Bahasa lawak atau bahasa humor tentunya berbeda dengan bahasa sehari-
hari yang digunakan oleh masyarakat bahasa. Tujuan dari bahasa humur adalah
menimbulkan kelucuan yang dapat menghibur lawan tutur. Dardjowidjojo
(2010:12) mengemukakan “Bahasa bersifat kreatif karena struktur bahasa
memungkinkan pemakainya untuk memanipulasinya selama kaidah-kaidah
tertentu diikuti”. Selain muncul dalam interaksi sosial, humor juga muncul baik di
media cetak maupun media elektronik. Fungsi hiburan dari media terus
berkembang, dan karena tuntutan masyarakat, media televisi berusaha menyajikan
hiburan yang bisa memenuhi selera masyarakat. Hal ini dapat kita saksikan pada
program-program hiburan yang disajikan stasiun-stasiun televisi negeri ini.
Program “Indonesia Lawak Klub” (ILK) adalah sebuah program lawak yang
disiarkan oleh TRANS7. Tayang setiap hari senin dan selasa pukul 20.30 WIB di
1
TRANS7. ILK mempunyai slogan mengatasi masalah tanpa solusi. Obrolan yang
diperbincangkan ILK biasanya seputar kehidupan sehari-hari yang menjadi
perbincangan banyak pihak. Konsep acara ini adalah memepertemukan para
pelawak Indonesia yang bergabung dalam satu forum diskusi dan membahas
sebuah topik yang menjadi isu tertentu. Orang-orang yang biasa melawak itu
berkolaborasi membicarakan suatu masalah dan berusaha memberikan solusi
dengan versi yang menghibur.
Acara ini merupakan parodi dari program Indonesia Lawyers Club yang
disiarkan di tvOne. Dalam durasi 60 menit, Deny Candra sebagai moderator akan
mengundang 8-10 orang pelawak atau entertainer yang dikenal di Indonesia untuk
menjadi panelis. Selain mendengarkan komentar dari para tamu, masyarakat pun
diajak untuk menyampaikan pendapat mereka, lalu diakhir acara disampaikan
melalui rangkuman kesimpulan oleh seorang notulis yang diperankan oleh
Maman Suherman yang biasa disebut dengan Kang Maman.
2
bahasa kias dimaksudkan untuk menunjukkan efek tertentu sehingga apa yang
dikemukakan lebih menarik. Pateda (2010:108) mengatakan “makna kiasan sudah
bergeser dari makna sebenarnya, namun kalau dipikir secara mendalam, masih
ada kaitan dengan makna sebenarnya”.
3
(3) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna kiasan yang terdapat dalam
kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7.
A. Anggapan Dasar
B. Teori
4
Sebagai acuan dalam menganalisis data dan sebagai landasan, penulis mengacu
kepada beberapa teori yaitu teori yang diambil dari buku Abdul Chaer (2009),
Mansoer Pateda (2010) dan T. Fatimah Djajasudarma (2016).
1. Makna
2. Makna Leksikal
5
akibat serangan hama tikusi. Kata tikus pada kalimat itu jelas merujuk kepada
binatang tikus bukan kepada yang lain.
Makna leksikal suatu kata sudah jelas bagi seorang bahasawan tanpa
kehadiran kata itu dalam suatu konteks kalimat. Berbeda dengan makna yang
buan leksikal, yang baru jelas apabila berada dalam konteks kalimat atau
satuan sintaksis lain. Tanpa konteks kalimat dan konteks situasi jika kita
mendengar kata kepala pada frase kepala kantor dan kepala paku, di sini kata
kepala itu tidak bermakna leksikal, sebab tidak merujuk pada referen yang
sebenarnya. Di sini kata kepala digunakan secara metaforis, yakni
mempersamakan atau memperbandingkan salah satu ciri makna kata dengan
kepala dengan yang ada pada kata kantor dan kata paku.
3. Makna Gramatikal
6
reduplikasi dan proses komposisi”. Menurut Pateda (2010:103) menjelaskan
“makna gramatikal (gramatical meaning), atau makna fungsional (fungsional
meaning), atau makna struktural (structural meaning), atau makna internal
(internal meaning) adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya
kata dalam kalimat. Kata mata mengandung makna leksikal alat atau indra
yang terdapat di kepala yang berfungsi untuk melihat. Namun setelah kata
mata ditempatkan dalam kalimat, misalnya “Hei, mana matamu?” Kata mata
tidak mengacu lagi pada makna alat untuk melihat atau tidak menunjuk pada
indra untuk melihat, tetapi menunjuk pada cara bekerja, cara menegerjakan
yang hasilnya kotor, tidak baik.
Belum lagi kata mata digabungkan dengan kata lain yang menghasilkan
urutan kata: air mata, mata air, mata duitan, mata keranjang, mata pisau,
telur mata sapi, yang semuanya mengandung makna yang sudah lain dengan
makna kata mata. Dengan contoh ini terlihat bahwa maksud kata mata
bergeser. Makna gramatikal adalah kata yang terbentuk karena penggunaan
kata tersebut dalam kaitannya dengan tata bahasa. Putu Wijana (2015:29)
menjelaskan “makna gramatikal adalah makna yang diperoleh dari
penggabungan satuan lingual yang satu dengan yang lain beserta ciri-ciri
prosodi yang menyertainya”.
a. Teknik Dokumentasi
7
Untuk mengumpulkan informasi dan data penulis menggunakan teknik
dokumentasi. Fathoni (2011:112) mengemukakan “teknik dokumentasi ialah
teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data
pribadi responden”. Penulis menggunakan teknik dokumentasi berupa video acara
Indonesia Lawak Klub TRANS7 periode 1 April – 30 April 2017.
b. Teknik Catat
Teknik catat yaitu mencatat dari bahasa lisan ke bahasa tulis yang terdapat dalam
kumpulan notulen di acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 periode 1 April – 30
April 2017.
8
BAB II DESKRIPSI DATA
Data 1
9
sayang dan persahabatan, ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Kehadiran kita saja, tegas Ariel Tatum bagi anak jelas akan sangat
membahagiakan. Pertanyaannya Cuma satu, Anda berpihak pada koruptor 2,5
Triliun atau pada masa depan anak-anak kita ?” (Maman Suherman).
Data 2
Data 3
“Berada diposisi netral saja saat memandu debat seperti yang pernah
dialami Najwa juga pernah dialami teman-teman di ILK, tentu tidak ringan.
Semata menjadi jembatan memang sungguh tidak mudah, harus betul-betul
menanggung beban semua kendaraan yang ada di atasnya, yang melintas di
atasnya tanpa boleh pilih kasih. Dan disela syuting saya sempat berbincang
dengan Najwa juga tersirat dari jawaban Najwa atas pertanyaan teman-teman tadi.
10
Kita bisa dapatkan dua pelajaran terbaik dari Najwa paling tidak untuk hari ini.
Yang pertama apapun profesi kamu, harta yang paling berharga adalah keluarga.
Dan pilihan terbaik adalah tidak membohongi hati nurani”. (Maman Suherman)
Data 4
Episode : Impersonate
“Sebagai info dari duo kribo Amat Alber Ucok Aka Harahap menulurkan
album pertama di bawah bendera irama tara itu tahun 1977 dan menulurkan tiga
lagu hits neraka jahanam, rahmat dan cinta juga monalisa. Nah kata Awan
personal jiplak tadi banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi
sosok idola seperti halnya banyak jalan menuju puncak tertinggi. Bisa dari segala
mata angin dan jangan terlalu menyibukkan diri dengan pertanyaan-pertanyaan
orang. Karena kita tidak hidup dari pertanyaan-pertanyaan orang. Namun kita
hidup dari jawaban-jawaban kita atas segala permasalahan hidup. Jadi soal
inpersonate, mengapa tidak asal tak semata menjiplak mengerti dengan baik dan
seperti kata Kak Kiki Ingar tadi nilai seni jangan dirusak”. (Maman Suherman)
Data 5
11
Data 6
“Di lagu selamat ulang tahun kata kuncinya sungguh sangat dalam. Kado
terindah seorang kekasih adalah doa yang dilangitkan dengan setulus hati. Karena
mendoakan sungguh jauh lebih indah dari pada menduakan apalagi mendosakan.
Terakhir lirik lugas khas Jamrud mengajarkan satu hal, jangan remehkan sesuatu
yang terkesan apa adanya, tanpa basa basi karena bisa jadi justru pesannya
sungguh sangat menohok diri. Tersirat dari penyataan Kang Deni dan Kang
Ronald di segment awal dan juga teman-teman lain lebih baik ditampar kejujuran
daripada dikecup mulut manis penuh kebohongan”. (Maman Suherman)
Data 7
“tidak ada istilah tua untuk menjadi petualang dan melakukan petualangan.
