Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KAJIAN KITAB DASAR


”Pembagian Isim”

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. MAYANG ISNALIA (1810102010)
2. ZALIMA SADIAH FITRI (1810102017)
3. SUPRIO JAYA PUTRA (1810102003)

Dosen Pembimbing :
Dr. H. MARTUNUS RAHIM, M.Ag

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KERINCI T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan Kajian Kitab Lanjutan
yang sederhana ini. Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, tak lepas dari
sumber-sumber yang terkait dengan makalah ini. Kamipun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya dan makalah yang kami buat dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
agama bagi kita semua. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan, oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk
kedepannya.

Sungai penuh, Maret 2021


Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengertian Isim...................................................................................3
B. Pembagian Isim Berdasarkan Jenisnya...............................................3
C. Pembagian Isim Berdasarkan Kepastian............................................4
D. Pembagain Isim Berdasarkan Jumlahnya...........................................5
BAB III. PENUTUP.....................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................10
B. Saran.................................................................................................10
Daftar Pustaka...................................................................................................

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan
para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami
jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al
Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]

Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim,
Fi’il, dan Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim
adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah
kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung.

Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim


mudzakkar (laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing
bagian tersebut ada yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan
perempuan (hakiki) dan ada yang hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya
sama sekali tidak diketahui jenis kelaminnya (benda). Mudzakkar hakiki dan
muannats hakiki sangat mudah dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri
khusus, sedangkan yang lafdzi untuk membedakannya diperlukan ciri-ciri
serta cakupannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isim?
2. Apa-apa saja pembagian isim berdasarkan jenisnya?
3. Apa-apa saja pembagian isim berdasarkan kepastian?
4. Apa-apa saja pembagian isim berdasarkan jumlahnya?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu isim
2. Untuk mengetahui apa-apa saja pembagian isim berdasarkan jenisnya
3. Untuk mengetahui apa-apa saja pembagian isim berdasarkan kepastian
4. Untuk mengetahui apa-apa saja pembagian isim berdasarkan jumlahnya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Isim

‫لى َمعْ ًنى َو لَ ْم َي ْق َت ِرنْ ِب َز َم ٍن‬ ْ َّ‫ َكلِ َم ٌة َدل‬.


َ ‫ت َع‬

Artinya :

“Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat


dengan waktu.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua jenis kata
benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun
benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM (kata
benda) ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang
bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).

B. Isim Berdasarkan Jenisnya

Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim


mudzakkar (laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing
bagian tersebut ada yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan
perempuan (hakiki) dan ada yang hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya
sama sekali tidak diketahui jenis kelaminnya (benda). Mudzakkar hakiki dan
muannats hakiki sangat mudah dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri
khusus, sedangkan yang lafdzi untuk membedakannya diperlukan ciri-ciri
serta cakupannya.

1. Ciri Muannats Lafdzi: diakhiri dengan ta’ marbuthoh (‫)ة‬

Contoh : ُ‫ ال َم ْد َر َسة‬، ُ‫النَّافِ َذة‬

3
Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :

 Alat tubuh yang berpasangan

Contoh: ‫ ِرجْ ٌل‬، ‫ أُ ُذ ٌن‬، ‫ يَ ٌّد‬، ‫َعي ٌْن‬

 Benda yang tidak dapat dihitung


Contoh: ‫ النَّا ُر‬، ‫ ِر ْي ٌح‬، ٌ‫َس َحاب‬
 Oleh orang Arab digolongkan muannats (sima’i)
ٌ ْ‫ سُو‬، ‫ ال َّس َما ُء‬، ُ‫النَّ ْفس‬
ٌ ‫ طَ ِر ْي‬، ‫ق‬
Contoh: ٌ‫ اَرْ ض‬، ٌ‫ َس ْمش‬، ‫ قَ َم ٌر‬، ‫ دَا ٌر‬، ‫ق‬
 Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).
ٌ َّ‫( ُكلُّ َج ْم ٍع ُم َؤن‬setiap jamak adalah muannats)
Kaidahnya: ‫ث‬
Contoh: ٌ‫( اَب َْواب‬pintu-pintu) ‫( َن َواف ُِذ‬jendela-jendela)
2. Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim
muannats seperti di atas, maka isim tersebut adalah Mudzakkar.1

C. Isim Menurut Kepastiannya


Isim menurut kepastiannya terbagi menjadi dua: nakirah dan ma’rifah.
1. Isim Nakirah
Isim nakirah adalah setiap isim yang menunjukkan kepada
sesuatu yang belum tertentu.
Contoh:

ٌ‫إِ ْن َسانٌ – أَ َس ٌد – َزهْ َرة‬

(Seorang manusia – Seekor singa – Sekuntum bunga)

