FORENSIK GEDUNG
YOGYAKARTA
Disusun Oleh
Kelompok 3 :
1. Dimas Dwi Saputro 16/400566/SV/11070
2. Kiki Kurnia Putri 16/400572/SV/11076
3. M. Yusuf Izzul Nur 16/400574/SV/11078
4. Salsabila Khoirunnisa 16/400587/SV/11091
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi persyaratan lulus mata kuliah Forensik Bangunan, Departemen
Teknik Sipil, Sekolah Vokasi,
Universitas Gadjah Mada
Dosen Pengampu
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jembatan adalah satu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun
untukmembolehkan laluan pejalan kaki, pemandu kendaraan atau kereta api diatas
halangan tersebut.
Jembatan harus di rancang dan dibuat dengan struktur yang kuat karena kerusakan
pada jembatan dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas dan
kenyamanan pengguna jembatan. Walaupun demikian tidak berarti jembatan harus
dirancang dan dibuat secara berlebihan, diusahakan menggunakan konstruksi jembatan
yang ekonomis berkekuatan baik, menggunakan mutu bahan yang tinggi, dan waktu
pembuatan yang sesuai dengan perencanaan dan persyaratan. Terdapat banyak sistem
yang dapat digunakan dalam membangun sebuah jembatan
Salah satu permasalahan terkait prasarana jalan adalah adanya fakta dengan
timbulnya kerusakan jalan yang tidak kunjung ditangani dan diselesaikan, seolah terjadi
permasalahan terhadap kondisi jalan yang rusak dan tidak layak serta membahayakan
pengguna jalan.
Untuk mengoptimalkan kondisi suatu jalan tersebut, diperlukan adanya analisa
forensik infrastruktur. Agar jembatan dapat berfungsi secara baik sebagaimana mestinya
tanpamenghambat kelancaran lalu lintas, maka diperlukan tindakan survei kerusakan
secaraberkala pada jembatan untuk mendeteksi kerusakan yang kemungkinan dapat
terjadi. Berkaitan dengan hal tersebut dalam kegiatan Praktikum Forensik Bangunan ini
dilakukan tindakan forensik dengan penilaian kerusakan menggunakan survei secara
visual pada salah satu jembatan yaitu Jembatan Serangan, Kyai Mojo yang terletak pada
Jl. R. E. Martadinata no.2, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan survei yang dilakukan pada jembatan tersebut adalah mengetahui kondisi
jembatan yang meliputi hal-hal berikut :
1. Melakukan kajian terhadap standar teknis terkait dengan praktik forensic bangunan
di infrastruktur transportasi yaitu jembatan.
2. Melakukan pemeriksaan visual dan pemeriksaan secara detail menggunakan metode
survey
3. Melakukan analisis data sehingga diperoleh kondisi jembatan dan penyebab
kerusakan pada jembatan.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui standar teknis terkait dengan praktik forensic bangunan
di infrastruktur transportasi yaitu jembatan.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan secara detail menggunakan metode survey
secara visual
3. Mahasiswa dapat menganalisis data sehingga diperoleh kondisi jembatan dan
penyebab kerusakan pada jembatan.
BAB II
METODOLOGI
A. Persiapan
Dalam tahap persiapan ini diperlukan penyusunan hal-hal penting yang harus
segera dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Tahap
persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan
data. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Studi pustaka terhadap materi desain untuk menentukan garis besarnya.
2. Menentukan kebutuhan data.
3. Survei pada orang – orang sekitar yang dapat dijadikan narasumber data.
4. Survei lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi proyek.
Persiapan diatas harus dilakukan secara cermat untuk menghindari pekerjaan yang
berulang. Sehingga tahap pengumpulan data menjadi optimal.
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan sarana pokok untuk menemukan penyelesaian
suatu masalah secara ilmiah. Dalam pengumpulan data, peranan instansi yang terkait
sangat diperlukan sebagai pendukung dalam memperoleh data-data yang diperlukan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah :
1. Jenis - jenis data.
2. Tempat diperolehnya data
3. Jumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yang memadai ( cukup,
seimbang, dan tepat / akurat).
DRAINASE
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
1. Pembersihan Berkala
D : 3 cm Bagus dan Berfungsi Baik
FAKTOR KERUSAKAN
1. Penyumbatan Sampah
2. Penyumbatan Oleh Tumbuhan Baru
PERKERASAN JALAN
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
1. overlay
P:910 cm x L:220 cm Retak
FAKTOR KERUSAKAN
1. Lalu lintas yang semakin padat
2. Kurangnya pemeliharaan jalan
GELAGAR
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
retak rambut dibeberapa 1. penambalan
p: 25 m
bagian
FAKTOR KERUSAKAN
1. Lalu lintas yang semakin padat
2. Kurangnya pemeliharaan
SENDI
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
1. penambalan lubang
P:25 cm x T:20 cm Pecah dan lubang
FAKTOR KERUSAKAN
1. Lalu lintas yang semakin padat
2. Kurangnya pemeliharaan
SIAR MUAI
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
1. overlay
P:80 cm x L:25 cm x D:10cm Perkerasan berlubang
FAKTOR KERUSAKAN
1. Beban kendaraan yang melebihi kapasitas beban jalan
2. Kurangnya pemeliharaan