Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

MENGUKUR TANDA – TANDA VITAL

Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas


Topik : Pengukuran tanda – tanda vital
Hari/tanggal : Rabu , Nopember 2003
Waktu : 15 menit
Tempat : Aula PSWT Gau Mabaji
Sasaran : Pegawai PWST Gau Mabaji
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Trans parans, Alat pengeras suara dan lain-lain
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta mengetahui tentang proses
pengukuran tanda – tanda vital.
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta akan dapat :
1. Menyebutkan pengertian pengukuran suhu badan, denyut nadi, pernafasan, tekanan
darah.
2. Menyebutkan Tujuan pengukuran suhu badan, denyut nadi, pernafasan, tekanan
darah.
3. Menyebutkan persiapan alat pengukuran suhu badan, denyut nadi, pernafasan,
tekanan darah.
4. Menyebutkan / mendemonstrasikan cara pengukuran suhu badan, denyut nadi,
pernafasan, tekanan darah.
5. hal-hal yang diperhatikan pada pengukuran suhu badan, denyut nadi, pernafasan,
tekanan darah.
MATERI :
MENGUKUR SUHU TUBUH
a. PENGERTIAN
Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer, dilakukan pada ketiak, mulut atau
pelepasan ( anus )
b. TUJUAN
Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan tindakan perawatan
c. PERSIAPAN
1. Persiapan alat :
 Thermometer bersih dalam tempatnya
 Tiga buah botol, masing-masing berisi larutan sabun, larutan desinfektan dan air
bersih
 Bengkok ( nierbekken )
 Potongan-potongan kertas atau tissue
 Vaselin dalam tempatnya
 Buku catatan suhu dan nadi
 Peralatan dibawa kedekat pasien
2. Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan :
 Pengukuran suhu pada ketiak
 Bila perlu lengan baju pasien dibuka, dan ketiaknya harus dikeringkan lebih
dahulu
 Thermometer diperiksa apakah air raksa tepat pada angka nol, lalu dijepitkan
dengan reservoarnya tepat ditengah ketiak, dan lengan pasien dilipatkan didada
 Setelah 5 sampai 10 menit, thermometer diangkat dan langsung dibaca dengan
teliti, kemudian hasilnya dicatat pada buku
 Termometer dicelupkan kedalam larutan sabun, dilap dengan potongan kertas
atau tissue, kemudian dimasukkan keda;lam larutan desinfektan, selanjutnya
dibersihkan dengan air bersih dan dikeringkan
 Air raksa diturunkan kembali pada angka nol, dan thermometer diletakkan pada
tempatnya serta siap dipakai untuk pasien berikutnya
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran suhu :
 Sebelum pengukuran suhu, pasien tidak boleh diberi minuman panas atau
dingin
 Selama pengambilan suhu, pasien tidak boleh bicara
 Sebelum dan sesudah pengukuran suhu, petugas harus mencuci tangan
 Sebelum dipakai, thermometer diperiksa apakah dalam keadaan baik dan air
raksanya sudah diturunkan sampai angka 34-350 C
 Waktu menurunkan air raksa, thermometer harus dalam keadaan kering dan
jangan sampai menyentuh sesuatu agar tidak pecah
 Dilarang membersihkan thermometer dengan air panas
 Suhu tubuh normal : 36 0 C – 370 C

MENGHITUNG DENYUT NADI


a. PENGERTIAN
Menghitung denyut nadi dengan meraba :
 Arteri radialis pada pergelangan tangan
 Arteri brachialis pada siku bagian dalam
 Arteri carotis pada leher
 Arteri temporalis pada pelipis
 Arteri femoralis pada lipatan paha ( selangkang )
 Arteri dorsalis pedis pada kaki
 Arteri frontalis pada ubun-ubun
b. TUJUAN
Mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit
c. PERSIAPAN
1. Persiapan alat
 Arloji tangan dengan penunjuk detik
 Buku catatan suhu dan nadi
2. Persiapan pasien
 Pasien diberi penjelasan supaya tenang
 Pada waktu pengukuran nadi, pasien dalam posisi berbaring atau duduk
3. Pelaksanaan
 Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu
 Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar-benar istirahat dalam posisi
berbaring atau duduk
 Penghitungan dilakukan dengan menmpelkan jari telunjuk dan jari tengah diatas
arteri selama setengah menit, dan hasilnya dikalikan dua
 Khusus pada anak-anak penghitungan dilakukan selama satu menit
 Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi
 Perhatian :
 Perhatikan isi denyut nadi, iramanya teratur atau tidak dan tekanannya keras atau lemah
 Menghitung denyut nadi tidak boleh dilakukan jika tangan petugas baru saja memegang
es
 Bila terjadi perubahan denyut nadi pasien, segera laporkan pada penanggung jawab
 Denyut nadi normal berkisar 60 – 80 x / menit

MENGHITUNG PERNAFASAN
a. PENGERTIAN
Menghitung jumlah pernafasan ( inspirasi yang diikuti ekspirasi ) dalam satu menit
b. TUJUAN
Menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit guna mengetahui keadaan umum pasien
c. PERSIAPAN
1. Persiapan alat
 Arloji tangan dengan penunjuk detik
 Buku catatan
2. Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan
 Penghitungan pernafasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu dan denyut
nadi
 Penghitungan dilakukan dalam satu menit dan hasilnya dicatat

MENGUKUR TEKANAN DARAH


a. PENGERTIAN
Mengukur tekanan darah melalui permukaan darah arteri
b. TUJUAN
Mengetahui tekanan darah pasien
c. PERSIAPAN
1. Persiapan alat
 Tensimeter
 Stetoskop
 Buku catatan
2. Persiapan pasien
 Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
 Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Pelaksanaan
 Lengan baju dibuka atau digulung
 Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar
lengan
 Manset dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar
 Pompa tensimeter dipasang
 Denyut arteri brachialis diraba, lalu stetoskop ditempatkan pada daerah
tersebutsekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka. Selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas
naik
 Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa turun perlahan-lahan. Sambil
memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama.
 Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama disebut tekanan
systole ( misalnya 120 mmHg )
 Dengarkan terus sampai denyutan yang terakhir. Skala permukaan air raksa pada
waktu denyutan terakhir disebut tekanan tekanan diastole ( misalnya 80 mmHg )
 Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai berikut : systole diatas dan diastole
dibawah, misalnya 120 / 80 dengan satuan mmHg
 Perhatian :
 Memasang manset harus tepat diatas permukaan dinding arteri brachialis
 Menempelkan stetoskop jangan terlalu keras dan penggunaannya harus betul-
betul tepat

1. Yang termasuk tanda – tanda vital dibawah ini adalah :
a. Suhu tubuh c. Pernafasan e. Benar semua
b. Denyut nadi d. Tekanan darah
2. Alat untuk mengukur tekanan darah adalah :
a. Thermometer c. Tensimeter e. Centimeter
b. Argometer d. Barometer
3. Suhu tubuh yang normal berkisar antara :
a. 350 C – 360 C c. 370 C – 380 C e. 370 C – 400 C
b. 360 C – 370 C d. 350 C – 380 C
4. Tujuan menghitung denyut nadi seseorang adalah :
a. Mengetahui tekanan darah dalam 1 menit
b. Mengetahui penyakit seseorang
c. Mengetahui usia seseorang
d. Menegtahui denyut nadi dalam 1 menit
e. Semua jawaban salah
5. Jumlah pernafasan normal adalah :
a. 5 – 10 x / menit c. 16 – 20 x / menit e. 26 – 30 x / menit
b. 10 – 15 x / menit d. 21 – 25 x / menit

Anda mungkin juga menyukai