Buku Managemen Strategi
Buku Managemen Strategi
MANAJEMEN
STRATEGI
© 2015
Diterbitkan Oleh:
ISBN : 978-602-1662-99-1
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau
seluruh isi buku ke dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotokopi,
merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit. Undang-Un-
dang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Hak Cipta, Bab XII Ketentuan Pidana, Pasal 72, Ayat (1), (2),
dan (6)
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Malang, 2 Oktober 2015
Lower Management :
- Technical Skill/operasional
- Perencana jangka pendek untuk karyawan operasional
Middle Management
- Functional skill/karyawan fungsional
- Perencanaan jangka menengah (½ - 1 tahun)
Top Management
- Kemampuan konsepsional dan kreativitas
- Untuk perencanaan jangka panjang (misal 5-10 tahun)
Bagi top management perencanaan jangka panjang
tersebut merupakan perencanaan yang strategic/menunjukkan
arah perusahaan. Sifat strategic untuk jangka panjang mengacu
pada hal-hal yang eksternal artinya mampu memfokuskan
masalah-masalah eksternal.
Sifat Top Manager :
1. Untuk perencanaan jangka panjang.
2. Orientasi pada hal-hal yang bersifat eksternal.
3. Sifatnya integrative, komprehenship ( Integral dari
departemen-departemen).
Jadi apabila masing-masing departemen memikirkan
dirinya sendiri akan terjadi konflik.
Memperhatikan tingkatan manajerial di atas maka
yang memenuhi kriteria sifat strategi yaitu : harus berfikir
jangka panjang, membuat perencanaan yang bersifat
umum, komprehenshif, integrated dan eksternal, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkatan manajerial yang memiliki sifat
tersebut adalah top manajerial/top manajemen.
Esensi Manajemen Strategi 7
SISTEM PERUSAHAAN
10 Esensi Manajemen Strategi
1. J.B. Whittaker
Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya “Strategic Planning
and Management”, visi perusahaan didefinisikan sebagai
gambaran masa depan yang akan dipilih dan yang akan
diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.
2. Philip Kotler
Menurut Kotler, visi adalah pernyataan tentang tujuan
organisasi yang diekspresikan dalam produk dan
pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-
cita masa depan.
3. Dr. A. B. Susanto
Menurut Dr. A. B. Susanto dalam bukunya “Visi dan Misi”,
visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-
cita di masa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum
disusun rencana bagaimana mencapainya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa visi adalah pandangan jauh ke depan tentang ke arah
mana sebuah perusahaan akan dibawa atau gambaran cita-
cita apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Visi perusahaan
akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang
realistis, meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Adapun
tujuan penetapan visi perusahaan, yaitu:
1. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan
2. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
3. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan
lingkungan perusahaan
4. Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang
jelas
Esensi Manajemen Strategi 13
SD di organisasi
3. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum
4. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi
tujuan dan arah organisasi
5. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja
yang melibatkan penungasan hingga elemen tanggung
jawab dalam organisasi
6. Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan
utk menerterjemahkan tujuan dasar ini menjadi tujuan
dalam bentuk sedemikian rupa hingga parameter waktu,
biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol
Ada beberapa karakteristik misi perusahaan, di antaranya :
1. Deklarasi sikap.
Misi yang baik memungkinkan untuk perumusan dan
pemikiran alternatif tujuan dan strategi yang layak tanpa
mengurangi kreativitas manajemen. Misi juga harus
cukup luas untuk menyatukan perbedaan secara efektif
dan memiliki daya tarik bagi stakeholder organisasi,
individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan
dalam organisasi. Misi perusahaan harus memcerminkan
bagaimana komitmen perusahaan untuk memenuhi tuntutan
stakeholder. Kumpulan misi perusahaan menunjukkan
strategi perusahaan dalam usahanya bertumbuh melalui
analisis internal dan eksternal.
2. Berorientasi pada pelanggan.
Alasan mendasar mengembangakan misi perusahaan
adalah untuk menarik sebanyak mungkin pelangan. Misi
sebuah perusahaan tidak hanya mengembangkan suatu
produk dan mencari pasarnya, tetapi lebih jauh dari itu,
misi perusahaan harus berusaha untuk mengidentifikasi
16 Esensi Manajemen Strategi
3. Fiscal Policy
Untuk memperkecil tax saving (bukan dengan cara-cara
yang curang tapi dengan diatur misalnya : loas, leasing dan
sebagainya).
4. Balanced of payment (sehubungan dengan cara uang
untuk menentukan surplus dan desfisit) hal itu terutama
untuk perusahaan yang mengeksport.
Ada ketidakpastian dalam moneter ekonomi juga danya
campur tangan pemerintah.
5. Social Demography
Sales = ∫ ( ∑ penduduk) terutama untuk barang-barang
konsumsi.
Dilihat dari sisi demand/sales/market yang dipertimbangkan:
- Growth of population.
- Income
- Distribution of population : age, area, sex dan lain-lain.
Berhubungan dengan market segment (jangan menganggap
pasar homogen karena ada segmen dan seterusnya).
Perubahan-perubahan
6. Tecnology
Business dengan memanfaatkan teknologi.
Contoh :
- Barang-barang elektronik : komputer, LCD,
- Kimia : Obat-obatan
- Biologi : Biotech (buah menjadi lebih besar, manis, dan
lain-lain.
30 Esensi Manajemen Strategi
GAMBAR 3.1
PROSES IDENTIFIKASI KESEMPATAN BERUSAHA
32 Esensi Manajemen Strategi
Lingkungan Internal :
Adalah situasi di dalam perusahaan yang meliputi kekuatan
dan kelemahan perusahaan di dalam operasional maupun
managerial.
Pemasaran
Tinjauan marketing yang sederhana : 4 P
a. Product
Quality
Mix/Jenis Product
Brand
Pachage
b. Price
Rendah
Tinggi
Esensi Manajemen Strategi 35
c. Promotion
Usahakan agar brand royalty tinggi
d. Place/distribution
Produksi
Kajian yang penting dalam produksi :
Usaha rancang bangun
(rekayasa)
Proses Produksi dan
pengawasan produksi
Esensi Manajemen Strategi 37
NERACA
31 DESEMBER 1992
Segi Manajerial :
- Perencanaan
- Perlu ditentukan :
a. Tujuan organsasi
b. Kebijakanaan
c. Strategi
d. Pabrik
- Organisasi
a. Pembagian wewenang, tanggung jawab dan
pelaporan yang jelas.
b. Hubungan satu bagian dan bagian yang lain.
- Pengarahan
Sistem komunikasi yang baik dan corak pimpinan
a. Perintah
b. Motivasi
c. Panutan
- Koordinasi
Bagaimana sistem yang digunakan sudah sesuai
dengan karakteristik anggota organisasi.
Misalnya :
a. Kepemimpinan
b. Pelaksanaan
c. Komite/tim
d. Kompleks kegiatan
Esensi Manajemen Strategi 39
- Pengawasan
Harus ada ukuran/standar untuk keinerja perbandingan.
Tindakan yang harus diambil segala sesuatu sesuai
dengan ukuran yang telah disetujui bersama.
Perlu pertimbangan :
a. Koreksi
b. Perbandingan
c. Standar
Kekuatan dan kelemahan perusahaan menjadi penentu
keberhasilan suatu perusahaan. Menurut Mc. Kinsey
mengemukakan 7 syarat keberhasilan perusahaan :
1. Strategi, cara organisasi mencapai tujuan.
2. Struktur, kerangka dasar tanggung jawab fungsi,
komunikasi-informasi dan proses pengambilan keputusan.
3. Sistem, fasilitas perencanaan dan pengawasan.
4. Staff, sumber daya manusia.
5. Keterampilan (skill) kemampuan staf dan organisasi.
6. Corak manajemen, perilaku manajemen dalam memikirkan
dan memotivasi organisasi dalam mencapai tujuan (Style).
7. Nilai dalam tujuan organisasi (share value) nilai dan tujuan
yang diakui bersama sebagai perekat organisasi.
Syarat kesuksesan perusahaan menurut TJ. Peters dan RH.