Bahkan tidak ada kata petualang dan petualangan tanpa kata tua. Karena tanpa
kata tua hanya ada kata pelang dan pelangan. Dan kata ini tak akan memiliki arti
sama sekali. Dan para petualan mengajarkan kita bahwa hidup harus menerima
dengan seindah-indahnya penerimaan. Hidup harus dipahami dengan setulus-
tulusnya pemahaman. Dan hidup harus dinikmati dengan sepenuh kebahagiaan
dan kesyukuran. Dan para petualang unik ini mengajarkan kita tidak ada yang
sempurna dalam hidup ini tetapi tak harus sempurna untuk bisa menikmati hidup”.
(Maman Suherman).
12
2.2 Analisis Data
1. Amanah
Kata Amanah dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 1 dalam kalimat “Jelas anak adalah
amanah”. Semua kata memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata
Amanah pada data 1 karena menurut penulis kata Amanah merupakan kata yang
jarang digunakan masyarakat umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun
arti dari kata Amanah adalah (1) sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada
orang lain; (2) keamanan; ketentraman. Kalimat notulen ini bermakna bahwa
anak merupakan titipan yang harus dijaga.
2. Anugrah
13
Kata Anugrah dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 1 dalam kalimat “Anak adalah
anugrahh”. Semua kata memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata
Anugrah pada data 1 karena menurut penulis kata Anugrah merupakan kata yang
jarang digunakan masyarakat umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti
dari kata Anugrah adalah pemberian atau ganjaran dari pihak atas kepada pihak
bawah; karunia (dari Tuhan). Kalimat notulen ini bermakna bahwa anak
merupakan karunia dari Tuhan.
3. Tegak
Kata Tegak dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 2 dalam kalimat “Termasuk berdiri
tegak dan gagah dipuncak everest pada tanggal 16 Mei 1975”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Tegak pada data 2 karena
menurut penulis kata Tegak merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Tegak adalah
berdiri; sigap (tidak lemas); lurus ke arah ke atas; setinggi orang berdiri; tetap
teguh; tetap tidak berubah. Kalimat notulen ini bermakna bahwa berdiri tegak di
puncak everest pun wanita mampu melakukannya.
4. Gagah
Kata Gagah dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 2 dalam kalimat “Termasuk berdiri
tegak dan gagah dipuncak everest pada tanggal 16 Mei 1975”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Gagah pada data 2 karena
menurut penulis kata Gagah merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Gagah adalah kuat;
14
bertenaga; besar dan tegap serta kuat; tampak mulia; megah. Kalimat notulen ini
bermakna bahwa wanita tetap kuat walau berada di puncak everest.
5. Netral
Kata Netral dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 3 dalam kalimat “Berada diposisi
netral saja saat memandu debat seperti yang pernah dialami Najwa juga pernah
dialami teman-teman di ILK, tentu tidak ringan”. Semua kata memiliki makna
leksikal tapi penulis mengambil kata Netral pada data 3 karena menurut penulis
kata Netral merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat umum dalam
berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Netral adalah tidak berpihak;
tidak berwarna; tidak dalam kelompok jantan atau betina; menunjukkan sifat yang
secara kimia tidak asam dan tidak basa. Kalimat notulen ini bermakna bahwa
bersifat tidak memihak dalam memandu debat tentu tidak mudah.
6. Ringan
Kata Ringan dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 3 dalam kalimat “Berada diposisi
netral saja saat memandu debat seperti yang pernah dialami Najwa juga pernah
dialami teman-teman di ILK, tentu tidak ringan”. Semua kata memiliki makna
leksikal tapi penulis mengambil kata Ringan pada data 3 karena menurut penulis
kata Ringan merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat umum dalam
berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Ringan adalah dapat diangkat
dengan mudah; sedikit bobotnya; enteng. Kalimat notulen ini bermakna bahwa
bersifat tidak memihak dalam memandu debat tentu tidak mudah.
7. Profesi
Kata Profesi dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 3 dalam kalimat “Yang pertama
15
apapun profesi kamu, harta yang paling berharga adalah keluarga”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Ringan pada data 3 karena
menurut penulis kata Profesi merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian. Kalimat notulen ini
bermakna bahwa apapun pekerjaan kamu keluarga tetap harta yang paling
berharga.
8. Sosok
Kata Sosok dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 4 dalam kalimat “Nah kata Awan
personal jiplak tadi banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi
sosok idola seperti halnya banyak jalan menuju puncak tertinggi”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Sosok pada data 4 karena
menurut penulis kata Sosok merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Sosok adalah
bentuk wujud atau rupa; rangka; bentuk tubuh; bayangan badan. Kalimat notulen
ini bermakna bahwa banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi
rupa idola.
9. Idola
Kata Idola dalam notulen merupakan kata dasar nomina yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 4 dalam kalimat “Nah kata Awan
personal jiplak tadi banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi
sosok idola seperti halnya banyak jalan menuju puncak tertinggi”. Semua kata
memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Idola pada data 4 karena
menurut penulis kata Idola merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat
umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari kata Idola adalah orang,
gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan. Kalimat notulen ini
16
bermakna bahwa banyak cara menikmati yang disukai untuk mengapresiasi rupa
orang yang menjadi pujaan.
10. Impersonate
Kata Impersonate dalam notulen merupakan kata dasar verba yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 4 dalam kalimat “Jadi soal
inpersonate, mengapa tidak asal tak semata menjiplak mengerti dengan baik”.
Semua kata memiliki makna leksikal tapi penulis mengambil kata Impersonate
pada data 4 karena menurut penulis kata Impersonate merupakan kata yang jarang
digunakan masyarakat umum dalam berkomunikasi sehari-hari, adapun arti dari
kata Impersonate adalah menirukan. Kalimat notulen ini bermakna bahwa boleh
meniru asal tidak semata meniru dan mengerti dengan baik.
11. Lugas
Kata Lugas dalam notulen merupakan kata dasar adverbia yang bermakna
leksikal karena dapat berdiri sendiri dan telah memiliki makna tanpa proses
afiksasi apapun. Kata ini temukan pada data 6 dalam kalimat “Terakhir lirik lugas
khas Jamrud mengajarkan satu hal”. Semua kata memiliki makna leksikal tapi
penulis mengambil kata Lugas pada data 6 karena menurut penulis kata Lugas
merupakan kata yang jarang digunakan masyarakat umum dalam berkomunikasi
sehari-hari, adapun arti dari kata Lugas adalah mengenai yang pokok-pokok;
bersifat seperti apa adanya; tidak berbelit-belit; tidak bersifat pribadi. Kalimat
notulen ini bermakna bahwa lirik khas jamrud yang embicarakan hal yang pokok-
pokok mengajarkan satu hal.
Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses
gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi dan proses komposisi (Abdul
17
Chaer, 2009:62). Makna gramatikal yang terdapat dalam kumpulan notulen di
acara Indonesia Lawak Klub TRANS7 adalah sebagai berikut :
2. Terhadap anak saya jadi mengingat untuk mengadopsi sedikit kalimat yang
pernah disitir oleh Benyamin Frnaklin
18
menajdi anak sendiri. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap untuk
mengambil sedikit kalimat yang pernah disitir oleh Benyamin Franklin.
5. Tetapi jika kamu melibatkannya dalam banyak hal sesuai usianya ia akan
terus belajar dan belajar untuk menjadi hebat.
Menurut penulis, kalimat “Tetapi jika kamu melibatkannya dalam banyak hal
sesuai usianya ia akan terus belajar dan belajar untuk menjadi hebat” pada data 1
terdapat kata melibatkan yang merupakan bentuk dasar dari kata libat yang
terjadi akibat proses afikasasi dari afiks me-kan sehingga menjadi melibatkan,
makna gramatikal pada kata melibatkan adalah menjadikan turut terlibat dalam
suatu masalah. Dan terdapat juga kata menjadi yang merupakan bentuk dasar dari
kata jadi yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks me- sehingga
19
menjadi menjadi, makna gramatikal pada kata menjadi adlah berubah keadaan
lain; menjelma sebagai. Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan bahwa
libatkanlah ia dalam berbagai hal agar ia belajar.
8. Dan jika dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan ia akan belajar
menemukan cinta dalam kehidupan.
20
Menurut penulis, kalimat “Dan jika dibesarkan dengan kasih sayang dan
persahabatan ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan” pada data 1
terdapat kata persahabatan yang merupakan bentuk dasar dari kata sahabat yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks per-an sehingga menjadi
persahabatan, makna gramatikal pada kata persahabatan adalah perihal
bersahabat; perhubungan selaku sahabat. Selain kata persahabatan juga terdapat
kata menemukan yang merupakan bentuk dasar dari kata temu yang terjadi akibat
proses afikasasi dari konfiks meN-kan sehingga menjadi menemukan, makna
gramatikal pada kata menemukan adalah mendapatkan sesuatu yang belum ada
sebelumnya; mendapatkan; mendapati. Dan juga terdapat kata kehidupan yang
merupakan bentuk dasar dari kata hidup yang terjadi akibat proses afikasasi dari
konfiks ke-an sehingga menjadi kehidupan, makna gramatikal pada kata
kehidupan adalah cara (keadaan, hal) hidup. Kalimat notulen ini bermakna
menunjukkan bahwa besarkanlah anak kasih sayang agar ia belajar mampu
menemukan cinta dalam kehidupan.
9. Jun Ko Tabe yang wafat pada tahun lalu di usia 77 tahun, juga adalah bukti
perempuan pun bisa menjadi penakluk gunung-gunung tertinggi di dunia
Menurut penulis, kalimat “Jun Ko Tabe yang wafat pada tahun lalu di usia
77 tahun, juha adalah bukti perempuan pun bisa menjadi penakluk gunung-
gunung tertinggi di dunia” pada data 2 terdapat kata penakluk yang merupakan
bentuk dasar dari kata takluk yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari
prefiks pe- sehingga menjadi penakluk, makna gramatikal pada kata penakluk
adalah yang menaklukan. Selain kata penakluk juga terdapat kata tertinggi yang
merupakan bentuk dasar dari kata tinggi yang terjadi akibat proses afikasasi dari
prefiks ter- sehingga menjadi tertinggi, makna gramatikal pada kata tertinggi
adalah paling tinggi. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap bahwa
perempuan juga mampu menaklukan gunung-gunung tertinggi di dunia.
10. Dan dari ungkapan Monika tersirat dan tersurat perempuan tidak menuntut
lebih, perempuan hanya meminta haknya
21
Menurut penulis, kalimat “Dan dari ungkapan Monika tersirat dan tersurat
perempuan tidak menuntut lebih, perempuan hanya meminta haknya” pada data 2
terdapat kata ungkapan yang merupakan bentuk dasar dari kata ungkap yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari sufiks -an sehingga menjadi ungkapan,
makna gramatikal pada kata ungkapan adalah apa-apa yang diungkapkan. Selain
kata ungkapan juga terdapat kata tersirat yang merupakan bentuk dasar dari kata
sirat yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks ter- sehingga menjadi
tersirat, makna gramatikal pada kata tersirat adalah terkandung; tersembunyi.
Dan terdapat juga kata tersurat yang merupakan bentuk dasar dari kata surat yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks ter- sehingga menjadi tersurat,
makna gramatikal pada kata tersurat adalah telah ditulis; tertulis. Terdapat kata
menuntut yang merupakan bentuk dasar dari kata tuntut yang terjadi akibat adanya
proses afiksasi dari prefiks me- sehingga menjadi menuntut, makna gramatikal
pada kata menuntut adalah meminta dengan keras. Terdapat kata meminta yang
merupakan bentuk dasar dari kata minta yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari prefiks me- sehingga menjadi meminta, makna gramatikal pada kata meminta
adalah minta. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap bahwa ungkapan
Monika terkandung dan tertuliskan bahwa wanita tidak meminta dengan keras
hanya saja ia meminta.
11. Dan dengan pria tidak saling mendominasi, tidak saling mengintimidasi
Menurut penulis, kalimat “Dan dengan pria tidak saling mendominasi, tidak
daling mengintimidasi” pada data 2 terdapat kata mendominasi yang merupakan
bentuk dasar dari kata dominasi yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari
prefiks meN- sehingga menjadi mendominasi, makna gramatikal pada kata
mendominasi adalah yang menguasai; mengatasi. Selain kata mendominasi juga
terdapat kata mengintimidasi yang merupakan bentuk dasar dari kata intimidasi
yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks meN- sehingga menjadi
mengintimidasi, makna gramatikal pada kata mengintimidasi adalah menakut-
nakuti; menggertak; mengancam. Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan
bahwa pria diminta untuk tidak menguasai dan mengancam perempuan.
22
12. Tetapi berkooperasi saling melengkapi
13. Berada diposisi netral saja saat memandu debat seperti yang pernah dialami
Najwa juga pernah dialami teman-teman di ILK, tentu tidak ringan
Menurut penulis, kalimat “Berada diposisi netral saja saat memandu debat
seperti yang pernah dialami Najwa juga pernah dialami teman-teman di ILK,
tentu tidak ringan” pada data 3 terdapat kata memandu yang merupakan bentuk
dasar dari kata pandu yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks me-
sehingga menjadi memandu, makna gramatikal pada kata memandu adalah
menjadi pandu bagi; memimpin. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap
bahwa memimpin debat dalam keadaan netral sekalipun tentu tidak mudah.
