Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Provinsi Jawa Barat terkenal akan seni dan budayanya, banyak pendidikan
formal maupun non formal mempelajari hal tersebut salah satunya SMK Kesenian
yang ada di Kabupaten Subang, sekolah tersebut memiliki jurusan seni karawitan
dan seni tari yang menjadi minat untuk memperdalam pengetahuan dan
menambah wawasan tentang kesenian tradisional, khususnya pada seni tari sunda,
ketertarikan ini merupakan rasa ingin melestarikan dan ingin menjadi generasi
muda yang mencintai kesenian lokal.
Seni tari sunda adalah aset yang diwariskan dari generasi ke generasi, agar
bisa melestarikan tentunya kita harus menguasai materi dan teknik gerak Tari
tersebut, materi pada pembelajaran SMK kesenian subang tentunya meliputi
rumpun tari tradisional. Rumpun tari di bagi menjadi lima yaitu Tari Rakyat, Tari
Keureus, Tari Topeng, Tari Tjetje Somantri dan Tari Wayang. Dari rumpun tari
tersebut diajarkan berbagai tarian diantaranya : tari gaplek, tari sulanjana, tari
doger subang, tari lenyepan, tari kawitan, tari gawil, tari topeng koncaran, tari
topeng Tumenggung, tari kandagan, tari merak, tari badaya dan tari gatot kaca.
Dalam materi pembelajaran di atas terdapat banyak sekali pengetahuan yang
bisa di dapatkan salah satu contohnya pada tarian kuno yang berkembang
pengikuti jaman yaitu Tari Ketuk Tilu. Ketuk Tilu adalah salah satu tarian khas
dari daerah Jawa Barat yang dianggap sebagai cikal bakal tari  jaipong  yang lebih
populer. Tarian ini mengandung unsur tari dan pencak silat yang dilakukan oleh
para laki-laki dan perempuan secara berpasangan untuk menunjukan
eksistensinya.
Tari gaplek merupakan tari klasik yang berasal dari daerah Karawang Jawa
Barat, tarian ini juga menjadi pertunjukan pokok dalam tarian Topeng Banjet
Baskom yang direvitalisasi oleh Mas Nanu Muda pada tahun 1992. Tari gaplek
biasa di tarikan secara tunggal ataupun rampak dengan maksud memperlihatkan
kebolehannya dalam menari dan untuk memikat lawan jenis. Penokohan tari ini
adalah seorang wanita yang biasa di sebut Ronggeng. Tarian ini juga
menggambarkan jalinan keakraban, kehangatan, kekerabatan dan juga keceriaan.
Tarian ini pun merupakan tari Ketuk tilu yang memiliki gaya yang berbeda yaitu
dengan gaya kaleran yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis,
serta beberapa gerak yang sering ditemukan pada Tari ketuk tilu yang sudah di
kuasai sebelumnya. (sumber)
B. Rumusan Masalah

Pada latar belakang di atas terdapat beberapa rumusan masalah sebagai


berikut:

1. Bagai mana cara pembawakan kepenarian Tari gaplek ?


2. Bagai mana cara mensajikan Tari Gaplek yang dikemas dalam Konsep garap
yang berbeda pada Ujian Kompetensi Seni Tari SMK Kesenian Subang?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Ingin mengetahui bagaimana cara membawakan Tari Gaplek dengan teknik
yang baik
2. Manfaat yang bisa kita dapat dari penulisan ini yakni mengetahui bagaimana
sajian Tari Gaplek yang di kemas dalam tema garap "Persaingan Ronggeng"
dalam pertunjukan Ujian Kompetensi SMK Kesenian Subang.

Anda mungkin juga menyukai