Waternan dalam bukunya “ In Search of Exellent” :
1. Tindakan yang cepat dan pelaksanaan yang baik.
2. Struktur yang sederhana dan staf yang sedikit.
3. Kontak langganan secara terus-menerus.
4. Peningkatan produktivitas melalui karyawan.
40 Esensi Manajemen Strategi
Kuadran 1
Ini merupakan situasi yang paling menguntungkan perusahaan
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada.
Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth
oriented strategy)
Kuadran 2
Perusahaan menghadapi berbagai ancaman, tapi masih
memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus digunakan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan strategi diversifikasi produk/pasar.
Kuadran 3
Perusahaan menghadapi peluang pasar tapi memiliki
kelemahan internal. Strategi yang harus: digunakan adalah
memimbulkan masalah-masalah internal sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik. (strategi turn oriented)
Esensi Manajemen Strategi 43
Kuadran 4
Ini merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan
perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal (Strategi defensif).
Analisis SWOT
IFAS STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)
Strategi SO
Strategi ini dibuat dengan mempertimbangkan penggunaan
seluruh jumlah kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi SP
Strategi ini untuk menguatkan kekuatan yang dimiliki
perusahaan dengan cara menghindari ancaman.
44 Esensi Manajemen Strategi
Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang
dimiliki
Strategi WT
Strategi ini didasari pada kegiatan yang bersifat defensif dan
ditunjukkan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Contoh :
1. Sel Opportunity (O)
Buat 5-10 peluang ekstemal yang dihadapi perusahaan.
Sel ini harus mempertimbangkan deregulasi industri
sebagai salah satu factor strategic.
2. Sel Threats (T)
Buat 5 - 10 ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan.
3. Sel Strength (S)
Buat 5-10 kekuatan yang dimiliki perusahaan (balk yang
ada sekarang maupun yang akan datang)
4. Sel Weaknesses (W)
Buat 5-10 kelemahan yang dimiliki perusahaan
5. Buat kemungkinan strategis dari perusahaan berdasarkan
pertimbangan kombinasi empat set factor stragis tersebut.
Esensi Manajemen Strategi 45
Matriks SWOT
TABEL 5.1
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI BOBOT X RATING KOMENTAR
EKSTERNAL BOBOT RATING
PELUANG
- Integrasi ekonomi Eropa 0.20 4 0.80 Akuisisi
- Perubahan Struktur Demo- 0.15 4 0.60 Kualitas
grafi 0.15 4 0.50 Maytag
- Pembangunan ekonomi di 0.20 3 0.60 Keberadaan
Asia. 0.10 3 0.30 Lemah
- Terbukanya Eropa Timur
- Kecenderungan Superstores
46 Esensi Manajemen Strategi
ANCAMAN
- Meningkatnya peraturan 0.02 2 0.04 Perlu Hati-hati
Pemerintah 0.10 Perlu Hati-hati
- Meningkatnya persaingan 0.05 2
- Whirlpool dan Electrolux
menjadi global. 0.05 2 2 Tantangan Baru
- Munculnya Teknologi baru 0.05 1 0.05 ?
- Perubahan Jepang 0.03 1 0.03 Diperhatikan
KELEMAHAN
- Proses Produksi (R 0.05 2 0.10 Lambat untuk produk batu
&D Ancaman Superstore
0.05 2 0.10 Tingginya hutang
- Saluran Distribusi 0.15 1 0.30
- Dukungan kondisi Lemah di luar UK dan Aust
keuangan kurang 0.10 1 0.10 Perlu Investasi sekarang
begitu baik
- Posisi global sangat 0.05 1 0.05
kurang
- Fasilitas Menufactur
TOTAL 1.00 2.85
TABEL 5.4
PERBANDINGAN MATRIK PROFIL KOMPETITIF
ANTARA HOLIDAY INN, HILTON DAN MARRIOT
PERUSAHAAN PESAING 1 PESAING 2
FAKTOR
BOBOT Bobot Bobot Bobot
STRATEGIS Rating Rating Rating
Skor Skor Skor
Pengenalan 0.05 4 0.20 4 0.20 3 0.15
Nama
Pelanan 0.15 4 0.60 3 0.60 3 0.45
Tingkat 0.15 3 0.45 3 0.45 3 0.45
Hunian
Segmentasi 0.08 4 0.32 2 0.16 3 0.24
pasar
Pangsa 0.15 4 0.60 3 0.45 2 0.30
Pasar
Pengalaman 0.10 1 0.40 4 0.40 1 0.10
di Bisnis ini
Kekuatan 0.18 4 0.18 4 0.72 3 0.54
Keuangan
Lokasi 0.10 4 0.40 0.30 3 0.30
Penyediaan 0.04 2 0.16 3 0.12 3 0.12
Fasilitas
TOTAL 1.00 3.31 3.40 2.65
BAB 6
ALTERNATIF STRATEGI
Resiko differensiasi
- Muncul perbedaan biaya antara pesaing biaya rendah
dengan perusahaan terdiferensiasi.
- Adanya bawang tiruan (imitasi) sehingga memperkecil
kesan adanya differensiasi
3. Focus
Spesifik menyerang segmen pasar yang khusus, tetapi
menguntungkan..
Keunggulan focus :
- Menghasilkan laba di atas rata-rata
- Perusahaan mempunyai posisi biaya rendah dengan
target strateginya (yang memfokus)
Strategi focus didasarkan pada usaha memenuhi kebutuhan
khususnya dari pelanggan, dengan lini produk yang sedikit.
Semuanya itu untuk menghindar dari produk konsumen
yang rawan terhadap perang Man dan introduksi produk
baru yang pesat. Persvaratan focus :
Seperti pada overallcost leadership dan differensrasi tapi
ditujukan pada target strategis tertentu.
Resiko fokus :
Produk yang diinginkan konsumen menyempit 3 Strategi
Generik (dalam gambar)
62 Esensi Manajemen Strategi
BAB 7 | 65
66 Esensi Manajemen Strategi
7.2
Sebuah Kerangka Perumusan Strategi yang
Komprehensif
Proses formulasi strategi meliputi 3 tahap, yaitu: tahap
input (input stage), tahap pencocokan (matching stage), dan
tahap keputusan (decision stage). Dalam model ini terdapat 9
teknik matriks yang akan menghasilkan 1 strategi yang akan
dieksekusi dalam proses manajemen strategi berikutnya,
yaitu implementasi strategi. Teknik-teknik perumusan strategi
tersebut dapat diintegrasikan kedalam kerangka pengambilan
keputusan tiga tahap.
Kerangka analitis perumusan strategi:
Esensi Manajemen Strategi 67
Keadaan Pesaing
82 Esensi Manajemen Strategi
Pertanyaan :
1. Bagaimana perkembangan usaha A, B, C, D (growthnya)
2. Berapa RMS (Relative Market Share) masing-masing
jenis usaha.
3. Strategi apa yang harus dilakukan di masa 5 tahun yang
akan datang jika usaha :
A mempunyai kecenderungan growthnya bisa naik
B mempunyai kecenderungan growthnya bisa stabil
C mempunyai kecenderungan growthnya bisa turun
D mempunyai kecenderungan growthnya bisa naik
Jawab :
Graifik penjualan selama 5 tahun untuk setiap jenis usaha
A, B, C dan D group “XYZ”
Esensi Manajemen Strategi 83
Strategi :
A = Bisa Ekspansi
B = Tetap (Stabil)
C = Ekspansi (bisa juga dijual)
D = Ekspansi
Esensi Manajemen Strategi 87
7.2.2.4 Matriks IE
Matriks internal eksternal (IE) menempatkan berbagai
divisi dari suatu organisasi dalam sembilan sel.
Persamaan Matriks IE dan BCG adalah:
o Keduanya menempatkan berbagai divisi dari
organisasi di dalam diagram skematis
o Ukuran dari setiap lingkaran menggambarkan
presentase kontribusi penjualan dari setiap divisi
o Potongan kue mengungkapkan presentase
kontribusi laba dari setiap divisi
Perbedaan Matriks IE dan BCG:
• Perbedaan sumbu
• Matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi
mengenai divisi daripada matriks BCG
• Implikasi strategi dari setiap matriks berbeda
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci:
o Total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu X
o Total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu Y
Dari total nilai yang dibobotkan dari setiap divisi,
dapat disusun matriks IE pada tingkat korporasi.
Pada sumbu X matriks IE, total nilai IFE yang
dibobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan
posisi internal yang lemah, nilai 2,0 sampai 2,99
dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0
dianggap kuat. Demikian pula dengan sumbu Y,
total nilai EFE yang dibobot dari 1,0 sampai 1,99
menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai 2,0
sampai 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai
3,0 sampai 4,0 dianggap kuat.
88 Esensi Manajemen Strategi
2. Matriks SPACE
4. Matriks IE
6. Matriks QSPM
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif untuk Campbell
Soup Company
Alternatif Strategis
Faktor Bobot AS TAS AS TAS
Sukses Kritis
Peluang
1 0.1 4 0.4 2 0.2
2 0.15 4 0.6 3 0.45
3 0.1 2 0.2 4 0.4
4 0.15 3 0.45 4 0.6
5 0.05 - - - -
Ancaman
1 0.1 3 0.3 4 0.4
2 0.05 - - - -
3 0.1 4 0.4 1 0.1
4 0.05 - - - -
5 0.15 4 0.6 2 0.3
1
Kekuatan
1 0.1 4 0.4 2 0.2
2 0.1 - - - -
3 0.1 4 0.4 2 0.2
4 0.05 4 0.2 3 0.15
5 0.05 - - - -
6 0.15 3 0.45 4 0.6
Kelemahan
1 0.05 - - - -
2 0.05 - - - -
3 0.15 2 0.3 4 0.6
4 0.15 4 0.6 3 0.45
5 0.05 - - - -
Jml Total 1 5.3 4.65
Keterangan :
AS = Nilai Daya Tarik
TAS = Total Nilai Daya Tarik
104 Esensi Manajemen Strategi
Kelemahan
1=Penjualan Pepperidge Farm menurun 7%
2=Biaya restrukturisasi $302 juta
3=Operasi perusahaan di Eropa merugi
4=Perusahaan lambat dalam globalisasi
5=Laba sebelum pajak sebesar 8.4% hanya ½ dari rata-rata
industry
- Kapasitas baru
- Keinginan untuk merebut pangsa pasar
- Sumber daya yang besar
Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri
tergantung pada :
- Rintangan masuk (Barriers to entry)
Sumber rintangan masuk :
- Skala ekonomis
Menggambarkan biaya persatuan produk yang
menurun bila volume absolut per periode meningkat.
- Diferrensiasi produk
Perusahaan mempunyai identifikasi merk dan
kesetiaan pelanggan yang disebabkan oleh :
- Periklanan
- Pelayanan pelanggan
- Perbedaan produk di masa yang lampau
- Perusahaan pertama yang memasuki industri
- Kebutuhan modal
- Swithching cost (biaya beralih pemasok)
Hambatan masuk tercipta dengan adanya biaya
beralih pemasok yaitu biaya satu kali (one time costs)
yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah
dari produk tertentu ke produk pemasok lainnya.
- Access to distribution channels (akses ke saluran
distribusi)
Hambatan masuk. dapat timbul dengan adanya
kebutuhan pendatang baru untuk menyalurkan
Esensi Manajemen Strategi 107
distribusi produknya.
- Keunggulan kerja
Misalnya :
- Teknologi milik sendiri
- Penguasaan bahan baku yang menguntungkan
- Lokasi yang menguntungkan
- Subsidi pemerintah terhadap beberapa bisnis yang
mempunyai keunggulan
- Kebijakan pemerintah
Reaksi pesaing yang sudah ada
Kekuatan para Pesaing Industri yang ada (rivalitas antara
pesaing yang ada)
Persaingan akaan/untuk mendapatkan posisi dengan taktik :
- Persaingan harga
- Perang iklan
- Intorduksi produk
- Meningkatkan pelayanan/jaminan kepada pelanggan
Faktor-faktor struktur dalam persaingan :
- Jumlah pesaing yang banyak/seimbang. -
Pertumbuhan industri yang lamban.
