Anda di halaman 1dari 43

PEMBANGUNAN/DUPLIKASI JEMBATAN

DI KAWASAN STRATEGIS JEMBATAN BUAYAN Cs


(JEMBATAN BUAYAN)
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TOPIK PRESENTASI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 DATA-DATA PROYEK
BAB 3 METODA PELAKSANAAN PROYEK
BAB 4 PENGENDALIAN PROYEK
BAB 5 PENUTUP
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang PKL
2. Tujuan PKL
3. Batasan Masalah
4. Metode Pelaksanaan Data
5. Sistematika Laporan
BAB 2 DATA-DATA PROYEK
1. Latar Balakang Proyek
2. Tujuan Proyek
3. Data-Data Proyek
4. Manajemen Proyek
5. Sumber Daya Proyek
II-1. Latar Belakang Proyek
 Menghubungkan daerah di Nagari Buayan
karena akses disana terputus oleh Sungai
Batang Anai
 Sering terjadi kemacetan untuk daerah Lubuk
Alung – Sicincin
 Adanya perencanaan tentang kawasan
pemerintahan baru untuk Kabupaten Padang
Pariaman
II-2. Tujuan Proyek
1. Tujuan Umum
Memperlancar lalu lintas yang melewati ruas jalan Lubuk
Alung - Sicincin
2. Tujuan Khusus
 Mampu memikul beban live load dan dead load yang besar
 Kuat dan relatif tahan lama serta tidak membutuhkan biaya
perawatan yang besar
 Memudahkan akses warga disekitar area Buayan
 Memudahkan akses ke kawasan pemerintahan padang
pariaman yang baru
 Meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan
kalung khususnya untuk ruas lubuk - sicincin
II-3. Data-Data Proyek
1. Data Umum Proyek
 Nama Paket : Pembangunan/Duplikasi Jembatan Di Kawasan Strategis Jembatan
Buayan Cs
 Pemberi Tugas : Kementerian Pekerjaan Umum, Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional II
 Lokasi Proyek : Jembatan Buayan - Korong Titian Akar, Nagari Buayan,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman
 Tanggal Mulai : 05 Desember 2013
 Tanggal Selesai : 30 Desember 2014
 Kontraktor : PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.
Devisi Konstruksi III
 Konsultan Pengawas : PT. TERASIS EROJAYA
 Konsultan Perencana : CV. JASA REKA MANDIRI
 Waktu Pelaksanaan : 390 Hari Kalender
 Masa Pemeliharaan : 1825 Hari Kalender
 Sumber Dana: APBN Tahun Anggaran 2013 dan 2014, Multy Years Contract (MYC)
2. Data Teknis Proyek
a. Panjang jembatan : 75 m.
b. Lebar jembatan : 10 m.
c. Jenis konstruksi : Balok Gelagar ( Baja Profil )
d. Pondasi : Tiang Pancang Baja
e. Balok Girder : Baja
f. Penggunaan beton,
Fondasi : fc’ = 20 MPa
Plat Lantai : fc’ = 30 MPa
Abutment
  Lantai Kerja : fc’ = 10 MPa
Footing : fc’ = 25 MPa
Kolom : fc’ = 25 MPa
Head : fc’ = 25 MPa
Pilar
Lantai Kerja : fc’ = 10 MPa
Footing : fc’ = 25 MPa
Kolom : fc’ = 30 MPa
Head : fc’ = 30 MPa
Lay out Jembatan Buayan
3. Lokasi Proyek

Jembatan
Buayan
II-4. Manajemen Proyek
1. Unsur Utama Yang Terlibat Dalam Proyek

Owner/Pemilik proyek
Konsultan pengawas
Kontraktor (Pelaksana)
1. Unsur Utama Yang Terlibat Dalam Proyek
1. Owner atau pemilik proyek adalah suatu badan usaha maupun
perorangan, instansi pemerintah, atau swasta yang memberikan
atau menyuruh untuk merencanakan, mengerjakan atau
mengawasi suatu pekerjaan atau proyek.

Owner adalah Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Satker
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Barat PPK 10,
Pelaksanaan Jalan Nasional Pariaman dan Sekitarnya.
2. Konsultan Perencana adalah pihak yang diserahi
tugas oleh owner untuk membuat laporan
perencanaan, manajemen proyek dan melaporkan kepada
owner segala sesuatu tentang proyek selama batas
wewenangnya.
Pada proyek Pembangunan Jembatan Buayan – Batang Anai ini yang bertindak
sebagai konsultan perencana adalah PT. JASA REKA MANDIRI.
1. Unsur Utama Yang Terlibat Dalam Proyek
3. Konsultan Pengawas adalah badan usaha atau pihak yang ditunjuk oleh
pemilik proyek (owner) untuk mewakili pihak proyek dalam memimpin,
mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan di lapangan pada batas-batas
yang telah ditentukan baik secara teknis maupun administratif dan
kemudian memberikan laporan kepada pemilik proyek.

