Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FORENSIK GEDUNG

PENILAIAN KONDISI JEMBATAN SERANGAN, KYAI MOJO,

YOGYAKARTA

Disusun Oleh

Kelompok 3 :
1. Dimas Dwi Saputro 16/400566/SV/11070
2. Kiki Kurnia Putri 16/400572/SV/11076
3. M. Yusuf Izzul Nur 16/400574/SV/11078
4. Salsabila Khoirunnisa 16/400587/SV/11091

TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASRTRUKTUR SIPIL

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2019
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM FORENSIK BANGUNAN

Diajukan untuk memenuhi persyaratan lulus mata kuliah Forensik Bangunan, Departemen
Teknik Sipil, Sekolah Vokasi,
Universitas Gadjah Mada

Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Dosen Pengampu

Dian Sestining Ayu, S.T., M.T.


NIP. 197108071998032002
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang marak digalakan di beberapa


daerah di Indonesia, salah satu diantaranya adalah pembangunan infrastruktur
transportasi seperti contohnya jembatan dan jalan tol . Fungsi infrastruktur transportasi
sebagai bagian utama dari pembangunan infrastruktur adalah sangat penting mengingat
fungsi keberadaan sarana yang sangat berpengaruh untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu daerah, meningkatkan taraf sosial budaya, dan sarana jalan yang baik akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jembatan adalah satu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun
untukmembolehkan laluan pejalan kaki, pemandu kendaraan atau kereta api diatas
halangan tersebut.

Jembatan harus di rancang dan dibuat dengan struktur yang kuat karena kerusakan
pada jembatan dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas dan
kenyamanan pengguna jembatan. Walaupun demikian tidak berarti jembatan harus
dirancang dan dibuat secara berlebihan, diusahakan menggunakan konstruksi jembatan
yang ekonomis berkekuatan baik, menggunakan mutu bahan yang tinggi, dan waktu
pembuatan yang sesuai dengan perencanaan dan persyaratan. Terdapat banyak sistem
yang dapat digunakan dalam membangun sebuah jembatan

Salah satu permasalahan terkait prasarana jalan adalah adanya fakta dengan
timbulnya kerusakan jalan yang tidak kunjung ditangani dan diselesaikan, seolah terjadi
permasalahan terhadap kondisi jalan yang rusak dan tidak layak serta membahayakan
pengguna jalan.
Untuk mengoptimalkan kondisi suatu jalan tersebut, diperlukan adanya analisa
forensik infrastruktur. Agar jembatan dapat berfungsi secara baik sebagaimana mestinya
tanpamenghambat kelancaran lalu lintas, maka diperlukan tindakan survei kerusakan
secaraberkala pada jembatan untuk mendeteksi kerusakan yang kemungkinan dapat
terjadi. Berkaitan dengan hal tersebut dalam kegiatan Praktikum Forensik Bangunan ini
dilakukan tindakan forensik dengan penilaian kerusakan menggunakan survei secara
visual pada salah satu jembatan yaitu Jembatan Serangan, Kyai Mojo yang terletak pada
Jl. R. E. Martadinata no.2, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan survei yang dilakukan pada jembatan tersebut adalah mengetahui kondisi
jembatan yang meliputi hal-hal berikut :
1. Melakukan kajian terhadap standar teknis terkait dengan praktik forensic bangunan
di infrastruktur transportasi yaitu jembatan.
2. Melakukan pemeriksaan visual dan pemeriksaan secara detail menggunakan metode
survey
3. Melakukan analisis data sehingga diperoleh kondisi jembatan dan penyebab
kerusakan pada jembatan.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui standar teknis terkait dengan praktik forensic bangunan
di infrastruktur transportasi yaitu jembatan.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan secara detail menggunakan metode survey
secara visual
3. Mahasiswa dapat menganalisis data sehingga diperoleh kondisi jembatan dan
penyebab kerusakan pada jembatan.
BAB II

METODOLOGI

A. Persiapan
Dalam tahap persiapan ini diperlukan penyusunan hal-hal penting yang harus
segera dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Tahap
persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan
data. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Studi pustaka terhadap materi desain untuk menentukan garis besarnya.
2. Menentukan kebutuhan data.
3. Survei pada orang – orang sekitar yang dapat dijadikan narasumber data.
4. Survei lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi proyek.
Persiapan diatas harus dilakukan secara cermat untuk menghindari pekerjaan yang
berulang. Sehingga tahap pengumpulan data menjadi optimal.

B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan sarana pokok untuk menemukan penyelesaian
suatu masalah secara ilmiah. Dalam pengumpulan data, peranan instansi yang terkait
sangat diperlukan sebagai pendukung dalam memperoleh data-data yang diperlukan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah :
1. Jenis - jenis data.
2. Tempat diperolehnya data
3. Jumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yang memadai ( cukup,
seimbang, dan tepat / akurat).

Untuk perencanaan jembatan Gembira Loka, diperlukan sejumlah data yang


didapat secara langsung yaitu dengan melakukan peninjauan langsung ke lapangan
ataupun data yang didapatkan dari instansi terkait, serta data penunjang lainnya, dengan
tujuan agar dapat menarik kesimpulan dalam menentukan standar perencanaan struktur
jembatan tersebut.
Metode Pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Metode Literatur yaitu mengumpulkan, mengidentifikasi dan mengolahdata
tertulis dan metode kerja yang digunakan.
2. Metode observasi dengan survei langsung ke lapangan, sehingga dapat diketahui
kondisi asli jembatan di lapangan dan memperoleh gambaran sebagai
pertimbangan dalam perencanaan desain struktur.
3. Metode Wawancara yaitu dengan mewawancarai narasumber yang dapat
dipercaya untuk memperoleh data yang diperlukan.
BAB III
HASIL PEMERIKSAAN

A. Data Teknis Bangunan

Nama jembatan : Jembatan Serangan, Kyai Mojo


Alamat/lokasi : Jl. R. E. Martadinata no.2, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Properties : Panjang bentang : 35 meter
Lebar jembatan : 12 meter
Pengelola jembatan : Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina
Marga
Tahun pembangunan :
Status SLF :
Struktur Utama : Struktur Atas : Beton Precast
Struktur Bawah : Beton Precast
Elemen struktur : 1. Abutment
yang diperiksa 2. Pilar
3. Perletakan (sendi/rol/elastomer)
4. Struktur jembatan (gelagar memanjang, gelagar melintang, ikatan
angin, struktur rangka)
5. Ekspantion joint (siar muai)
6. Approach road (jalan pendekat)
B. Hasil Pengamatan Visual

DRAINASE
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
1. Pembersihan Berkala
D : 3 cm Bagus dan Berfungsi Baik
FAKTOR KERUSAKAN
1. Penyumbatan Sampah
2. Penyumbatan Oleh Tumbuhan Baru

PERKERASAN JALAN
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
1. overlay
P:910 cm x L:220 cm Retak
FAKTOR KERUSAKAN
1. Lalu lintas yang semakin padat
2. Kurangnya pemeliharaan jalan

FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN


1. pengelupasan
P:710 cm x L:220 cm Tambalan
2. overlay
FAKTOR KERUSAKAN
1. Beban kendaraan yang melintas melebihi kapasitas
2. genangan air

GELAGAR
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
retak rambut dibeberapa 1. penambalan
p: 25 m
bagian
FAKTOR KERUSAKAN
1. Lalu lintas yang semakin padat
2. Kurangnya pemeliharaan
SENDI
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
1. penambalan lubang
P:25 cm x T:20 cm Pecah dan lubang
FAKTOR KERUSAKAN
1. Lalu lintas yang semakin padat
2. Kurangnya pemeliharaan

SIAR MUAI
FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN
1. overlay
P:80 cm x L:25 cm x D:10cm Perkerasan berlubang
FAKTOR KERUSAKAN
1. Beban kendaraan yang melebihi kapasitas beban jalan
2. Kurangnya pemeliharaan

FOTO DOKUMENTASI DIMENSI PENILAIAN KONDISI SOLUSI PERBAIKAN


Retak rambut di 1. overlay
P : 550cm
perkerasan jalan 2.penambalan
FAKTOR KERUSAKAN
1. Beban kendaraan yang melebihi kapasitas beban jalan
2. Kurangnya pemeliharaan
3. Adanya genangan air ketika hujan
5 Ekspantion joint (siar Expantion Joint Tidak ada Tidak ada
muai) masih terlapisi
aspal dengan
sempurna, dan
keadaan masih
tergolong baik

6 Approach road (jalan Keadaan -terdapat Melakukan


pendekat) approach road sedikit lubang penambalan
masih cukup baik, - terdapat terhadap lubang
namun terdapat beberapa
beberapa lubang dan lubang
retak yang ada di
jalan pendekat
C. G

Anda mungkin juga menyukai