orang. Namun kita
hidup dari jawaban-jawaban kita atas segala permasalahan hidup. Jadi soal
inpersonate, mengapa tidak asal tak semata menjiplak mengerti dengan baik dan
seperti kata Kak Kiki Ingar tadi nilai seni jangan dirusak”. (Maman Suherman)

Data 5

Edisi : 22 April 2017

Episode : Jasa Pacar Sewaan

“Jasa harus mampu melahirkan sekaligus mewujudkan asa. Jadi sederhana


saja orang yang berjasa itu orang yang meninggalkan kebaikan yang dala
hdiupnya memeperjuangkan kebaikan, membangkitkan dan mewujudkan asa atau
harapan. Dan di atas segalanya dalam dunia jasa jangan mau dibayar untuk jadi
bodoh”. (Maman Suherman)

11
Data 6

Edisi : 23 April 2017

Episode : Spesial Jamrud

“Di lagu selamat ulang tahun kata kuncinya sungguh sangat dalam. Kado
terindah seorang kekasih adalah doa yang dilangitkan dengan setulus hati. Karena
mendoakan sungguh jauh lebih indah dari pada menduakan apalagi mendosakan.
Terakhir lirik lugas khas Jamrud mengajarkan satu hal, jangan remehkan sesuatu
yang terkesan apa adanya, tanpa basa basi karena bisa jadi justru pesannya
sungguh sangat menohok diri. Tersirat dari penyataan Kang Deni dan Kang
Ronald di segment awal dan juga teman-teman lain lebih baik ditampar kejujuran
daripada dikecup mulut manis penuh kebohongan”. (Maman Suherman)

Data 7

Edisi : 30 April 2017

Episode : Para Petualang Unik

“tidak ada istilah tua untuk menjadi petualang dan melakukan petualangan.
Bahkan tidak ada kata petualang dan petualangan tanpa kata tua. Karena tanpa
kata tua hanya ada kata pelang dan pelangan. Dan kata ini tak akan memiliki arti
sama sekali. Dan para petualan mengajarkan kita bahwa hidup harus menerima
dengan seindah-indahnya penerimaan. Hidup harus dipahami dengan setulus-
tulusnya pemahaman. Dan hidup harus dinikmati dengan sepenuh kebahagiaan
dan kesyukuran. Dan para petualang unik ini mengajarkan kita tidak ada yang
sempurna dalam hidup ini tetapi tak harus sempurna untuk bisa menikmati hidup”.
(Maman Suherman).

12
2.2 Analisis Data

Dalam menganalisis makna yang terkandung dalam kumpulan notulen di


acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 dilakukan dengan cara menganalisis dari
tiap-tiap episode selama edisi 1 April – 30 April 2017. Analisis data yang penulis
lakukan mencakup masalah (1) Bagaimanakah makna leksikal dalam kumpulan
notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 ? (2) Bagaimanakah makna
gramatikal dalam kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 ?
(3) Bagaimanakah makna kiasan dalam kumpulan notulen di acara Indonesia
Lawak Klub TRANS7 ?. pemaparan analisis ini masing-masing makna adalah
sebagai berikut :

A. Makna Leksikal dalam kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub


TRANS7

Sebelum menganalisis makna leksikal yang terdapat dalam kumpulan


notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 penulis akan menjelaskan
pengertian makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna
yang sesuai dengan hasil observasi alat indra atau makna sungguh-sungguh nyata
dalam kehidupan kita (Abdul Chaer, 2009:60). Makna leksikal dalam kumpulan
notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 adalah sebagai berikut:

1. Amanah

Kata Amanah dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 1 dalam kalimat “Jelas anak adalah
amanah”. Semua kata memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata
Amanah pada data 1 karena menurut penulis kata Amanah merupakan kata yang
jarang digunakan masyarakat umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun
arti dari kata Amanah adalah (1) sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada
orang lain; (2) keamanan; ketentraman. Kalimat notulen ini bermakna bahwa
anak merupakan titipan yang harus dijaga.

2. Anugrah

13
Kata Anugrah dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 1 dalam kalimat “Anak adalah
anugrahh”. Semua kata memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata
Anugrah pada data 1 karena menurut penulis kata Anugrah merupakan kata yang
jarang digunakan masyarakat umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti
dari kata Anugrah adalah pemberian atau ganjaran dari pihak atas kepada pihak
bawah; karunia (dari Tuhan). Kalimat notulen ini bermakna bahwa anak
merupakan karunia dari Tuhan.

3. Tegak

Kata Tegak dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 2 dalam kalimat “Termasuk berdiri
tegak dan gagah dipuncak everest pada tanggal 16 Mei 1975”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Tegak pada data 2 karena
menurut penulis kata Tegak merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Tegak adalah
berdiri; sigap (tidak lemas); lurus ke arah ke atas; setinggi orang berdiri; tetap
teguh; tetap tidak berubah. Kalimat notulen ini bermakna bahwa berdiri tegak di
puncak everest pun wanita mampu melakukannya.

4. Gagah

Kata Gagah dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 2 dalam kalimat “Termasuk berdiri
tegak dan gagah dipuncak everest pada tanggal 16 Mei 1975”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Gagah pada data 2 karena
menurut penulis kata Gagah merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Gagah adalah kuat;

14
bertenaga; besar dan tegap serta kuat; tampak mulia; megah. Kalimat notulen ini
bermakna bahwa wanita tetap kuat walau berada di puncak everest.

5. Netral

Kata Netral dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 3 dalam kalimat “Berada diposisi
netral saja saat memandu debat seperti yang pernah dialami Najwa juga pernah
dialami teman-teman di ILK, tentu tidak ringan”. Semua kata memiliki makna
leksikal tapi penulis mengambil kata Netral pada data 3 karena menurut penulis
kata Netral merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat umum dalam
berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Netral adalah tidak berpihak;
tidak berwarna; tidak dalam kelompok jantan atau betina; menunjukkan sifat yang
secara kimia tidak asam dan tidak basa. Kalimat notulen ini bermakna bahwa
bersifat tidak memihak dalam memandu debat tentu tidak mudah.

6. Ringan

Kata Ringan dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 3 dalam kalimat “Berada diposisi
netral saja saat memandu debat seperti yang pernah dialami Najwa juga pernah
dialami teman-teman di ILK, tentu tidak ringan”. Semua kata memiliki makna
leksikal tapi penulis mengambil kata Ringan pada data 3 karena menurut penulis
kata Ringan merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat umum dalam
berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Ringan adalah dapat diangkat
dengan mudah; sedikit bobotnya; enteng. Kalimat notulen ini bermakna bahwa
bersifat tidak memihak dalam memandu debat tentu tidak mudah.

