Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian kelas rangkap


Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah suatu bentuk pembelajaran yang
mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam waktu
yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. Atau PKR berarti
penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat dan
tingkatan kelas, dimana dikelola oleh seorang guru atau beberapa orang guru yang dalam
pembelajaranya difokuskan pada kemajuan individual para siswa. PKR juga mengandung arti
bahwa, seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid-
murid dengan kemampuan belajar yang berbeda.
B. Tujuan kelas rangkap

C. PERLUNYA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)

Ada beberapa alasan alasan penting yang menyebabkan perlunya pembelajaran kelas

rangkap dilaksanakan, yaitu:

1. Alasan Geografis
Lokasi pembelajaran yang sulit dijangkau, terbatasnya sarana transportasi, dan pemukiman
penduduk yang jaraknya berjauhan, serta adanya ragam mata pencaharian penduduk misalnya
berladang, mencari ikan bahkan menebang kayu atau mencari sesuatu di hutan, maka hal ini
dapat mendorong penggunaan PKR.
2. Alasan Demografis
Mengajar murid dengan jumlah yang kecil, atau murid yang tinggal di pemukiman yang
jarang penduduknya, maka PKR merupakan pendekatan yang tepat dan praktis. Bagaimana
dengan daerah perkotaan, apakah alasan demografis juga berlaku? Ingatkah Anda pada saat
SD Inpres dibangun, dan apapula yang terjadi beberapa tahun kemudian? Ya, ada beberapa
SD di perkotaan mengalami kekurangan murid. Dengan demikian setiap tingkatan kelas
hanya beberapa saja muridnya. Agar tidak ada pemborosan dalam tenaga guru, maka PKR
merupakan cara pembelajaran yang dapat dibilang praktis dan ekonomis.
3. Kekurangan Guru
Meskipun jumlah guru secara keseluruhan bisa dikatakan cukup, namun pada kenyataannya
masih ada keluhan kekurangan guru, terutama di daerah-daerah terpencil. Apalagi bila secara
geografis daerah tersebut sulit dijangkau, maka akan membuat guru takut ditugaskan di
daerah itu. Rendahnya minat guru untuk mengadu nasib di daerah terpencil, juga disebabkan
beberapa faktor. Misalnya mahalnya harga keperluan sehari-hari, sulitnya alat transportasi,
gaji yang terlambat, bahkan terbatas peluang untuk mendapatkan pengembangan karirnya.
Oleh karena itu untuk menjadi guru di daerah seperti itu perlu adanya keeklasan dan penuh
sukacita, dan kesiapan mental dari guru tersebut.
4. Keterbatasan Ruang Kelas
Di daerah yang jumlah muridnya sangat sedikit, tidak memerlukan ruang kelas lebih banyak.
Tetapi, di daerah lain meskipun sudah mempunyai ruang kelas sesuai dengan jumlah
tingkatan kelas, masih belum cukup karena jumlah rombongan belajar lebih besar. Nah untuk
mengatasi masalah tersebut, maka perlu menggabungkan dua atau lebih klas yang diasuh atau
dibimbing oleh seorang guru.
Dengan demikian PKR diperlukan.

5. Kehadiran Guru
Ketidak hadiran guru , bukan saja dialami oleh sekolah di daerah terpencil, di kota besar pun
juga mengalaminya. Seperti di Jakarta, musibah banjir dapat menghambat kehadiran guru
untuk melaksanakan tugasnya. Guru yang tidak kena musibah harus mengajar kelas yang
tidak ada gurunya. Belum lagi alasan lain misalnya sakit, cuti, atau ada kegiatan berberkaitan
meningkatkan professional dan kualifikasi guru.
6. Alasan Lainnya
Realita yang dihadapi seorang guru, baik ia mengajar di daerah terpencil maupun di
perkotaan adalah ia menghadapi murid dengan tingkat kemampuan dan kemajuan belajar
yang berbeda. Bahkan hal ini pun dapat terjadi di ruang dan tingkat kelas yang sama. Di
daerah perkotaan yang padat penduduknya, ada kemungkinan seorang guru menghadapi
murid lebih dari 40 atau 50 orang. Hal ini pun juga dapat terjadi di satu sekolah “favorit”
karena besarnya minat orang tua untuk mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah tersebut,
sementara jumlah ruang kelas dan mungkin pula gurunya tidak mencukupi. Sudah barang
tentu, sulit untuk mengharapkan berlangsungnya proses belajar-mengajar yang efektif dan
efisien jika itu terjadi dalam sebuah kelas dengan jumlah murid di atas 40 orang.

Anda mungkin juga menyukai