14. Semata menjadi jembatan memang sungguh tidak mudah, harus betul-betul
menanggung beban semua kendaraan yang ada di atasnya, yang melintas di
atasnya tanpa boleh pilih kasih
23
Selain kata menjadi juga terdapat kata menanggung yang merupakan bentuk dasar
dari kata tanggung yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks meN- sehingga
menjadi menanggung, makna gramatikal pada kata menanggung adalah
menyangga; memikul; memanggul; bertanggung jawab. Dan terdapat kata
melintas yang merupakan bentuk dasar dari kata lintas yang terjadi akibat proses
afikasasi dari prefiks me- sehingga menjadi melintas, makna gramatikal pada kata
melintas adalah berlalu dengan cepat; menyeberang. Kalimat notulen ini
bermakna menunjukkan menjadi perantara di antara kubu yang berdebat sungguh
tidak mudah, harus tetap bersifat netral.
15. Dan disela syuting saya sempat berbincang dengan Najwa juga tersirat dari
jawaban Najwa atas pertanyaan teman-teman tadi
16. Kita bisa dapatkan dua pelajaran terbaik dari Najwa paling tidak untuk hari
ini
Menurut penulis, kalimat “Kita bisa dapatkan dua pelajaran terbaik dari
Najwa paling tidak untuk hari ini” pada data 3 terdapat kata pelajaran yang
24
merupakan bentuk dasar dari kata ajar yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari sufiks pel-an sehingga menjadi pelajaran, makna gramatikal pada kata
pelajaran adalah yang dipelajari atau diajarkan. Selain kata pelajaran juga
terdapat kata terbaik yang merupakan bentuk dasar dari kata baik yang terjadi
akibat proses afikasasi dari prefiks ter- sehingga menjadi terbaik, makna
gramatikal pada kata terbaik adalah paling baik. Kalimat notulen ini bermakna
mendapatkan hasil.
17. Yang pertama apapun profesi kamu, harta yang paling berharga adalah
keluarga
Menurut penulis, kalimat “Yang pertama apapun profesi kamu, harta yang
paling berharga adalah keluarga” pada data 3 terdapat kata berharga yang
merupakan bentuk dasar dari kata harga yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari prefiks ber- sehingga menjadi berharga, makna gramatikal pada kata
berharga adalah mempunyai harga; berguna; bermanfaat. Kalimat notulen ini
bermakna mendapatkan hasil.
Menurut penulis, kalimat “Dan pilihan terbaik adalah tidak membohongi hati
nurani” pada data 3 terdapat kata pilihan yang merupakan bentuk dasar dari kata
pilih yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari sufiks -an sehingga menjadi
pilihan, makna gramatikal pada kata pilihan adalah yang dipilih atau hasil
memilih; yang terpilih. Selain kata pilihan juga terdapat kata membohongi yang
merupakan bentuk dasar dari kata bohong yang terjadi akibat proses afikasasi dari
sufiks meN-i sehingga menjadi membohongi, makna gramatikal pada kata
membohongi adalah berbohong kepada; mendustai. Kalimat notulen ini bermakna
menyatakan sikap bahwa terbaik adalah tidak membohongi hati nurani.
19. Nah kata Awan personal jiplak tadi banyak cara menikmati yang disukai
untuk mengapresiasi sosok idola
Menurut penulis, kalimat “Nah kata Awan personal jiplak tadi banyak cara
menikmati yang disukai untuk mengapresiasi sosok idola” pada data 4 terdapat
25
kata menikmati yang merupakan bentuk dasar dari kata nikmat yang terjadi akibat
adanya proses afiksasi dari konfiks me-i sehingga menjadi menikmati, makna
gramatikal pada kata menikmati adalah merasi; mengecap; mengalami. Selain kata
menikmati juga terdapat kata mengapresiasi yang merupakan bentuk dasar dari
kata apresiasi yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks meN- sehingga
menjadi mengapresiasi, makna gramatikal pada kata mengapresiasi adalah
melakukan pengamatan, penilaian dan penghargaan. Kalimat notulen ini
bermakna menunjukkan bahwa banyak cara menikmati yang disukai untuk
mengapresiasi sosok idola.
