Anda di halaman 1dari 6

TATA TERTIB LABORATORIUM BAKTERIOLOGI

Untuk menghindari kecelakaan kerja, penularan penyakit dan untuk


mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu adanya tata tertib selama
melakukan praktikum di Laboratorium Bakteriologi, Sebagai berikut:

A. Praktikan
1. Wajib mengenakan jas laboratorium selama praktik di dalam
laboratorium Bakteriologi
2. Wajib menggunakan handscoon, terutama saat memegang sampel
infeksius
3. Rambut yang panjang harus diikat
4. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam
laboratorium
5. Membawa masuk alat tulis secukupnya sesuai yang dibuthkan
6. Tas diletakkan di rak luar laboratorium
7. Sebelun dan sesudah bekerja harus cuci tangan dengan air mengalir
dan sabun cair
8. Sebelum dan sesduah bekerja, meja kerja harus dibersihkan dan
didesinfektan menggunkan Lysol atau alcohol 70%.

B. Instrumen
1. Peralatan yang digunakan untuk memindah atau menanam biakan atau
sampel (misalnya ose), sesudah dan sebelum digunakan harus di
sterilkan pada nyala api yang tidak berjelaga (pemijaran) ssampai
merah membara. Sedangka peralatan yang lain (misalnya swab, jarum
suntik dan sebagainya) dapat direndam didalam desinfektan
2. Peralatan lainnya, seperti mikroskop, meja praktek, BSC harus
Selalu bersih dan siap digunakan
3. Peralatan, reagensia, dan media yang sudah selesai digunakan
dikembalikan ditempat penyimpanan semula
4. Alas kaki dan jas laboratorium hanya dipakai di dalam
laboratorium saja. Saat sudah selesai dan keluar laboratorium,
alas kaki dan jas harus dilepas.

C. Lain-lain
1. Sediaan, biakan, kertas, tissue, kapas bekas dan sebagainya yang
tidak terpakai lagi dibuang kedalam tempat yang sudah disediakan
2. Setiap kecelakaan kerja di laboratorium, diantaranya biakan
tumpah, kebakaran, tertusuk, harus segera diatasi dengan cara
yang sudah diketahui, serta harus segera lapor kepada dosen
pembimbing atau asisten dosen, terutama jika tidak dapat
mengatasi.
3. Pengisian spirtus kedalam lampu spirtus jangan didekat api. Jika
akan menyakanan api lampu spirtus, sumbu dalam nya jangan dibuka
atau ditarik
4. Tempat kerja sebelum dan sesudah praktikum harus dibersihkan dan
dirapikan

1
5. Masing-masing mahasiswa yang melakukan praktikum, WAJIB punya
log book sendiri-sendiri untuk mencatat tiap tahapan praktikum
yang dikerjakan

2
PEMERIKSAAN ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI

Metode : Plate Count


Tujuan : untuk menghitung jumlah bakteri dalam 1 mL air dalam waktu
24 jam
Prinsip : Menghitung jumlah koloni bakteri di dalam media yang
tersedia dalam jangka waktu 24 jam atau kelipatannya
Sampel : air, minuman, makanan padat, makanan pasta, makanan beku,
makanan powder
Media : Plate Count Agar (PCA)
Prosedur :
1. Pengenceran Sampel
Pada dasarnya pengenceran dilakukan terhadap sampel yang
diperkirakan jumlah kumannya banyak, bertujuan supaya dapat
dihitung jumlah koloni tiap-tiap cawan petri / plate nya
a. Sampel Padat
- Secara aseptis sampel diambil sebanyak 25 g dan dimasukkan
dalam Erlenmeyer steril → selanjutnya di add kan sampai 250
mL dengan pelarut buffer fosfat → dalam hal ini diperoleh
pengenceran 10X.
- Dari pengenceran 10X diambil 1 mL dimasukkan kedalam tabung
steril yang sudah berisi 9 mL pelarut buffer fosfat→
homogenkan → diperoleh pengenceran 100X
- Dari pengenceran 100X diambil 1 mL dimasukkan kedalam tabung
steril yang sudah berisi 9 mL pelarut buffer fosfat→
homogenkan → diperoleh pengenceran 1000X
- Begitu seterusnya hingga diperoleh pengenceran yang
diperlukan.

b. Sampel Cair
- Secara aseptis sampel diambil menggunakan pipet steril
sebanyak 25 mL g dan dimasukkan dalam Erlenmeyer steril →
selanjutnya di add kan sampai 250 mL dengan pelarut buffer
fosfat → dalam hal ini diperoleh pengenceran 10X.
- Pengenceran selanjutnya lihat pada sampel padat di atas.

2. Penuangan pada Plate Count Agar


(1) Masing-masing pengenceran sampel diambil 1 mL → dimasukkan
masing-masing kedalam cawan yang sudah diberi tanda control,
jenis sampel, pengenceran dan tanggal pemeriksaan
(2) Untuk menguji sterilitas alat, reagensia, ruangan dan cara
kerjanya perlu dibuat plate control, yaitu cawan petri diisi
pelarut buffer fosfat steril sebanyak 1 mL
(3) Kemudian kepada masing-masing cawan petri yang sudah diberi
sampel dan plate control dituangi media NA suhu 45-550C sebanyak
15-20 mL.

3
(4) Diamkan di atas meja pada suhu ruang sampai agar-agarnya membeku
→ inkubasi dengan posisi dibalik pada sugu 370C selama 48 jam

3. Perhitungan Koloni Bakteri


(1) Idealnya jumlah koloni bakteri per cawan petri yang boleh
dihitung yaitu antara 30 – 300 cfu (colony forming unit)
(2) Koloni besar, kecil, menjalar dianggap berasal dari 1 (satu)
bakteri
(3) Perhitungan dilakukan colony counter
(4) Tiap-tiap cawan petri dari pengenceran berbeda dihitung jumlah
koloninya
(5) Dengan mengkalikan pengencerannya akan diperoleh angka/jumlah
kuman/bakteri per 1 gram/ 1 mL sampel yang diperiksa

4. Contoh Penghitungan koloni dan pelaporan:


Penghitungan koloni pada cawan petri, misalnya diperoleh angka :
Cawan Petri Pengenceran Jumlah Angka Kuman/g/mL
nomor koloni sampel
1 10X 271 2710
2 100X 38 3800
3 1000X 8 -
Kontrol 1X 1 -

Pelaporan Angka Kuman/ALT/TPC untuk sampel yang diperiksa:


(271 − 1)X 10 + (38 − 1) X 100
=
2

2700 + 3700
=
2

= 3200/g sampel

Catatan:
- Untuk menghitung bakteri berspora, sampel yang diencerkan 10X
didihkan 10 menit, kemudian diencerkan dan dikerjakan seperti
tersebut di atas
- Cara ini dipakai hanya untuk menghitung jumlah bakteri yang hidup
saja
- Jumlah koloni pada cawan petri control digunakan untuk mengurangi
jumlah koloni pada cawan petri pengenceran, sebelum dikalikan dengan
pengencerannya untuk mendapatkan bakteri per gram atau mL sampel.
Jumlah koloni cawan petri control tidak boleh lebih dari 5.

4
Lembar Kegiatan Praktikum

Tanggal praktikum :
Topik Praktikum : ALT (TPC)
Tujuan : Menghitung jumlah bakteri dalam 1 ml atau 1 g
sampel dalam waktu 24 jam

Hasil :

5
6

Anda mungkin juga menyukai