2. Isim Ma’rifah
1
Ibrah, Pembagian Isim, http://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-
i/pembagian-isim.html, diakses pada 09 November 2011

4
Isim ma’rifah adalah setiap isim yang menunjukkan kepada
sesuatu yang sudah tertentu.

Contoh:

‫هذا اأْل َ َس ُد – َزهْ َرةُ ْال َب َن ْف َس ِج‬


َ – ُ‫م َُح َّم ٌد – اَإْل ِ ْن َسان‬

(Muhammad – Manusia itu – Ini Singa – Bunga violet).2

D. Pembagian Isim Berdasarkan Jumlahnya

Isim atau yang biasa dikenal dengan kata benda jika ditinjau
berdasarkan jumlahnya dapat terbagi menjadi tiga, yaitu: Isim Mufrod (‫اَاْل ِ ْس ُم‬
ْ Isim Mutsana (‫)اَ ْل ُمثَنَّى‬, Isim Jamak (ُ‫)اَ ْل َج ْمع‬..
‫)ال ُم ْف َر ُد‬,

1. Isim Mufrod (ُ‫)اَاْل ِ ْس ُم ْال ُم ْف َرد‬

Isim mufrod adalah isim yang menunjukkan suatu jumlah bilangan


tunggal (satu) dan berlaku baik untuk mudzakar maupun muannats.

Isim mufrod sendiri juga dapat berlaku baik untuk isim yang
berakal maupun yang tidak mempunyai akal.

Contoh Isim Mufrod

1. ‫( ُم ْْؤ ِم ٌن‬Seorang Mukmin)


2. ‫( َكافِ ٌر‬Seorang Kafir)
3. ‫( ُم ْسلِ ٌم‬Seorang Muslim)
4. ٌ‫( ُم ْسلِ َمة‬Seorang Muslimah)
5. ٌ‫َّارة‬
َ ‫( َسي‬Sebuah Mobil)
6. ٌ‫ ِكتَاب‬  (Sebuah Buku)

2
Ibrahim, https://terjemahmulakhos.wordpress.com/category/isim/isim-menurut-kepastiannya/,
diakses pada 30 September 2014

5
2. Isim Mutsanna (‫)اَاْل ِ ْس ُم اَ ْل ُمثَنَّى‬

Isim mutsana adalah seluruh isim yang menunjukkan suatu jumlah


bilangan ganda (dua), baik itu kepada laki-laki (mudzakar) maupun
kepada perempuan (muannats).

Saat isim mufrod dalam keadaan rofa’ maka cara menjadikkannya


isim mutsanna adalah dengan menambahkan alif dan nun.

Namun, jika dalam keadaan nashab dan jar maka cara


menjadikannya mutsanna adalah dengan menambahkan ya’ dan nun.
Ketika nashab dan jar Huruf sebelum ya’ mutsanna difathahkan,
sedangkan pada nun dikasrohkan ada semua keadaan i’rab.

Contoh Isim Mutsanna

1. ‫ ُم ْْؤ ِمنَيْن‬/ ‫َان‬


ِ ‫( ُم ْْؤ ِمن‬Dua orang mukmin)
2. ‫ َكافِ َريْن‬/ ‫ان‬
ِ ‫( َكافِ َر‬Dua orang kafir)
ِ ‫( ُم ْسلِ َم‬Dua orang muslim)
3. ‫ان‬
4. ‫( ُم ْسلِ َمتَا ِن‬Dua orang muslimah)
5. ‫( َر ُجالَ ِن‬Dua orang laki-laki)
6. ‫( ِكتَابَا ِن‬Dua buku)
7. ‫( َسيَّا َرتَا ِن‬Dua mobil)

3. Isim Jamak (ُ‫)اَاْل ِ ْس ُم اَ ْل َج ْمع‬

Isim Jamak adalah suatu isim yang menunjukkan suatu jumlah


bilangan banyak (lebih dari 2).

Isim jamak dapat terbagi menjadi 3, yaitu: Jamak Mudzakkar Salim


( ‫) َج ْم ُع ُم َذ َّك ٍر َسالِ ٌم‬, Jamak Muannats Salim ( ‫ث َسالِ ٌم‬
ٍ َّ‫) َج ْم ُع ُم َؤن‬, Jamak Taksir

a. Jamak mudzakar salim

6
Jamak mudzakar salim adalah suatu jamak yang dibentuk
dari isim mufrodnya dan digunakan untuk menunjukkan suatu jenis
laki-laki.