21. Namun kita hidup dari jawaban-jawaban kita atas segala permasalahan hidup
Menurut penulis, kalimat “Namun kita hidup dari jawaban-jawaban kita atas
segala permasalahan hidup” pada data 4 terdapat kata jawaban yang merupakan
bentuk dasar dari kata jawab yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari sufiks
-an sehingga menjadi jawaban, makna gramatikal pada kata jawaban adalah
sahutan; balasan; tanggapan. Selain kata jawaban juga terdapat kata
26
permasalahan yang merupakan bentuk dasar dari kata masalah yang terjadi akibat
proses afikasasi dari sufiks per-an sehingga menjadi permasalahan, makna
gramatikal pada kata permasalahan adalah hal yang menjadikan masalah; hal
yang dimasalahkan; persoalan. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap
bahwa kita hidup dari jawaban-jawaban kita atas segala permasalahan hidup.
23. Jadi sederhana saja orang yang berjasa itu orang yang meninggalkan kebaikan
yang dalam hidupnya memperjuangkan kebaikan, membangkitkan dan
mewujudkan asa atau harapan
Menurut penulis, kalimat “Jadi sederhana saja orang yang berjasa itu orang
yang meninggalkan kebaikan yang dalam hidupnya memeperjuangkan kebaikan,
membangkitkan dan mewujudkan asa atau harapan” pada data 5 terdapat kata
berjasa yang merupakan bentuk dasar dari kata jasa yang terjadi akibat adanya
proses afiksasi dari prefiks ber- sehingga menjadi berjasa, makna gramatikal pada
kata berjasa adalah berbuat jasa, berguna; berfaedah. Selain kata berjasa juga
terdapat kata meninggalkan yang merupakan bentuk dasar dari kata tinggal yang
terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks meN-kan sehingga menjadi
meninggalkan, makna gramatikal pada kata meninggalkan adalah membiarkan
tinggal; menyisakan; membuang. Juga terdapat kata kebaikan yang merupakan
27
bentuk dasar dari kata baik yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari prefiks
ke-an sehingga menjadi kebaikan, makna gramatikal pada kata kebaikan adalah
sifat baik; perbuatan baik. Kalimat notulen ini bermakna menunjukkan bahwa
orang yang berjasa itu orang yang meninggalkan kebaikan yang dalam hidupnya
memperjuangkan kebaikan, membangkitkan dan mewujudkan asa atau harapan.
24. Kado terindah seorang kekasih adalah doa yang dilangitkan dengan setulus
hati
Menurut penulis, kalimat “Kado terindah seorang kekasih adalah doa yang
dilangitkan dengan setulus hati” pada data 6 terdapat kata terindah yang
merupakan bentuk dasar dari kata indah yang terjadi akibat adanya proses afiksasi
dari prefiks ter- sehingga menjadi terindah, makna gramatikal pada kata terindah
adalah paling indah. Kalimat notulen ini bermakna memberi informasi bahwa
Kado terindah seorang kekasih adalah doa yang dilangitkan dengan setulus hati.
25. Karena mendoakan sungguh jauh lebih indah dari pada menduakan apalagi
mendosakan
Menurut penulis, kalimat “Karena mendoakan sungguh jauh lebih indah dari
pada menduakan apalagi mendosakan” pada data 6 terdapat kata mendoakan
yang merupakan bentuk dasar dari kata doa yang terjadi akibat adanya proses
afiksasi dari konfiks meN-kan sehingga menjadi mendoakan, makna gramatikal
pada kata mendoakan adalah memohon berkat dan sebagainya kepada tuhan.
Selain kata mendoakan juga terdapat kata menduakan yang merupakan bentuk
dasar dari kata dua yang terjadi akibat proses afikasasi dari konfiks meN-kan
sehingga menjadi menduakan, makna gramatikal pada kata menduakan adalah
menjadikan atau menggangap dua. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan
sikap bahwa mendoakan sungguh jauh lebih indah daripada menduakan apalagi
mendosakan.
26. Terakhir lirik lugas khas Jamrud mengajarkan satu hal, jangan remehkan
sesuatu yang terkesan apa adanya
28
Menurut penulis, kalimat “Terakhir lirik lugas khas Jamrud mengajarkan
satu hal, jangan remehkan sesuatu yang terkesan apa adanya” pada data 6
terdapat kata mengajarkan yang merupakan bentuk dasar dari kata ajar yang
terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks meN-kan sehingga menjadi
mengajarkan, makna gramatikal pada kata mengajarkan adalah memberikan
pelajaran. Selain kata mengajarkan juga terdapat kata terkesan yang merupakan
bentuk dasar dari kata kesan yang terjadi akibat proses afikasasi dari prefiks ter-
sehingga menjadi terkesan, makna gramatikal pada kata terkesan adalah
memperoleh kesan. Kalimat notulen ini bermakna menyatakan sikap bahwa lirik
lugas khas Jamrud mengajarkan satu hal, jangan remehkan sesuatu yang terkesan
apa adanya.
27. Lebih baik ditampar kejujuran daripada dikecup mulut manis penuh
kebohongan
28. Tidak ada istilah tua untuk menjadi petualang dan melakukan petualangan
Menurut penulis, kalimat “tidak ada istilah tua untuk menjadi petualang dan
melakukan petualangan” pada data 7 terdapat kata melakukan yang merupakan
bentuk dasar dari kata laku yang terjadi akibat adanya proses afiksasi dari konfiks
me-kan sehingga menjadi melakukan, makna gramatikal pada kata melakukan
adalah mengerjakan; mengadakan; melaksanakan. Selain kata melakukan juga
29
terdapat kata petualangan yang merupakan bentuk dasar dari kata petualang yang
terjadi akibat proses afikasasi dari sufiks -an sehingga menjadi petualangan,
makna gramatikal pada kata petualangan adalah pertualangan. Kalimat notulen ini
bermakna memberitahu informasi.
29. Dan para petualang mengajarkan kita bahwa hidup harus menerima dengan
seindah-indahnya penerimaan
31. Dan hidup harus dinikmati dengan sepenuh kebahagiaan dan kesyukuran
30
pada kata kebahagiaan adalah kesenangan dan ketentraman hidup;
keberuntungan; kemujuran yang bersifat lahir batin. Kalimat notulen ini bermakna
menunjukkan bahwa hidup harus dinikmati dengan sepenuh kebahagiaan dan
kesyukuran.
31
menjembatani suatu perkara memang tidak mudah. Jadi kalimat “Semata menjadi
jembatan memang sungguh tidak mudah” mengiaskan bahwa ketika menjadi
perantara antara dua kubu yang bertikai sungguh tidak mudah.
Kalimat “Jalan menuju puncak tertinggi bisa dari segala mata angin”
terdapat pada data 4. Menurut penulis, kalimat “Jalan menuju puncak tertinggi
bisa dari segala mata angin” yang dimaksud adalah jangan cepat menyerah. Jadi
kalimat “Jalan menuju puncak tertinggi bisa dari segala mata angin” mengiaskan
bahwa jangan cepat menyerah, banyak jalan lain yang bisa dilakukan selain jalan
itu.
Kalimat “doa yang dilangitkan dengan setulus hati” terdapat pada data 6.
Menurut penulis, kalimat “doa yang dilangitkan dengan setulus hati” yang
dimaksud adalah doa yang diminta kepada Tuhan dengan setulus hati. Jadi
kalimat “doa yang dilangitkan dengan setulus hati” mengiaskan bahwa doa yang
diminta kepad tuhan dengan setulus hati.
32
6. Lebih baik ditampar kejujuran daripada dikecup mulut manis penuh
kebohongan
33
TABEL 1 MAKNA LEKSIKAL
34
Melibatkannya Makna Gramatikal
Menjadi Makna Gramatikal
Menaruh Makna Gramatikal
Kepercayaan Makna Gramatikal
Dukungan Makna Gramatikal
Menyenangi Makna Gramatikal
Persahabatan Makna Gramatikal
Menemukan Makna Gramatikal
Kehidupan Makna Gramatikal
35
Pertanyaan Makna Gramatikal
Pelajaran Makna Gramatikal
Terbaik Makna Gramatikal
Berharga Makna Gramatikal
Pilihan Makna Gramatikal
Membohongi Makna Gramatikal
36
Mengajarkan Makna Gramatikal
Menerima Makna Gramatikal
Pemahaman Makna Gramatikal
Kebahagiaan Makna Gramatikal
37
jalan itu
38
BAB III KESIMPULAN
3.1 Simpulan
3.2 Hambatan
39
3.3 Saran
1. Pihak Universitas Islam Riau atau Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
hendaknya menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan bahasa
khususnya tentang semantik.
2. Saran penulis kepada mahasiswa yang akan mengadakan penelitian
tentang semantik agar membaca hasil-hasil penelitian yang pernah diteliti
sebelumnya, hal ini dapat membantu dalam mengolah dan menganalisis
data penelitian yang akan dilakukan.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
Mardalis. 1993. Metode Penelitian Suatu Pendekatan proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Roziah. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. C.V. Bina Karya Utama.
Ramlan. 2009. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono.
Wijana, Putu. 2015. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Wikipedia. 2001. Ensiklopedia Bebas , (Online),
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Indonesia_lawak_klub, di akses 24 Maret
2019).
42