Anda di halaman 1dari 40

BAB 01

INFORMASI PROYEK DAN DESAIN AWAL

1.1 Informasi Proyek

Bangunan gedung dalam perencanaan proyek ini adalah sebuah Super Market Peralatan dan
Bahan Bangunan. Proyek bangunan ini direncanakan akan dibangun di daerah Bandar Lampung,
dimana daerah Bandar Lampung itu merupakan daerah yang cukup rawan terhadap gempa. Tanah
yang diasumsikan disini adalah tanah berpasir yaitu dalam kategori tanah (C).
Proyek ini direncanakan dibangun dengan menggunakan struktur baja. Super Market ini akan
dibangun dengan luas bangunan sebesar 4096 m2 dan sebanyak 5 lantai dengan penggunaan yang
berbeda untuk setiap lantainya, tinggi antar lantai yaitu 4 m, Atap direncanakan menggunakan
bentuk atap perisai dengan penutup atap menggunakan Rangka kuda-kuda baja.
Tujuan perencanaan proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan Bentuk rangka atap dan Struktur Rangka Atap yang digunakan.
b. Merencanakan Balok Anak dan Balok Induk untuk semua lantai.
c. Merencanakan Kolom diseluruh lantai bangunan, yang dalam kasus ini menggunakan profil
yang berbeda-beda.
d. Merencanakan Sambungan Balok-Kolom dan Kolom-Pondasi,
e. Analisa Penampang Balok Komposit.

1.2 Perencanaan Awal


Proyek ini direncanakan dibangun dengan menggunakan struktur baja. Super Market ini akan
dibangun dengan luas bangunan sebesar 4096 m2 dan sebanyak 5 lantai, tinggi antar lantai yaitu 4
m, Atap direncanakan menggunakan bentuk atap Perisai dengan Penutup atap menggunakan
Rangka kuda-kuda baja tipe standar.
Berikut Uraian penggunaan penggunaan pada setiap lantainya :
a) Lantai satu direncanakan untuk parkiran.
b) Lantai dua direncanakan untuk tempat penjualan Material dasar bangunan seperti semen,
pasir, batu bata, baja, besi, dll.
c) Lantai tiga direncanakan untuk tempat penjualan peralatan kebutuhan lantai seperti
keramik, kebutuhan dinding, peralatan cat dan serba-serbinya, kusen, jendela, kaca dll.

1
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

d) Lantai empat direncanakan gudang penyimpanan atau penyetokkan barang.


e) Lantai lima direncanakan kantor.
Dalam proyek ini ditentukan beberapa kriteria perencanaan awal pembangunan gedung
supermarket bahan bangunan itu sendiri, yaitu:
a) Bangunan gedung terdiri dari 5 lantai, dimana masing-masing lantainya memiliki tinggi 4
m.
b) Untuk penggunaan setiap lantai dijabarkan di atas.
c) Tebal pelat lantai yang direncanakan adalah 12 cm.
d) Bentuk rangka atap pada gedung ini yaitu menggunakan jenis atap perisai, dengan bentuk
rangka kuda-kuda standar dengan profil 2L.40.40.5.10.4,5.3.
e) Pada denah lantai terdiri 28 kolom pada lantai 2, dan 25 kolom pada lantai 3, 4 dan 5.
f) Profil baja yang digunakan untuk struktur kolom pada setiap lantai berbeda-beda. Profil
baja King Cross K.400.200.8.13 untuk lantai 1, King Cross K.350.175.7.11 Untuk lantai 2,
3 dan 4, dan King Cross K.300.150.6,5.9 Untuk lantai 5.
g) Di Lantai 2 terdapat 23 balok induk dengan profil baja WF.350.175.7.11 dan 42 balok anak
dengan profil baja WF.350.175.7.11 sedangkan di lantai 3, 4, 5 terdapat 20 balok induk
dengan profil baja WF.350.175.7.11 dan 36 balok anak dengan profil baja WF 350.175.7.11
pada pelat lantai.