- Biaya tetap/biaya penyimpanan yang tinggi. -
Ketiadaan differensiasi/biaya peralihan.
- Penambahan kapasitas dalam. j.umlah besar. -
Pesaing yang beragam.
- Taruhan strategis yang besar.
- Hambatan pengunduran diri yang tinggi.
108 Esensi Manajemen Strategi
1.00 3.40
BAB 8 | 117
118 Esensi Manajemen Strategi
fungsional
3. Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar
fungsi
4. Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat
membuat perubahan menjadi
A. Tujuan Tahunan
Menetapkan tujuan tahunan adalah kegiatan
desentralisasi yang secara langsung melibatkan semua
manajer dalam suatu organisasi. Tujuan tahunan dalam
penerapan strategi yaitu;
1. Merupakan dasar untuk mengalokasikan sumber daya
2. Mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer
3. Merupkan instrumen utama untuk memantau kemajuan
pencapaian tujuan jangka panjang
4. Menetapkan prioritas organisasi, divisi, dan departemen
Jadi fungsi tujuan tahunan adalah Sebagai pedoman
tindakan mengarahkan dan menyalurkan berbagai upaya
dan aktivitas dari para anggota organisasi, Sumber legitimasi
disuatu bisnis dengan cara menjustifikasi aktivitas dihadapan
para stakeholders, Menjadi standar kinerja, Sumber motivasi
dan identifikasi yang penting, Memberi insentif bagi para
manajer dan karyawan untuk bekerja dan Sebagai landasan
bagi rancangan organisasional.
1. Harus terukur, konsisten, rasional , kompetitif, transparansi,
dan akuntabilitas
2. Mencakup kualitas, kuantitas, biaya, waktu, dan diverivikasi
3. Sesuai dengan nilai-nilai karyawan dan manajer
B. Kebijakan
Kebijakan memfasilitasi pemecahan masalah yang
berulang kali muncul dan memandu penerapan strategi.
Didefinisikan secara luas, kebijakan mengacu pada pedoman
khusus, metode, prosedur, aturan, bentuk, dan sistem
administratif untuk mendukung dan mendorong kinerja terhadap
tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan adalah instrumen untuk
implementasi strategi. Kebijakan menetapkan batas-batas,
kendala, dan batasan pada jenis tindakan administratif yang
dapat diambil untuk menghargai dan memberi sanksi terhadap
perilaku; mereka menjelaskan apa yang bisa dan tidak bisa
dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi.
Sebisa mungkin kebijakan dinyatakan dalam
bentuk tulisan. Kebijakan merepresentasikan sarana
untuk menjalankan keputusan strategis. Sebagai contoh ;
menawarkan pelatihan terhadap karyawan, mempromosikan
karyawan yang berprestasi bagi perusahaan, menetapkan
standart produksi,mutu produk dsb.
D. Mengelola Konflik
Saling ketergantungan tujuan dan kompetisi untuk
sumber daya yang terbatas sering menyebabkan konflik, Konflik
dapat didefinisikan sebagai perselisihan antara dua pihak
atau lebih pada satu atau lebih masalah. Menetapkan tujuan
tahunan dapat menimbulkan konflik karena individu memiliki
harapan yang berbeda dan persepsi, jadwal menciptakan
tekanan, kepribadian tidak kompatibel, dan kesalahpahaman
antara manajer lini (seperti supervisor produksi) dan manajer
staf (seperti spesialis sumber daya manusia). Misalnya, tujuan
manajer collection mengurangi kredit macet sebesar 50 persen
pada tahun tertentu mungkin bertentangan dengan tujuan divisi
untuk meningkatkan penjualan sebesar 20 persen.
Berbagai pendekatan untuk mengelola dan
menyelesaikan konflik dapat dikelompokkan menjadi tiga
kategori yaitu;
1. Penghindaran (avoidance)yaitu mengabaikan persoalan
dengan harapan bahwa konflik tersebut akan selesai dengan
sendirinya atau secara fisik memisahkan individu/kelompok
yang bekonflik.
