Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK AGROINDUSTRI

Kelas : Agribisnis 3
Fakultas : Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Tugas Ke :3
Disusun oleh :
Elsi Monika Sembiring (190304120)
Rohana Nadeak (190304131)
Helen Evita Theresia Sirait (190304136)
Hosanna Hotma Febriani Pasaribu (190304139)
Erlin Chintya Sianipar (190304144)
Soal :
Menurut anda Bagaimana Kira2 strategi pengembangan Agroindustri Di Indonesia?
Jawaban :
Strategi pembangunan yang dipilih hendaklah memenuhi empat persyaratan utama.
1)Mampu menyelesaikan masalah yang luas, relatif cepat, dan efektif,2)Tidak mengandalkan
pinjaman luar negeri dan boros devisa dan sebaliknya perlu diupayakan menghasilkan
devisa,3)Akomodatif terhadap sumberdaya yang kita miliki terutama kualitas sumberdaya
manusia (SDM),4)Secara keseluruhan dapat memperkuat fundamental ekonomi dan
membangun kemampuan bersaing Indonesia dalam globalisasi.
Pilihan yang paling realistis dan rasional adalah proses industrialisasi dimulai dari
memodernisasi sistem agribisnis dengan menempatkan agroindustri sebagai penggerak utama.
Sistem agribisnis tersebut merupakan suatu cluster industri yang mencakup sektor pertanian,
industri hulu, dan hilir pertanian (agroindustri), sektor perdagangan input dan hasil pertanian,
serta sektor-sektor jasa yang terkait langsung.
Strategi Pengembangan
Memperhatikan kekuatan kunci di atas dalam pengembangan usahatani terpadu agar
dapat memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan peluang yang ada secara optimal,
efektif dan efisien, maka dilakukan tindak lanjut dengan menyusun strategi-strategi tertentu,
sehingga mempermudah langkah pengembangan selanjutnya. Strategi pengembangan yang
dimaksud adalah dengan menggunakan asumsi atau kesimpulan yang dihasilkan dalam analisis
lingkungan strategis (analisis SWOT), baik lingkungan internal (faktor kekuatan dan kelemahan)
maupun eksternal (faktor peluang dan ancaman) serta dampaknya terhadap pengembangan
usahatani terpadu itu sendiri, maka dihasilkan pilihan strategis (strategic choices) sebagai
berikut: 1) perluasan areal tanaman yang diusahakan, 2) membangun sistem agroindustri, 3)
meningkatkan kualitas sumberdaya manusai (SDM), 4) memberikan akses permodalan petani
dan perluasan pasar, 5) meningkatkan modal usahatani, 6) memperbaiki sistem budidaya
masing-masing komoditas yang diusahakan, 7) menjamin ketersediaan pupuk dan bibit, 8)
meningkatkan nilai tambah produk, 9) memperkuat lembaga keuangan dan koperasi, 10)
meningkatkan kualitas produksi masing masing komoditas usahatani, 11) akses data dan
informasi melalui pengembangan sistem informasi pada tingkat kabupaten, dan 12)
mengantisipasi adanya serangan hama dan penyakit tanaman.
STRATEGI PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI
Dwi Purnomo 12 years ago,pertanian sebagai suatu kesatuan utuh terdiri dari 3 generasi yang
saling terkait dimana ouput (hasil) suatu generasi menjadi masukan (input) generasi yang
lainnya. Antar generasi memiliki interface berupa procurement (pembelian) dan marketing
(pemasaran) (Jamaran,2004).Generasi I : bibit/benih,Generasi II : hasil pertanian, Generasi III :
Barang olahan/Barang Industri. Dari ketiga generasi pertanian tersebut, generasi ke III
dipandang sebagai mesin pertumbuhan sektor pertanian (agroindustry as engine of growth)
karena mampu menghasilkan proses pemberian nilai tambah yang tinggi. Namun dalam
keterkaitan antar generasi harus tercipta suatu kondisi dimana pertanian sebagai suatu sistem
mampu melakukan proses mantaining terhadap keberlanjutannya, dengan demikian hubungan
keterkaitan yang terjadi harus didasarkan kepada “win-win solution“. Selain itu, harus ada sikap
untuk saling menghargai kesuksesan generasi sebelumnya. Suatu generasi harus mampu
menghargai suatu hasil (output) generasi sebelumnya dengan harga yang setinggi mungkin
dalam batas keuntungan ekonomi sehingga generasi sebelumnya memiliki spirit untuk selalu
mengembangkan usahanya.
Dengan demikian, pertanian sebagai suatu sistem yang utuh memiliki :Aspek Positif
:Keterkaitan antar generasi mendorong pertumbuhan sistem pertanian secara utuhMampu
memberikan multiplier effect secara ekonomi, sosial dan lingkungan Penyerapan tenaga kerja
yang banyak Proses pemberian nilai tambah sumberdaya domestik sehingga memiliki
keunggulan bersaing Mendorong tumbuhnya proses kreativitas dalam penciptaan inovasi pada
setiap generasi Mendorong petumbuhan pembangunan pedesaan sebagai sentra produksi
pertanian Mempermudah penelusuran pangkal masalah jika generasi tertentu terjadi
penyimpangan kualitas, kuantitas maupun kontinuitas Menciptakan alternatif budaya yang
mendukung, diataranya menumbuhkan buidaya hemat/tidak boros dan saling
mendukung.Aspek Negatif :Kemacetan yang diakibatkan permasalahan suatu generasi akan
menghambat perkembangan generasi berikutnya, sehingga proses pemberian nilai tambah
tidak terjadi secara optimalKualitas dan tahapan sebelumnya akan mempengaruhi kualitas
generasi sesudahnya Dibutuhkan biaya yang lebih banyak serta waktu yang cukup lama untuk
mengkoordinasikan dan mensinergiskan antar generasi.

Anda mungkin juga menyukai