Gambar 1.1 Rencana rangka atap

Seluruh rangka atap direncanakan menggunakan profil 2L.40.40.5.10.4,5.3


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Gambar 1.2 Rencana balok dan kolom lantai 1

PROFIL KOLOM = K. 400.200.8.13


PROFIL BALOK INDUK = WF.350.175.7.11
PROFIL BALOK ANAK = WF.350.175.7.11

DENAH BALOK DAN KOLOM LANTAI 2


Gambar 1.3 Rencana balok kolom lantai 2

PROFIL KOLOM = K.350.175.7.11


PROFIL BALOK INDUK = WF.350.175.7.11
PROFIL BALOK ANAK = WF.350.175.7.11

DENAH BALOK DAN KOLOM LANTAI 2


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Gambar 1.4 Rencana balok kolom lantai 3

PROFIL KOLOM = K.350.175.7.11


PROFIL BALOK INDUK = WF.350.175.7.11
PROFIL BALOK ANAK = WF.350.175.7.11 DENAH BALOK DAN KOLOM LANTAI 4

Gambar 1.5 Rencana balok kolom lantai 4

PROFIL KOLOM = K.350.175.7.11


DENAH BALOK DAN KOLOM LANTAI 4
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
PROFIL BALOK INDUK = WF.350.175.7.11
PROFIL BALOK ANAK = WF. 350.175.7.11
Gambar 1.6 Rencana balok kolom lantai 5

PROFIL KOLOM = K.300.150.6,5.9


PROFIL BALOK INDUK = WF.350.175.7.11
PROFIL BALOK ANAK = WF. 350.175.7.11 DENAH BALOK DAN KOLOM LANTAI 5
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

1.3 Estimasi Beban Mati dan Beban Hidup

Balok anak dalah balok yang ditopang oleh balok induk. Beban mati yang bekerja pada balok
anak pada perencanaan ini adalah beban merata yang berasal dari pelat lantai yang memiliki tebal
0,12 m dan berat balok itu sendiri.

Perhitungan Beban Untuk Lantai 2

Beban mati
Pada balok anak A1, A2, A3, A4, I1, I4 dengan lebar pembebanan sebesar 1,5 m :
1. Berat baja itu sendiri = 36,7 kg/m = 36,7 kg/m
2. Pelat beton bertulang setebal 0,12 m = 2400 kg/m3 x 0,12 m x 1,5 m = 432 kg/m
2
3. Spesi untuk lantai = 21 kg/m x 1,5 m = 31,5 kg/m
4. Keramik untuk lantai = 24 kg/m2 x 1,5 m = 36 kg/m
5. Plafon + penggantung langit-langit = 18 kg/m2 x 1,5 m = 27 kg/m
6. Dinding pasangan batako setebal 20
cm = 200 kg/m2 x 1,5 m = 300 kg/m
Total Beban = = 863,2 kg/m

Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja 500kg/m2
Pada balok anak A1, A2, A3, A4, I1, I4 dengan lebar pembebanan sebesar 1,5 m :
Beban hidup = 500 kg/m2 x 1,5 m = 750 kg/m

Tabel 1.1 Informasi beban mati dan beban hidup yang bekerja pada atap

No Pembebanan Beban Mati (kg) Beban Hidup (kg)


1 Atap 2537,09 76800
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Tabel 1.2 Informasi beban mati dan beban hidup yang pada lantai 2

NO Nama Balok Anak Beban hidup Beban Mati


1 A1, A2, A3, A4, I1, I4 750 kg/m 863,2 kg/m
2 B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, 1500 kg/m 1089,7 kg/m
E3, E4, F1, F2, F3, F4, G1, G2, G3, G4, H1, H2, H3, H4.
3 I2, I3 1416,5 kg/m 1031,08 kg/m

4 J1, J2, K1, K2 1335 kg/m 972,7 kg/m


5 L1, L2 666,5 kg/m 504,7 kg/m

Tabel 1.2 Informasi beban mati dan beban hidup yang pada lantai 3

NO Nama Balok Anak Beban hidup Beban Mati


1 A1, A2, A3, A4, I1, I4 675 kg/m 563,2 kg/m

2 B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, 1350 kg/m 1089,7 kg/m
E3, E4, F1, F2, F3, F4, G1, G2, G3, G4, H1, H2, H3, H4.

Tabel 1.3 Informasi beban mati dan beban hidup yang pada lantai 4

NO Nama Balok Anak Beban hidup Beban Mati


1 A1, A2, A3, A4, I1, I4 600 kg/m 563,2 kg/m

2 B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, 1200 kg/m 1089,7 kg/m
E3, E4, F1, F2, F3, F4, G1, G2, G3, G4, H1, H2, H3, H4.
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Tabel 1.4 Informasi beban mati dan beban hidup yang pada lantai 5

NO Nama Balok Anak Beban hidup Beban Mati


1 A1, A2, A3, A4, I1, I4 375 kg/m 563,2 kg/m

2 B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, 750 kg/m 1089,7 kg/m
E3, E4, F1, F2, F3, F4, G1, G2, G3, G4, H1, H2, H3, H4.

*Perhitungan lebih detail terlampir


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

1.4 Estimasi Beban Angin

Daerah / sisi A
P = 0,9 x 25 kg/m2 (> 5 km dari laut)
= 22,5 kg/m2
Pa total = 22,5 x 4 x 32
= 2880 kg
= 2,88 ton

Daerah Sisi B
P = -0,4 x 25 kg/m2
= -10 kg/m2

Daerah Sisi C

= tan -1 x (4/12)
= 18,43o
Koefisien
Reduksi Angin = 0,02 x 18,43 - 0,4
= -0,0314
P = -0,0314 x 25 kg/m2
= -0,785 kg/m2

Daerah Sisi D
P = -0,4 x 25 kg/m2
= -10 kg/m2

Daerah Sisi E Sejajar dg


dan F = arah angin
Koefisien
Reduksi Angin = -0,03 x 25 kg/m2
= -0,75 kg/m2
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Beban pada kolom dan rangka atap


Terbentang beban pada masing masing portal = 3+3=6
(Kiri-kanan)
Beban merata pada
kolom A
qA = Pbidang A X 6
= 22,5 X 6
= 135 kg/m

Beban merata pada kolom B dan D


qB = Pbidang B X 6
= -10 X 6
= -60 kg/m

qD = Pbidang D X 6
-10 X 6
-60 kg/m

Beban merata pada


atap C
qC = Pbidang C X 6
= -0,785 X 6
= -4,71 kg/m

Beban terpusat pada titik B, C, D, E


P = -4,71 X 2,53306
= -11,93071 Kg

Beban terpusat pada titik A dan F


P = 1/2 X -11,9307
= -5,9654 Kg

Beban terpusat pada titik G, H, I, J


P = -60 X 2,53306
= -151,9836 Kg

Beban terpusat pada titik F dan K


P = 1/2 X -151,984
= -75,9918 Kg
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Gambar 1.7

Gambar 1.8
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

1.5 Estimasi Beban Gempa

Tabel 1.6 Perhitungan Berat Lantai

No Pembebanan Beban Mati Beban Hidup Berat Ultimate


(kg) (kg) Lantai (ton)
1 Atap 2537,09 76800 125,92
2 Lantai 5 383030 192000 766,84
3 Lantai 4 385610 307200 954,25
4 Lantai 3 385610 345600 1015,69
5 Lantai 2 447480 448000 1253,78

Tabel 1.7 Perhitungan Beban Gempa Setiap Lantai

wx wx.hx^k/total
Lantai hx ( m) wx.hx^k f (ton)
(ton) ( wx.hx^k)

atap 125,92 20 2518,49 6% 19,8108


5 766,84 16 12269,4 31% 96,5127
4 954,25 12 11451 29% 90,0754
3 1015,69 8 8125,53 21% 63,9166
2 1253,78 4 5015,1 13% 39,4495
total 4116,48 39379,5 100% 309,765

*Perhitungan lebih detail terlampir


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

1.6 Kombinasi Pembebanan

Kombinasi Pembebanan yang kami pakai sebagai berikut :

U = 1.4 D

U = 1.2 D + 1.6 L +0.5 La

U = 1.2 D + 1.6 L (La) + (L L atau 0.8 W)

U = 1.2 D + 1.3 W + L L + 0.5 (La )

U = 1,2 D 1,0E + L L

U = 0.9 D (1.3 W atau 1.0 E)

Dimana U adalah total beban terfaktor (ultimate load)

Dan beban-beban dalam kombinasi tersebut adalah :

D = Beban Mati yang di akibatkan berat struktur permanen, termasuk dinding lantai, atap,
plafon, partisi tetap, tangga dan alat menetap lainnya

La = Beban hidup yang ditimbulkan oleh pekerja, peralatan atau material

W = Beban Angin

E = Beban Gempa
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

1.8 Kontribusi Anggota Tim

Tatu Hikmah Wijayati = Desain struktur perletakkan balok kolom dan pemilihan profil,
perhitungan beban hidup dan mati.
Siti Khoirulliummah = Desain nama perusahaan, penyusunan Bab 1 (Word dan excel),
perhitungan beban hidup dan mati.
M. Rakhmad Hernanda = Gambar Desain lantai satu sampai 5 dan gambar rangka atap
kuda-kuda menggunakan Autocad.
Marliyansyah = Perhitungan beban gempa dan beban angin.
Riki Saputra = Perhitungan beban gempa dan beban angin.
Putu Aris Dermawan = Desain rangka atap dan Perhitungan beban angin.
Ketut Anggar Sae Prima = Pehitungan beban hidup beban mati.
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