7. Profesi

Kata Profesi dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 3 dalam kalimat “Yang pertama

15
apapun profesi kamu, harta yang paling berharga adalah keluarga”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Ringan pada data 3 karena
menurut penulis kata Profesi merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian. Kalimat notulen ini
bermakna bahwa apapun pekerjaan kamu keluarga tetap harta yang paling
berharga.

8. Sosok

Kata Sosok dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 4 dalam kalimat “Nah kata Awan
personal jiplak tadi banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi
sosok idola seperti halnya banyak jalan menuju puncak tertinggi”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Sosok pada data 4 karena
menurut penulis kata Sosok merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Sosok adalah
bentuk wujud atau rupa; rangka; bentuk tubuh; bayangan badan. Kalimat notulen
ini bermakna bahwa banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi
rupa idola.

9. Idola

Kata Idola dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 4 dalam kalimat “Nah kata Awan
personal jiplak tadi banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi
sosok idola seperti halnya banyak jalan menuju puncak tertinggi”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Idola pada data 4 karena
menurut penulis kata Idola merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Idola adalah orang,
gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan. Kalimat notulen ini

16
bermakna bahwa banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi rupa
orang yang menjadi pujaan.

10. Impersonate

Kata Impersonate dalam notulen merupakan kata dasar verba yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 4 dalam kalimat “Jadi soal
inpersonate, mengapa tidak asal tak semata menjiplak mengerti dengan baik”.
Semua kata memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Impersonate
pada data 4 karena menurut penulis kata Impersonate merupakan kata yang jarang
digunakan masyarakat umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari
kata Impersonate adalah menirukan. Kalimat notulen ini bermakna bahwa boleh
meniru asal tidak semata meniru dan mengerti dengan baik.

11. Lugas

Kata Lugas dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 6 dalam kalimat “Terakhir lirik lugas
khas Jamrud mengajarkan satu hal”. Semua kata memiliki makna leksikal tapi
penulis mengambil kata Lugas pada data 6 karena menurut penulis kata Lugas
merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat umum dalam berkomunikasi
sehari-hari, adapun arti dari kata Lugas adalah mengenai yang pokok-pokok;
bersifat seperti apa adanya; tidak berbelit-belit; tidak bersifat pribadi. Kalimat
notulen ini bermakna bahwa lirik khas jamrud yang embicarakan hal yang pokok-
pokok mengajarkan satu hal.

B. Makna Gramatikal dalam kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak


Klub TRANS7

Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses
gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi dan proses komposisi (Abdul

17
Chaer, 2009:62). Makna gramatikal yang terdapat dalam kumpulan notulen di
acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 adalah sebagai berikut :

1. Bukan barang dagangan

Menurut penulis, kalimat “Anak adalah Anugrah bukan barang dagangan


dan bukan barang jualan tapi untuk dibahagiakan” pada data 1 terdapat kata
dagangan yang merupakan bentuk dasar dari kata dagang yang terjadi akibat
adanya proses afiksasi dari sufiks –an sehingga menjadi dagangan, makna
gramatikal pada kata dagangan adalah barang-barang yang diperjualbelikan.
Selain kata dagangan juga terdapat kata jualan yang merupakan bentuk dasar dari
kata jual yang terjadi akibat proses afikasasi dari sufiks –an sehingga menjadi
jualan, makna gramatikal pada kata jualan adalah barang-barang yang dijual. Dan
terdapat juga kata dibahagiakan yang merupakan bentuk dasar dari kata bahagia
yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks di...-kan sehingga menjadi
dibahagiakan, makna gramatikal pada kata dibahagiakan adalah membuat
keadaan atau perasaan senang dan tentram. Kalimat notulen ini bermakna
menyatakan sikap, bahwa anak merupakan titipan tuhan yang tidak
diperjualbelikan tetapi harus dibahagiakan.

2. Terhadap anak saya jadi mengingat untuk mengadopsi sedikit kalimat yang
pernah disitir oleh Benyamin Frnaklin

Menurut penulis, kalimat “Terhadap anak saya jadi mengingat untuk


mengadopsi sedikit kalimat yang pernah disitir oleh Benyamin Frnaklin” pada
data 1 terdapat kata mengingat yang merupakan bentuk dasar dari kata ingat yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks meN- sehingga menjadi
mengingat, makna gramatikal pada kata mengingat adalah ingat (akan);
memperhatikan; memikirkan. Selain kata mengingat juga terdapat kata
mengadopsi yang merupakan bentuk dasar dari kata adopsi yang terjadi akibat
proses afikasasi dari prefiks meN- sehingga menjadi mengadopsi, makna
gramatikal pada kata mengadopsi adalah mengambil anak orang lain secara sah

18
menajdi anak sendiri. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap untuk
mengambil sedikit kalimat yang pernah disitir oleh Benyamin Franklin.

3. Jika kamu cuma menasehati seorang anak, ia pasti akan lupa

Menurut penulis, kalimat “Jika kamu cuma menasehati seorang anak, ia


pasti akan lupa” pada data 1 terdapat kata menasehati yang merupakan bentuk
dasar dari kata nasehat yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari klofiks me-
i sehingga menjadi menasehati, makna gramatikal pada kata menasehati adalah
memberi nasihat. Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan bahwa jangan
hanya menasehati anak karena itu akan membuatnya lupa.

4. Jika kamu mendidiknya, ia akan mengingat

Menurut penulis, kalimat “Jika kamu mendidiknya, ia akan mengingat” pada


data 1 terdapat kata mendidik yang merupakan bentuk dasar dari kata didik yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks meN- sehingga menjadi
mendidik, makna gramatikal pada kata mendidik adalah memelihara dan memberi
latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selain kata mendidik juga
terdapat kata megingat yang merupakan bentuk dasar dari kata ingat yang terjadi
akibat proses afikasasi dari afiks me- sehingga menjadi mengingat, makna
gramatikal pada kata mengingat adalah ingat (akan); memperhatikan;
memikirkan; menilik. Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan bahwa didiklah
anak dengan baik.

5. Tetapi jika kamu melibatkannya dalam banyak hal sesuai usianya ia akan
terus belajar dan belajar untuk menjadi hebat.

Menurut penulis, kalimat “Tetapi jika kamu melibatkannya dalam banyak hal
sesuai usianya ia akan terus belajar dan belajar untuk menjadi hebat” pada data 1
terdapat kata melibatkan yang merupakan bentuk dasar dari kata libat yang
terjadi akibat proses afikasasi dari afiks me-kan sehingga menjadi melibatkan,
makna gramatikal pada kata melibatkan adalah menjadikan turut terlibat dalam
suatu masalah. Dan terdapat juga kata menjadi yang merupakan bentuk dasar dari
kata jadi yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks me- sehingga

19
menjadi menjadi, makna gramatikal pada kata menjadi adlah berubah keadaan
lain; menjelma sebagai. Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan bahwa
libatkanlah ia dalam berbagai hal agar ia belajar.

6. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

Menurut penulis, kalimat “Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia


belajar menaruh kepercayaan” pada data 1 terdapat kata menaruh yang
merupakan bentuk dasar dari kata taruh yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari konfiks meN- sehingga menjadi menaruh, makna gramatikal pada kata
menaruh adalah meletakkan; menempatkan; mengandung perasaan; mempunyai.
Selain kata menaruh juga terdapat kata kepercayaan yang merupakan bentuk
dasar dari kata percaya yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks ke-
an sehingga menjadi kepercayaan, makna gramatikal pada kata kepercayaan
adalah anggapan atau keyakina bahwa sesuatu yag dipercayai itu benar atau nyata.
Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan bahwa besarkanlah anak dengan rasa
aman agar ia mempunyai perasaan percaya.

7. Jika dibesarkan dengan dukungan belajar menyenangi dirinya

Menurut penulis, kalimat “Jika dibesarkan dengan dukungan, ia belajar


menyenangi dirinya” pada data 1 terdapat kata dukungan yang merupakan bentuk
dasar dari kata dukung yang terjadi akibat proses afikasasi dari sufiks -an
sehingga menjadi dukungan, makna gramatikal pada kata dukungan adalah
sesuatu yang didukung. Selain kata dukungan juga terdapat kata menyenangi yang
merupakan bentuk dasar dari kata senang yang terjadi akibat proses afikasasi dari
klofiks me-i sehingga menjadi menyenangi, makna gramatikal pada kata
menyenangi adalah menyukai; suka akan. Kalimat notulen ini bermakna
menunjukkan bahwa berikan anak dukungan agar ia mampu menyukai dirinya
sendiri.

8. Dan jika dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan ia akan belajar
menemukan cinta dalam kehidupan.

20
Menurut penulis, kalimat “Dan jika dibesarkan dengan kasih sayang dan
persahabatan ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan” pada data 1
terdapat kata persahabatan yang merupakan bentuk dasar dari kata sahabat yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks per-an sehingga menjadi
persahabatan, makna gramatikal pada kata persahabatan adalah perihal
bersahabat; perhubungan selaku sahabat. Selain kata persahabatan juga terdapat
kata menemukan yang merupakan bentuk dasar dari kata temu yang terjadi akibat
proses afikasasi dari konfiks meN-kan sehingga menjadi menemukan, makna
gramatikal pada kata menemukan adalah mendapatkan sesuatu yang belum ada
sebelumnya; mendapatkan; mendapati. Dan juga terdapat kata kehidupan yang
merupakan bentuk dasar dari kata hidup yang terjadi akibat proses afikasasi dari
konfiks ke-an sehingga menjadi kehidupan, makna gramatikal pada kata
kehidupan adalah cara (keadaan, hal) hidup. Kalimat notulen ini bermakna
menunjukkan bahwa besarkanlah anak kasih sayang agar ia belajar mampu
menemukan cinta dalam kehidupan.

9. Jun Ko Tabe yang wafat pada tahun lalu di usia 77 tahun, juga adalah bukti
perempuan pun bisa menjadi penakluk gunung-gunung tertinggi di dunia

Menurut penulis, kalimat “Jun Ko Tabe yang wafat pada tahun lalu di usia
77 tahun, juha adalah bukti perempuan pun bisa menjadi penakluk gunung-
gunung tertinggi di dunia” pada data 2 terdapat kata penakluk yang merupakan
bentuk dasar dari kata takluk yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari
prefiks pe- sehingga menjadi penakluk, makna gramatikal pada kata penakluk
adalah yang menaklukan. Selain kata penakluk juga terdapat kata tertinggi yang
merupakan bentuk dasar dari kata tinggi yang terjadi akibat proses afikasasi dari
prefiks ter- sehingga menjadi tertinggi, makna gramatikal pada kata tertinggi
adalah paling tinggi. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap bahwa
perempuan juga mampu menaklukan gunung-gunung tertinggi di dunia.

10. Dan dari ungkapan Monika tersirat dan tersurat perempuan tidak menuntut
lebih, perempuan hanya meminta haknya

21
Menurut penulis, kalimat “Dan dari ungkapan Monika tersirat dan tersurat
perempuan tidak menuntut lebih, perempuan hanya meminta haknya” pada data 2
terdapat kata ungkapan yang merupakan bentuk dasar dari kata ungkap yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari sufiks -an sehingga menjadi ungkapan,
makna gramatikal pada kata ungkapan adalah apa-apa yang diungkapkan. Selain
kata ungkapan juga terdapat kata tersirat yang merupakan bentuk dasar dari kata
sirat yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks ter- sehingga menjadi
tersirat, makna gramatikal pada kata tersirat adalah terkandung; tersembunyi.
Dan terdapat juga kata tersurat yang merupakan bentuk dasar dari kata surat yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks ter- sehingga menjadi tersurat,
makna gramatikal pada kata tersurat adalah telah ditulis; tertulis. Terdapat kata
menuntut yang merupakan bentuk dasar dari kata tuntut yang terjadi akibat adanya
proses afiksasi dari prefiks me- sehingga menjadi menuntut, makna gramatikal
pada kata menuntut adalah meminta dengan keras. Terdapat kata meminta yang
merupakan bentuk dasar dari kata minta yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari prefiks me- sehingga menjadi meminta, makna gramatikal pada kata meminta
adalah minta. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap bahwa ungkapan
Monika terkandung dan tertuliskan bahwa wanita tidak meminta dengan keras
hanya saja ia meminta.

11. Dan dengan pria tidak saling mendominasi, tidak saling mengintimidasi

Menurut penulis, kalimat “Dan dengan pria tidak saling mendominasi, tidak
daling mengintimidasi” pada data 2 terdapat kata mendominasi yang merupakan
bentuk dasar dari kata dominasi yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari
prefiks meN- sehingga menjadi mendominasi, makna gramatikal pada kata
mendominasi adalah yang menguasai; mengatasi. Selain kata mendominasi juga
terdapat kata mengintimidasi yang merupakan bentuk dasar dari kata intimidasi
yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks meN- sehingga menjadi
mengintimidasi, makna gramatikal pada kata mengintimidasi adalah menakut-
nakuti; menggertak; mengancam. Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan
bahwa pria diminta untuk tidak menguasai dan mengancam perempuan.