Contoh Jamak Mudzakar Salim

1. َ‫ ُم ْؤ ِمنِ ْين‬/ َ‫( ُم ْؤ ِمنُوْ ن‬Para laki-laki mukmin)


2. َ‫ َكافِ ِر ْين‬/ َ‫( َكافِرُوْ ن‬Para laki-laki kafir)
3. َ‫( ُم ْسلِ ُموْ ن‬Banyak muslim)
4. َ‫( ُمدَرِّ سُوْ ن‬Para Guru/ banyak guru)

 Cara Membuat Isim Jamak Mudzakkar Salim

Cara membuat isim jamak mudzakar salim adalah dengan


menambahkan wawu dan nun atau ya dan nun pada akhir isim
mufrodnya.

‫ين اِ ْس ٌم‬/‫ ون‬+ ‫ُم ْف َر ٌد‬

Contoh:

‫ ُم ْؤ ِمنِي َ‹ْن‬/ َ‫ُم ْؤ ِمنُوْ ن‬ <= ‫ين‬/‫ ون‬+ ‫ُم ْؤ ِم ٌن‬

b. Jamak muannats salim

Jamak muannats salim adalah jamak yang dibentuk dari isim


pada mufrodnya yang dipakai untuk menunjukkan suatu jenis
perempuan.

 Cara Membuat Isim Muannats Salim

Cara Membuat Isim Muannats Salim adalah dengan


menghilangkan Ta’ marbutoh pada isim mufrod muannats.

7
Kemudian menjadikan harokat akhirnya fathah lalu ditambah
alif dan ta’.

‫ ات اِ ْس ٌم‬+ ) ‫ُم ْف َرد ٌ ( × ة‬

ٌ ‫ُم ْؤ ِمن‬
‫َات‬ <= ‫ ات‬+ ‫ُم ْؤ ِم ٌن‬ <= ‫) ُم ْؤ ِمنَةٌ) × ة‬

ٌ ‫َكافِ َر‬
‫ات‬ <= ‫ ات‬+ ‫َكافِ ٌر‬ <= ‫) َكافِ َرةٌ) × ة‬

Contoh Jamak Muannats Salim

( Para perempuan mu’min) ٌ ‫ُم ْؤ ِمن‬


‫َات‬

(Para perempuan kafir) ٌ ‫َكافِ َر‬


‫ات‬

c. Jamak taksir

Jamak taksir adalah suatu jamak yang berubah dari bentuk


mufrodnya dengan memecah katanya sehingga mempunyai makna
“banyak”.

Secara bahasa jamak taksir diambil dari dua kata, yatu: jamak
dan taksir, jamak artinya “banyak” dan taksir artinya “pecah”.

“Lafadz yang berubah dari bentuk mufradnya.”

Pengertian jamak taksir menurut Ilmu nahwu Pada awalnya


isim jamak taksir adalah mufrod kemudian terjadi perubahan lafadz
sehingga mendapatkan julukan sebagai jamak taksir.3

Contoh Jamak Taksir

‫رُ ُس ٌل‬ <= ‫َرسُوْ ٌل‬

3
Ryper, pengalaman isim dan tanda-tandanya, pada http://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-
2-pengenalan-isim-dan-tanda.html, diakses pada 09 November 2011.

8
ٌ ْ‫بُيُو‬
‫ت‬ <= ٌ ‫بَي‬
‫ْت‬

ٌ‫ُكتُب‬ <= ٌ‫ِكتَاب‬

ُ‫أ َساتِيْذ‬ <= ٌ ‫أُ ْست‬


‫َاذ‬

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang
dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan
dengan masalah waktu.
Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain,
kasrohtain dan dhommahtain), terdapat ‫ ال‬pada awal kata, terletak setelah
huruf jer dan idhofah atau penyandaran.
Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya,
berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak
terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar.
Isim berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim
Mutsanna dan Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak
terdefinisi (umum) terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim
berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih
akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.

9
B. Saran
Saran kami kepada pembaca agar mengamalkan setiap informasi
yang kami berikan agar informasi tersebut tidak menjadi sia-sia.
Harapan kami kepada pembaca khususnya bagi dosen pembimbing setiap
kesalahan baik di sengaja maupun tidak di sengaja, dalam uraian isi makalah
ini kami mohon di maafkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ibrah, Pembagian Isim, http://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-


i/pembagian-isim.html, diakses pada 09 November 2011

Ibrahim, https://terjemahmulakhos.wordpress.com/category/isim/isim-
menurut-kepastiannya/, diakses pada 30 September 2014

Ryper, pengalaman isim dan tanda-tandanya, pada


http://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-2-pengenalan-isim-dan-tanda.html,
diakses pada 09 November 2011.

Anda mungkin juga menyukai