BAB 02

PERENCANAAN RANGKA ATAP


2.1 Umum

Proses perencanaan struktur dilakukan berdasarkan standar yang berlaku secara resmi di
Indonesia menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).
Perencanaan Struktur rangka atap direncanakan memakai rangka baja profil WF
250.125.6,5.9
Data teknis
a. Kuda-kuda dengan bentuk segitiga sempurna : dengan bentang 24 m
b. Kemiringan atap (sandar) : 20
c. Profil yang digunakan : WF.250.125.6,5.9
d. Sambungan konstruksi : baut (BJ 37)
e. Mutu baja profil siku : BJH 37
f. Koefisien angin pantai : 25 kg/m

2.2 Model Rangka Atap


Dalam proyek ini ditentukan kriteria perencanaan awal pembangunan rangka atap gedung
kantor percetakan itu sendiri, yaitu bentuk rangka atap menggunakan jenis atap segitiga sempurna
Berikut beberapa gabar model rangka atap dalam SAP 2000:
Gambar 2.1 Model SAP 2000 rangka atap

Model SAP 2000 rangka atap


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

2.3 Perencanaan Elemen Rangka Atap


Estimasi awal yang kami gunakan pada perencanaan awal bab 1 adalah 2L.40.40.5.10.
Desain penampang rangka atap yang dibawah (Batang Tarik)
Diketahui:
Nu = 1,2 D + 1,6 L
= 1,2 7,644 + 1,6 1346,7
= 2164 Kn
Fy = 240 Mpa
Fu = 370 Mpa
U = 0,85

Penampang 2L.40.40.5.10
yang digunakan :
Ag = 7,52 cm2

Menghitung Kekuatan
batang
Direncanakan lubang baut pada satu potongan sebanyak 2 buah dan sejajar
An = Ag x N x d x t
= 752 x 2 x 22 x 11
= 363968

Ae = U x An
= 0,85 x 363968
= 309373

Leleh Nn = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 752 x 240
= 162,432 Kn

Fraktur Nn = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 309373 x 370
= 85851 Kn

Jadi kekuatan batang tarik adalah senilai = 162,432 dengan kegagalan Leleh

Menghitung sambungan pada batang


Diketahui : baut = 22 mm Fub = 825 Mpa

d2 3,14 x 222 379,94


A = = =
4 4
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Baut Putus Rn1 = M x R X Fub x A


= 1 x 0,5 X 825 x 379,9
= 156,725 Kn Perbaut
Pelat Sobek Rn2 = 2,4 X Db x tp x FuP
= 2,4 X 22 x 11 x 370
= 214,896 X 2
= 429,792
Karena Rn1 < Rn2 maka baut yang
putus
Rnt = 1 X 214,896 Kn = 214,896 Kn
Rnt = 0,75 x 214,896 Kn = 161,172 Kn

Nu < Rn (tidak oke)


Rn < Nn (oke)

Mendesain rangka atap bagian tengah (Batang tekan)


Diketahui:
Nu = 1,2 x D + 1,6 x L
= 1,2 x 2,915 + 1,6 x 3959,5
= 6339 Kn
Fy = 240 Mpa
Fu = 370 Mpa
U = 0,85
c = 0,5 (diasumsikan)
1,43
=
1,6 - 0,67 c
1,43
=
1,6 - 0,67 0,5
= 1,13
PILIH PENAMPANG:
2L.40.40.5.10
Ag = 7,52 cm2

Cek Kekompakan
b 250
= r =
t fy
= 40 = 250
5 15,492
= 8 = 16,137
< r (oke)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Menghitung kekuatan penampang


0,85 x Ag x Fy
Nn =

= 0,85 x 752 x 240
1,13
= 135,707 Kn

Baut Putus Rn1 = M x r x Fub x A


= 1 x 0,5 x 825 x 752
= 310,2 Kn Perbaut

Pelat Sobek Rn2 = 2,4 x db X tp x FuP


= 2,4 x 22 X 11 x 370
= 214,896 x 2
= 429,792 Kn

Karena Rn1 < Rn2 maka baut yang putus


Rnt = 1 X 310,2 = 310,2 Kn
Rnt = 0,75 X 310,2 = 232,7 Kn

Nu < Rn (tidak oke)


Rn < Nn (tidak oke)

Setelah dilakukan perhitungan, profil yang dipilih yaitu 2L.40.40.5.10 tidak kuat untuk
digunakan. Maka profil diganti dengan profil yang lebih kuat. Dipilih profil WF.250.125.6.9
Selanjutnya dilakukan perhitungan ulang.

Desain penampang rangka atap yang dibawah (Batang Tarik)


Diketahui :

Nu = 163,86 Kn
Fy = 240 Mpa
Fu = 370 Mpa
U = 0,85

Penampang yang
digunakan :
WF.250.125.6,5.9
Ag = 37,66 cm2
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Menghitung Kekuatan batang


Direncanakan lubang baut pada satu potongan sebanyak 2 buah dan sejajar
An = Ag - n x d x t
= 3766 - 2 x 22 x 11
= 3282 mm2

Ae = U x An
= 0,85 x 3282
= 2789,7 mm2

Leleh Nn = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 3766 x 240
= 813456 N
= 813,456 Kn

Fraktur Nn = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 2789,7 x 370
= 774142 N
= 774,142 Kn

Jadi kekuatan batang tarik adalah senilai = 774,14 dengan kegagalan Faktur

Menghitung sambungan pada batang


Diketahui : baut = 22 mm Fub = 825 Mpa

d2 3,1 x 22.2 1256


A = = =
4 4

Baut Putus Rn1 = M x r x Fub x A


= 1 x 0,5 x 825 x 1256
= 518100 N Perbaut
= 518,1 Kn Perbaut

Pelat Sobek Rn2 = 2,4 x db x tp x FuP


= 2,4 x 22 x 11 x 1035
= 601128 N
= 601,128 Kn

Karena Rn1 < Rn2 maka baut yang putus


Rnt = 1 x 518,1 Kn = 518,1 Kn
Rnt = 0,75 x 518,1 Kn = 388,575 Kn
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Nu < Rn (oke)
Rn < Nn (oke)

Mendesain rangka atap yang di tengah (Batang tekan)


Diketahui:
Nu = 322,5 Kn
Fy = 240 Mpa
Fu = 370 Mpa
U = 0,85
c = 0,5 (diasumsikan)

1,43
=
1,6 - 0,67 c
1,43
=
1,6 - 0,67 0,5
= 1,13043

PILIH PENAMPANG:
WF.250.125.6.9
Ag = 37,66 cm2

Cek Kekompakan
B 125 r 250
= = =
T 9 fy
= 13,9 = 16,1

< r (oke)

Menghitung kekuatan penampang


0,85 x Ag x Fy
Nn =

= 0,85 x 3766 x 240
1,1
= 679,618 Kn

Baut Putus Rn1 = M x r x Fub x A


= 1 x 0,5 x 825 x 3766
= 1553,48 Kn/baut

Pelat Sobek Rn2 = 2,4 x db x tp x FuP


= 2,4 x 16 x 11 x 370
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

= 156,288 x 2
= 312,576 Kn/baut

Karena Rn1 > Rn2 maka baut yang putus


Rnt = 1 x 312,58 = 313 Kn
Rnt = 0,75 x 312,58 = 234 Kn

Nu < Rn (oke)
Rn < Nn (oke)

2.4 Perencanaan Sambungan Rangka Atap


Perencanaan sambungan rangka atap ini kami tentukan dengan menggunakan
sambungan baut. Berikut contoh perhitungan dalam perencanaan sambungan rangka atap:

Menghitung sambungan pada batang


Diketahui : baut = 22 mm Fub = 825 Mpa

d2 3,1 x 22.2 1256


A = = =
4 4

Baut Putus Rn1 = M x r x Fub x A


= 1 x 0,5 x 825 x 1256
= 518100 N Perbaut
= 518,1 Kn Perbaut

Pelat Sobek Rn2 = 2,4 x db x tp x FuP


= 2,4 x 22 x 11 x 1035
= 601128 N
= 601,128 Kn

Karena Rn1 < Rn2 maka baut yang putus


Rnt = 1 x 518,1 Kn = 518,1 Kn
Rnt = 0,75 x 518,1 Kn = 388,575 Kn

Nu < Rn (oke)
Rn < Nn (oke)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

2.5 Hasil Perencanaan Rangka Atap


Tabel 2.5 hasil perencanaan rangka atap
No Banyak
Jenis Rangka Nu (Kn) Nn (Kn) Ag (cm2) Jenis Baja
Baut
1 Batang Tarik 163,86 774,142 6 37,66 WF.250.125.6.9
2 Batang Tekan 322,5 679,618 6 37,66 WF.250.125.6.9
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