22
12. Tetapi berkooperasi saling melengkapi

Menurut penulis, kalimat “Tetapi berkooperasi saling melengkapi” pada data


2 terdapat kata berkooperasi yang merupakan bentuk dasar dari kata kooperasi
yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks ber- sehingga menjadi
berkooperasi, makna gramatikal pada kata berkooperasi adalah bekerja sama;
menjalin kerja sama. Selain kata berkooperasi juga terdapat kata melengkapi yang
merupakan bentuk dasar dari kata lengkap yang terjadi akibat proses afikasasi dari
konfiks me-i sehingga menjadi melengkapi, makna gramatikal pada kata
melengkapi adalah menambah sesuatu yang kurang supaya menjadi lengkap.
Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan bahwa pria diminta untuk menambah
sesuatu yang kurang lengkap pada perempuan.

13. Berada diposisi netral saja saat memandu debat seperti yang pernah dialami
Najwa juga pernah dialami teman-teman di ILK, tentu tidak ringan

Menurut penulis, kalimat “Berada diposisi netral saja saat memandu debat
seperti yang pernah dialami Najwa juga pernah dialami teman-teman di ILK,
tentu tidak ringan” pada data 3 terdapat kata memandu yang merupakan bentuk
dasar dari kata pandu yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks me-
sehingga menjadi memandu, makna gramatikal pada kata memandu adalah
menjadi pandu bagi; memimpin. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap
bahwa memimpin debat dalam keadaan netral sekalipun tentu tidak mudah.

14. Semata menjadi jembatan memang sungguh tidak mudah, harus betul-betul
menanggung beban semua kendaraan yang ada di atasnya, yang melintas di
atasnya tanpa boleh pilih kasih

Menurut penulis, kalimat “Semata menjadi jembatan memang sungguh tidak


mudah, harus betul-betul menanggung beban semua kendaraan yang ada di
atasnya, yang melintas di atasnya tanpa boleh pilih kasih” pada data 3 terdapat
kata menjadi yang merupakan bentuk dasar dari kata jadi yang terjadi akibat
adanya proses afiksasi dari prefiks me- sehingga menjadi menjadi, makna
gramatikal pada kata menjadi adlah berubah keadaan lain; menjelma sebagai.

23
Selain kata menjadi juga terdapat kata menanggung yang merupakan bentuk dasar
dari kata tanggung yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks meN- sehingga
menjadi menanggung, makna gramatikal pada kata menanggung adalah
menyangga; memikul; memanggul; bertanggung jawab. Dan terdapat kata
melintas yang merupakan bentuk dasar dari kata lintas yang terjadi akibat proses
afikasasi dari prefiks me- sehingga menjadi melintas, makna gramatikal pada kata
melintas adalah berlalu dengan cepat; menyeberang. Kalimat notulen ini
bermakna menunjukkan menjadi perantara di antara kubu yang berdebat sungguh
tidak mudah, harus tetap bersifat netral.

15. Dan disela syuting saya sempat berbincang dengan Najwa juga tersirat dari
jawaban Najwa atas pertanyaan teman-teman tadi

Menurut penulis, kalimat “Dan disela syuting saya sempat berbincang


dengan Najwa juga tersirat dari jawaban Najwa atas pertanyaan teman-teman
tadi” pada data 3 terdapat kata berbincang yang merupakan bentuk dasar dari kata
bincang yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks ber- sehingga
menjadi berbincang, makna gramatikal pada kata berbincang adalah bercakap-
cakap, membicarakan sesuatu, berunding. Selain kata berbincang juga terdapat
kata tersirat yang merupakan bentuk dasar dari kata sirat yang terjadi akibat
proses afikasasi dari prefiks ter- sehingga menjadi tersirat, makna gramatikal
pada kata tersirat adalah terkandung; tersembunyi. Dan terdapat kata pertanyaan
yang merupakan bentuk dasar dari kata tanya yang terjadi akibat adanya proses
afiksasi dari konfiks per-an sehingga menjadi pertanyaan, makna gramatikal pada
kata pertanyaan adalah sesuatu yang ditanyakan. Kalimat notulen ini bermakna
menyatakan sikap bahwa dari perbincangan yang terjadi terkandung jawaban atan
pertanyaan teman-teman tadi.

16. Kita bisa dapatkan dua pelajaran terbaik dari Najwa paling tidak untuk hari
ini

Menurut penulis, kalimat “Kita bisa dapatkan dua pelajaran terbaik dari
Najwa paling tidak untuk hari ini” pada data 3 terdapat kata pelajaran yang

24
merupakan bentuk dasar dari kata ajar yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari sufiks pel-an sehingga menjadi pelajaran, makna gramatikal pada kata
pelajaran adalah yang dipelajari atau diajarkan. Selain kata pelajaran juga
terdapat kata terbaik yang merupakan bentuk dasar dari kata baik yang terjadi
akibat proses afikasasi dari prefiks ter- sehingga menjadi terbaik, makna
gramatikal pada kata terbaik adalah paling baik. Kalimat notulen ini bermakna
mendapatkan hasil.

17. Yang pertama apapun profesi kamu, harta yang paling berharga adalah
keluarga

Menurut penulis, kalimat “Yang pertama apapun profesi kamu, harta yang
paling berharga adalah keluarga” pada data 3 terdapat kata berharga yang
merupakan bentuk dasar dari kata harga yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari prefiks ber- sehingga menjadi berharga, makna gramatikal pada kata
berharga adalah mempunyai harga; berguna; bermanfaat. Kalimat notulen ini
bermakna mendapatkan hasil.

18. Dan pilihan terbaik adalah tidak membohongi hati nurani

Menurut penulis, kalimat “Dan pilihan terbaik adalah tidak membohongi hati
nurani” pada data 3 terdapat kata pilihan yang merupakan bentuk dasar dari kata
pilih yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari sufiks -an sehingga menjadi
pilihan, makna gramatikal pada kata pilihan adalah yang dipilih atau hasil
memilih; yang terpilih. Selain kata pilihan juga terdapat kata membohongi yang
merupakan bentuk dasar dari kata bohong yang terjadi akibat proses afikasasi dari
sufiks meN-i sehingga menjadi membohongi, makna gramatikal pada kata
membohongi adalah berbohong kepada; mendustai. Kalimat notulen ini bermakna
menyatakan sikap bahwa terbaik adalah tidak membohongi hati nurani.

19. Nah kata Awan personal jiplak tadi banyak cara menikmati yang disukai
untuk mengapresiasi sosok idola

Menurut penulis, kalimat “Nah kata Awan personal jiplak tadi banyak cara
menikmati yang disukai untuk mengapresiasi sosok idola” pada data 4 terdapat

25
kata menikmati yang merupakan bentuk dasar dari kata nikmat yang terjadi akibat
adanya proses afiksasi dari konfiks me-i sehingga menjadi menikmati, makna
gramatikal pada kata menikmati adalah merasi; mengecap; mengalami. Selain kata
menikmati juga terdapat kata mengapresiasi yang merupakan bentuk dasar dari
kata apresiasi yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks meN- sehingga
menjadi mengapresiasi, makna gramatikal pada kata mengapresiasi adalah
melakukan pengamatan, penilaian dan penghargaan. Kalimat notulen ini
bermakna menunjukkan bahwa banyak cara menikmati yang disukai untuk
mengapresiasi sosok idola.

