Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadiena Khairunnisa H

NPM : P21341118041

Kelas : D3-4A

Resume Quality Control, Quality assurance dan TQM

A. Pengertian mutu pangan


Mutu pangan adalah kesesuaian antara karakteristik produk pangan tertentu
dengan kemampuannya dalam memenuhi perannya sebagaimana yang dikehendaki
konsumen.

B. Unsur mutu pangan


 Sifat mutu
a. Dasar penilaian mutu
b. Kepentingan (standarisasi, uji mutu, sertifikasi, dan penggunaan produk)
c. Sifat subjektif (morfologi, fisik, mekanik, kimiawi, mikrobiologi, fisiologi,
dan anatomi)
d. Aspek penting (cacat, pencemaran/pemalsuan, sanitasi)
e. Sanitasi (merupakan tiang mutu)
 Parameter Mutu ( Gabungan dari dua atau lebih sifat mutu yang menjadi suatu
ukuran
 Faktor mutu ( asal daerah, varietas/ras, umur panen, dan faktor pengolahan)

C. Quality Assurance (QA)


adalah kumpulan aktivitas yang bertujuan untuk memastikan kualitas produk yang
dihasilkan sesuai dengan requirement atau spesifikasi awal yang ditetapkan.

Tujuan Quality Assurance:


 Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan
berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.
 Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau
bantuan lain dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.
 Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara
konsisten, dan bila mungkin membandingkan standar yang telah dicapai dengan
standar pesaing.
 Menjamin tidak adanya hal-hal yang tidak dikehendaki atau dapat memuaskan
berbagai pihak yang terkait didalamnya, sehingga dapat mencapai sasaran
masing-masing.
Prinsip Quality Assurance:
Menurut (Maisaldi, 2012) yang dikutip dari sebuah buku milik (Elliott, 1993)
menjelaskan bahwa konsep dari QA adalah seluruh rencana dan tindakan sistematis yang
penting untuk menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan
tertentu dari kualitas. Dimana kebutuhan tersebut merupakan refleksi dari kebutuhan
pelanggan.

Tugas departemen produk dalam kegiatan QA:


a. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan
berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.
b. Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau
bantuan lain dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.
c. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara
konsisten, dan bila mungkin membandingkan standar yang telah dicapai dengan
standar pesaing.
d. Menjamin tidak adanya hal-hal yang tidak dikehendaki atau dapat memuaskan
berbagai pihak yang terkait didalamnya, sehingga dapat mencapai sasaran
masing-masing

Keuntungan QA:
a. Meningkatkan kontrol bahan mentah yang berlebih.
b. Meningkatkan mutu pangan.
c. Memperbaiki proses pabrik pangan, menghemat biaya produksi dan keuntungan
lebih tinggi.
d. Standardisasi dan keseragaman pangan.
e. Pengorganisasian fasilitas pabrik lebih baik.
f. Pertimbangan konsumen lebih besar pada pangan yang mempunyai keseragman
mutu tinggi.

D. Quality Control (QC)


Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti
dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut dengan proses
pengendalian kualitas atau Quality Control

Tujuan Quality Control:


a. Memberikan sebuah kualitas atau quality produk dan aktifitas kerja.
b. Mengontrol biaya atau juga cost.
c. Ketepatan dalam penyampaian atau delivery.
d. Menjamin suatu keselamatan atau Safety.
e. Evironment atau juga ramah lingkungan.
f. Memenuhi suatu keinginan customer terhadap suatu produk dan service.
g. Menghasilkan sebuah kualitas produk yang sangat baik dan ramah lingkungan.

