Tantangan tersebut dapat muncul di berbagai tahapan siklus kehidupan dan sangat
berpengaruh kepada daya saing manusia Indonesia.
"Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat Indonesia harus terus memupuk daya saing sumber
daya manusia yang dapat berkompetisi di tingkat regional maupun global," ungkap Subandi
Sardjoko di Jakarta, Rabu (9/8).
Dia mencontohkan dampak permasalahan gizi yang muncul pada usia dini tidak terbatas hanya
pada status gizi anak saja. Sebagai contoh anak berbadan pendek, anak yang kegemukan atau
anak dengan status gizi buruk.
Dampak-dampak tersebut kemudian akan berkaitan dengan risiko rendahnya kecerdasan dan
risiko potensi penyakit tidak menular ketika anak berada pada usia dewasa. “Untuk itulah
keberadaan sumber pangan dan nutrisi yang terjangkau akan sangat membantu masyarakat
meningkatkan kualitas gizi mereka,” imbuh Subandi.
Menurut dia, ketersediaan produk-produk pangan bernutrisi baik dengan harga terjangkau akan
sangat membantu sebagian besar masyarakat di tengah daya beli yang terbatas.
Perbaikan gizi masyarakat melalui asupan nutrisi yang terjangkau dipercaya akan efektif
meningkatkan sekaligus mempertahankan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia
yang baru saja memasuki kategori Tinggi.
Pada April 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis IPM Indonesia tahun 2016 sebesar 70,18
atau naik 0,63 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia (FKM UI) Ahmad Syafiq menambahkan, salah satu sumber nutrisi yang
penting bagi masyarakat adalah susu. Keberadaan susu yang terjangkau akan sangat
membantu dalam peningkatan gizi masyarakat dalam skala yang luas.
Dia menjelaskan, susu menjadi salah satu produk nutrisi yang mampu menghasilkan energi
untuk bertahan. Jalur metabolisme ditentukan oleh nutrisi yang diuraikan untuk menghasilkan
energi tersebut. “Energi ini dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan protein baru, asam nukleat,
DNA, dan lain-lain,” kata Ahmad.
Sumber:
Safutra, Ilham. 2017. "Gizi Buruk Jadi Masalah Besar Kesehatan Indonesia",
https://www.jawapos.com/read/2017/08/09/149868/gizi-buruk-jadi-masalah-besar-kesehatan-
indonesia, diakses pada 24 Desember 2017 pukul 11.08
Terkadang gizi buruk juga dapat terjadi karena kebiasaan anak yang sangat jarang atau
bahkan tidak pernah mencuci tangan sebelum makan sehingga kuman-kuman yang ada dapat
leluasa masuk ke dalam tubuh. Maka dari itu saya sebagai ahli kesehatan masyarakat
berkewajiban melakukan penyuluhan ke masyarakat terutama target saya adalah anak-anak,
penyuluhan tersebut tentang kewajiban atau keharusan mencuci tangan sebelum makan
dengan baik dan benar. Menurut saya dengan adanya penyuluhan mengenai gizi tentu akan
lebih membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya memperhatikan nutrisi yang masuk
ke dalam tubuh serta membiasakan diri untuk hidup sehat agar kita bersama-sama dapat
meminimalisir angka terjadinya gizi buruk di Indonesia.