2.6 Kontribusi Anggota Tim


Tatu Hikmah Wijayati = Revisi Bab I, perhitungan batang tekan
Marliyansyah = Gambar stuktur bangunan baja menggunakan SAP 2000,
Memberi beban kedalam SAP 2000
M. Rakhmad Hernanda = Desain Penampang dan sambungan, dan rangka atap
Dengan autocad
Siti Khoirulliumah = Penyusun Bab 2
Putu Aris Dermawan = Desain denah struktur lantai dan rangka Atap
Riki Saputra = Perhitungan batang tarik.
Ketut Anggar Sae Prima = Perhitungan sambungan.
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

BAB 03

PERENCANAAN BALOK LANTAI

3.1 Umum

Perencanaan Stuktur balok lantai ini direncanakan memakai bahan baja, Struktur rangka
balok atap direncanakan memakai rangka baja profil WF 400.200.7.11.16 dan WF
400.200.8.13.16.

3.2 Model Struktur Bangunan Utama

Gambar 3.1 Model Struktur 2D

4
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Gambar 3.2 Model Struktur 3D


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

3.3 Perencanaan Balok Anak


Estimasi awal yang kami gunakan pada perencanaan awal bab 1 adalah WF 350.170.7.11
( untuk balok anak).
Desain Penampang Balok Anak
Diketahui :
Mu = 15189 Kgm (didapat dari SAP)
= 151,9 Knm
Fy = 240 Mpa (Bj 37)
Lb = 8000 mm

Penyelesaian
Diambil penampang WF 350.170.7.11
Zx = 775 cm3

Cek kekompakan
sayap
f < 170
fy
0,5 x b < 170
tf 240
0,5 x 175 < 170
11 240
7,955 < 10,97 (oke)

badan
f < 1680
fy
h < 1680
tw 240
350 - 2 x 11 < 1680
7 240
46,85 < 108,44 (oke)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Cek LTB
(dari tabel
ry = 39,5 mm baja)

Lb

Lp Lr

E
Lp = 1,76 x ry X
fy
200000
Lp = 1,76 x 39,5 X
240
Lp = 2006 mm
Lb > Lp (terjadi LTB)

untuk menghindari LTB diberi sokongan pada balok 1 sejauh 2000 mm atau di tengah bentang
dan untuk balok kedua di beri sokongan sejauh 2000 mm sehingga didapat nilai Mn

Mencari nilai Mn
Mn = 0,9 x Zx x Fy
= 0,9 x 775 x 240
= 167 Knm

Mu < Mn (oke)

3.4 Perencanaan Balok Induk


Estimasi awal yang kami gunakan pada perencanaan awal bab 1 untuk profil balok induk
yang digunakan adalah WF 350.170.7.11.
Desain Penampang Balok Induk
Dik : Mu = 13375 Kgm (didapat dari SAP)
= 133,8 Knm
Fy = 240 Mpa (Bj 37)
Lb= 6000 mm

Penyelesaian :
Diambil penampang WF 350.170.7.11
Zx = 775 cm3
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Cek kekompakan
sayap
170
f <
fy
0,5 X b 170
<
tf 240
0,5 X 170 170
<
11 240
7,73 < 10,97 (oke)

badan
1680
f <
fy
h 1680
<
tw 240
400 - 2 x 11 1680
<
7 240
54 < 108,44 (oke)

ry = 39,5 mm (dari tabel baja)

Lb

Lp Lr

E
Lp = 1,76 x ry x
fy
200000
Lp = 1,76 x 39,5 x
240
Lp = 2007 mm
Lb > Lp (terjadi LTB)
untuk menghindari LTB diberi sokongan pada balok sejauh 2000 mm atau di tengah
sehingga didapat nilai Mn

Mencari nilai Mn
Mn = 0,9 x Zx x Fy
= 0,9 x 775 x 240
= 167 Knm

Mu < Mn (oke)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

3.5 Hasil Perencanaan Balok Lantai

Berikut tabel hasil perhitungan:


Tabel 3.1 hasil perencanaan balok anak dan balok induk

No Jenis Balok Mu (Nmm) Mn (kNm) Zx (cm3) Jenis Baja


1 Balok Anak 151,9 167 775 WF 350.175.7.11

2 Balok Induk 133,8 167 775 WF 350.175.7.11

3.6 Hasil Perencanaan Balok Lantai


Berikut gambar hasil akhir perencanaan balok lantai
Gambar 3.3 Hasil Perencanaan Balok Lantai 1 dan 2
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Gambar 3.4 Hasil Perencanaan Balok Lantai 3, 4 dan 5


