Disusun oleh:
Kelompok I
1. Yusinta Ditubun
2. Meisye silvia Lethulur
3. Voronika Rumyaan
4. Katerina Parmy Tharob
5. Hairia Efruan*
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah -Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ASMA”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ASMA” ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………
B. TUJUAN ………………………………………………………………….
C. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………..
D. MANFAAT………………………………………………………………
BAB II PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN …………………………………………………………..
B. JENIS…………………………………………………………………….
C. GEJALA …………………………………………………………………
D. PENYEBAB……………………………………………………………..
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………….
B. SARAN…………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan
secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak menjamin dalam waktu
dekat akan terbebas dari ancaman serangan berikutnya. Apalagi bila karena
pekerjaan dan lingkungannya serta faktor ekonomi, penderita harus selalu
berhadapan dengan faktor alergen yang menjadi penyebab serangan. Biaya
pengobatan simptomatik pada waktu serangan mungkin bisa diatasi oleh penderita
atau keluarganya, tetapi pengobatan profilaksis yang memerlukan waktu lebih
lama, sering menjadi problem tersendiri.
dkk,2007)
B. Rumusan Masalah
C . Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma
Asma sendiri berasal dari kata asthma. Kata ini berasal dari bahasa Yunani
yang memiliki arti sulit bernafas. Penyakit asma dikenal karena adanya gejala
sesak nafas, batuk, dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas.
Atau dengan kata lain asma merupakan peradangan atau pembengkakan saluran
nafas yang reversibel sehingga menyebabkan diproduksinya cairan kental yang
berlebih (Prasetyo, 2010)
Menurut Prasetyo (2010) Asma, bengek atau mengi adalah beberapa nama
yang biasa kita pakai kepada pasien yang menderita penyakit asma. Asma bukan
penyakit menular, tetapi faktor keturunan (genetic) sangat punya peranan besar di
sini.
Beberapa ahli membagi asma dalam 2 golongan besar, seperti yang dianut
banyak dokter ahli pulmonologi (penyakit paru-paru) dari Inggris, yakni:
Asma Ekstrinsik
Asma Intrinsik
a. Asma Ekstrinsik
Asma ekstrinsik adalah bentuk asma yang paling umum, dan disebabkan
karena reaksi alergi penderitanya terhadap hal-hal tertentu (alergen), yang tidak
membawa pengaruh apa-apa terhadap mereka yang sehat.
b. Asma Intrinsik
Asma intrinsik tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari alergen.
Asma jenis ini disebabkan oleh stres, infeksi, dan kondisi lingkungan seperti
cuaca, kelembaban dan suhu udara, polusi udara, dan juga oleh aktivitas olahraga
yang berlebihan.
Tujuan dari pemisahan golongan asma seperti yang disebut di atas adalah untuk
mempermudah usaha penyusunan dan pelaksanaan program pengendalian asma
yang akan dilakukan oleh dokter maupun penderita itu sendiri. Namun dalam
prakteknya, asma adalah penyakit yang kompleks, sehingga tidak selalu
dimungkinkan untuk menentukan secara tegas, golongan asma yang diderita
seseorang. Sering indikasi asma ekstrinsik dan intrinsik bersama-sama dideteksi
ada pada satu orang.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang
berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama
terdengar ketika penderita menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu
serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap
semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan
oleh seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada.
Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai
beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher.
Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan
satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga
timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara
karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang
menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar
kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan)
merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu
segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat,
biasanya penderita akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan
menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara
terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan
oleh penderita.
Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi
pencetus asma, yaitu:
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan tanggal 2 Agustus 2004 jam 10.45 WIB
a. Identitas Pasien
Nama : An. M
Umur : 6 tahun
No Register : 381478
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
b. Breathing
Sesak napas, RR 30 x/menit, tarikan nafas dangkal dan cepat
irama teratur, inspirasi memendek, ekspirasi memanjang, tarikan
otot intercosta, nafas cuping hidung
c. Circulation
Tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 112 x/menit, suhu 36,80 C, akral
dingin, gelisah, sianosis, diaforesis
5. Pola kebiasaan
Klien sehari-hari membantu ibunya jualan makanan di rumah setelah
pulang dari sekolah.
6. Pemeriksaan fisik
Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam lurus tidak mudah
dicabut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Paru - paru
Pe : Pekak
Au : Bj S1-S2 murni
Abdomen
I : datar
Pe : timpani
Genetalia: keadaan bersih
Ekstrimitas:
7. Data Penunjang
Hb :10, 65 gr%
Ht : 43 %
Leukosit : 8500/ul
Trombosit : 253.000/ul
8. Terapi
- Nebulezer : (Atrovent 1cc + berotec 1cc + bisolvon 1cc) dan
nacl 0,9 % 6 cc
- Aminophilin drip 1 ampul
- infus RL 20 tetes/men
ANALISA DATA
Do:
- Auskultasi ronkhi
basah kedua basal
paru
- Sesak nafas, nafas
dangkal cepat
- Dyspnea dengan
ekspirasi yang lama
inspirasi pendek
- RR 30 x/menit
- SaO2 95 %, akral
dingin
3. Ds : Klien mengatakan Hipoksia, kurangnya Perubahan perfusi
badannya terasa lemas suplai oksigen ke jaringan jaringan
Do:
- TD 90/50 mmHg,
nadi 112 x/menit,
suhu 36,8 derajat
- Sianosis, diaforesis,
akral dingin, gelisah
- SaO2 95 %
4. Ds: klien sering Kesulitan bernafas, takut Cemas
menanyakan kapan serangan berulang
sesaknya akan berkurang
DO:
- Pasien tampak
gelisah, tegang
- Sesak nafas terus
menerus
- Nadi: 112x/menit,
RR : 30 x/menit,
TD: 90/50 mmHg
- Memonitor TTV
R= TD 95/60 mmHg
RR= 24x/menit
S= 36,90 C
11.50
Nd= 96x/menit
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dan ada beberapa hal yang merupakan faktor penyebab timbulnya serangan
asma bronkhial yaitu : faktor predisposisi(genetic), faktor presipitasi(alergen,
perubahan cuaca, stress, lingkungan kerja, olahraga/ aktifitas jasmani yang berat).
Pencegahan serangan asma dapat dilakukan dengan :
Menghindari kelelahan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA