Histori Data Beban Tata Guna Lahan Lokasi geografis beban-beban dianalisa menggunakan pendekatan area yang kecil (small area). Daerah pelayanan utilitas
dibagi dalam sejumlah area kecil dan diperkirkan beban di masing-masing area. Ada dua metode untuk
Pertumbuhan Penduduk Rencana Pengembangan membagi sistem ke dalam area kecil:
Kota
a. Prakiraan penyulang (Feeder), Substation, atau wilayah (zona) ditentukan oleh komponen-komponen distribusi. Metode
ini hanya memerlukan data historis beban beberapa tahun.
Peramalan Beban
b. Prakiraan dengan grid seragam (uniform grid), berbasis pada pemetaan sistem koordinasi. Metode ini memerlukan
pertimbangan data input, tidak hanya historis rekaman beban dalam setiap blok grid, tetapi juga ekonomi, sosial,
Kerapatan Beban Rencana Pengembangan demografis dan penggunakan informasi pertanahan, untuk memperoleh hasil yang akurat.
Pemukiman
a. Gardu dapat mencakup sebanyak mungkin beban dari lokasi yang ditentukan
b. Dapat memberikan level tegangan yang baik
c. Mudah diakses incoming saluran sub transmisi dan out going penyulang primer
d. Mempunyai ruang yang cukup untuk pengembangan
e. Tidak bertentangan dengan aturan tata guna lahan
f. Jumlah konsumen yang terpengaruh terhadap adanya gangguan minimal
g. Kemudahan instalasi
Area Pelayanan
• Aspek Keamanan
• Perencanaan Sistem
Lokasi Proposal
FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI
4. Pemilihan Level Tegangan Penyulang Primer 5. Pembebanan Penyulang Primer
Pembebanan penyulang primer adalah pembebanan penyulang tersebut pada kondisi beban puncak dan di
ukur di sisi gardu. Faktor-faktor yang mempengaruhi desain pembebanan penyulang antara lain:
a. Rapat beban penyulang
b. Pola bembebanan
c. Laju pertumbuhan beban
d. Keperluan reverse capacity kondisi darurat
e. Kontinuitas pelayanan
f. Kualitas pelayanan
g. Keandalan pelayanan
h. Level tegangan pada penyulang primer
Secara umum pemilihan level tegangan penyulang primer di Indonesia dengan frekuensi 50 Hz adalah i. Tipe dan biaya konstruksi
20 KV. j. Lokasi dan kapasitas gardu distribusi
Sesuai peraturan SPLN range tegangan berada +5% dan -10% dari ketetapan level yang diperketat k. Guna pengaturan tegangan
juga dengan aturan TMP (Tingkat Mutu Pelayanan).
Faktor - faktoryang mempengaruhi lintasan penyulang primer Faktor - faktor yang mempengaruhi jumlah penyulang keluar
FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI FAKTOR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI
5. Pembebanan Penyulang Primer 6. Faktor Investasi
4. Resticking.
Kegiatan pengecekkan kembali lokasi tiang yang telah direncanakan sebelumnya.
13. Trimming.
Kegiatan pemotongan pohon disekitar tiang jaringan dan kawat jaringan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
14. Repairing And Clean Up.
Kegiatan perbaikan jika terjadi pemasangan yang tidak sesuai dengan ketentuan, dan memperindah tiang dengan
memasang tanda penghalang panjat (pada SUTM) dan pemberian nomor tiang.