Esensi Manajemen Strategi 125
2. Positioning Produk
Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga
perusahaan dapat membidik kelompok konsumen tertntu,
langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi
dan keinginan konsumen. Positioning merupakan
pengembangan skema representasi yang mencerminkan
produk atau jasa anda dibandingkan dengan pesaing
dalam dimensi yang penting bagi kesuksesan dalam
industry.
Langkah- langkah berikut ini dibutuhkan dalam positioning
produk :
1. Pilih criteria kunci yang secara efektif membedakan
produk atau jasa dalam industry.
2. Gambarkan diagram peta positioning-produk dua-
dimensi dengan kriteria yang spesifik disetiap
sumbunya.
3. Tetapkan produk dan jasa pesaing sebagai resultan
matriks empat kuadrat.
4. Identifikasi area-area dalam peta positioning dimana
produk dan jasa perusahaan harus paling kompetitif
dipasar yang ada. Lihatlah area yang belum terisi
(relung pasar atau niche).
5. Mengembangkan rencana pemasaran untuk
menentukan posisi produk atau jasa perusahaan
secara tepat.
Esensi Manajemen Strategi 145
B. Isu-isu Keuangan/Akuntansi
Beberapa hal yang penting dalam bagian ini adalah:
1. penggalangan modal,
2. perhitungan laporan keuangan,
Esensi Manajemen Strategi 147
sinerginya.
- Shared value yaitu nilai di mana goal organisasi harus
“superradionate”-diatas goal individual
Ke 7 S ini juga dapat dipergunakan untuk mengontrol
apakah strategi yang telah dipilih “do-able ora succes”
diimplementasikan. Strategi yang baik dan sukses adalah
strategi yang didukung dan “fit” dengan 6S lainnya (Rue and
Holland, 1989).
Dengan model 7’S ini juga, Pascaleand Athos (1987) telah
meneliti, bagaimana “hard-S” : strategi, struktur, dan sistem,
dan “soft-S” : Skill, Style, Staff, dan Superordinate Goals,
diimplementasikan, pada perusahaan Jepang-Matshishita.
Dan dibandingkan pula hasil implementasi 7-S ini pada ITT-
International Telephone and Tlelegraphs.
Hasil implementasi ke 7S, pada kedua perusahaan tersebut
telah mendorong peningkatan kinerja dan keunggulan
bersiang mereka.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan
Teori Kaizen dapat berupa :
1. Setiap orang akan mampu menemukan masalah dengan
cepat.
2. Setiap orang akan memberikan perhatian dan penekanan
pada tahap perencanaan.
3. Mendukung cara berfikir yang berorientasi proses.
4. Setiap orang berkonsentrasi pada masalah-masalah
yang lebih penting dan memdesak untuk diselesaikan.
5. Setiap orang akan berpartisipasi dalam membangun
sistem yang baru.
Kaizen merupakan aktivitas harian yang pada prinsipnya
Esensi Manajemen Strategi 159
pelanggan tersebut.
2) Customer Value Proposition
- Customer value proposition merupakan pemicu
kinerja yang terdapat pada core value proposition yang
didasarkan pada atribut sebagai berikut: product/
service attributes, customer relationship, dan image
and relationship.
a) Product/service attributes
Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan
kualitas. Pelanggan memiliki preferensi yang
berbeda-beda atas produk yang ditawarkan. Ada
yang mengutamakan fungsi dari produk, kualitas,
atau harga yang murah. Perusahaan harus
mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan
atas produk yang ditawarkan. Selanjutnya
pengukuran kinerja ditetapkan berdasarkan hal
tersebut.
b) Customer relationship
Menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses
pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.
Perasaan konsumen ini sangat dipengaruhi oleh
responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap
pelanggan berkaitan dengan masalah waktu
penyampaian. Waktu merupakan komponen yang
penting dalam persaingan perusahaan. Konsumen
biasanya menganggap penyelesaian order yang
cepat dan tepat waktu sebagai faktor yang penting
bagi kepuasan mereka.
c) Image and reputation
Menggambarkan faktor-faktor intangible yang
164 Esensi Manajemen Strategi
Daftar Pustaka