The Indonesian Association of Forensic Medicine Proceeding Annual Scientific Meeting 2017
Abstrak PENDAHULUAN
Kematian mendadak adalah kematian natural dalam
24 jam dari munculnya gejala (WHO, ICD-10 2016).
Menurut World Health Organization
Pada kematian mendadak, penyebab tercepat (WHO), kematian mendadak adalah
hampir selalu ditemukan pada sistem
kardiovaskular. Walaupun jarang, diseksi aorta kematian natural dalam 24 jam dari
torakalis adalah penyakit mematikan yang paling munculnya gejala, akan tetapi hal ini
umum yang mengenai aorta dan paling umum dari
pada ruptur aneurisma aorta abdominalis.Angka sangat lama untuk sebagian klinisi dan
kejadian diseksi aorta diperkirakan 5-30 per juta
orang per tahun. Studi berdasarkan populasi telah patologis, yang hanya menerima
memperkirakan angka kejadian diseksi aorta akut definisinya sebagai kematian yang terjadi
sekitar 3 kasus per 100.000 orang per tahun. Angka
prevalensi diseksi aorta setelah otopsi adalah 1 - 3 dalam 1 jam dari munculnya gejala
%. Diseksi aorta yang tidak diterapi memiliki angka
mortalitas 25-33 % dalam 24 jam, 50 % dalam 48
penyakit.1 Pada kematian mendadak,
jam, 75-80 % dalam 2 minggu, dan menjadi 90 % penyebab tercepat hampir selalu
setelah 3 bulan tanpa terapi yang tepat.
Jenazah adalah seorang laki-laki berkebangsaan ditemukan pada sistem kardiovaskular,
Jepang berusia sekitar 63 tahun, panjang badan 173 walaupun secara topografi lesinya bukan
cm dan berat badan 88 kg.Pada pemeriksaan luar
tidak ditemukan luka-luka pada jenazah dan pada jantung atau pembuluh darah.1
ditemukan tanda-tanda perbendungan. Pada
pemeriksaan dalam ditemukan darah dan bekuan Diseksi aorta akut adalah bagian dari
darah di dalam kandung jantung, robekan pada sindrom aorta akut, merupakan penyakit
dinding aorta, dan lapisan tunika intima aorta yang
terpisah dari tunika media dan adventisia mulai dari kardiovaskular yang mengancam jiwa dan
arkus aorta hingga aorta abdominalis, aterosklerosis
pada dinding dalam aorta serta tanda-tanda
berhubungan dengan usia, memiliki
perbendungan pada organ-organ dalam. Hasil morbiditas dan mortalitas yang tinggi
pemeriksaan histopatologi menunjukkan ruptur
miokard, sebukan eritrosit dan sebukan PMN pada dikarenakan komplikasi yang secara
sediaan jantung,proliferasi tunika media, potensial fatal. Berdasarkan data otopsi,
pembentukan false lumen antara tunika intima dan
tunika media pada sediaan arteri koroner serta diseksi aorta akut dipercaya merupakan
pembentukan false lumen antara tunika media dan
tunika adventisia disertai sebukan eritrosit pada keadaan patologis aorta yang sangat
sediaan dinding aorta. mengancam jiwa.2 Walaupun jarang,
Kata Kunci: Diseksi Aorta, Tamponade Jantung,
Kematian Mendadak diseksi aorta torakalis adalah penyakit
Afiliasi Penulis : Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan mematikan yang paling umum yang
Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN.
Dr.Cipto Mangunkusumo mengenai aorta dan paling umum dari
Korespondensi: Fitri Ambar Sari, Email: fitri_ambar@yahoo.com-
insil.pendri@yahoo.com HP ( 021 ) 3106976 pada ruptur aneurisma aorta abdominalis.3
Angka kejadian pasti diseksi aorta sulit
untuk ditentukan karena banyak kasus
yang tidak terdiagnosis, akan tetapi angka
kejadian diseksi aorta diperkirakan 5-30
per juta orang per tahun.4,5 Studi
berdasarkan populasi telah
memperkirakan angka kejadian diseksi
aorta akut sekitar 3 kasus per 100.000
orang per tahun.2,3 Setidaknya terdapat
7000 kasus per tahun di Amerika Serikat.4
Diketahui bahwa 3 dari 1000 pasien yang penyakit hipertensi, penyakit jantung
masuk unit gawat darurat dengan nyeri ataupun penyakit degeneratif lainnya.
dada atau punggung, atau keduanya, Korban tidak rutin memeriksakan
memiliki diseksi aorta.2 Angka prevalensi kesehatannya ke dokter, sehingga riwayat
diseksi aorta setelah otopsi adalah 1 - 3 %.2 penyakit sebelumnya tidak begitu jelas.
Angka kejadian diseksi aorta akut setelah Pemeriksaan luar dilakukan pada
operasi jantung mayor adalah 0,03 - 0,1 %, tanggal 8 November 2016 pukul 19.20
dengan angka kejadian tertinggi terjadi WIB. Pada saat dilakukan pemeriksaan luar
pada pasien yang telah menjalani operasi jenazah dibungkus dengan sebuah kantong
penggantian katup aorta (0,5 - 1 %). Diseksi mayat dan 2 helai kain berbahan katun.
aorta akut akibat tindakan medis memiliki Jenazah tidak berpakaian. Tidak
angka kejadian 0,12 – 0,16 %.2 ditemukan luka-luka pada jenazah serta
Angka mortalitas diseksi aorta ditemukan tanda-tanda perbendungan
meningkat 1 - 2 % per jam jika tidak berupa sedikit pelebaran pembuluh darah
terdiagnosis, membuat diagnosis yang di selaput kelopak mata dan jaringan di
cepat dan akurat menjadi penting.3,6Diseksi bawah kuku yang berwarna ungu.
aorta yang tidak diterapi memiliki angka Berdasarkan kondisi lebam dan kaku
mortalitas 25-33 % dalam 24 jam, 50 % mayat, diperkirakan jenazah sudah
dalam 48 jam, 75-80 % dalam 2 minggu, meninggal sekitar 2-12 jam sebelum
dan menjadi 90 % setelah 3 bulan tanpa pemeriksaan luar dilakukan.
terapi yang tepat.2,3,6 Dengan penanganan Pemeriksaan dalam dilakukan pada
medis di rumah sakit angka mortalitas tanggal 10 November 2016 pukul 09.15
sekitar 55,9 % untuk diseksi aorta Tipe A WIB. Pada pemeriksaan dalam ditemukan
dan 32,1 pada diseksi aorta Tipe B.2 robekan pada aorta asenden dengan tepi
Intervensi bedah (untuk Tipe A) tidak rata sepanjang 5 cm; darah di dalam
mengurangi angka mortalitas menjadi 26,6 kandung jantung sebanyak sekitar 400 ml
% dan intervensi endoskopik (untuk Tipe B) dan bekuan darah sekitar 450 gram;
mengurangi angka mortalitas menjadi 9,6 resapan darah di aorta, atrium kanan dan
%.5 ventrikel kiri; tunika intima mulai dari aorta
asenden, aorta desenden hingga aorta
KASUS abdominalis tampak terpisah dari tunika
Pada tanggal 8 November 2016 media dan adventisia; ateroskerosis pada
Kamar Jenazah RSCM mendapat kiriman aorta torakalis dan abdominalis; tanda-
jenazah laki-laki berkebangsaan Jepang tanda perbendungan seperti edema paru,
berusia sekitar 63 tahun, panjang badan pelebaran pembuluh darah pada otak,
173 cm, berat badan 88 kg yang menurut saluran pencernaan, hati, ginjal, dan
surat permintaan keterangan ahli dari kandung kemih.
Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang Pada pemeriksaan histopatologi
ditemukan di sebuah kamar hotel di ditemukan ruptur miokard disertai
Jakarta Pusat pada tanggal 8 November sebukan eritrosit dan sebukan sel
2016 sekitar pukul 14.30 WIB. polimorfonuklear, diseksi aorta, diseksi
Menurut keterangan dari pihak arteri koroner dan perbendungan pada
keluarga, korban tidak memiliki riwayat jaringan otak, paru dan hati.
DAFTAR PUSTAKA
1. Saukko P. Knight B. Knights Forensic 2009 [Diunduh 13 April 2017].
Pathology. Fourth Edition. 2016. Tersedia dari:
London: CRC Press. Page: 221, 515- http://www.google.co.id
516, 537-538 6. Salo D. Fiesseler F. Baldino K. Patel
2. Ayala Iván Alejandro De León. Chen H. Patients With Acute Thoracic
Ying-Fu. Acute Aortic Dissection: An Aortic Dissection: A One-Year Case
Update [Online Journal]. 2012 Series of Patients Presenting to An
[Diunduh pada 27 April 2017]. ED [Online Journal]. 2014 [Diunduh
Tersedia dari: pada 27 April 2017]. Tersedia dari:
http://www.clinicalkey.com http://www.clinicalkey.com
3. Tai Henry Chih-Hung. Chen Wei- 7. Bailey K. Duflou J. Puranik R. Fatal
Lung. Acute Aortic Dissection Cases of Aortic Dissection: an
Mimicking as Ureteral Calculus Autopsy Study [Online Journal].
[Online Journal]. 2016 [Diunduh 2012 [Diunduh pada: 27 April 2017].
pada 27 April 2017]. Tersedia dari: Tersedia dari:
http://www.clinicalkey.com http://www.clinicalkey.com
4. Isselbacher Eric M. Epidemiology of 8. Steuer J. Björck M. Mayer D.
Thoracic Aortic Aneurysms, Aortic Wanhainen A. Pfammatter T. Lachat
Dissection, Intramural Hematoma M. Distiction Between Acute and
and Penetrating Atherosclerotic Chronic Type B Aortic Dissection: Is
Ulcers [Online Journal]. 2007 There a Sub-acute Phase? [Online
[Diunduh pada: 18 April 2017]. Journal]. 2013 [Diunduh pada: 27
Tersedia dari: April 2017]. Tersedia dari:
http://www.google.co.id http://www.clinicalkey.com
5. Demengiu S. Ceausu M. Hostiuc S. 9. Tran TP. Khoynezhad A. Current
Curca G C. Demengiu D. Turculet C. Management of Type B Aortic
Spontaneous Aortic Dissection Due Dissection [Online Journal]. 2009
To Cystic Medial Degeneration. [Diunduh pada: 27 April 2017].
Report of A Sudden Death Case and Tersedia dari:
Literature Review [Online Journal]. http://www.google.co.id
10. Mabun JMH. Diseksi Aorta: 12. Tang L. Hu XQ. Zhou SH. Acute
Kegawatdaruratan Kardiovaskular Stanford Type A Aortic Dissection
[Online Journal]. 2016 [Diunduh Mimicking Acute Myocardial
pada: 27 April 2017]. Tersedia dari: Infarction: A Hidden Catastrophe
http://www.google.co.id Which Should Prompt Greater
11. Wahyudi D. Dakota I. Kaligis RWM. Vigilance [Online Journal]. 2014
Sunu I. Laporan Kasus Endovaskular [Diunduh pada: 21 Juni 2017].
Stent Graft pada Diseksi Aorta Tipe Tersedia dari:
B [Online Journal]. 2007 [Diunduh http://www.google.co.id
pada: 13 April 2017]. Tersedia
dari:http://www.google.co.id