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

3.7 Kontribusi Anggota Tim


Tatu Hikmah Wijayati = Perhitungan balok anak dan balok induk
Marliyansyah = Memberi beban kedalam SAP 2000
M. Rakhmad Hernanda = Desain balok induk dan balok anak dengan autocad
Putu Aris Dermawan = Penyusun Bab 3
M. Rakhmad Hernanda = Desain balok anak dan balok induk dengan autocad.
Riki Saputra = Perhitungan balok induk
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

BAB 04
PERENCANAAN KOLOM DAN SAMBUNGAN
4.1 Umum
Pada bab ini menjelaskan tentang perencanaan kolom, sambungan pada balok anak ke
balok induk dan sambungan balok induk ke kolom. Perencanaan kolom ini menggunakan baja
WF. 400.200.8.3.16. Sedangkan sambungan menggunakan baut.

4.2 Perencanaan Kolom


Estimasi awal yang kami gunakan pada perencanaan bab 1 adalah K.400.200.8.13.16.
Setelah dihitung kembali ternyata estimasi kami mampu sesuai dengan perencanaan. Dalam
perhitungan kekuatan ini kami menggunakan rumus Persamaan Interaksi . Berikut dibwah ini
rumus Persamaan Interaksi :

Direncanakan kolom untuk lantai 1 menggunakan profil K.400.200.8.13, untuk lantai 2 kolom
menggunakan profil K.350.175.7.11 sedangkan untuk lantai 3, 4 dan 5 kolom menggunakan
profil K.300.150.6,5.9.
Berikut contoh perhitungan kolom asumsi pertama perencanaan kolom lantai 1 terletak pada
kolom paling depan.
K.400.200.8.13
Ag = 16824 mm2
Ry = 125,5 mm
Zx = 1272 cm3
Nu = 551371,3 N
M1 = 2037 Nm
M2 = 4075 Nm
Fy = 240 Mpa
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

E = 200000
L (kolom) = 4000 mm
Penyelasaian

Lk = 0.65 x L Nn = 0.85 x Ag x Fy
= 2600 mm
= 3472,58 kN
c = 1 x Lk x (Fy/E)
x ry Mn = 0.9 x Zx x Fy
= 0,228555 = 274,752 kNm

= 1,43 Nu 551,37
=
1,6 - 0,67 c Nn 3472,58
= 0,99 = 0,354 > 0.2

Ncrb = Ag X Fy Sehingga
c2 Nu 8
+ (Mux/Mn) < 1.0
= 77296,43 KN Nn 9
8
0,354 + (4,08/274,75) < 1.0
Cm = 0.6 - 0.4 (M1/M2) 9
= 0,40 0,37 < 1.0
Oke
b = Cm
1
1- (Nu/Ncrb)
= 0,40
= 1

Mu = b * Mntu
= 4,08 kN

*Perhitungan lebih detail terlampir


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Tabel 4.1 Hasil Perencanaan Kolom Lantai 1,2,3,4 dan 5.

No Jenis Lantai Nu Mntu Mu Nn Mn Jenis Baja


Kontruksi (kN) (kNm) (kNm) (kN) (kNm)
1 Kolom 1 551,37 4,08 4,08 3472,58 274,752 K.400.200.8.13.16
2 Kolom 2 112,24 8,77 8,77 2566,19 179,6472 K.350.175.7.11
2 Kolom 3, 4, 5 69,881 7,05 7,05 1860,09 111,132 K.300.150.6,5.9

4.3 Perencanaan Sambungan

Perencanaan sambungan pada proyek ini menggunakan sambungan baut. Kami


menggunakan mutu baut A325, fub = 825 Mpa. Pada sambungan balok anak ke balok induk
menggunkan baut dengan jumlah 6 buah. Sedangkan pada sambungan balok induk ke kolom
menggunakan baut dengan jumlah 12 buah.

