Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI

PERENCANAAN 1. Peramalan Beban


JARINGAN DISTRIBUSI 2. Pengembangan Gardu

TENAGA LISTRIK 3. Pemilihan Letak Gardu


4. Pemilihan Level Tegangan Penyulang Primer

Disusun kembali dari berbagai sumber oleh : 5. Pembebanan Penyulang Primer


Endro Wahjono, S.ST, MT 6. Faktor Investasi
Dimas Okky Anggriawan, ST, MT
Diah Septi Yanaratri, S.ST. M.T

Program Studi Teknik Elektro Industri


Departemen Teknik Elektro
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI


1. Peramalan Beban 1. Peramalan Beban
Faktor Geografis

Histori Data Beban Tata Guna Lahan Lokasi geografis beban-beban dianalisa menggunakan pendekatan area yang kecil (small area). Daerah pelayanan utilitas
dibagi dalam sejumlah area kecil dan diperkirkan beban di masing-masing area. Ada dua metode untuk
Pertumbuhan Penduduk Rencana Pengembangan membagi sistem ke dalam area kecil:
Kota
a. Prakiraan penyulang (Feeder), Substation, atau wilayah (zona) ditentukan oleh komponen-komponen distribusi. Metode
ini hanya memerlukan data historis beban beberapa tahun.
Peramalan Beban
b. Prakiraan dengan grid seragam (uniform grid), berbasis pada pemetaan sistem koordinasi. Metode ini memerlukan
pertimbangan data input, tidak hanya historis rekaman beban dalam setiap blok grid, tetapi juga ekonomi, sosial,
Kerapatan Beban Rencana Pengembangan demografis dan penggunakan informasi pertanahan, untuk memperoleh hasil yang akurat.
Pemukiman

Sumber Energi Alternatif Rencana Pengembangan


Industri
FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI
2. Pengembangan Gardu 3. Pemilihan Letak Gardu

Lokasi ideal gardu mengikuti pandangan-pandangan sebagai berikut:

a. Gardu dapat mencakup sebanyak mungkin beban dari lokasi yang ditentukan
b. Dapat memberikan level tegangan yang baik
c. Mudah diakses incoming saluran sub transmisi dan out going penyulang primer
d. Mempunyai ruang yang cukup untuk pengembangan
e. Tidak bertentangan dengan aturan tata guna lahan
f. Jumlah konsumen yang terpengaruh terhadap adanya gangguan minimal
g. Kemudahan instalasi

FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI


3. Pemilihan Letak Gardu 3. Pemilihan Letak Gardu

Area Pelayanan
• Aspek Keamanan
• Perencanaan Sistem

Calon Area Gardu • Institusional


• Ekonomi
• Estetika
Lokasi yang
Lokasi Tak Bisa Lokasi Alternatif
Harus Dievaluasi
Digunakan Gardu
Kembali

Lokasi Proposal
FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI
4. Pemilihan Level Tegangan Penyulang Primer 5. Pembebanan Penyulang Primer

Pembebanan penyulang primer adalah pembebanan penyulang tersebut pada kondisi beban puncak dan di
ukur di sisi gardu. Faktor-faktor yang mempengaruhi desain pembebanan penyulang antara lain:
a. Rapat beban penyulang
b. Pola bembebanan
c. Laju pertumbuhan beban
d. Keperluan reverse capacity kondisi darurat
e. Kontinuitas pelayanan
f. Kualitas pelayanan
g. Keandalan pelayanan
h. Level tegangan pada penyulang primer
Secara umum pemilihan level tegangan penyulang primer di Indonesia dengan frekuensi 50 Hz adalah i. Tipe dan biaya konstruksi
20 KV. j. Lokasi dan kapasitas gardu distribusi
Sesuai peraturan SPLN range tegangan berada +5% dan -10% dari ketetapan level yang diperketat k. Guna pengaturan tegangan
juga dengan aturan TMP (Tingkat Mutu Pelayanan).

FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI


5. Pembebanan Penyulang Primer 5. Pembebanan Penyulang Primer

Faktor - faktoryang mempengaruhi lintasan penyulang primer Faktor - faktor yang mempengaruhi jumlah penyulang keluar
FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI
5. Pembebanan Penyulang Primer 6. Faktor Investasi

Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan ukuran konduktor

FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI


Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi. Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi.
1. Survey. 2. Sticking.
Kegiatan pengumpulan data dan pemetaan wilayah, termasuk kondisi topografi rute Kegiatan menentukan titik tiang, span, angle pole, guy wire, overhead pole, lokasi anchor,
jaringan, posisi bangunan, jumlah bangunan, serta kemungkinan pelebaran jalan atau penomoran tiang, kondisi tanah tempat berdirinya tiang, penentuan pondasi tiang, dan lokasi
perombakan bangunan yang akan di bangun jaringa distribusi baru. transformator.
FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI
Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi. Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi.
3. Structure Data Sheet. 5. Pole Setting.
Kegiatan pembuatan peta wilayah pembangunan jaringan distribusi berdasarkan data yang Kegiatan mendirikan tiang penyangga jaringan berdasarkan peta lokasi tiang yang telah ditetapkan dari hasil
diperoleh dari hasil survey. resticking.

4. Resticking.
Kegiatan pengecekkan kembali lokasi tiang yang telah direncanakan sebelumnya.

FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI


Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi. Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi.
6. Framing. 7. Anchor Setting.
Kegiatan pemasangan peralatan jaringan pada tiang penyangga jaringan, seperti pemasangan cross-arm Merupakan kegiatan pemasangan anchor (angkur), khususnya untuk tiang sudut, tiang overhead, tiang akhir,
(traves), isolator, guy wire (kawat tarikan), dan peralatan lainnya seperti pole bracket, band steel pole, dan dan tiang awal.
klem begel travers.
FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI
Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi. Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi.
11. Transformer Setting.
8. Grounding. Pemasangan transformator step down, PHB-TR (Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah), fuse cut out, arrester,
9. Insulator Setting. grounding dan kelengkapan lainnya.
10. Stringing Setting. 12. Painting.
Merupakan kegiatan penarikan kawat penghantar dan mengecek lebar andongan kawat penghantar tersebut
Kegiatan pengecatan tiang. Merupakan kegiatan pengecatan tiang khususnya tiang baja/besi.

13. Trimming.
Kegiatan pemotongan pohon disekitar tiang jaringan dan kawat jaringan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
14. Repairing And Clean Up.
Kegiatan perbaikan jika terjadi pemasangan yang tidak sesuai dengan ketentuan, dan memperindah tiang dengan
memasang tanda penghalang panjat (pada SUTM) dan pemberian nomor tiang.

15. Final Check.

Anda mungkin juga menyukai