Evidence-Based Practice adalah pendekatan sistematis untuk meningkatkan
kualitas praktik keperawatan dengan mengumpulkan bukti terbaik, Almaskari (2017). Evidence adalah kumpulan fakta yang diyakini kebenarannya. Ada dua bukti yang dihasilkan oleh evidence yaitu bukti eksternal dan internal. Evidence-Based Practice in Nursing adalah penggunaan bukti ekternal dan bukti internal (clinical expertise), serta manfaat dan keinginan pasien untuk mendukung pengambilan keputusan di pelayanan kesehatan, Chang, Jones, & Russell (2013).
Penerapan EBN ini diawali dengan menemukan fenomena di ruangan yang
dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan klinis dengan format PICO (Problem, Intervention, Comparation and Outcome) dan dilakukan pencarian terhadap artikel yang sesuai yang dapat menjawab pertanyaan klinis. Kemudian dipilih salah satu artikel dan dilakukan critical appraisal untuk mengetahui artikel tersebut layak atau tidak dijadikan sebagai dasar dalam penerapan EBN. Setelah itu dilakukan penyusunan proposa dan kemudian semua perlengkapan yang dibutuhkan disiapkan yaitu booklet panduan self-management.
Prosedur dalam penerapan EBN ini dilakukan dengan memperhatikan konsisi
klinis pasien, mengkaji data dasar pasien yang meliputi umur, berat badan, tinggi badan, IMT, dan protokol atau agen kemoterapi, mengkaji BAB pasien (normal atau konstipasi), dilakukan pengukuran skor CAS sebelum pelaksanaan intervensi, melakukan SM (pijat perut, peregangan otot perut, dan menerapkan posisi BAB yang benar dan tepat) selama menjalani kemoterapi, dan dilakukan pengukuran skor CAS kembali setelah dilakukan intervensi SM.
B. Tujuan Dari Proses Keperawatan Berbasis Bukti
Tujuan dari penerapan EBN SM ini adalah untuk mengurangi konstipasi
akibat antiemetik (ondansentron) selama menjalani kemoterapi pada pasien kanker payudara. Dalam penerapan EBN ini tidak terdapat kendala yang berarti dan efek yang merugikan. Penerapan EBN ini dilakukan terhadap 10 orang pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di ruangan rawat inap.
C. Persyaratan Dalam Penerapan EBN
Dalam menerapkan EBN, perawat harus memahami konsep penelitian dan
tahu bagaimana secara akurat mengevaluasi hasil penelitian. Konsep penelitian meliputi antara lain proses / langkah-langkah dalarn penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, etika penelitian, desain penelitian dan sebagainya. Keakuratan dalam mengevaluasi hasil penelitian antara lain dapat ditingkatkan dengan menggunakan panduan yang sesuai dengan desain dan jenis penelitian yang dilakukan.
D. Langkah-langkah dalam EBN
Langkah-langkah dalam EBN , terdapat 5 langkah dalam EBN, yaitu: 1. Berefleksi terhadap praktek keperawatan dan mengidentifikasi “area yang masih tidak pasti.” 2. Menterjemahkan “area yang masih tidak pasti” tersebut menjadi pertanyaan- pertanyaan yang fokus dan dapat dicari jawabannya. 3. Mencari literature terkait hasil penelitian yang menggunakan desain penelitian yang sesuai untuk membantu dalam menjawab pertanyaan pada langkah 2. 4. Mengkritisi penelitian 5. Mengubah praktek keperawatan jika hasil penelitian yang dikritisi menyarankan hal tersebut.
E. Penerapan EBN Dalam Proses Keperawatan
1. Tahap pengkajian Pada tahap ini, perawat mengumpulkan informasi untuk mengkaji kebutuhan pasien dari berbagai sumber. Informasi dapat diperoleh melalui wawancara dengan pasien, anggota keluarga, perawat yang lain, atau tenaga kesehatan yang lain dan juga dapat melalui rekam medis, dan observasi. 2. Tahap penegakkan diagnosis keperawatan Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah hal yang terkait membuat diagnosis keperawatan secara lebih akurat dan frekuensi terjadinya masing-masing batasan karaktersitik yang terkait dengan suatu diagnosis keperawatan. 3. Tahap perencanaan Pada tahap ini, hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain hasil penelitian yang mengindikasikan intervensi keperawatan tertentu yang efektif untuk diaplikasikan pada suatu budaya tertentu, tipe dan masalah tertentu, dan pada pasien tertentu. 4. Tahap intervensi/implementasi Idealnya, perawat yang bertanggung jawab akan melakukan intervensi keperawatan yang sebanyak mungkin didasarkan pada hasil-hasil penelitian. 5. Tahap evaluasi Pada tahap ini, evaluasi dilakukan untuk menilai apakah intervensi yang dilakukan berdasarkan perencanaan sudah berhasil dan apakah efektif dari segi biaya.
F. Hambatan Dalam Penggunaan Hasil EBN
Hambatan dalam penggunaan hasil EBN, yaitu : 1. Keterbatasan waktu 2. Keterbatasan akses terhadap literature 3. Kurangnya pelatihan terkait usaha untuk mencari informasi dan ketrampilan dalam mengkritisi hasil penelitian. 4. Ideologi yang menekankan praktek dibandingkan dengan pengetahuan intelektual. 5. Lingkungan kerja tidak mendukung dalam usaha mencari informasi hasil penelitian
G. Upaya Untuk Meningkatkan EBN
Upaya untuk meningkatkan EBN, yaitu : 1. Meningkatkan akses terhadap hasil-hasil penelitian 2. Mengajarkan keterampilan untuk mengkritisi hasil panel 3. Mengadakan konferensi terkait penggunaan hasil-hasil penelitian 4. Membuat jurnal yang memuat hasil penelitian