Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Ahmad Zafrullah Tayibnapis dan Lucia E. Wuryaningsih. “Development of


Tourism and Creative Economy in Indonesia”. 2017

Artikel berjudul “Perkembangan Parisiwata dan Ekonomi Kreatif di Indonesia”


(diterjemahkan) ditulis pada tahun 2017 oleh tim penulis dari Universitas Surabaya; Ahmad
Zafrullah Tayubnapis dan Lucia E. Wuryaningsih.

Topik utama dari artikel ini, yaitu pariwisata dan ekonomi kreatif, merupakan dua sektor
yang keberadaannya saling berkaitan, di mana sektor pariwisata di Indonesia dapat berkembang
dengan baik apabila didukung oleh ekonomi kreatif. Hubungan di antara kedua sektor juga dapat
terlihat dalam kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, pendapatan per
kapita, penyerapan tenaga kerja, serta pendapatan valuta asing. Selain itu, kedua sektor mampu
memberikan sumbangsih besar terhadap total Produk Domestik Bruto di Indonesia dan
mengalami perkembangan yang cukup pesat pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Kesempatan bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata sangatlah
besar, melihat fakta bahwa Asia merupakan salah satu tujuan utama para turis dari berbagai
belahan dunia. Kesempatan tersebut juga didukung dengan keberadaan objek-objek wisata di
Indonesia yang menarik untuk ditelusuri dan memiliki ikon-ikon wisata yang tersebar di berbagai
wilayah. Jika dibandingkan dengan negara lain, objek pariwisata di Indonesia sebenarnya lebih
beragam, eksotis, serta menawarkan keindahan alami dan warisan budaya yang telah dijaga
selama lebih dari ratusan tahun. Namun, untuk mengunjungi beberapa objek wisata tertentu
dapat dikatakan relatif sulit karena adanya hambatan infrastruktur, masalah kebersihan, tata
kelola, keamanan, dan faktor lainnya. Melihat hal tersebut, tampaknya, Indonesia masih dapat
dikatakan kurang unggul dalam melakukan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif
apabila dibandingkan dengan negara lain dalam satu wilayah regional. Padahal, sektor pariwisata
dan ekonomi kreatif ternyata memiliki peran yang strategis dan penting dalam kehidupan
ekonomi suatu negara, terutama pada saat terjadinya penurunan ekonomi secara global.

Indonesia memiliki beragam potensial yang dapat dikembangkan, apabila ada kontribusi
nyata dan dukungan berupa program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat
maupun daerah dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan nilai pariwisata di Indonesia. Dalam
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, dinyatakan bahwa pemerintah telah
memprioritaskan beberapa tempat yang mampu menjadi tujuan utama destinasi wisata dengan
harapan agar pertumbuhan ekonomi dapat terdistribusi secara rata, serta menjadi alternatif
tempat bagi turis yang berkunjung ke Indonesia. Hal ini didasarkan pada perhitungan indeks
pariwisata yang membantu pemerintah setempat untuk mengukur kesiapan dan daya saing suatu
wilayah dalam rangka amencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Penentuan titik-titik
destinasi tertentu juga mampu menjadikan sebuah daerah wisata yang sebelumnya tidak
terekspos oleh turis menjadi daerah wisata yang ramai dikunjungi.

Untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di beberapa


daerah yang telah diprioritaskan tersebut, pemerintah lokal dan pusat telah bekerjasama untuk
melakukan beberapa servis, di antaranya dengan memperkuat layanan jaringan 3G dan 4G LTE,
pemberlakuan bebas visa untuk 169 negara sejak 2015, dan membuka jalur penerbangan baru
yang mampu melayani penumpang ke tempat-tempat destinasi yang telah dikembangkan oleh
pemerintah. Peningkatan kualitas jaringan internet mampu membawa dampak positif
sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu mampu membantu mengenalkan destinasi
wisata yang sebelumnya belum diketahui oleh khalayak ramai. Selain itu, promosi mengenai
paket tur wisata oleh berbagai agensi wisata yang dilakukan melalui internet juga menjadi salah
satu kebutuhan penting bagi para turis untuk memilih destinasi yang dituju.

Dalam artikel, penulis telah mampu mendeskripsikan data-data yang ada, menjelaskan
dengan baik, teliti, serta memberikan informasi yang berguna dan membuka sudut pandang baru
bagi masyarakat mengenai pengaruh serta perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
di Indonesia, sebagai contoh di mana Indonesia masih memiliki kelemahan dalam sarana
pendukung bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia serta adanya fasilitas yang belum
terpenuhi. Selain itu, penulis mampu menyampaikan beberapa argumen penting yang perlu
diketahui terkait dengan subjek yang dibahas, salah satunya yaitu adanya hubungan resiprokal di
antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta pengaruhnya dengan perekonomian Indonesia.
Artikel ini sendiri mampu memberi kontribusi pada bidangnya, mengenai bagaimana pemerintah
dan masyarakat di Indonesia harus dapat menganalisis kondisi yang sedang terjadi,
mempersiapkan strategi, serta mengambil peluang yang ada dalam perkembangan menuju
Indonesia sebagai negara destinasi wisata di dunia yang kompetitif.

