Anda di halaman 1dari 71

Bab 1 (Pendahuluan)

Definisi kualitas daya


Kualitas Daya yang baik
• Tegangan harus konstan sesuai rating meskipun
beban berubah-ubah => diperlukan pengatur
tegangan AVR, tap trafo, kondensator sinkron
• Frekuensi harus konstan sesuai rating meskipun
beban berubah-ubah => diperlukan Governor
• Bentuk gelombang harus sinusoidal meskipun
jenis beban bermacam-macam
=> diperlukan filter
• Faktor daya harus mendekati unity
=> diperlukan bank kapasitor / PFC /SVC
Parameter Energi Listrik
(ANSI Standard)
• Voltage regulation(steady state) +5 to-10%Vn

• Momentary under voltage = -25 to -30% Vn


(0.5s), -100% Vn (4-20ms).

• Transient over voltage = +150-200% Vn (0.2ms).

• Frequency variation =  0.5Hz - 1Hz


• Three phase voltage unbalance = 2.5 - 5%
• Power factor = 0.8 - 0.9
Pengaturan Tegangan
Pengaturan Tegangan dipengaruhi beberapa
hal:
1. Arus penguat Generator
2. Daya reaktif beban
3. Daya reaktif dalam sistem (selain
Generator, yaitu dari kondensator dan
reaktor)
4. Posisi Tap Transformator
Prinsip pengontrolan generator

Bahan bakar Tek uap, P Torsi pada kec n Daya, P


Boiler Turbin Generator pada V
enthalpy, h
dan I

Kontrol Sistem
Governor eksitasi
pembakaran

Setting power Ref n Ref V


Prinsip pengontrolan generator
• Boiler berfungsi untuk menghasilkan tekanan uap
yang dipakai untuk menggerakkan turbin uap, untuk
menjaga tekanan dan enthalpy dilakukan kontrol
pembakaran.
• Turbin mendapatkan suplai uap bertekanan sehingga
berputar mengahasilkan energi mekanis, untuk
menjaga agar putaran konstan maka diperlukan
kontrol kecepatan yang dilakukan oleh governor.
• Generator yang digerakkan oleh tubin mengasilkan
tenaga listrik, untuk menjaga agar tegangan tetap
konstan meskipun beban berubah-ubah maka
diperlukan kontrol eksitasi melalui AVR
Bab 2 (AVR)
• Prinsip pembangkitan tegangan pada alternator
• Karakteristik pembebanan alternator
• Sistem eksitasi
• Pengaturan tegangan dengan eksitasi AVR
• Pengaturan tegangan dengan Tap Trafo
• Pengaturan tegangan dengan sumber daya
reaktif (kondensator sinkron, kondensator statis
dan SVC)
Automatic voltage regulator
(AVR)

• Digunakan untuk kontrol tegangan


• dapat berupa auto-transformer yang
dilengkapi dengan auto-tapping untuk
penyesuai tegangan, biasanya untuk daya
yang terbatas
• pada generator ac / alternator adalah
pengaturan eksitasi untuk menghasilkan
tegangan jepit generator yang konstan
meskipun beban berubah-ubah
Prinsip kerja generator
Satu siklus arus bolak-balik
Pembangkitan medan magnet
untuk eksitasi generator
Penggunaan inti besi akan
menambah fluks magnet
Kurva karakteristik arus ><
fluks magnet
Fluks
 Saturasi/jenuh

Arus I
Bentuk gelombang alternator 3
phasa
Rangkaian ekivalen generator
sinkron 3 fasa
Rj1 Xj1
+ R

_ Zs1
J
Zs3 N
K Rj2 Xj2
Zs2 S

Rj3 Xj3
R eksitasi T
Rumus-rumus penting tegangan induksi

• Kecepatan sinkron (ns), 120 f rpm


p
• tegangan induksi generator (E),

E = 4.44 fN .......volt


dimana; f frekuensi
 fluks magnet
p banyaknya kutub
Fasor diagram: a) beban resistif, b) beban induktif,
c) beban kapasitif
Rangkaian ekivalen generator
sinkron
r jXs
J
Zs
E Vt
I
K