Prinsip Quality Control:


menurut (Angga, 2013) konsep dasar dari QC adalah usaha perusahaan
top manajemen untuk menghasilkan produk atau pelayan yang berkualitas. Usaha
tersebut yaitu:
 Memperkenalkan QC
 Mendengarkan Konsumen
 Mengukur Tingkat Quality
 Mengevaluasi Tingkat Quality

Mutu, kualitas dan ciri quality control:


 Mutu gizi  Nilai yang didasarkan pada jumlah atau kandungan gizi pangan
 Mutu Organoleptik  Ciri/ Karakter bahan pangan yang dimunculkan oleh satu
atau kombinasi dari dua atau lebih sifat-sifat yang dapat dikenali dengan
menggunakan panca indra manusia
 Uji sensori  Penilaian secara organoleptic menggunakan indra pengelihatan,
pendengar, pencium, perasa dan peraba.
 Mutu Fisik  ciri-ciri bahan pangan meliputi warna, volume, suhu, panjang,
tekstur, kekentalan dll dengan menggunakan alat
 Mutu Kimia  Ciri-ciri/ karakteristk bahan pangan berupa komposisi atau
substansi . Indeks refraksi : Refraktometerabbe , hand refractometer
 Mutu Mikrobiologis  Ciri/ karakteristik bahan pangan yang tidak mengandung
MO pathogen dan beracun sehingga tidak merugikan kesehatan konsumen.

Fungsi Quality Control:


 Fungsi inspeksi
a. Mencegah hasil yang rusak
b. Mencatat atau memperhatikan dengan seksama hasil produk, agar tidak ada
kelainan pada produk.
c. Melaporkan mutu produksi , diteliti, dan Analisa, apakah terjadi kelaian
dalam proses produksi.
 Fungsi pengendalian yang berkaitan dengan pencegahan (preventif)
Jika timbul gejala kelainan mutu segera diambil tindakan-tindakan korektif.
 Fungsi penilaian (appraisal)
Complain konsumen merupakan timbal balik, agar dapat dilakukan koreksi dan
menilai ulang secara keseluruhan.
Keuntungan penerapan QC:
a. Pembinaan/pengembangan personel
b. Membina rasa kebersamaan
c. Perbaikan Kualitas
d. Pengurangan Biaya
e. Perbaikan Sikap Mental
f. Membangun Team yang tangguh
g. Membangun kata sepakat dan motivasi
h. Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah
i. Penghargaan terhadap karyawan
Kelemahan dalam penerapan QC:
a) Meremehkan anggota team yang lain
b) Tidak mendengarkan
c) Suka interupsi
d) Menggurui
e) Rendah diri
f) Mengabaikan kemampuan yang positif

Peraturan mengenai Quality Control:


a. Pengawasan oleh industri atau pelaku usaha
 Penerapan cara-cara yang baik oleh Produsen & Distributor
 Jaminan mutu dan pengawasan terhadap makanan yang diproduksi
 Proses dan teknologi yang tepat
 Manajer dan pengolah pangan terlatih
 Label yang informatif dan pendidikan konsumen

b. Pengawasan oleh pemerintah


 Penyediaan Peraturan Pangan dan Penegakkan Hukum
 Bimbingan terhadap industri atau perdagangan
 Pendidikan konsumen
 Penelitian data
 Peyediaan ketentuan atau peraturan yang berhubungan dengan pelayanan

c. Pengawasan oleh konsumen atau masyarakat


 Masyarakat terdidik dan berpengetahuan
 Diskriminasi dan konsumen selektif
 Penerapan keamanan pangan di rumah
 Partisipasi masyarakat
 Kelompok-kelompok konsumen aktif

E. Total Quality Management (TQM)


Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha
yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-
menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.

Prinsip TQM:
Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat
prinsip. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1) Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi
pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam
setiap proses dan produk.
2) Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam
memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi.
3) Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan
wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme
keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
4) Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip,
kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi

Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Total Quality Management:


a. Manajemen birokratis.
b. Pelarangan konsumen protes.
c. MBO dan MBR. MBO (management by objectives) mengaitkan tujuan, strategi
dan operasi melalui hierarki organisasi. MBR (management by results) adalah
manajemen yang mengutamaakan hasil-hasil atau keluaran dan bukanlah pada
masukan-proses-keluaran.
d. Persaingan internal
e. Antagonisme (permusuhan) dengan serikat pekerja

Manfaat TQM:
a. meningkatkan profit,
b. meningkatan kepuasan pelangan,
c. mengembangkan market share dan
d. menciptakan competitive advantage

Anda mungkin juga menyukai