Bangunan gedung dalam perencanaan proyek ini adalah sebuah Super Market Peralatan dan
Bahan Bangunan. Proyek bangunan ini direncanakan akan dibangun di daerah Bandar Lampung,
dimana daerah Bandar Lampung itu merupakan daerah yang cukup rawan terhadap gempa. Tanah
yang diasumsikan disini adalah tanah berpasir yaitu dalam kategori tanah (C).
Proyek ini direncanakan dibangun dengan menggunakan struktur baja. Super Market ini akan
dibangun dengan luas bangunan sebesar 4096 m2 dan sebanyak 5 lantai dengan penggunaan yang
berbeda untuk setiap lantainya, tinggi antar lantai yaitu 4 m, Atap direncanakan menggunakan
bentuk atap perisai dengan penutup atap menggunakan Rangka kuda-kuda baja.
Tujuan perencanaan proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan Bentuk rangka atap dan Struktur Rangka Atap yang digunakan.
b. Merencanakan Balok Anak dan Balok Induk untuk semua lantai.
c. Merencanakan Kolom diseluruh lantai bangunan, yang dalam kasus ini menggunakan profil
yang berbeda-beda.
d. Merencanakan Sambungan Balok-Kolom dan Kolom-Pondasi,
e. Analisa Penampang Balok Komposit.
1
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Balok anak dalah balok yang ditopang oleh balok induk. Beban mati yang bekerja pada balok
anak pada perencanaan ini adalah beban merata yang berasal dari pelat lantai yang memiliki tebal
0,12 m dan berat balok itu sendiri.
Beban mati
Pada balok anak A1, A2, A3, A4, I1, I4 dengan lebar pembebanan sebesar 1,5 m :
1. Berat baja itu sendiri = 36,7 kg/m = 36,7 kg/m
2. Pelat beton bertulang setebal 0,12 m = 2400 kg/m3 x 0,12 m x 1,5 m = 432 kg/m
2
3. Spesi untuk lantai = 21 kg/m x 1,5 m = 31,5 kg/m
4. Keramik untuk lantai = 24 kg/m2 x 1,5 m = 36 kg/m
5. Plafon + penggantung langit-langit = 18 kg/m2 x 1,5 m = 27 kg/m
6. Dinding pasangan batako setebal 20
cm = 200 kg/m2 x 1,5 m = 300 kg/m
Total Beban = = 863,2 kg/m
Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja 500kg/m2
Pada balok anak A1, A2, A3, A4, I1, I4 dengan lebar pembebanan sebesar 1,5 m :
Beban hidup = 500 kg/m2 x 1,5 m = 750 kg/m
Tabel 1.1 Informasi beban mati dan beban hidup yang bekerja pada atap
Tabel 1.2 Informasi beban mati dan beban hidup yang pada lantai 2
Tabel 1.2 Informasi beban mati dan beban hidup yang pada lantai 3
2 B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, 1350 kg/m 1089,7 kg/m
E3, E4, F1, F2, F3, F4, G1, G2, G3, G4, H1, H2, H3, H4.
Tabel 1.3 Informasi beban mati dan beban hidup yang pada lantai 4
2 B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, 1200 kg/m 1089,7 kg/m
E3, E4, F1, F2, F3, F4, G1, G2, G3, G4, H1, H2, H3, H4.
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Tabel 1.4 Informasi beban mati dan beban hidup yang pada lantai 5
2 B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3, D4, E1, E2, 750 kg/m 1089,7 kg/m
E3, E4, F1, F2, F3, F4, G1, G2, G3, G4, H1, H2, H3, H4.
Daerah / sisi A
P = 0,9 x 25 kg/m2 (> 5 km dari laut)
= 22,5 kg/m2
Pa total = 22,5 x 4 x 32
= 2880 kg
= 2,88 ton
Daerah Sisi B
P = -0,4 x 25 kg/m2
= -10 kg/m2
Daerah Sisi C
= tan -1 x (4/12)
= 18,43o
Koefisien
Reduksi Angin = 0,02 x 18,43 - 0,4
= -0,0314
P = -0,0314 x 25 kg/m2
= -0,785 kg/m2
Daerah Sisi D
P = -0,4 x 25 kg/m2
= -10 kg/m2
qD = Pbidang D X 6
-10 X 6
-60 kg/m
Gambar 1.7
Gambar 1.8
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
wx wx.hx^k/total
Lantai hx ( m) wx.hx^k f (ton)
(ton) ( wx.hx^k)
U = 1.4 D
U = 1,2 D 1,0E + L L
D = Beban Mati yang di akibatkan berat struktur permanen, termasuk dinding lantai, atap,
plafon, partisi tetap, tangga dan alat menetap lainnya
W = Beban Angin
E = Beban Gempa
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Tatu Hikmah Wijayati = Desain struktur perletakkan balok kolom dan pemilihan profil,
perhitungan beban hidup dan mati.
Siti Khoirulliummah = Desain nama perusahaan, penyusunan Bab 1 (Word dan excel),
perhitungan beban hidup dan mati.
M. Rakhmad Hernanda = Gambar Desain lantai satu sampai 5 dan gambar rangka atap
kuda-kuda menggunakan Autocad.
Marliyansyah = Perhitungan beban gempa dan beban angin.
Riki Saputra = Perhitungan beban gempa dan beban angin.
Putu Aris Dermawan = Desain rangka atap dan Perhitungan beban angin.
Ketut Anggar Sae Prima = Pehitungan beban hidup beban mati.
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
BAB 02
Proses perencanaan struktur dilakukan berdasarkan standar yang berlaku secara resmi di
Indonesia menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).
Perencanaan Struktur rangka atap direncanakan memakai rangka baja profil WF
250.125.6,5.9
Data teknis
a. Kuda-kuda dengan bentuk segitiga sempurna : dengan bentang 24 m
b. Kemiringan atap (sandar) : 20
c. Profil yang digunakan : WF.250.125.6,5.9
d. Sambungan konstruksi : baut (BJ 37)
e. Mutu baja profil siku : BJH 37
f. Koefisien angin pantai : 25 kg/m
Penampang 2L.40.40.5.10
yang digunakan :
Ag = 7,52 cm2
Menghitung Kekuatan
batang
Direncanakan lubang baut pada satu potongan sebanyak 2 buah dan sejajar
An = Ag x N x d x t
= 752 x 2 x 22 x 11
= 363968
Ae = U x An
= 0,85 x 363968
= 309373
Leleh Nn = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 752 x 240
= 162,432 Kn
Fraktur Nn = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 309373 x 370
= 85851 Kn
Jadi kekuatan batang tarik adalah senilai = 162,432 dengan kegagalan Leleh
Cek Kekompakan
b 250
= r =
t fy
= 40 = 250
5 15,492
= 8 = 16,137
< r (oke)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Setelah dilakukan perhitungan, profil yang dipilih yaitu 2L.40.40.5.10 tidak kuat untuk
digunakan. Maka profil diganti dengan profil yang lebih kuat. Dipilih profil WF.250.125.6.9
Selanjutnya dilakukan perhitungan ulang.
Nu = 163,86 Kn
Fy = 240 Mpa
Fu = 370 Mpa
U = 0,85
Penampang yang
digunakan :
WF.250.125.6,5.9
Ag = 37,66 cm2
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Ae = U x An
= 0,85 x 3282
= 2789,7 mm2
Leleh Nn = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 3766 x 240
= 813456 N
= 813,456 Kn
Fraktur Nn = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 2789,7 x 370
= 774142 N
= 774,142 Kn
Jadi kekuatan batang tarik adalah senilai = 774,14 dengan kegagalan Faktur
Nu < Rn (oke)
Rn < Nn (oke)
1,43
=
1,6 - 0,67 c
1,43
=
1,6 - 0,67 0,5
= 1,13043
PILIH PENAMPANG:
WF.250.125.6.9
Ag = 37,66 cm2
Cek Kekompakan
B 125 r 250
= = =
T 9 fy
= 13,9 = 16,1
< r (oke)
= 156,288 x 2
= 312,576 Kn/baut
Nu < Rn (oke)
Rn < Nn (oke)
Nu < Rn (oke)
Rn < Nn (oke)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
BAB 03
3.1 Umum
Perencanaan Stuktur balok lantai ini direncanakan memakai bahan baja, Struktur rangka
balok atap direncanakan memakai rangka baja profil WF 400.200.7.11.16 dan WF
400.200.8.13.16.
