BAB III
DESKRIPSI PROYEK
A. Nama Proyek
1. Nama Bangunan : Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota
Bandung
2. Pemilik : Swasta
3. Pengguna
a. Pengguna Utama : Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini –
Senior Pelatih Pengelola
b. Pengguna Tambahan: Wasit pertandingan
Pengunjung (Penonton dana atau tamu)
4. Fungsi : Sarana pembinaaan dan pelatihan
5. Fasilitas : a. Gedung Olahraga
b. Penunjang Pelatihan Fisik
c. Sekretariat Klub
d. Lapangan voli Pasir
e. Asrama
6. Jenis Proyek : Fiktif
B. Lokasi
1. Orientasi Tapak Terhadap Kota
Lokasi perancangan ini berada di wilayah Kota Bandung. Secara
makro, letaknya harus berada dalam kawasan olahraga dan harus
berdekatan dengan permukiman penduduk, fasilitas transportasi umum,
fasilitas pendidikan dan harus dapat diakses dengan mudah. Hal ini untuk
mencapai target sasaran pengguna terutama atlet remaja usia SMP dan
SMA. kriteria dalam pemilihan lokasi untuk perancangan ini adalah
sebagai berikut:
LOKASI
LOKASI
UUIII
LOKASI
LOKASI
tapak yang dipilih pada proyek ini adalah tapak yang berada di Jl.
Pajajajaran Kecmatan Cicendo kelurahan Pasirkalilki Kota Bandung.
2. Deskripsi Tapak
D. Elaborasi Tema
1. Pengertian
Tema pada perancangan Pusat Pembinaan Olahraga Bola Voli ini
adalah “Struktur Sebagai Elemen Estetis” dengan megeksplorasi
pengguanaan struktur bentang lebar Struktur yang digunakan pada objek
rancang tidak hanya menjadi sebuah bagian demi menunjang kekokohan
bangunan, namun juga menjadi unsur pembentuk estetika bangunan.
a. Struktur
Menurut Daniel L. Schodek pengertian struktur berkaitan dengan
masalah bangunan adalah sarana untuk menyalurkan beban ke dalam
tanah. Menurut sistem penyaluran bebannya struktur bangunan
gedung dibagi sebagai berikut:
1) Struktur Utama
Struktur utama adalah organisasi dari elemen-elemen ataupun
komponen komponen bangunan yang menyalurkan beban ketanah
dan tanpa adanya struktur ini bangunan tidak dapat berfungsi
dengan baik, elemen struktur utama meliputi:
a) Elemen Kaku
Kolom
Balok
Flat- plate
Cangkan
Plengkung
b) Elemen Fleksibel
Kabel
Membran
2) Struktur pendukung
Struktur pendukung adalah susunan elemen-elemen ataupun
komponen bangunan yang mendukung struktur utama supaya dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik
3) Struktur Bentang Lebar
Struktur bentang lebar diperlukan untuk mengakomodasi
aktivitas yang memerlukan ruang luas dan tidak terhalang oleh
b. Estetika
Ilmu Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa
yang disebut keindahan (A.A.M Djelantika, Estetika: Sebuah
Pengantar, 1999:9). Istilah estetikas berasal dari kata dalam bahsa
Yunani, yaitu “Aethonomai” yang mempunyai arti „menikmati‟.
Istilah ini kemudian dikenal dengan nama “Aesthetika” pertama kali
dicetuskan oleh seorang filsuf asal Jerman, Alexander Gottlieb
Baumgarten, pada tahun 1750, dan sejak itu istilah tersebut dipakai
dalam Bahasa filsafat mengenai keindahan.
Menurut Vitruvius Sebuah bangunan itu idealnya memenuhi tiga
aspek, yaitu aspek estetika, kekuatan, dan kegunaan (fungsi), dengan
kata lain bangunan hadir dalam kasat mata sebagai sebuah fungsi
bersama-sama dengan kekuatan, dan estetika. Aspek kekuatan
dengan aspek estetika menjadi suatu kesatuan dalam fungsi.
Dalam buku “struktur, Esensi Arsitektur” menyebutkan bahwa
konstruksi bangunan dan arsitektur tidaklah menyatu dan bukan
merupakan hal yang sama. Namun Pada teknik, struktur berpengaruh
pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya
sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya
bangunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung
secara integral dan kualitas arsitekturalnya. Jadi,struktur sebagai
elemen estetis adalah bahwa struktur dijadikan sebagai keindahan
gedung baik secara integral maupun kualitas arsitektur.
c. Interprestasi Tema
Struktur merupakan aspek penting untuk menghadirkan kekuatan
pada sebuah bangunan, dalam kekuatan tersebut bisa juga dibentuk
elemen elemen estetika. Semua elemen struktur yang ada, seperti
kolom, atap, dan sebagainya, pada bangunan, didesain sebagai fungsi
1. L‟ Hmeisferic ( Planetarium )
Bangunan karya Santiago Calatrava ini dibangun menggunakan
struktur cangkang sebagai bagian atapnya. penggunaan struktur ini
dikarenakan bentuknya menyerupai kubah diperlukan untuk
planetariumdengan bentangan yang cukup pajnjang.