20. Jangan terlalu menyibukkan diri dengan pertanyaan-pertanyaan orang

Menurut penulis, kalimat “Jangan terlalu menyibukkan diri dengan


pertanyaan-pertanyaan orang” pada data 4 terdapat kata terlalu yang merupakan
bentuk dasar dari kata lalu yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks
ter- sehingga menjadi terlalu, makna gramatikal pada kata terlalu adalah
melampaui batas; berlebih-lebihan. Selain kata terlalu juga terdapat kata
menyibukkan yang merupakan bentuk dasar dari kata sibuk yang terjadi akibat
proses afikasasi dari sufiks meN-kan sehingga menjadi menyibukkan, makna
gramatikal pada kata menyibukkan adalah menjadikan sibuk. Dan terdapat kata
pertanyaan yang merupakan bentuk dasar dari kata tanya yang terjadi akibat
adanya proses afiksasi dari konfiks per-an sehingga menjadi pertanyaan, makna
gramatikal pada kata pertanyaan adalah sesuatu yang ditanyakan. Kalimat notulen
ini bermakna menunjukkan bahwa Jangan terlalu menyibukkan diri dengan
pertanyaan-pertanyaan orang.

21. Namun kita hidup dari jawaban-jawaban kita atas segala permasalahan hidup

Menurut penulis, kalimat “Namun kita hidup dari jawaban-jawaban kita atas
segala permasalahan hidup” pada data 4 terdapat kata jawaban yang merupakan
bentuk dasar dari kata jawab yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari sufiks
-an sehingga menjadi jawaban, makna gramatikal pada kata jawaban adalah
sahutan; balasan; tanggapan. Selain kata jawaban juga terdapat kata

26
permasalahan yang merupakan bentuk dasar dari kata masalah yang terjadi akibat
proses afikasasi dari sufiks per-an sehingga menjadi permasalahan, makna
gramatikal pada kata permasalahan adalah hal yang menjadikan masalah; hal
yang dimasalahkan; persoalan. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap
bahwa kita hidup dari jawaban-jawaban kita atas segala permasalahan hidup.

22. Jasa harus mampu melahirkan sekaligus mewujudkan asa

Menurut penulis, kalimat “Jasa harus mampu melahirkan sekaligus


mewujudkan asa” pada data 5 terdapat kata melahirkan yang merupakan bentuk
dasar dari kata lahir yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks me-
kan sehingga menjadi melahirkan, makna gramatikal pada kata melahirkan adalah
mengeluarkan pendapat, perasaan dan pikiran. Selain kata melahirkan juga
terdapat kata mewujudkan yang merupakan bentuk dasar dari kata wujud yang
terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks me-kan sehingga menjadi mewujudkan,
makna gramatikal pada kata mewujudkan adalah menjadikan berwujud;
menyatakan; melaksanakan. Kalimat notulen ini bermakna memberi informasi
bahwa Jasa harus mampu melahirkan sekaligus mewujudkan asa.

23. Jadi sederhana saja orang yang berjasa itu orang yang meninggalkan kebaikan
yang dalam hidupnya memperjuangkan kebaikan, membangkitkan dan
mewujudkan asa atau harapan

Menurut penulis, kalimat “Jadi sederhana saja orang yang berjasa itu orang
yang meninggalkan kebaikan yang dalam hidupnya memeperjuangkan kebaikan,
membangkitkan dan mewujudkan asa atau harapan” pada data 5 terdapat kata
berjasa yang merupakan bentuk dasar dari kata jasa yang terjadi akibat adanya
proses afiksasi dari prefiks ber- sehingga menjadi berjasa, makna gramatikal pada
kata berjasa adalah berbuat jasa, berguna; berfaedah. Selain kata berjasa juga
terdapat kata meninggalkan yang merupakan bentuk dasar dari kata tinggal yang
terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks meN-kan sehingga menjadi
meninggalkan, makna gramatikal pada kata meninggalkan adalah membiarkan
tinggal; menyisakan; membuang. Juga terdapat kata kebaikan yang merupakan

27
bentuk dasar dari kata baik yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks
ke-an sehingga menjadi kebaikan, makna gramatikal pada kata kebaikan adalah
sifat baik; perbuatan baik. Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan bahwa
orang yang berjasa itu orang yang meninggalkan kebaikan yang dalam hidupnya
memperjuangkan kebaikan, membangkitkan dan mewujudkan asa atau harapan.

24. Kado terindah seorang kekasih adalah doa yang dilangitkan dengan setulus
hati

Menurut penulis, kalimat “Kado terindah seorang kekasih adalah doa yang
dilangitkan dengan setulus hati” pada data 6 terdapat kata terindah yang
merupakan bentuk dasar dari kata indah yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari prefiks ter- sehingga menjadi terindah, makna gramatikal pada kata terindah
adalah paling indah. Kalimat notulen ini bermakna memberi informasi bahwa
Kado terindah seorang kekasih adalah doa yang dilangitkan dengan setulus hati.

25. Karena mendoakan sungguh jauh lebih indah dari pada menduakan apalagi
mendosakan

Menurut penulis, kalimat “Karena mendoakan sungguh jauh lebih indah dari
pada menduakan apalagi mendosakan” pada data 6 terdapat kata mendoakan
yang merupakan bentuk dasar dari kata doa yang terjadi akibat adanya proses
afiksasi dari konfiks meN-kan sehingga menjadi mendoakan, makna gramatikal
pada kata mendoakan adalah memohon berkat dan sebagainya kepada tuhan.
Selain kata mendoakan juga terdapat kata menduakan yang merupakan bentuk
dasar dari kata dua yang terjadi akibat proses afikasasi dari konfiks meN-kan
sehingga menjadi menduakan, makna gramatikal pada kata menduakan adalah
menjadikan atau menggangap dua. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan
sikap bahwa mendoakan sungguh jauh lebih indah daripada menduakan apalagi
mendosakan.

26. Terakhir lirik lugas khas Jamrud mengajarkan satu hal, jangan remehkan
sesuatu yang terkesan apa adanya

28
Menurut penulis, kalimat “Terakhir lirik lugas khas Jamrud mengajarkan
satu hal, jangan remehkan sesuatu yang terkesan apa adanya” pada data 6
terdapat kata mengajarkan yang merupakan bentuk dasar dari kata ajar yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks meN-kan sehingga menjadi
mengajarkan, makna gramatikal pada kata mengajarkan adalah memberikan
pelajaran. Selain kata mengajarkan juga terdapat kata terkesan yang merupakan
bentuk dasar dari kata kesan yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks ter-
sehingga menjadi terkesan, makna gramatikal pada kata terkesan adalah
memperoleh kesan. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap bahwa lirik
lugas khas Jamrud mengajarkan satu hal, jangan remehkan sesuatu yang terkesan
apa adanya.

27. Lebih baik ditampar kejujuran daripada dikecup mulut manis penuh
kebohongan

Menurut penulis, kalimat “Lebih baik ditampar kejujuran daripada dikecup


mulut manis penuh kebohongan” pada data 6 terdapat kata kejujuran yang
merupakan bentuk dasar dari kata jujur yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari konfiks ke-an sehingga menjadi kejujuran, makna gramatikal pada kata
kejujuran adalah sifat jujur; ketulusan. Selain kata kejujuran juga terdapat kata
kebohongan yang merupakan bentuk dasar dari kata bohong yang terjadi akibat
proses afikasasi dari konfiks ke-an sehingga menjadi kebohongan, makna
gramatikal pada kata kobohongan adalah perihal bohong; sesuatu yang bohong.
Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap bahwa lebih baik ditampar
kejujuran daripada dikecup kebohongan.

28. Tidak ada istilah tua untuk menjadi petualang dan melakukan petualangan

Menurut penulis, kalimat “tidak ada istilah tua untuk menjadi petualang dan
melakukan petualangan” pada data 7 terdapat kata melakukan yang merupakan
bentuk dasar dari kata laku yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks
me-kan sehingga menjadi melakukan, makna gramatikal pada kata melakukan
adalah mengerjakan; mengadakan; melaksanakan. Selain kata melakukan juga

29
terdapat kata petualangan yang merupakan bentuk dasar dari kata petualang yang
terjadi akibat proses afikasasi dari sufiks -an sehingga menjadi petualangan,
makna gramatikal pada kata petualangan adalah pertualangan. Kalimat notulen ini
bermakna memberitahu informasi.

29. Dan para petualang mengajarkan kita bahwa hidup harus menerima dengan
seindah-indahnya penerimaan

Menurut penulis, kalimat “Dan para petualang mengajarkan kita bahwa


hidup harus menerima dengan seindah-indahnya penerimaan” pada data 7
terdapat kata mengajarkan yang merupakan bentuk dasar dari kata ajar yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks meN-kan sehingga menjadi
mengajarkan, makna gramatikal pada kata mengajarkan adalah memberikan
pelajaran. Selain kata mengajarkan juga terdapat kata menerima yang merupakan
bentuk dasar dari kata terima yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks
meN- sehingga menjadi menerima, makna gramatikal pada kata menerima adalah
menyambut; mengambil sesuatu yang diberikan. Kalimat notulen ini bermakna
menunjukkan bahwa hidup harus menerima dengan seindah-indahnya
penerimaan.

30. Hidup harus dipahami dengan setulus-tulusnya pemahaman

Menurut penulis, kalimat “Hidup harus dipahami dengan setulus-tulusnya


pemahaman” pada data 7 terdapat kata pemahaman yang merupakan bentuk dasar
dari kata paham yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks peN-an
sehingga menjadi pemahaman, makna gramatikal pada kata pemahaman adalah
proses, perbuatan memahami atau memahamkan. Kalimat notulen ini bermakna
menunjukkan bahwa hidup harus dipahami dengan setulus-tulusnya pemahaman.

31. Dan hidup harus dinikmati dengan sepenuh kebahagiaan dan kesyukuran

Menurut penulis, kalimat “Dan hidup harus dinikmati dengan sepenuh


kebahagiaan dan kesyukuran” pada data 7 terdapat kata kebahagiaan yang
merupakan bentuk dasar dari kata bahagia yang terjadi akibat adanya proses
afiksasi dari konfiks ke-an sehingga menjadi kebahagiaan, makna gramatikal

30
pada kata kebahagiaan adalah kesenangan dan ketentraman hidup;
keberuntungan; kemujuran yang bersifat lahir batin. Kalimat notulen ini bermakna
menunjukkan bahwa hidup harus dinikmati dengan sepenuh kebahagiaan dan
kesyukuran.

C. Makna Kiasan Dalam Kumpulan Notulen di Acara Indonesia Lawak Klub


TRANS7

Harimurti dalam Pateda (2010:108) menjelaskan “makna kiasan


(transfered meaning atau figurative meaning) adalah pemakaian kata yang
maknanya tidak sebenarnya. Makna kiasan tidak lagi sesuai dengan konsep yang
terdapat dalam kata tersebut, makna kiasan sudah bergeser dari makna
sebenarnya. Umpamanya, kata bintang yang bermakna benda langit yang
bekerlip-kelip jika dilihat pada waktu malam. Namun, kalau seorang berkata “Dia
bintang lapangan” urutan kata bintang lapangan bermakna kiasan, orang yang
tampil bermain sepak bola.

Makna kiasan dalam Kumpulan Notulen di Acara Indonesia Lawak Klub


TRANS7 adalah sebagai berikut :

1. Laki-laki dan perempuan semestinya ibarat alis

Kalimat “Laki-laki dan perempuan semestinya ibarat alis”, terdapat pada


data 2. Menurut penulis, kalimat “Laki-laki dan perempuan semestinya ibarat
alis” yang dimaksud adalah laki-laki dan perempuan berada pada posisi yang
sama. Jadi kalimat “Laki-laki dan perempuan semestinya ibarat alis” mengiaskan
bahwa laki-laki dan perempuan seharusnya berada pada posisi yang setara tanpa
ada yang mendominasi.

2. Semata menjadi jembatan memang sungguh tidak mudah

Kalimat “Semata menjadi jembatan memang sungguh tidak mudah”


terdapat pada data 3. Menurut penulis, kalimat “Semata menjadi jembatan
memang sungguh tidak mudah” yang dimaksud adalah menjadi perantara yang

31
menjembatani suatu perkara memang tidak mudah. Jadi kalimat “Semata menjadi
jembatan memang sungguh tidak mudah” mengiaskan bahwa ketika menjadi
perantara antara dua kubu yang bertikai sungguh tidak mudah.

3. Harus betul-betul menanggung beban semua kendaraan yang ada di atasnya


yang melintas di atasnya tanpa boleh pilih kasih

Kalimat “Harus betul-betul menanggung beban semua kendaraan yang ada


di atasnya yang melintas di atasnya tanpa boleh pilih kasih” terdapat pada data 3.
Menurut penulis, kalimat “Harus betul-betul menanggung beban semua
kendaraan yang ada di atasnya yang melintas di atasnya tanpa boleh pilih kasih”
yang dimaksud adalah mampu menampung semua pendapat tanpa boleh pilih
kasih. Jadi kalimat “Harus betul-betul menanggung beban semua kendaraan yang
ada di atasnya yang melintas di atasnya tanpa boleh pilih kasih” mengiaskan
bahwa ketika banyak pendapat yang kita dengar, kita harus mendengar pendapat
itu tanpa boleh pilih kasih.

4. Jalan menuju puncak tertinggi bisa dari segala mata angin

Kalimat “Jalan menuju puncak tertinggi bisa dari segala mata angin”
terdapat pada data 4. Menurut penulis, kalimat “Jalan menuju puncak tertinggi
bisa dari segala mata angin” yang dimaksud adalah jangan cepat menyerah. Jadi
kalimat “Jalan menuju puncak tertinggi bisa dari segala mata angin” mengiaskan
bahwa jangan cepat menyerah, banyak jalan lain yang bisa dilakukan selain jalan
itu.

5. Doa yang dilangitkan dengan setulus hati

Kalimat “doa yang dilangitkan dengan setulus hati” terdapat pada data 6.
Menurut penulis, kalimat “doa yang dilangitkan dengan setulus hati” yang
dimaksud adalah doa yang diminta kepada Tuhan dengan setulus hati. Jadi
kalimat “doa yang dilangitkan dengan setulus hati” mengiaskan bahwa doa yang
diminta kepad tuhan dengan setulus hati.

32
6. Lebih baik ditampar kejujuran daripada dikecup mulut manis penuh
kebohongan

Kalimat “lebih baik ditampar kejujuran daripada dikecup mulut manis


penuh kebohongan” terdapat pada data 6. Menurut penulis, kalimat “lebih baik
ditampar kejujuran” yang dimaksud adalah kejujuran yang diutamakan.
Sedangkan kalimat “daripada dikecup mulut manis penuh kebohongan” yang
dimaksud adalah tidak baik berbohong. Jadi kalimat “lebih baik ditampar
kejujuran daripada dikecup mulut manis penuh kebohongan” mengiaskan bahwa
bagaimanapun kejujuran harus diutamakan karena sejatinya berbohong itu tidak
baik.

7. Hidup harus menerima dengan seindah-indahnya penerimaan

Kalimat “hidup harus menerima dengan seindah-indah penerimaan” terdapat


pada data 7. Menurut penulis, kalimat “hidup harus menerima dengan seindah-
indah penerimaan” yang dimaksud adalah harus menerima hidup dengan ikhlas.
Jadi kalimat “hidup harus menerima dengan seindah-indah penerimaan”
mengiaskan bahwa dalam hidup ini kita harus menerima dengan hati yang ikhlas.

8. Hidup harus dipahami dengan setulus-tulusnya pemahaman

Kalimat “hidup harus dipahami dengan setulus-tulusnya pemahaman”


terdapat pada data 7. Menurut penulis, kalimat “hidup harus dipahami dengan
setulus-tulusnya pemahaman” yang dimaksud adalah harus memahami hidup
dengan pemahaman yang baik. Jadi kalimat “hidup harus dipahami dengan
setulus-tulusnya pemahaman” mengiaskan bahwa dalam hidup ini kita harus
memahaminya dengan pemahaman yang baik aats segala sesuatunya yang terjadi.

Untuk melihat lebih jelas tentang makna yang terkandung dalam


kumpulan notulen di Acara Indonesia Lawak Klub TRANS7, penulis paparkan
dalam tabel berikut :

REKAPITULASI MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM KUMPULAN


NOTULEN DI ACARA INDONESIA LAWAK KLUB TRANS7

33
TABEL 1 MAKNA LEKSIKAL

Edisi Episode kata Jenis makna


1 April 2017 Ada Apa Sih ? Amanah Makna Leksikal
Anugrah Makna Leksikal
9 April 2017 Woman On Top Tegak Makna Leksikal
Gagah Makna Leksikal
15 April 2017 Pilkada DKI Netral Makna Leksikal
Putaran Kedua Ringan Makna Leksikal
Profesi Makna Leksikal

TABEL 1 MAKNA LEKSIKAL (SAMBUNGAN)

16 April 2017 Impersonate Sosok Makna Leksikal


Idola Makna Leksikal
Impersonate Makna Leksikal
23 April 2017 Spesial Jamrud Lugas Makna Leksikal

TABEL 2 MAKNA GRAMATIKAL

Edisi Episode Kata Jenis Makna


1 April 2017 Ada Apa Sih ? Dagangan Makna Gramatikal
Jualan Makna Gramatikal
Dibahagiakan Makna Gramatikal
Mengingat Makna Gramatikal
Mengadopsi Makna Gramatikal
Menasehati Makna Gramatikal
Mendidiknya Makna Gramatikal
Mengingat Makna Gramatikal

34
Melibatkannya Makna Gramatikal
Menjadi Makna Gramatikal
Menaruh Makna Gramatikal
Kepercayaan Makna Gramatikal
Dukungan Makna Gramatikal
Menyenangi Makna Gramatikal
Persahabatan Makna Gramatikal
Menemukan Makna Gramatikal
Kehidupan Makna Gramatikal

TABEL 2 MAKNA GRAMATIKAL (SAMBUNGAN)

Edisi Episode Kata Jenis Makna


9 April 2017 Woman On Top Penakluk Makna Gramatikal
Tertinggi Makna Gramatikal
Ungkapan Makna Gramatikal
Tersirat Makna Gramatikal
Tersurat Makna Gramatikal
Menuntut Makna Gramatikal
Meminta Makna Gramatikal
Mendominasi Makna Gramatikal
Mengintimidasi Makna Gramatikal
Melengkapi Makna Gramatikal
Berkooperasi Makna Gramatikal
15 April 2017 Pilkada DKI Memandu Makna Gramatikal
Putaran Kedua Menjadi Makna Gramatikal
Menanggung Makna Gramatikal
Melintas Makna Gramatikal
Berbincang Makna Gramatikal
Tersirat Makna Gramatikal

35
Pertanyaan Makna Gramatikal
Pelajaran Makna Gramatikal
Terbaik Makna Gramatikal
Berharga Makna Gramatikal
Pilihan Makna Gramatikal
Membohongi Makna Gramatikal

TABEL 2 MAKNA GRAMATIKAL (SAMBUNGAN)

Edisi Episode Kata Jenis Makna


16 April 2017 Impersonate Menikmati Makna Gramatikal
Mengapresiasi Makna Gramatikal
Terlalu Makna Gramatikal
Menyibukkan Makna Gramatikal
Pertanyaan Makna Gramatikal
Jawaban Makna Gramatikal
Permasalahan Makna Gramatikal
22 April 2017 Jasa Pacar Melahirkan Makna Gramatikal
Sewaan Mewujudkan Makna Gramatikal
Meninggalkan Makna Gramatikal
Berjasa Makna Gramatikal
Kebaikan Makna Gramatikal
23 April 2017 Spesial Jamrud Terindah Makna Gramatikal
Mendoakan Makna Gramatikal
Menduakan Makna Gramatikal
Mengajarkan Makna Gramatikal
Terkesan Makna Gramatikal
Kejujuran Makna Gramatikal
Kebohongan Makna Gramatikal
30 April 2017 Para Petualang Melakukan Makna Gramatikal
Unik Petualangan Makna Gramatikal

36
Mengajarkan Makna Gramatikal
Menerima Makna Gramatikal
Pemahaman Makna Gramatikal
Kebahagiaan Makna Gramatikal

TABEL 3 MAKNA KIASAN

Edisi Episode Kalimat Arti Makna Jenis


Makna
9 April Woman On Laki-laki dan laki-laki dan Makna
2017 Top perempuan perempuan Kiasan
semestinya Ibarat seharusnya berada
Alis pada posisi yang
setara tanpa ada yang
mendominasi.
15 April Pilkada Semata menjadi ketika menjadi Makna
2017 DKI jembatan memang perantara antara dua Kiasan
Putaran sungguh tidak kubu yang bertikai
Kedua mudah sungguh tidak
mudah.
Harus betul-betul ketika banyak Makna
menanggung beban pendapat yang kita Kiasan
semua kendaraan dengar, kita harus
yang ada di atasnya mendengar pendapat
yang melintas di itu tanpa boleh pilih
atasnya tanpa boleh kasih
pilih kasih
16 April Impersonate Jalan menuju bahwa jangan cepat Makna
2017 puncak tertinggi menyerah, banyak Kiasan
bisa dari segala jalan lain yang bisa
mata angin dilakukan selain

37
jalan itu

TABEL 3 MAKNA KIASAN (SAMBUNGAN)

Edisi Episode kalimat Arti Makna Jenis


Makna
23 April Spesial Doa yang doa yang diminta Makna
2017 Jamrud dilangitkan dengan kepad tuhan dengan Kiasan
setulus hati setulus hati
Lebih baik ditampar bagaimanapun Makna
kejujuran daripada kejujuran harus Kiasan
dikecup mulut diutamakan karena
manis penuh sejatinya berbohong
kebohongan itu tidak baik

30 April Para Hidup harus dalam hidup ini kita Makna


2107 Petualang menerima dengan harus menerima Kiasan
Unik seindah-indahnya dengan hati yang
penerimaan ikhlas.
Hidup harus dalam hidup ini kita Makna
dipahami dengan harus memahaminya Kiasan
setulus-tulusnya dengan pemahaman
pemahaman yang baik aats segala
sesuatunya yang
terjadi

38
BAB III KESIMPULAN

3.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data yang telah penulis lakukan, selanjutnya dapat


disampaikan sebagai berikut :

1. Di dalam kumpulan notulen di acara Indonesia lawak klub TRANS7


peneliti menemukan 11 makna leksikal yang terdapat dalam episode Ada
Apa Sih ?, Woman On Top, Pilkada DKI Putaran Kedua, Impersonate dan
Spesial Jamrud.
2. Makna gramatikal yang terdapat di dalam kumpulan notulen di acara
Indonesia Lawak Klub TRANS7, peneliti menemukan 65 makna pada
episode Ada Apa Sih?, Woman On Top, Pilkada DKI Putaran Kedua,
Impersonate, Jasa Pacar Sewaan, Spesial Jamrud dan Para Petualang Unik.
3. Makna kiasan yang peneliti temukan ada 8 yaitu terdapat pada episode
Woman On Top, Pilkada DKI Putaran Kedua, Impersonate, Spesial
Jamrud dan Para Petualang Unik.

3.2 Hambatan

Dalam pembuatannya penelitian hambatan-hambatan yang penulis hadapi


adalah sebagai berikut :

1. Sulitnya mencari buku-buku pendukung untuk dijadikan rujukan atau


pedoman dari setiap permasalahan yang penulis teliti dalam penelitian ini.
2. Sulitnya mengolah data karena kurangnya kemampuan penulis dalam
memahami makna kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub
TRANS7 karena dalam mengolah data memerlukan kecermatan dan
ketelitian agar menghasilkan laporan penelitian yang baik.

39
3.3 Saran

Setelah penelitian dilakukan, maka beriktu ini penulis mengemukakan


beberapa saran yang kiranya dapat dimanfaatkan pembaca.

1. Pihak Universitas Islam Riau atau Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
hendaknya menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan bahasa
khususnya tentang semantik.
2. Saran penulis kepada mahasiswa yang akan mengadakan penelitian
tentang semantik agar membaca hasil-hasil penelitian yang pernah diteliti
sebelumnya, hal ini dapat membantu dalam mengolah dan menganalisis
data penelitian yang akan dilakukan.

40
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2016. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar


Baru Algensindo.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul., dan Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Chanel Ku. 2017. ILK (1 April) 2017 – Ada Apa Sih ? (file video), (Online),
(https://youtu.be/hmnUhhuJCIM diakses 25 Maret 2019).
Chanel Ku. 2017. ILK (9 April) 2017 – Woman On Top (file video), (Online),
(http://youtu.be/lz9F2MyqtTnU diakses 25 Maret 2019).
Chanel Ku. 2017. ILK (22 April) 2017 – Jasa Pacar Sewaan (file video), (Online),
(http://youtu.be/laGIQO1qKr0 diakses 25 Maret 2019).
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Keempat. Jakarta:
Balai Pustaka.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2010. Psikoloinguistik. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Djajasudarma, T. Fatimah. 2016. Semantik 1: Makna Leksikal dan Makna
Gramatikal. Bandung: Reflika Aditama.
Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Fitri, Riva Yulia. 2014. “Makna dan Citraan Pada Lirik Lagu Album Kereta
Malam ciptaan Rhoma Irama”. Skripsi. Pekanbaru: Universitas Islam Riau.
Hariwijaya. 2015. Metodologi dan Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi.
Yogyakarta: Elmatera.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

41
Mardalis. 1993. Metode Penelitian Suatu Pendekatan proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Roziah. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. C.V. Bina Karya Utama.
Ramlan. 2009. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono.
Wijana, Putu. 2015. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Wikipedia. 2001. Ensiklopedia Bebas , (Online),
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Indonesia_lawak_klub, di akses 24 Maret
2019).

42

Anda mungkin juga menyukai