Kami akan menjelaskan perhitungan perencannaan sambungan dengan menyertakan satu


contoh perhitungan perencanaan baut dan tabel hasil perencanaan baut. Berikut contoh
perhitungan perencanaan baut.
Perencanaan Sambungan Pada Balok Anak
WF.350.175.7.11

Zx = 775 cm3
Ag = 6314 mm2
Vu = 1954 N
Ry = 39,5 mm2
Fy = 240 mpa

L (Balok) = 8000 Mm
Penyelesaian

Lk = 1xL A (Baut) d = 16 mm fub = 825 (A490)


= 8000 Mm Pelat tp = 16 mm fup = 370 mpa
A = x d2
c = 1 x Lk x (Fy/E) 4
x ry = 200,96
= 2,23436
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Kekuatan Baut
= 1,25c 2

= 6,24 Rn1 = M x r x fub x Ab


= 66,3168 kN/ baut
Menentukan Kekuatan Penampang
Kekuatan Pelat
Nn = 0.85 x Ag x Fy
Rn2 = 2,4 x db x tp x fup
= 206,40 kN = 227,328 kN

Menentukan Banyak Baut


Kekuatan Sambungan
N = Vu
Rn1 Rnt = n x Rn1
= 0,03 = 132,6336 Kn
0.75 x
= 1 Baut Rnt = Rnt
= 99,48 Kn
Karena Sambungan Harus Kuat dari pada Batang yang disambung Maka :

menentukan Banyak Baut


Cek Kekuatan Sambungan
N = Nn
Rn1 x 0.75 Rnt = n x Rn1
= 4,15 = 397,9008 Kn
0.75 x
N = 6 Rnt = Rnt
= 298,43 Kn
(OKE)

Perencanaan Sambungan Pada Balok Induk

WF.350.175.7.11
Zx = 775 cm3
Ag = 6314 mm2
Vu = 3051,37 N
ry = 39,5 Mm
Fy = 240

L (Balok) = 8000 Mm
Penyelesaian
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Lk = 0.65 x L A (Baut) d = 20 mm fub = 825 (A490)


= 5200 Mm Pelat tp = 16 mm fup = 370 mpa
A = x d2
c = 1 X Lk X (Fy/E) 4
X ry = 15,7
= 1,26
Kekuatan Baut
= 1,43
1.6 - 0.67c Rn1 = M x r x fub x Ab
= 1,89 = 103,62 kN/ baut

Menentukan Kekuatan Penampang Kekuatan Pelat

Nn = 0.85 x Ag x Fy Rn2 = 2,4 x db x tp x fup


= 284,16 kN
= 680,78 kN

Menentukan Banyak Baut Kekuatan Sambungan

n = Vu Rnt = n x Rn1
Rn1 = 103,62 kN
= 0,03 Rnt = 0.75 x Rnt
= 1 Baut = 77,72 kN

Karena Sambungan Harus Kuat dari pada Batang yang disambung Maka :

menentukan Banyak Baut Cek Kekuatan Sambungan

n = Nn Rnt = n x Rn1
Rn1 X 0.75 = 1036,2 kN
= 8,76 Rnt = 0.75 x Rnt
n = 10 = 777,15 kN
(OKE)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

Dibawah ini tabel hasil perencanaan sambungan baut.

Tabel 4.2 Hasil Perencanaan Sambungan Baut

No Jenis Balok Vu (kN) Nn(kN) Rnt(kN) Rnt(kN) Banyak Baut


1 Balok Anak 1,954 206,40 298,43 373.01 6
2 Balok Induk 3,051 906,99 1290 932,58 10

4.4 Hasil Perencanaan Kolom dan Sambungan


Setelah melakukan perhitungan didapatlah dimensi penampang pada kolom dan jumlah
baut pada sambungan. Dimana kolom menggunakan baja K.400.200.8.13.16. Untuk sambungan
balok anak ke balok induk menggunakan baut yang berjumlah 6 buah. Sedangkan sambungan
balok induk ke kolom menggunakan baut yang berjumlah 12 buah. Sambungan pada balok anak
ke induk menggunakan sambungan tidak kaku. Dan sambungan pada balok induk ke kolom
menggunakan sambungan kaku. Berikut detail gambar hasil perencanaan.

GAMBAR 4.1 Sambungan Balok Anak ke Balok Induk


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

GAMBAR 4.2 Sambungan Balok Induk ke Kolom.


CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

4.5 Kontribusi Anggota Tim


Tatu Hikmah Wijayati = Perhitungan Kolom dan sambungan balok kolom.
Siti Khoirulliumah = Revisi Bab 1 sampai 3, perhitungan sambungan.
Marliyansyah = Mencari nilai yang diperlukan di sap.
M. Rakhmad Hernanda = Gambar sambungan balok anak ke balok induk dan balok
induk ke balom anak menggunakan autocad.
Riki Saputra = Mencari nilai yang diperlukan di sap.
Putu Aris Dermawan = Penyusun Bab 4.
Ketut Anggar Sae Prima = Perhitungan sambungan.
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi

BAB 05
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Dari hasil perencanaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Balok Anak yang digunakan adalah profil

Anda mungkin juga menyukai