Disusun oleh :
Kelompok 1
1. MAYANG ISNALIA (1810102010)
2. ZALIMA SADIAH FITRI (1810102017)
3. SUPRIO JAYA PUTRA (1810102003)
Dosen Pembimbing :
Dr. H. MARTUNUS RAHIM, M.Ag
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengertian Isim...................................................................................3
B. Pembagian Isim Berdasarkan Jenisnya...............................................3
C. Pembagian Isim Berdasarkan Kepastian............................................4
D. Pembagain Isim Berdasarkan Jumlahnya...........................................5
BAB III. PENUTUP.....................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................10
B. Saran.................................................................................................10
Daftar Pustaka...................................................................................................
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan
para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami
jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al
Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]
Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim,
Fi’il, dan Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim
adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah
kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isim?
2. Apa-apa saja pembagian isim berdasarkan jenisnya?
3. Apa-apa saja pembagian isim berdasarkan kepastian?
4. Apa-apa saja pembagian isim berdasarkan jumlahnya?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu isim
2. Untuk mengetahui apa-apa saja pembagian isim berdasarkan jenisnya
3. Untuk mengetahui apa-apa saja pembagian isim berdasarkan kepastian
4. Untuk mengetahui apa-apa saja pembagian isim berdasarkan jumlahnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim
Artinya :
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua jenis kata
benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun
benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM (kata
benda) ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang
bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).
3
Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :
2. Isim Ma’rifah
1
Ibrah, Pembagian Isim, http://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-
i/pembagian-isim.html, diakses pada 09 November 2011
4
Isim ma’rifah adalah setiap isim yang menunjukkan kepada
sesuatu yang sudah tertentu.
Contoh:
Isim atau yang biasa dikenal dengan kata benda jika ditinjau
berdasarkan jumlahnya dapat terbagi menjadi tiga, yaitu: Isim Mufrod (اَاْل ِ ْس ُم
ْ Isim Mutsana ()اَ ْل ُمثَنَّى, Isim Jamak (ُ)اَ ْل َج ْمع..
)ال ُم ْف َر ُد,
Isim mufrod sendiri juga dapat berlaku baik untuk isim yang
berakal maupun yang tidak mempunyai akal.
2
Ibrahim, https://terjemahmulakhos.wordpress.com/category/isim/isim-menurut-kepastiannya/,
diakses pada 30 September 2014
5
2. Isim Mutsanna ()اَاْل ِ ْس ُم اَ ْل ُمثَنَّى
6
Jamak mudzakar salim adalah suatu jamak yang dibentuk
dari isim mufrodnya dan digunakan untuk menunjukkan suatu jenis
laki-laki.
Contoh:
7
Kemudian menjadikan harokat akhirnya fathah lalu ditambah
alif dan ta’.
ٌ ُم ْؤ ِمن
َات <= ات+ ُم ْؤ ِم ٌن <= ) ُم ْؤ ِمنَةٌ) × ة
ٌ َكافِ َر
ات <= ات+ َكافِ ٌر <= ) َكافِ َرةٌ) × ة
c. Jamak taksir
Secara bahasa jamak taksir diambil dari dua kata, yatu: jamak
dan taksir, jamak artinya “banyak” dan taksir artinya “pecah”.
3
Ryper, pengalaman isim dan tanda-tandanya, pada http://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-
2-pengenalan-isim-dan-tanda.html, diakses pada 09 November 2011.
8
ٌ ْبُيُو
ت <= ٌ بَي
ْت
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang
dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan
dengan masalah waktu.
Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain,
kasrohtain dan dhommahtain), terdapat الpada awal kata, terletak setelah
huruf jer dan idhofah atau penyandaran.
Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya,
berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak
terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar.
Isim berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim
Mutsanna dan Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak
terdefinisi (umum) terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim
berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih
akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.
9
B. Saran
Saran kami kepada pembaca agar mengamalkan setiap informasi
yang kami berikan agar informasi tersebut tidak menjadi sia-sia.
Harapan kami kepada pembaca khususnya bagi dosen pembimbing setiap
kesalahan baik di sengaja maupun tidak di sengaja, dalam uraian isi makalah
ini kami mohon di maafkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, https://terjemahmulakhos.wordpress.com/category/isim/isim-
menurut-kepastiannya/, diakses pada 30 September 2014