Anda di halaman 1dari 12

49

BAB III
DESKRIPSI PROYEK

A. Nama Proyek
1. Nama Bangunan : Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota
Bandung
2. Pemilik : Swasta
3. Pengguna
a. Pengguna Utama : Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini –
Senior Pelatih Pengelola
b. Pengguna Tambahan: Wasit pertandingan
Pengunjung (Penonton dana atau tamu)
4. Fungsi : Sarana pembinaaan dan pelatihan
5. Fasilitas : a. Gedung Olahraga
b. Penunjang Pelatihan Fisik
c. Sekretariat Klub
d. Lapangan voli Pasir
e. Asrama
6. Jenis Proyek : Fiktif
B. Lokasi
1. Orientasi Tapak Terhadap Kota
Lokasi perancangan ini berada di wilayah Kota Bandung. Secara
makro, letaknya harus berada dalam kawasan olahraga dan harus
berdekatan dengan permukiman penduduk, fasilitas transportasi umum,
fasilitas pendidikan dan harus dapat diakses dengan mudah. Hal ini untuk
mencapai target sasaran pengguna terutama atlet remaja usia SMP dan
SMA. kriteria dalam pemilihan lokasi untuk perancangan ini adalah
sebagai berikut:

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50

Tabel 3.1 Kriteria pemilihan Lokasi


No Kriteria Lokasi
1 RTRW Kota Termasuk dalam sub bpusat pelayanan sarana
Bandung olahrga ( Ruang Terbuka Non Hijau)
2 Tinjauan Berada di Kawasan yang mendukung fungsi
terhadap struktur GOR Bola Voli sebagai Fasilitas Olahraga
kota
3 Pencapaian Dapat Diakses mudah dari seluruh wilayah
Kota Bandung, baik dengan angkutan umum
maupun pribadi.
4 Area Pelayanan Pelayanan mencakup Khususnya Kota
Bandung Keseluruhan dan wilayah Jawa Barat
5 Fungsi lahan Berada di kawasan yang fungsi lahan
Sekitar sekitarnya mendukung fungsi bangunan
6 Topografi Cendrung datar
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
2. Penentuan Lokasi dan Tapak
1. Alternatif Lokasi dan tapak
Adapun lokasi yang menjadi alternatif pemilihan tapak yaitu
wilayah yang termasuk kedalam sub pelayanan sarana olahraga (
Ruang terbuka Non Hijau ) berdasarkan RTRW Kota Bandung,
diantaranya :
1) Jl. Pacuan Kuda Kecamatan Arcamanik

LOKASI

Gambar 3.1 Foto Udara Lokasi Tapak Arcamanik


Sumber : Google Maps,2015

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51

2) Jl. Pajajaran kecamatan CIcendo

LOKASI
UUIII

Gambar 3.2 Foto Udara Lokasi Tapak Pajajaran


Sumber : Google Maps, 2015

3) Kecamatan Gede Bage ( Jl Tol Padaleunyi )

LOKASI

Gambar 3.3 Foto Udara Lokasi Tapak Gedebage


Sumber : Google Maps 2015

4) Jl. Soekarno – Hatta Kec, Panyileukan

LOKASI

Gambar 3.4 Foto Udara Lokasi Tapak Panyileukan


Sumber : Google Maps,2015

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52

3. Analisis Kriteria Lokasi


a. Analisis Lokasi
Tabel 3.2 Analisis Lokasi
N Lokasi
Kriteria
o Arcamanik Pajajaran Gedebage Panyileukan
1 RTRW Kota Sub 3 Sub 3 Sub 3 Pengemban 1
Bandung Pelayanan Pelayanan Pelayanan gan bidang
RTNH RTNH RTNH jasa
2 Tinjauan Area 1 - Area 3 Dekat 3 Area 2
terhadap Pemukiman Pemukiman dengan area perkantora
struktur kota Kepadatan Kepadatan pengemban
sedang tinggi gan
- Area Bandung
Perkantoran Teknopolis
- Area
Komersil
- Area Sarana
Olahraga
3 Pencapaian Sulit diakses 1 Mudah 3 Masih Sulit 1 Mudah 3
kendaraan diakses diakses diakses
umum kendaraan Kendaraan
umum/ umum/
Pribadi pribadi
4 Area Cakupan 3 Cakupan 3 Cakupan 2 Cakupan 2
Pelayanan pelayanan Pelayanan pelayanan Pelayanan
luas Luas sedang Sedang
5 Fungsi Pemukiman 2 Sarana 3 Pemukiman, 2 Perkantoran 2
lahan Lapanngan Olahraga SUS Pemukiman
Sekitar Golf Perkantoran Gedebage,
Pendidikan Pendidikan Pengemban
Kesehatan gan
Akomodasi Teknopolis
Transportasi
6 Fungsi Lap Pacuan 1 Gor Pajajaran 2 Sawah 3 Lahan 3
Eksisting Kuda Kosong
7 Topografi Cendrung 3 Cendrung 3 berkontur 1 Cendrung 3
datar datar Datar
Jumlah Arcamanik Pajajaran Gedebage Panyileukan
12 20 15 16

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

Berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan kriteria tapak


untuk proyek ini dan membandingkan antara tapak satu dengan tapak
yang lain, tapak di Jl. Pajajaran memiliki nilai tertinggi sehingga

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53

tapak yang dipilih pada proyek ini adalah tapak yang berada di Jl.
Pajajajaran Kecmatan Cicendo kelurahan Pasirkalilki Kota Bandung.
2. Deskripsi Tapak

Gambar 3.5 Lokasi Tapak


Sumber : Google Earth, 2015

1) Lokasi : Jl. Pajajaran No.37 Kota Bandung


2) Luas Lahan : 33589 m2
C. Rona Lingkungan
Berdasarkan Peraturan Pembangunan Setempat Tapak Perencanaan
termasuk kedalam Sub Pelayanan Ruang Terbuka Non Hijau, dan terleak pada
jalan arteri sekunder yang ketentuannya adalah :
1. KDB : 50%
2. KLB : 1,5
3. KDH :25%
4. GSB : 7 – 10 m
5. Rencana Lebar jalan : 20 m

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54

D. Elaborasi Tema
1. Pengertian
Tema pada perancangan Pusat Pembinaan Olahraga Bola Voli ini
adalah “Struktur Sebagai Elemen Estetis” dengan megeksplorasi
pengguanaan struktur bentang lebar Struktur yang digunakan pada objek
rancang tidak hanya menjadi sebuah bagian demi menunjang kekokohan
bangunan, namun juga menjadi unsur pembentuk estetika bangunan.
a. Struktur
Menurut Daniel L. Schodek pengertian struktur berkaitan dengan
masalah bangunan adalah sarana untuk menyalurkan beban ke dalam
tanah. Menurut sistem penyaluran bebannya struktur bangunan
gedung dibagi sebagai berikut:
1) Struktur Utama
Struktur utama adalah organisasi dari elemen-elemen ataupun
komponen komponen bangunan yang menyalurkan beban ketanah
dan tanpa adanya struktur ini bangunan tidak dapat berfungsi
dengan baik, elemen struktur utama meliputi:
a) Elemen Kaku
 Kolom
 Balok
 Flat- plate
 Cangkan
 Plengkung
b) Elemen Fleksibel
 Kabel
 Membran

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55

Gambar 3.6 Elemen Kaku


Sumber : Daniel Schodek, Struktur.

Gambar 3.7 Elemen Fleksibel


Sumber : Daniel Schodek, Struktur.

2) Struktur pendukung
Struktur pendukung adalah susunan elemen-elemen ataupun
komponen bangunan yang mendukung struktur utama supaya dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik
3) Struktur Bentang Lebar
Struktur bentang lebar diperlukan untuk mengakomodasi
aktivitas yang memerlukan ruang luas dan tidak terhalang oleh

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56

kolom, misalnya auditorium, bioskop, stadion, gedung


peribadatan, gedung olahraga. Keuntungan struktur bentang lebar
antara lain mampu mengakomodasi ruang yang luas tanpa
halangan kolom, memungkinkan bentuk-bentuk arsitektural yang
lebih beragam. selain kelebihan bangunan bentang lebar juga
mempunyai kekurangan yaitu pengaliran beban tidak ditumpu
kolom sehingga memerlukan cara-cara khusus untuk
mengatasinya baik dari segi material maupun sistem struktural.
Beberapa sistem struktur yang cocok digunakan pada
perancangan ini antara lain sebagai berikut
Tabel 3.3 jenis Struktur
Sistem Struktur Kelebihan Kekurangan Contoh
Struktur Portal - Pandangan Hanya bisa
(Goal Post penonton digunakan
Structure) tidak dengan bentuk
terhalang bangunan
- Biaya tifak persegi panjang,
mahal secara visual
tidak baik dalam
nilai estetika

Struktur - Pandangan - Biaya cukup


Kantilever : penonton mahal
Beban atap tidak - Efek gaya
disalurkan pada terhalang lateral angin
satu sisi - Lebar besar
dan sisi lainnya kantilever
tergantung tanpa dapat
penahan kolom mencapai 45
m. dan dapat
menonjolkan
sistem
strukturnya

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57

Struktur kabel, - Ekonomis - Memerlukan


yaitu Sistem - Dapat perawatan
Sistem struktur menahan atap intensif
yang yang lebar - Diperlukan
menggunkan - Pembangunan penanganan
kabel tarik untuk lebih cepat khusus
menopang - Nilai estitis terhadap
atapnya tinggi kabel tarik

Sistem Rangka - Hanya efisien


Ruang dan Sistem - Dapat ketika
rangka batang menahan bentangnya
beban dari simetris di
bentangan kedua arah
yang sangat - Biaya
lebar dan perawatan
cocok denga cukup mahal
semua jenis
atap disertai
penyangga
disekelilingny
a

Struktur - Nilai Faktor biaya


Cangkang : estetika yang sangat
Merupakan sistem yang baik mahal dan
struktur yan dan cocok waktu
bundar yang untuk pembangunan
membagi beban bentang lama
strukturnya secara lebar
geometris
Sumber : Dokumentas Pribadi, 2015

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58

b. Estetika
Ilmu Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa
yang disebut keindahan (A.A.M Djelantika, Estetika: Sebuah
Pengantar, 1999:9). Istilah estetikas berasal dari kata dalam bahsa
Yunani, yaitu “Aethonomai” yang mempunyai arti „menikmati‟.
Istilah ini kemudian dikenal dengan nama “Aesthetika” pertama kali
dicetuskan oleh seorang filsuf asal Jerman, Alexander Gottlieb
Baumgarten, pada tahun 1750, dan sejak itu istilah tersebut dipakai
dalam Bahasa filsafat mengenai keindahan.
Menurut Vitruvius Sebuah bangunan itu idealnya memenuhi tiga
aspek, yaitu aspek estetika, kekuatan, dan kegunaan (fungsi), dengan
kata lain bangunan hadir dalam kasat mata sebagai sebuah fungsi
bersama-sama dengan kekuatan, dan estetika. Aspek kekuatan
dengan aspek estetika menjadi suatu kesatuan dalam fungsi.
Dalam buku “struktur, Esensi Arsitektur” menyebutkan bahwa
konstruksi bangunan dan arsitektur tidaklah menyatu dan bukan
merupakan hal yang sama. Namun Pada teknik, struktur berpengaruh
pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya
sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya
bangunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung
secara integral dan kualitas arsitekturalnya. Jadi,struktur sebagai
elemen estetis adalah bahwa struktur dijadikan sebagai keindahan
gedung baik secara integral maupun kualitas arsitektur.
c. Interprestasi Tema
Struktur merupakan aspek penting untuk menghadirkan kekuatan
pada sebuah bangunan, dalam kekuatan tersebut bisa juga dibentuk
elemen elemen estetika. Semua elemen struktur yang ada, seperti
kolom, atap, dan sebagainya, pada bangunan, didesain sebagai fungsi

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59

yang hadir bersama kekuatan (teknik) dan estetika (kualitas


arsitekturnya).
Tema struktur sebagai elemen estetis erat kaitannya dengan
bangunan bentang lebar. Struktur brntang lebar digunakan, karena
adanya kebutuhan ruang yang besar tanpa sekat atau penghalang pada
perencanaan pusat pembinaan voli ini. Pemilihan ini, sangatlah tepat,
karena keberadaan kolom pada bangunan bentang lebar terletak hanya
pada bagian luar atau dinding luar bangunan.
d. Studi banding Tema Sejenis
1) Luanda Multisports Pavilion
a) Luas Bangunan : 2420 m2
b) Lebar Bentan : 60 x 40 m
c) Struktur : Sistem rangka ruang dan rangka batang
d) Lokasi : Spanyol

Gambar 3.8 Luanda Multisports Pavilion


Sumber : www.archdaily.com

Gambar 3.9 Struktur ata Luanda Multisports Pavilion


Sumber : www.archdaily.com

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60

penonjolaan struktur pada struktur kolom dan struktur atapnya


pada bangunan tersebut terlihat rumit tapi menjadikan sebuah nilai
keindahan tersendiri.

1. L‟ Hmeisferic ( Planetarium )
Bangunan karya Santiago Calatrava ini dibangun menggunakan
struktur cangkang sebagai bagian atapnya. penggunaan struktur ini
dikarenakan bentuknya menyerupai kubah diperlukan untuk
planetariumdengan bentangan yang cukup pajnjang.

Gambar 3.10 Fasad 1. L‟ Hmeisferic ( Planetarium )


Sumber : www.archdaily.com

Gambar 3.11 Penggunaan Struktur


Sumber : www.archdaily.com

Bangunan menggunakan kombinasi material struktur beton


dengan baja, beton digunakan untuk penutup atap berupa cangkang
(Shell) dan struktur lengkung penahannya. Sedangkan baja digunaka
sebagai elemen struktur tegak yang menjadi penyangga lengkung
bagian atas dengan lengkug bagian bawah.

Epa Sariningsih, 2015


PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai