Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK AGROINDUSTRI

Kelas : Agribisnis 3

Fakultas : Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Tugas Kelompok : 2

Disusun oleh :

Elsi Monika Sembiring (190304120)

Rohana Nadeak (190304131)

Helen Evita Theresia Sirait (190304136)

Hosanna Hotma Febriani Pasaribu (190304139)

Erlin Chintya Sianipar (190304144)

Soal :

Kelemahan dan Keunggulan Agroindustri Bagi Indonesia!

Jawaban :

1. Keunggulan Agroindustri

- Peran Agroindustri bagi Indonesia yang saat ini sedang menghadapi masalah pertanian antara lain
adalah menciptakan nilai tambah hasil pertanian didalam negeri;menciptakan lapangan
pekerjaan;khususnya dapat menarik tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri hasil
pertanian (agroindustri); meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil
agroindustri; memperbaiki pembagian pendapatan; dan menarik pembangunan sektor pertanian.

- Memiliki keterkaitan yang kuat baik dengan industry hulunya maupun ke industri hilir,
menggunakan sumberdaya alam yang ada dan dapat diperbaharui, mampu memiliki keunggulan
komparatif dan kompetitif baik di pasar internasional maupun di pasar domestik, dapat
menampung tenaga kerja dalam jumlah besar, produk agroindustri pada umumnya bersifat cukup
elastis sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak semakin luasnya
pasar khususnya pasar domestik.

- Mempunyai nilai tambah tinggi bagi masyarakatperdesaan;Secara ekonomi menguntungkan dan


bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuansumberdaya manusia;Layak
didukung oleh modal bantuan atau kredit

2. Kelemahan Agroindustri

- Kendala-kendala (kelemahan) pengembangan agroindustri adalah sebagai berikut: Bahan


baku yang berupa komoditi pertanian belum dapat mencukupi kebutuhan industri
pengolahan secara berkesinambungan; Kemampuan sumberdaya manusia (SDM) yang
terbatas dalam penguasaan manajemen dan teknologi menyebabkan rendahnya efisiensi dan
daya saing produk agroindustri; Investasi di bidang agroindustri kurang berkembang, antara
lain karena masih adanya ketidakpastian iklim usaha dan kebijakan yang konsisten, perolehan
bahan baku, prasarana dan sarana, tenaga kerja yang berkualitas, penyediaan dan jangka
waktu pemanfaatan lahan usaha yang sesuai dengan hak guna usaha (HGU) dan rencana
umum tata ruang (RUTR), serta sumber dana investasi dalam negeri terbatas.

- Lembaga keuangan masih menerapkan preferensi suku bunga yang sama antara sektor
pertanian, kehutanan, industri dan jasa sehingga kurang aktraktif bagi investor untuk
berusaha di bidang agroindustri; Informasi peluang usaha dan pemasaran belum memadai
dengan keterpaduan jaringan bisnis yang baik; Masih adanya kesenjangan pengembangan
wilayah; Homogenitas kebijakan pembangunan, baik regional maupun sektoral, tanpa
memperhatikan keragaman yang dimiliki oleh masingmasing wilayah; Belum terciptanya
sinergi kebijakan yang mendukung iklim usaha;

- Kurangnya sarana, prasarana dan transportasi; Kemitraan usaha dan keterkaitan produk
antara hulu dan hilir belum berjalan lancar; Masih kurangnya penelitian dan pengembangan
teknologi proses utamanya di kalangan industri, lembaga-lembaga penelitian maupun
perguruan tinggi; dan Ketergantungan pada lisensi produk dan teknologi yang bersumber dari
luar negeri.

Hasil Pencarian : Rachman dan Sumedi (2002);Deperindag (2000 dan 2005); Arie Febrianto MulyadiJur.
TIP – FTP - UB (ariefebriantomulyadi.blogspot.com), Supriyati dan Erma Suryani

Anda mungkin juga menyukai