Meskipun penulis memiliki beberapa poin penting dalam artikel, namun penulis tidak
menawarkan solusi yang dapat diterapkan ke dalam masalah dalam kehidupan nyata, seperti
contoh yang diberikan oleh penulis mengenai Raja Ampat yang merupakan ikon wisata di Papua
Barat. Sebelumnya, penulis berpendapat bahwa objek wisata di Indonesia lebih menarik
dibandingkan dengan Singapura, Thailand, dan Malaysia. Menarik atau tidaknya objek wisata itu
sebenarnya dapat dianggap relatif, tergantung bagaimana para wisatawan melihat nilai dan faktor
lainnya dari objek tersebut. Namun jika objek wisata di Indonesia lebih menarik, lalu mengapa
Indonesia masih kalah unggul dibandingkan dengan negara-negara tersebut dalam hal
perkembangan sektor pariwisata dan sektor ekonomi kreatif? Pertanyaan ini belum sepenuhnya
terjawab dalam artikel yang ditulis. Penulis hanya memberikan beberapa fakta berupa faktor
penghambat daya saing Indonesia dalam menarik wisatawan, seperti biaya yang besar, sulit
untuk dijangkau, infrastruktur yang masih belum sepenuhnya berkembang, dan sebagainya.
Kelemahan lain terletak pada data-data yang dapat dikatakan kurang lengkap dan menyeluruh,
sebagai contoh ada baiknya apabila penulis juga menyertakan tanggapan atau opini dari
pengunjung luar negeri mengenai pariwisata di Indonesia.
Solusi yang dapat diberikan terkait dengan perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif
di Indonesia adalah penyediaan pelayanan publik dengan memberikan kemudahan kepada anak-
anak muda serta insan kreatif dalam mengurus izin usaha. Inovasi akan terus muncul setiap
harinya, namun bagaimana cara meningkatkan semangat para insan kreatif untuk terus maju
dalam keadaan yang menuntut mereka untuk siap dan memiliki daya saing tinggi dalam
menghadapi dunia yang semakin tidak ada batasannya, juga merupakan hal yang penting.
Bagaimanapun, sumber daya manusia merupakan subjek utama yang perlu diperhatikan dan
dipersiapkan secara matang. Di samping itu juga, pemerintah, masyarakat, dan seluruh pihak
yang berkepentingan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus dapat bersinergi untuk
terus meningkatkan produk kreatif yang ada dan menjaga kualitas yang ditawarkan, seperti
halnya keberadaan kuliner tradisional Bali yang mewajibkan hotel-hotel yang ada untuk
menampilkan menu tradisional Bali. Langkah ini tentunya didukung dengan membangun
partisipasi masyarakat berbasis potensi lokal hingga membangun networking serta coworking
space.

Berdasarkan review di atas, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki potensial yang
sangat besar untuk dapat mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, di mana kedua
sektor tersebut memiliki pengaruh yang krusial terhadap perekonomian Indonesia. Untuk
mencapai hal tersebut, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk menggali dan
menelusuri, serta memperkenalkan objek-objek wisata baik yang sebelumnya sudah dikenal
olehh khalayak umum maupun destinasi wisata yang belum terekspos sama sekali terhadap
wisatawan lokal maupun luar negeri. Namun, Indonesia juga perlu melihat dan sadar bahwa
terdapat beberapa hambatan untuk mencapai tujuan tersebut, seperti kendala infrastruktur, akses
menuju tempat wisata, jangkauan jaringan yang kurang memadai, tata kelola, kebersihan tempat,
dan lain sebagainya yang dapat mengakibatkan ketidaktertarikannya pengunjung khususnya
wisatawan dari luar negeri. Secara keseluruhan, artikel ini mampu memberi informasi dari sudut
pandang baru yang berguna untuk masa mendatang mengenai pengaruh dan perkembangan
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dengan disertai data dan fakta yang cukup
akurat. Kendatipun demikian, artikel yang ditulis belum mampu memberikan solusi dan
menjawab pertanyaan tertentu, serta belum menyajikan data yang bersifat menyeluruh.

Anggota Kelompok

 So Terezha Anastasya/130118044
 Aurelia Amanda/130318113
 Melly Michaella/130118056
 RR. Savina Kanti/130118042
 Veronica Putri/130118049
 Febiola Tirasanti/130318084
 Nadya Magdalena/130318286

Anda mungkin juga menyukai