5 Model Dokumentsi Keperawatan
5 Model Dokumentsi Keperawatan
DI SUSUN OLEH
NIM : 202001038
PRODI: KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atasrahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul“Model
Pendokementasian asuhan keperawatan”.Dalam menyusun makalah ini, kami banyak
menemui kesulitan dan hambatansehingga kami tidak terlepas dari segala bantuan, arahan,
dorongan semangat dari berbagai pihak. Dan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Oleh karena itu kami inginmenyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu kami yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.Terima kasih atas kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan
masukan, motivasi dan bimbingan selama penyusunan makalah ini.Segala kemampuan dan
daya upaya telah kami usahakan semaksimal mungkin,namun kami menyadari bahwa kami
selaku penulisan makalah ini masih jauh darikesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifatmembangun dari para pembaca. Penulis berharap
semoga hasil makalah ini memberikanmanfaat bagi kita semua, Amin.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................ii
BAB 1.................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
A.Latar Belakang..............................................................................................................
B.Rumusan Masalah.........................................................................................................
C.Tujuan............................................................................................................................
BAB II................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI........................................................................................................
A.Model Dokumentasi Keperawatan..............................................................................
1.SOR (Source Oriented record).................................................................................
2.POR (Problem Oriented record)..............................................................................
3.CBE (Charting By Exeption)....................................................................................
4.PIE (Problem intervention & Evaluation ).............................................................
5.Focus ( Process Oriented System )...........................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................
A.Kesimpulan....................................................................................................................
B.Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
A.PENDAHULUANA
.Latar Belakang
Proses profesionalisme bidang keperawatan merupakan proses berubah
jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan keperawatan sendiriataup
un dari kalangan non keperawatan. Hal ini berarti bahwa perawat harus mau berubah dan
mengikuti perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian,
perawatharus berani menghadapi konsekuensi-konsekuensi dan implikasi-implikasi gunamen
ampilkan ciri profesi dalam dirinya, yaitu sebagai perawat profesional.
B.Rumusan Masalah
1.Apa saja model-model dokumentasi keperawatan?
C.Tujuan
Tujuan kami mengangkat topik pendekatan model dokumentasi keperawatanadalah untuk
memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang bagaimana
modeldokumentasi keperawatan. Selain itu dengan mempelajari model dokumentasikeperawa
tan dapat menjamin tumbuhnya pandangan, sikap, dan cara berpikir profesional pada setiap
pemberian asuhan keperawatan. Membantu
mahasiswa dalam proses pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat belajar ataupun membandi
ngkanantara teori dan praktik. Merupakan sumber data pendidikan dan pengajaran
karena berisi kronologis asuhan keperawatan dan merupakan referensi riset
BAB II
TINJAUAN TEORIA.
Model Dokumentasi Keperawatan
Ada 6 model dokumentasi yang dapat digunakan di dalam sistem pelayanankesehatandi
Indonesia yaitu sebagai berikut :
a. Keuntungan
1). Pencatatan sistem ini berfokus atau lebih menekankan pada masalah klien dan proses
penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi.
2). Pencatatan tentang kontinuitas atau kesinambungan dari asuhan kebidanan.
3). Evaluasi masalah dan pemecahan masalah didokumentasikan dengan jelas, susunan data
mencerminkan masalah khusus. Data disusun berdasarkan masalah yang spesifik. Keduanya
ini memperlihatkan penggunaan logika untuk pengkajian dan proses yang digunakan dalam
pengobatan pasien.
4). Daftar masalah, setiap judul dan nomor merupakan “checklist“ untuk diagnosa kebidanan
dan untuk masalah klien. Daftar masalah tersebut membantu mengingatkan bidan untuk
masalah-masalah yang meminta perhatian khusus .
5). Daftar masalah bertindak sebagai daftar isi dan mempermudah pencarian data dalam
proses asuhan.
6). Masalah yang membutuhkan intervensi (yang teridentifikasi dalam data dasar)
dibicarakan dalam rencana asuhan.
b. Kerugian
1) Penekanan pada hanya berdasarkan masalah, penyakit, ketidakmampuan dan
ketidakstabilan dapat mengakibatkan pada pendekatan pengobatan dan tindakan yang negatif.
2) Sistem ini sulit digunakan apabila daftar tidak dimulai atau tidak secara terus menerus
diperbaharui dan konsensus mengenai masalah belum disetujui, atau tidak ada batas waktu
untuk evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati atau terpelihara.
3) Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah dilakukan tindakan atau timbulnya
masalah yang baru.
4) Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus masuk dalam daftar masalah.
5) SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika sering adanya target
evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat lambat.
6) Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika flowsheet untuk
pencatatan tidak tersedia.
7) P (dalam SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan rencana tindakan.
8) Tidak ada kepastian mengenai perubahan pencatatan distatus pasien, kejadian yang tidak
diharapkan misalnya pasien jatuh, ketidakpuasan mungkin tidak lengkap pencatatannya.
Dalam praktek catatan serupa mungkin tidak tertulis, bila tidak hubungannya dengan catatan
sebelumnya.9) Kadang-kadang membingungkan kapan pencatatan dan tanggung jawab untuk
follow up.
3. CBE (CHARTING BY EXCEPTION )
2. Komponen
CBE mengintegrasikan tiga komponen kunci yaitu :
a. Flowsheet yang berupa kesimpulan penemuan yang penting dan menjabarkan indikator
pengkajian dan penemuan termasuk instruksi dokter dan bidan, grafik, catatan pendidiikan
dan pencatatan pemulangan pasien
b. Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar praktik keperawatan , sehingga mengurangi
pencatatan tentansg hal rutin secara berulang kali. Oleh karena itu standar harus cukup
spesifik dan menguraikan praktik keperawatan yang sebenarnya serta harus dilakukan oleh
perawat di bangsal , walaupun ada juga standar khusus yang disusun sesuai unit masing-
masing.
c. Formulir dokumentasi yang diletakkan ditempat tidur pasien
3MANFAAT CBE : yaitu mengurangi penggunaan waktu untuk mencatat sehingga lebih
banyak waktuuntuk asuhan langsung pada klien, lebih menekankan pada data yang penting
saja,mudah untuk mencari data yang penting, pencatatan langsung ketika memberikanasuhan,
pengkajian yang terstandar, meningkatkan komunikasi antara tenagakesehatan, lebih mudah
melacak respons klien dan lebih m
Keuntungan dan Kerugian metode pendokumentasian CurahBE
a. Keuntungan
1) Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi.
2) Data yang tidak normal nampak jelas.
3) Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami.
4) Data normal atau respon yang diharapkan tidak mengganggu informasi lain.
5) Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perlu dituliskan.
6) Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi.
7) Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya.
8) Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien.
9) Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam dokumentasi.
10) Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai catatan yang permanen.
b. Kerugian
1) Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat tergantung pada checklist.
2) Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada.
3) Pencatatan rutin sering diabaikan.
4) Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan.
5) Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin ilmu lain.
6) Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan dengan adanya suatu kejadian.
4.PIE (Problem intervention & Evaluation )
PIE adalah suatu singkatan dari ( Identifikasi Problem, Intervenstion danEvaluation ). Sistem
pencatatan adalah suatu pendekatan orientasi – proses padadokumentasi dengan penekanan
pada proses keperawatan dan diagnosakeperawatan.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sebagai seorang callon tenaga medis khususnya dalam bidang keperawatan
asuhankeperawatan berkaitan erat dengan dokumentasi keperawatan. Dalam
pendokumentasian keperawatan terdiri dari beberapa macam model, yaitu:1.Model
dokumentasi SOR (Source – Oriented Record),2.Model dokumentasi POR (Problem –
Oriented Record),3.Model dokumentasi Progress Notes,4.Model dokumentasi CBE (Charting
By Exception),5.Model dokumentasi PIE (Problems Intervention & Evaluation),6.Model
dokumentasi Focus.
B.Saran
Mahasiswa keperawatan harus belajar memahami tentang model-modeldokumentasi
keperawatan dan dapat mengaplikasikannya dalam pendokumentasiankeperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck, G dkk. 2016. Nursing Interventions Classification, 6th Indonesian edition.
CV.
Mocomedia : Yogyakarta
Heather, T.H dan Shigemi Kamitsuru. 2015. NANDA International Inc. Diagnosis
Keperawatan:
Definisi & Klasifikasi 2015-2017, Ed. 10. EGC : Jakarta
Sitorus, Ratna.(2006). Model PraktikKeperawatanProfesional diRumahSakit.Jakarta :
EGC
Nursalam, 2008, Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep danPraktik,
SalembaMedika, Jakarta