Anda di halaman 1dari 8

Tugas fitokimia

Kelompok III

Nama

1. Adulah alfi 18010101


2. Alma dinatunisa 18010104
3. Candra nugraha 18010109
4. Elliesa wulandari 18010117
5. Ertina izma nurulliyah18010118
6. Muhamad ilyas 18010125
7. Shafira Tiara Lestari Harahap18010137

Soal

1. Struktur fenol dan kepolarannya


2. Jenis2 senyawa fenol sertakan struktur dan Bmnya
3. Bagaimana cara mengetahui adanya kandungan fenol dalam tanaman
4. Jelaskan mengenai polifenol, dan sebutkan senyawa polifenol dalam teh, sertakan
struktur, BM dan kepolarannya
5. buat struktur katekin, epikatekin, gallokatekin, epicatetcin galat, epi gallo katekin
galat,katekin galat dll untuk semua senyawa yang terdapat dalam teh (daun, bunga)
6. apa itu flavonoid, struktur dasarnya? jenisnya? contoh flavonoid yang terkandung dalam
teh
7. struktur dari kaemferol, quersetin, asam fenolat, asam kuinat, kafeoil kuinat, asam gallat,
asam hidroksi sinamat, p-kumaric acid
8. perbedaan glukosa, ramnosa, arabinosa, galaktosa, asam glukoronat
9. Jelaskan tentang terpenoid dan jalur sikimat
10. apa itu glikon dan aglikon
11. bagaimana cara ekstraksi menggunakan pelarut air secara tradisional dan dengan
gelombang mikro
12. bagaimana cara menentukan kadar fenol dan flavonoid dalam ekstrak
13. bagaimana cara uji keberadaan flavonoid?
14. reagen apa yang digunakan dalam penentuan kadar fenol dan flavonoid? komposisi
reagennya apa saja? standar yang digunakan?
15. bagaimana cara identifikasi menggunakan KLT untuk senyawa : (+) katekin, (-) katekin,
(+) epikatekin dan (-) epikatekin. (+) katekin dan (-) epikatekin paling banyak di
temukan di alam. Katekin dan epikatekin memiliki 3 jenis trunan. Katekin galat,
galokatekin, galokatekin galat epikatekin galat dan epigalokatekin galat.

Jawab .......

1. Jawab: C6H5OH, fenol bersifat polar

OH
2. Jawab: a. flavonoid= BM= 284 gr/mol

b. Tanin= BM= >1000 g/mol

c. Kumarin=BM= 146.1427 g/mol

3. Jawab: Kandungan total fenolik ekstrak etanol daun patikan emas dan bawang laut
ditentukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteau (Conde et al., 1997). Sebanyak
1 mg/L dan 0,5 mg/L dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 0,1 reagen
Folin-Ciocalteau 50%. Kemudian vortex selama 3 menit dan ditambahkan 2 mL larutan
Na2CO3 2% lalu divorteks kembali. Selanjutnya campuran diinkubasi selama 30 menit
pada suhu ruang. Absorbansi ekstrak dibaca pada spektrofotometer UV-Vis dengan λ =
750 nm. Kandungan total fenolik dinyatakan sebagai mg ekivalen asam galat mg/mL
ekstrak.
4. .
5. .

6. JAWABAN :
Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa fenol alam yang terbesar dalam
tanaman. dan tersusun oleh 15 atom karbon sebagai inti dasarnya. Tersusun dari
konfigurasi C6- C3 - C6 yaitu 2 cincin aromatik dan dihubungkan oleh tiga atom karbon
yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga.

Stuktur Dasar Flavonoid

Jenis jenis flavonoid

1. Flavon

Flavon merupakan flavonoid yang sering ditemukan pada daun, buah dan bunga dalam
bentuk glukosida.

2. Flavonol

Flavonol merupakan flavonoid dengan gugus keton.

3. Flavanon

Flavanon merupakan flavonoid yang paling banyak terdapat pada famili Compositae,
Leguminosae dan Rutaceae
4. Flavanol

Flavanol atau disebut juga katekin, merupakan derivat dari flavanone dengan
penambahan gugus hidroksi.

5. Antosianidin

Merupakan pigmen yang bertanggung jawab terhadap warna pada tumbuhan.

6. Kalkon

Merupakan flavonoid yang unik karena dibedakan dengan tidak adanya cincin
aromatik Cyang merupakan basis rangka dari flavonoid itu sendiri. Senyawa kalkon
diantaranya adalah phloridzin, arbutin, phloretin, dan chlarconaringenin.

Contoh kandungan flavonoid dalam teh

Flavanoid teh merupakan senyawa polifenol dengan katekol sebagai penyusun


utamanya dan biasa disebut katekin. Senyawa flavanoid yang terkandung dalam teh
mempunyai berat molekul dan gugus fungsional (-OH) yang berbeda. Flavanoid teh
memiliki aktivitas antioksidan sehingga mampu mereduksi hidrogen peroksida,
superoksida dan radikal bebas. Kerangka dasar karbon flavanoid dihasilkan dari
kombinasi 2 jalur biosintesis, yaitu jalur sikimat dan jalur asetat malonat.

7. JAWABAN :

A. Struktur Kaempferol

B. Strukrur Quersetin

C. Strukrur Asam Fenolat

D. Strukrur Asam Kuinat


E. Struktur kafeoil kuinat

F. Asam Galat

G. Struktur Asam Hidroksi Simanat

H. Struktur P-Kumaic Acid

8.
9. Terpenoid merupakan derivat dehidrogenasi dan oksigenasi dari senyawa terpen. Terpen
merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan
sebagian kelompok hewan. Rumus molekul terpen adalah (C5H8)n.
Terpenoid disebut juga dengan isoprenoid. Hal ini disebabkan karena kerangka
karbonnya sama seperti senyawa isopren. Secara struktur kimia terenoid merupakan

penggabungan dari unit isoprena, dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dapat
mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, karbonil atau gugus fungsi lainnya.

Jalur Asam Sikimat merupakan jafur alternatif menuju senyawa Asam Amino
aromatik, utamanya L-fenilalanin. L-tirosina. dan L-triptofan. 
Jalur ini berlangsung dalammikroorganisme dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dala
m hewan, sehingga asam amino
aromatik merupakan asam amino esensial yang harus terdapat dalam manusia yang ditem
ukan pada makanan yaitu tumbuhan (IlIicium sp). beberapa tahun sebelum perannyadala
m metabolisme ditemukan. Asam ini juga terbentuk dalam mutan tertentu dari Esche
Senyawa-antara yang menjadi pusat pada jalur tersebut adalah asam sikimat, senyawayg 
diisolasi dari tanaman Illicium sp. (bhs Jepang: shikimi). richia coli. Adapun contoh reaks
iyang terjadi dalam biosintesis asam polifen.
10. .

11. MAE merupakan ekstraksi yang memanfaatkan radiasi gelombang mikro untuk


mempercepat ekstraksi melalui pemanasan pelarut secara cepat dan efisien.Menurut
beberapa hasil penelitian, MAE meningkatkan efisiensi dan efektifitas ekstraksi bahan
aktif berbagai jenis rempah-rempah, tanaman herbal, dan buah-buahan. Dimana
gelombang mikro ini dapat mengurangi aktivitas enzimatis yang merusak senyawa target,
efek pemanasan gelombang mikro maksimum terjadi pada frekuensi 2450 MHz dengan
energi luaran 600-700 watt. Gelombang mikro ini menggunakan radiasi elektromagnetik
berfrekuensi 0,3-300 GHz. Gelombang mikro terbentuk dari dua medan kumparan tegak
lurus, yaitu medan elektris dan medan magnetik. Gelombang mikro dalam MAE berperan
sebagai vektor energi kepada bahan yang mampu menyerap dan mengubah energi
menjadi panas secara radiasi. 
12. Bagaimana cara menentukan kadar fenol dan flavonoid dalam ekstrak?
A. Penentuan kandungan fenol total
Penentuan kandungan fenol total dilakukan dengan metode Diaz (2012) dengan
sedikit modifikasi.Sebanyak 0,5g ekstrak (ekstrak kloroform,etilasetat,n-
butanol,air,danetanol) dilarutkan kedalam labu ukur 5 ml hingga didapat konsentrasi
100 mg/ml. Selanjutnya dipipet 0,5 ml ekstrak 100 mg/ml dan dilarutkan kedalam
labu 5 ml hingga didapat konsentrasi 10 mg/ml. Ekstrak sebanyak 0,5 ml selanjutnya
direaksikan dengan 0,5 mL reagen Folin-Ciocalteu, kemudian diinkubasi pada suhu
kamar selama 15 menit. Sodium karbonat 4 ml ditambahkan dan diinkubasi kembali
selama 30 menit.Absorbansi dibaca dengan spektroskopi UV-vis pada  760 nm.
Asam galat dengan konsentrasi 50-300 g/mL dibuat sebagai kurvaka librasi.
Absorbansi sampel di interpolasi kedalam persamaan regresi linear pada kurva
standar. Ekstrak dengan kandungan total fenol tertinggi kemudian dilanjutkan pada
tahap pengujian nilai antioksidan (IC50).
B. Penentuan kandungan flavonoid total
Kandungan total flavonoid ditentukan dengan metode aluminium klorida dan
kuersetin sebagai standar. Sebanyak 0,1 gram ekstrak selanjutnya dilarutkan ke dalam
labu ukur 5 ml menggunakan etanol 50% dan disaring. Sebanyak 2 ml ekstrak dipipet
dan ditambahkan sebanyak 2 ml etanol 50%. Ekstrak tersebut dimasukkan ke dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan 4 ml larutan AlCl3. Larutan selanjutnya
dikocok hingga homogen dan didiamkan selama 30 menit. Pengukuran absorbansi
dilakukan pada panjang gelombang 415 nm (Chang dan Wen2002) Standar kuersetin
dibuat pada konsentrasi 0-100 ppm. Absorbansi sampel di interpolasi ke dalam
persamaan regresi linear pada kurva standar. Ekstrak dengan kandungan total
flavonoid tertinggi kemudian dilanjutkan padat ahap pengujian nilai antioksidan
(IC50).

13. Uji Keberadaan Flavonoid :


 Penyarian Senyawa Flavonoid
 Fraksinasi Flavonoid
 Identifikasi kandungan Flavanoid masing-masing fraksi secara Kromatografi
Lapis Tipis
 Identifikasi warna senyawa Flavonoid (Uji Shinoda untuk Flavonoid)
 Reaksi Taubeck untuk Flavanoid
 Reaksi Wilson utuk Flavonoid
14. .
15. .

Anda mungkin juga menyukai