DC

Dimana, E = tegangan induksi


Zs = impedansi sinkron
r = tahanan belitan jangkar
Xs = reaktansi sinkron
Vt = tegangan terminal
Karakteristik generator
berbeban
• Karakteristik pembebanan dapat
digambarkan sbb; Vt = E - IL ZS
Vt

Vn

IL
Dimana, Vt tegangan jepit generator
Vn tegangan nominal generator
IL arus beban
Blok diagram pengontrolan
sistem eksitasi

Input
torsi dari
Output tegangan & arus
penggerak Generator
utama

Auxilary
control

Teg. Yang
Suplai daya Voltage diinginkan
exciter
regulator
Pengontrolan tegangan generator
• Cara kerjanya dilakukan dengan mengontrol
arus eksitasi generator
• pengaturan arus eksitasi cara lama adalah
secara manual dengan mengamati meter
tegangan generator, sehingga cara ini sering
lag atau ketinggalan respon.
• Cara baru dengan menggunakan AVR yang
mengatur secara otomatis besarnya arus
eksitasi sesuai dengan perubahan tegangan
generator, sehingga diperoleh tegangan
output yang konstan.
• AVR biasanya dilengkapi dengan auxilary
control seperti; damping untuk meredam
overshoot, limiter untuk membatasi
tegangan eksitasi.
• Kadang-kadang dilengkapi juga dengan
feedback arus untuk sistem paralel
• juga feed-back kecepatan, frekuensi dan
akselerasi
Main exciter dengan kontrol
rheostat
commutator
Field
exciter breaker
Exciter field
L1

G G
Slip rings

PT’s
Exciter field
rheostat

Voltage
M Regulator

Manual
control
Sistim primitif
• Respons lambat
• perubahan tegangan merubah gerakan mekanis
motor untuk merubah rheostat arus eksitasi
• suplai rheostat diambil dari output generator
untuk mendapatkan suplai mula-mula
• sistim primitif lainnya adalah menggunakan
silverstat yang dilengkapi dengan deteksi arus
untuk kompensasi daya reaktif dan juga pada
saat operasi paralel
Self-excited main exciter dengan
silverstat regulator
Generator field
rheostat

_
Exciter
AC
shunt exc Gen
field
+
PT’s
Exciter Damping
field transformer
rheostat
Compensating
resistance

Fixed Regulating
resistance RC
resistance
Bridge
rectifier

Regulator coil
Kontrol eksitasi dengan dc generator exciter
Field
Commutator breaker Slip
ring CT
Exciter DC AC
control field exc gen

PT’s
Exciter field
rheostat
90-41 (manual control)
regulator M
transfer
Type WMA regulator

Reference
Voltage
Mag-A-stat stabilizer & voltage compensator
adjuster
power amplifier sensing

Signal Limiter
mixing sensing
amplifier Regulating system
element
Other Other input
sensing

Regulator MG set 90-52


power Station auxiliary power
PMG M
• Sistem eksitasinya bertingkat
• pada pilot exciter menggunakn 2 coil,
masing-masing untuk penambahan
fluks magnet dan pengurangan fluks
magnet
• perintah penambahan dan pengurangan
fluks magnet dikontrol oleh magnetic
amplifier (biasanya berbentuk seperti
trafo)
Kontrol eksitasi untuk alternator controlled rectifier
exciter
Auxiliary Field breaker CT
Voltage Slip ring
power AC
buildup gen
input
element
for start up Excitation
power
potential
transformer

PT’s
Controlled
rectifier Regulator
power power
amplifier
Gate circuit

Regulator Rectifier
transfer current
stabilizer
limit

Reference
Reference Transistor
and compensator
and Transistor amplifier amplifier
voltage
dc voltage sensing
sensing Dc regulator
(manual control)
Limiter
sensing
Other inputs
SCR Other sensing
regulator
• Sistim AVR modern menggunakan
komponen solid state/thyristor, biasanya
SCR untuk penyearahan.
• Respons lebih cepat.
• Lebih compact (kecil).
• Tidak ada rugi panas akibat gesekan
mekanis.
• Kejelekannya tidak tahan terhadap
electrical shock
Prinsip AVR yang menggunakan thyristor
untuk kontrol tegangan

Deff error
amp.
Set
 PI
point Kontroler

Rangkaian penurun
tegangan
Rangkaian penyulut thyristor menggunakan TCA
785
Prinsip Kerja TCA785
• Tegangan jala-jala masuk pada rangkaian high ohmic
resistance lalu masuk ke rangkaian synchronizing
voltageV5 (pin5) untuk menghasilkan sinyal sinkron.
• Kemudian zero voltage detector mengevaluasi the
zero passages dan mentransfernya ke synchronization
register. Synchronization register berfungsi mengontrol
ramp generator.
• Untuk sudut penyulutan() dapat dilakukan mulai dari
0-180. Penyulutan ini dapat diatur melalui V11(pin
11).
• Dan sinyal triger untuk setengah gelombang positive
didapat dari pin 14 sedang untuk setengah gelombang
negative didapat dari pin 15.
Rangkaian penyerah setengah gelombang 1
phasa

U1 2N1596

TR1

N1 N2 field coi l generator 10m


Bentuk gelombang penyerah setengah
gelombang 1 phasa

SCR Konduk
Pengaruh penambahan diode
D1

U1 2N1596

D1 1N1183
TR1

N1 N2 field coi l generator 1

Pengaruh penambahan diode D1 akan menyebabkan


arus yang kontinyu pada filed generator
Rangkaian dan bentuk gelombang semi
konverter 1 phasa

U1 2N1596

U1 2N1596
TR1
D1 1N1183

D1 1N1183
field coi l generator 1
N1 N2

Biasanya digunakan untuk AVR dengan


tegangan eksitasi 60 sampai 125 Volt
Rangkaian dan bentuk gelombang semi
konverter 3 phasa

U1 2N1595

U2 2N1595

U3 2N1595

L4 1m
D4 1N1183
L2 1m

L3 1m

R1 1k
D1 1N1183

D2 1N1183

D3 1N1183
L1 1m
+

VG1 VG3 VG2

Biasanya digunakan untuk eksitasi generator


dengan tegangan 125 sampai 250 volt dc
Bentuk gelombang
Bab 3
Rangkaian Lengkap Generator
Modern
Rangkaian Lengkap Generator Modern
Pengaturan dari luar
Pengaturan dari luar dilakukan dengan pemasangan
alat agar dapat mengintervensi dari luar terhadap
pengatur tegangan otomatis.

Pemasangan alat pengaturan dari luar berfungsi :

1.Mencegah agar arus penguat berlebihan


2.Mencegah arus penguat yang terlalu rendah
3.Pengaturan Daya reaktif
4.Pengaturan frekuensi pada saat turun
5.Pengindra tiga fasa.
Mencegah agar arus penguat berlebihan

• Delay action dari peralatan dapat


mencegah penguatan yang berlebihan
pada saat terjadi transient (masa
peralihan).
Mencegah arus penguat yang terlalu rendah

•Unit pengaturan dari luar dapat diatur agar


penguatan pada generator tidak kurang
dari nilai tertentu.
•Hal tsb diperlukan :
1. untuk mencegah generator tidak stabil
2. untuk mencegah terjadinya pemanasan
berlebihan pada ujung-ujung kumparan stator.
Pengaturan Daya reaktif

• Dengan Unit pengaturan dari luar daya


reaktif yang diinginkan dapat diatur secara
otomatis.
Pengaturan frekuensi pada saat turun

• Dengan Unit pengaturan dari luar akan


menurunkan tegangan generator apabila
frekuensi generator turun.
Pengindra tiga fasa.
• Dengan Unit pengaturan dari luar dapat
dipakai monitoring tegangan rata-rata dari
ke tiga fasa generator.
Pengaturan Tegangan
dengan Tap Transformator
Pengatur Tap Transformator

Tap Changer Transfomator terdiri dua


type:
1.Off Load Tap Changer
2.On Load Tap Changer
1. Off Load Tap Changer :
Perubahan Tap Transformator yang hanya
dapat dilakukan pada saat tidak berbeban.
Umumnya Transformator pada Distribusi

2. On Load Tap Changer :


Perubahan Tap Transformator dapat dilakukan
dalam keadaan berbeban.
Umumnya Transformator pada Transmisi, GI dan
unit Pembangkit
Gambar on load tapping trafo
Pengontrolan Tegangan dengan
sumber daya reaktif
Sumber-sumber Daya Reaktif
1. Kondensator Sinkron
2. Kondensator Statis
3. Static Var Compensator (SVC)
Kondensator Sinkron
• Kondensator Sinkron akan menghasilkan daya reakif
dengan cara mengatur arus penguat medan magnet.

• Kondensator Sinkron diperlukan apabila dalam sistem


diperlukan daya reaktif.

• Tetapi jika yang memerlukan daya reaktif di suatu titik


saja, maka dapat dipasang dengan Static Var
Compensator atau Kondensator statis.
Kerugian Kondensator Sinkron
1. Dimensi sangat besar
2. Harga relatif mahal
3. Ada bagian yang harus diputar(Rotor)
(artinya perlu daya mekanik untuk
membangkitkan)
Kondensator Statis
• Kondensator Statis(kapasitor Statis) akan
menghasilkan daya reaktif dengan cara
memparalel Kapasitor statis dengan
sistem.
• Kapasitor Statis diperlukan pada sistem
tegangan menengah dan rendah 20 KV
dan 380 V pada saat beban reaktif tinggi
Static Var Compensator (SVC)
• Static Var Compensator (SVC) adalah sumber daya
reaktif dengan mengatur penyalaan dapat diatur
besar/kecil daya reaktif.

• Static Var Compensator (SVC terdiri dari reaktor dan


kapasitor.

• Reaktor digunakan pada tegangan ektra tinggi dan


tegangan menengah (20 KV – 500 KV) untuk beban
rendah.

• Kapasitor Statis digunakan pada tegangan menengah


dan rendah (20 KV – 380V) untuk beban tinggi
Penggunaan SVC
pada jaringan menengah

• SVC dapat digunakan untuk menghilang-


kan kedipan tegangan(flicker) pada sistem
jaringan dengan beban Tanur Busur Listrik
Static Var Compensator
sebagai kompensator Tanur Busur Listrik

V
I total

Pelanggan Lain
I1 I2

SVC TBL

• Itotal=I1 + I2
• SVC = Static Var Compensator
• TBL= Tanur Busur Listrik
Prinsip Kerja Static Var Compensator

• Static Var Compensator terdiri dari Kapasitor,


reaktor dan thyristor sebagai sakelar yang
diatur saatnya membuka dan menutup,
dengan cara mengatur sudut penyalaan.
• SVC dapat diatur agar menghasilkan atau
mengambil daya reaktif.
Rangkaian Listrik SVC buatan pabrik Westinghouse

Rangkaian Static Var Compensator(SVC) dengan arus kondensator


konstan
V SVC = Tegangan Yang dipasangkan pada SVC
I1 dan I2 = arus yang melalui sakelar Thyristor
C = Kondensator
L = Kumparan
I SVC = Arus total yang melalui SVC
Pengontrolan frekuensi Generator
Hubungan Torsi Mekanis dan Torsi Elektris

• Kecepatan putar w konstan jika Torsi


mekanis dan Torsi elektris sama
Prisip Kontrol Generator
Ties
Turbine-Generator unit
neighboring
Electrical
system
output

Power
Turbine-Generator unit
Electrical System
output

Generation
Control Frequency
Measurement of generator electrical ouput transducer
System
Measurement of generator electrical ouput
Measurement of system frequency
Measurement of tie flow to neighboring systems

Measurement of tie flow to neighboring systems


Isochronous gavernor
Sistem Umpan Balik pada Generator
Blok Diagram Gavernor
Karakteristik Speed-droop
Karakteristik dua buah generator
pada frekuensi yang sama
Setting Kecepatan
Blok Diagram Gavernor, prime-mover
dan rotaring mass
Pengaruh Beban pada Variabel
pengaturan Generator

1. Beban Daya Nyata (MW) akan


mempengaruhi Variabel Pengaturan
frekuensi.
2. Beban Daya Reaktif (MVar) akan
mempengaruhi Variabel Pengaturan
Tegangan.

Anda mungkin juga menyukai