4
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Penyelesaian
Diambil penampang WF 350.170.7.11
Zx = 775 cm3
Cek kekompakan
sayap
f < 170
fy
0,5 x b < 170
tf 240
0,5 x 175 < 170
11 240
7,955 < 10,97 (oke)
badan
f < 1680
fy
h < 1680
tw 240
350 - 2 x 11 < 1680
7 240
46,85 < 108,44 (oke)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Cek LTB
(dari tabel
ry = 39,5 mm baja)
Lb
Lp Lr
E
Lp = 1,76 x ry X
fy
200000
Lp = 1,76 x 39,5 X
240
Lp = 2006 mm
Lb > Lp (terjadi LTB)
untuk menghindari LTB diberi sokongan pada balok 1 sejauh 2000 mm atau di tengah bentang
dan untuk balok kedua di beri sokongan sejauh 2000 mm sehingga didapat nilai Mn
Mencari nilai Mn
Mn = 0,9 x Zx x Fy
= 0,9 x 775 x 240
= 167 Knm
Mu < Mn (oke)
Penyelesaian :
Diambil penampang WF 350.170.7.11
Zx = 775 cm3
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
Cek kekompakan
sayap
170
f <
fy
0,5 X b 170
<
tf 240
0,5 X 170 170
<
11 240
7,73 < 10,97 (oke)
badan
1680
f <
fy
h 1680
<
tw 240
400 - 2 x 11 1680
<
7 240
54 < 108,44 (oke)
Lb
Lp Lr
E
Lp = 1,76 x ry x
fy
200000
Lp = 1,76 x 39,5 x
240
Lp = 2007 mm
Lb > Lp (terjadi LTB)
untuk menghindari LTB diberi sokongan pada balok sejauh 2000 mm atau di tengah
sehingga didapat nilai Mn
Mencari nilai Mn
Mn = 0,9 x Zx x Fy
= 0,9 x 775 x 240
= 167 Knm
Mu < Mn (oke)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
BAB 04
PERENCANAAN KOLOM DAN SAMBUNGAN
4.1 Umum
Pada bab ini menjelaskan tentang perencanaan kolom, sambungan pada balok anak ke
balok induk dan sambungan balok induk ke kolom. Perencanaan kolom ini menggunakan baja
WF. 400.200.8.3.16. Sedangkan sambungan menggunakan baut.
Direncanakan kolom untuk lantai 1 menggunakan profil K.400.200.8.13, untuk lantai 2 kolom
menggunakan profil K.350.175.7.11 sedangkan untuk lantai 3, 4 dan 5 kolom menggunakan
profil K.300.150.6,5.9.
Berikut contoh perhitungan kolom asumsi pertama perencanaan kolom lantai 1 terletak pada
kolom paling depan.
K.400.200.8.13
Ag = 16824 mm2
Ry = 125,5 mm
Zx = 1272 cm3
Nu = 551371,3 N
M1 = 2037 Nm
M2 = 4075 Nm
Fy = 240 Mpa
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
E = 200000
L (kolom) = 4000 mm
Penyelasaian
Lk = 0.65 x L Nn = 0.85 x Ag x Fy
= 2600 mm
= 3472,58 kN
c = 1 x Lk x (Fy/E)
x ry Mn = 0.9 x Zx x Fy
= 0,228555 = 274,752 kNm
= 1,43 Nu 551,37
=
1,6 - 0,67 c Nn 3472,58
= 0,99 = 0,354 > 0.2
Ncrb = Ag X Fy Sehingga
c2 Nu 8
+ (Mux/Mn) < 1.0
= 77296,43 KN Nn 9
8
0,354 + (4,08/274,75) < 1.0
Cm = 0.6 - 0.4 (M1/M2) 9
= 0,40 0,37 < 1.0
Oke
b = Cm
1
1- (Nu/Ncrb)
= 0,40
= 1
Mu = b * Mntu
= 4,08 kN
Zx = 775 cm3
Ag = 6314 mm2
Vu = 1954 N
Ry = 39,5 mm2
Fy = 240 mpa
L (Balok) = 8000 Mm
Penyelesaian
Kekuatan Baut
= 1,25c 2
WF.350.175.7.11
Zx = 775 cm3
Ag = 6314 mm2
Vu = 3051,37 N
ry = 39,5 Mm
Fy = 240
L (Balok) = 8000 Mm
Penyelesaian
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
n = Vu Rnt = n x Rn1
Rn1 = 103,62 kN
= 0,03 Rnt = 0.75 x Rnt
= 1 Baut = 77,72 kN
Karena Sambungan Harus Kuat dari pada Batang yang disambung Maka :
n = Nn Rnt = n x Rn1
Rn1 X 0.75 = 1036,2 kN
= 8,76 Rnt = 0.75 x Rnt
n = 10 = 777,15 kN
(OKE)
CV. UNDER PRESSURE CONSTRUCTION
Consultant Engineering, Planning and Supervisi
BAB 05
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan