Dosen Pengampu :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami limpahan rahmat sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada
junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun dengan tujuan pertama memahami dan mendalami Ilmu Pendidikan
Islam. Kedua memenuhi tugas diskusi dan pembuatan makalah secara kelompok. Adapun
manfaat makalah ini adalah sebagai wahana pembelajaran Ilmu Pendidikan Islam agar dapat
dipelajari oleh seluruh mahasiswa/mahasiswa khususnya jurusan Pendidikan Agama Islam.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna,
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuh nya bahwa masih ada banyak kekurangan baik
dari segi susunan, kalimat, maupun tata bahasa nya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul evaluasi pendidikan islam ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................... 1
a. Latar Belakang............................................................................ 1
b. Rumusan Masalah....................................................................... 1
c. Tujuan makalah........................................................................... 1
d. Kegunaan makalah...................................................................... 1
1. Kesimpulan.................................................................................. 5
2. Saran............................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep
penelitian tindakan kelas. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang
pedagogik
Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang ruang lingkup dan implementasi
pedagogik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendidikan Formal
Pasal 14 disebutkan bahwa jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal adalah kegiatan yang
sistematis, bertingkat/berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan
tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk kedalamnya ialah kegiatan studi yang
berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan professional,
yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus (Coombs 1973).
Apabila kegiatan yang termasuk pendidikan yang program-programnya bersifat informal
ini diarahkan untuk mencapai tujuan belajar tertentu maka kegiatan tersebut
dikategorikan baik ke dalam pendidikan yang program-programnya bersifat nonformal
maupun pendidikan yang program-programnya bersifat formal.
Kelebihan pendidikan formal:
Melatih kemampuan akademis, dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal,
menganalisa, memecahkan masalah, logika dan lainnya maka diharapkan seseorang akan
memiliki kemampuan akademis yang baik.
Sarana pengembangan diri dan berkarakter, semakin banyak memiliki keahlian dan daya
kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Dalam pendidikan formal
merupakan mediator untuk pengembangan daya kreativitas karena saat menempuh
pendidikan disediakan beragam program pengembangan siswa
Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan teroganisasi dan sistematis, di luar sistem
persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan
5
yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam
mancapai tujuan belajarnya (Coombs 1973).
Pendidikan yang program-programnya bersifat nonformal memiliki tujuan dan kegiatan
yang terorganisasi, diselenggarakan di lingkungan masyarakat dan lembaga-lembaga
untuk melayani kebutuhan belajar khusus para peserta didik.
Sasarana Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikansepanjang hayat.
Fungsi Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Jenis Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia
dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar,
majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikanlain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik
2. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga sehingga
setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber
dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah
pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan
permainan, pasar, perpustakaan, dan media massa(Coombs 1973).
Pendidikan yang program- programnya bersifat informal tidak diarahkan untuk
melayani kebutuhan belajar yang terorganisasi. Kegiatan pendidikan ini lebih umum,
berjalan dengan sendirinya, berlangsung terutama dalam lingkungan keluarga, serta
melalui media massa, tempat bermain, dan lain sebagainya.
Alasan pemerintah mengagas pendidikan informal adalah:
Pendidikan dimulai dari keluarga
Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan nasonal dimulai
dari keluarga
Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal.
Anak harus dididik dari lahir
6
B. Persamaan dan Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non Formal
Berikut merupakan Persamaan dan Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Non
Formal, yaitu :
1. Persamaan antara Pendidikan Formal,Informal, dan Nonformal
Sama-sama menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis,
kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilaksanakan melalui
muatan dan atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan
budaya dan pendidikan jasmani.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan dan muatan lokal yang relevan.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui muatan
dan atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan dan/atau teknologi informasi dan komunikasi serta muatan lokal
yang relevan.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan dan/atau teknologi informasi dan komunikasi serta muatan lokal
yang relevan.
Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan pendidikan jasmani , olah raga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam dan muatan lokal yang relevan.
Standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan nonformal
dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi
fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh
departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.
Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal
dan informal.
Jalur, jenjang dan jenis pendidikan dapat dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau masyarakat.
7
Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak pindah ke program pendidikan
pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.
Standar Kompetensi Lulusan mengacu pada Permendikans No. 23 Tahun 2006 tanggal 23
Mei 2006.
Rasio pendidik terhadap peserta didik ditetapkan oleh peraturan menteri berdasarkan
usulan BNSP
Setiap satuan pendidikan formal, nonformal dan informal wajib melakukan penjaminan
mutu pendidikan.
8
BAB III
Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri
dari pendidikan formal, non-formal dan informal.
Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan
sebagainya.
1. Sasaran
2. Fungsi
3. Jenis
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain
yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
9
Perbedaan pendidikan non formal dan formal
10
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasakan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, non formal,
dan informal mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan diantaranya yaitu:
Persamaannya yaitu sama-sama menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran
membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi.
Perbedaannya yaitu dari segi kurikulum, sarana prasarana, jenjang waktu, dsb.
B. Saran
Pendidikan merupakan langkah utama dalam mengenal diri, lingkungan, dan keluarga.
Dengan demikian pendidikan harus diterapkan sejak dini, baik informal maupun non
formal. Karena biasanya pendidikan formal ditempuh setelah pendidikan informal dasar
pendidikan.
11
Daftar Pustaka
12