Pada proyek Pembangunan Jembatan Buayan – Batang Anai ini yang bertindak
sebagai konsultan pengawas adalah PT. TERASIS EROJAYA.
4. Kontraktor ialah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek dengan perjanjian
kontrak setelah melalui proses pelelangan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar-gambar kerja, peraturan-peraturan dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan oleh pihak perencana. Apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan oleh
kontraktor sesuai dengan perjanjian kontrak maka hasil pekerjaan itu diserahkan
kepada pemilik.

Pada proyek Pembangunan Jembatan Buayan – Batang Anai ini yang bertindak
sebagai kontraktor adalah PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi Proyek
PROJECT MANAGER (GS)
Ir. Satria Hendri, MT
QUALITY SYSTEM & HES  
Bostri Felli, ST
 
PROJECT PRODUCTION MANAGER PROJECT
PROJECT
Trimakno FINANCE MANAGER
ENGINEERING MANAGER
  Andrizal, SE
Catur Musodaq
 
  SUPERVISOR JEMB BUAYAN
KEUANGAN DAN
COST CONTROL Yunaldi Tandra
ADM UMUM
Catur Musodaq  
Jondri Noval
  SUPERVISOR JEMB ANAI
Dedi Jaya
ADMINISTRATION &   AKUNTANSI & PAJAK
SCHEDULER SUPERVISOR JEMB IRIGASI M. Fakhri
Welman Fedri, ST Dedi Jaya  
 
DEPT QUANTITY SUPERVISOR JEMB ULAKAN
SURVEYOR Suwahyo
Edi Framtu Kamsaki
 
PROCUREMENT SURVEYOR
Suwarno Kurniawan
Mulyono

MEKANIK
Gribaldi
Adlisyah
2. Proses Pengadaan Barang Dan Jasa
1. Sistem Pelelangan
2. Tahap Pemilihan Penyedia Barang/ Jasa
3. Pengumuman Pelelangan
4. Pendaftaran/ Pengambilan Dokumen
5. Penjelasan Lelang (Aanwijzing)
6. Upload Dokumen Penawaran
7. Pembukaan Dokumen Penawaran
8. Evaluasi Penawaran
9. Pengumuman dan Penetapan Pemenang
10. Penandatanganan Kontrak
2. Proses Pengadaan Barang Dan Jasa
Jenis Kontrak
Sistem kontrak yang digunakan dalam proyek pembangunan
jembatan ini adalah sistem Kontrak Unit Price. Kontrak Unit Price
adalah kontrak yang didasarkan pada harga satuan setiap volume
pekerjaan yang tertera dalam Bill of Quantities (BQ) atau
measured contract.

Sistem Pembayaran
Pembayaran dilakukan sesuai dengan kemajuan fisik pekerjaan
yang telah dilaksanakan setiap bulannya dengan mengajukan
laporan bulanan atau lebih dikenal dengan istilah Monthly
Certificate (MC).
II-5. Sumber Daya Proyek
1. Material/Bahan
A. Campuran Beton

Agregat Kasar Zat Aditif


(Silica Intraplast)

Ready Mix Concrete Portland Semen

Agregat Halus
B. Material Bekisting

Multiplek Fenolite
Kayu
C. Material Baja

Girder diafragma
Girder Memanjang
Baja Tulangan Tiang Pancang Baja

D. Material Pelengkap

Baut, mur dan ring


Kawat Bendrat
Paku
2. Peralatan

Excavator
Waterpass
Total Station

le r
r ow
neC
a
Cr

t r uk
mp Hammer Diesel
Du
• Peralatan (Selanjutnya)

Molen
Concrete Pump Truck

Las diesel
Vibra
to r
3. Tenaga Kerja
 Tenaga kerja terdidik dan terlatih.
 Tenaga kerja terlatih.
 Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih.
BAB 3 METODA PELAKSANAAN
1. Pekerjaan Struktur
a. Pemancangan Pondasi Tiang Pancang Pilar
b. Pekerjaan Penulangan Pilar (Tapak, Badan, Kepala)
c. Pekerjaan Pemasangan Bekisting
d. Pekerjaan Pengecoran Pilar
2. Pekerjaan Non Struktur
a. Pekerjaan Penulangan RWC (Tapak, Badan)
b. Pekerjaan Pemasangan Bekisting RWC (Tapak,
Badan)
c. Pekerjaan Pengecoran RWC
I. Pemancangan pondasi
II. Penulangan Pilar
III. Pekerjaan Bekisting Pilar
 Pembuatan Bekisting Pilar
2,5 m fenolite

1,3 m Kayu

0.4 m

Triplek 1,2 m

 
Papan
 Pemasangan Bekisting Pilar

Bekisting Pier
Kepala Pilar Head

scaffolding
Pier Body

Bekisting Badan
Pilar

Bekisting Tapak
Pilar
IV. Pengecoran Pilar
5. Pekerjaan Beton Dinding Penahan Tanah
(Retaining Wall Concrete/ RWC)

 Pekerjaan Penulangan RWC


5. Pekerjaan Beton Dinding Penahan Tanah
(Retaining Wall Concrete/ RWC)

 Pekerjaan Pemasangan Bekisting RWC


5. Pekerjaan Beton Dinding Penahan Tanah
(Retaining Wall Concrete/ RWC)

 Pekerjaan Pengecoran RWC


BAB 4 PENGENDALIAN PROYEK
1. Pengendalian Proyek
2. Pengendalian Waktu
3. Pengendalian Biaya
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Proyek
5. Permasalahan Yang Terjadi Dalam Proyek
1. Pengendalian Mutu
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan
Buayan – Batang Anai ini sepenuhnya mengacu
pada spesifikasi teknis yaitu :
- Standar-standar acuan yang terkait dengan
Standar Industri Indonesia (SII),
- Standar Nasional Indonesia (SNI) yang banyak
diambil dari American Association of State
Transportation and Highway Officials
(AASTHO).
1.1 Pengujian Mutu Daya Dukung Tiang
Pancang
- Test Kalendering
Kalendering adalah grafik
catat yang berada pada alat
pancang dimana berfungsi
untuk mengetahui sejauh
mana pemancangan yang
telah dilakukan sudah
memenuhi spesifikasi daya
dukung yang diinginkan
1.2 Pengujian Mutu Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan pada Proyek


Pembangunan Jembatan di Kawasan
Stragegis Jembatan Buayan telah melalui
pengujian kuat tarik baja di laboratorium
serta memenuhi spesifikasi sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pengujian kuat tarik baja dilakukan di Labor
Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Universitas
Negeri Padang Fakultas Teknik.
1.3 Pengujian Mutu Campuran Beton

- Slump Test ( Pengujian Kelecekan Beton)


Bertujuan untuk menentukan tingkat kelecekan atau
keplastisan adukan beton, sehingga dapat diketahui
nilai kekentalan beton tersebut.
1.3 Pengujian Mutu Campuran Beton
- Pengujian Kuat Tekan Beton
Bertujuan untuk menentukan muatan kekuatan beton maksimum yang dapat
di pikul per satuan luas. Kuat tekan beton ditentukan dalam job mix design
yang telah direncanakan. Pengujian dilakukan pada benda uji berbentuk
silinder berdimensi 15 x 30 cm.
2. Pengendalian Waktu

 Time Schedule
 Kurva – S
- Laporan Harian
- Laporan Mingguan
- Laporan Bulanan
 Rapat Koordinasi
 Pengendalian Waktu yang Nyata Dilakukan
Oleh Kontraktor
3. Pengendalian Biaya
 Pengendalian Biaya Material
 Pengendalian Biaya Sumber Daya
Manusia (Gaji)
 Pengendalian Biaya Peralatan
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Proyek

• Memenuhi kelengkapan administrasi K3


• Perlengkapan dan penunjang program K3
Beberapa bentuk rambu K3 dalam proyek
Pembangunan Jembatan Buayan :
5. Permasahan yang Terjadi Beserta Solusi

 Belum adanya akses mobilisasi bahan dan


material pada pekerjaan pilar 2 dan abutment 2
yang berada di seberang sungai.
 Lokasi pengerjaan abutment 2 pembebasan lahan
masih bermasalah termasuk dengan tanaman yang
berada pada lahan tersebut.
 Adanya rumah warga yang terletak dikaki
timbunan.
 Terjadi permasalahan pada saat pengecoran isian
tiang pancang abutment 2.
BAB 5 PENUTUP
1. KESIMPULAN
 Dapat mengetahui jenis–jenis item pekerjaan dan alat–alat yang

digunakan dalam proyek jembatan.


 Dapat mempelajari metoda–metoda pelaksanaan pekerjaan jembatan

yang ada di tempat praktek kerja lapangan.


 Dapat mengetahui pengendalian suatu proyek dan sistem control

kerja di tempat praktek kerja lapangan.


 Dapat mengetahui aplikasi K3 (keselamatan, kesehatan,
kenyamanan) proyek dalam pelaksanaan proyek jembatan.
 Dapat mengetahui dan menganalisa kendala–kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan proyek kontruksi dan solusi yang diterapkan pada


pelaksana proyek di lapangan.
2. SARAN
 Dalam hal pengambilan sampel pengujian untuk pengendalian mutu yang

dilakukan dilapangan sebaiknya kontraktor melakukannya dengan teliti.


Seperti sewaktu pengambilan data slump test, tidak ada pihak kontraktor
yang mengawasi jalannya.
 Untuk mencapai target waktu, biaya, dan mutu pekerjaan, maka

pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus diatur dan dipersiapkan dengan


baik oleh orang-orang yang berkompeten dibidang tersebut. Serta
diperlukan koordinasi yang baik antara Kontraktor Pelaksana dengan
Konsultan Pengawas.
 Disarankan kepada pihak terkait untuk mempertimbangkan kondisi dan

situasi proyek guna membantu dalam menentukan metoda pelaksanaan


yang sesuai.
 Dalam hal pembebasan tanah warga, hendanya Dinas Pekerjaan Umum

lebih aktif dalam melakukan mufakat dengan masyarakat, dan dilakukan


jauh sebelum proyek dimulai.
 Seharusnya para pekerja sadar akan K3 dalam bekerja, supaya kecelakaan

yang terjadi di proyek dapat diminimalisir.


SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai