Anda di halaman 1dari 13

ISSN 2407-1706 |Online Version

Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

URGENSI RETORIKA DALAM PERSFEKTIF ISLAM DAN PERSEPSI


MASYARAKAT

Suardi

Dosen Tetap Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. Soebrantas km 15 No. 155 Pekanbaru, 28293
Email: suardi.mikom@gmail.com

Abstract
Retorika intinya merupakan penggunaan kata-kata dan bicara baik dan
efektif. Bicara merupakan bentuk komunikasi manusia yang paling
esensial. Salah satu anugrah paling besar yang diberikan Tuhan kepada
Manusia. Islam sendiri, memerintahkan untuk bicara bai k.
Dalam perkembangannya, retorika kini lebih kepada sebuah ilmu. Tidak
lagi hanya berlandaskan pada metode-metode kohersif atau asumsi.
Retorika, seperti disiplin yang lain, dirumuskan dari hasil penelitian
empiris. Artinya, kebenaran dalam retorika modern merupakan kebenaran
ilmiah. Dimana kebenaran yang sesuai dengan fakta dan mengandung isi
pengetahuan
Mencermati persefsi negatif retorika disebagian kalangan masyarakat
saat ini, jika kita mau jujur akar permasalahannya tak terlepas dari kondisi
sebagian masyarakat kita dan praktisi retorika itu sendiri. Sebagian
masyarakat kita masih ternina bobokkan dengan kata -kata manis
menyentuh hati, terpesona dengan argumen dan gagasan yang hanya
sebatas silat lidah dan terpukau dengan penampilan atraktif d an kata
berapi-api.
Para praktisi retorika lebih kepada menjadikan retorika sebagai metode
kohersif salah satunya dalam bentuk usaha pencapaian tujuan, meskipun
harus mengumbar kebohongan. Padahal ini sebenarnya merupakan poa -
pola dari retorika klasik, yang telah lama ditinggalkan.

Keyword Retorika, Islam dan Persepsi Masyarakat

Pendahuluan cara membobol kunci sepeda motor


dalam tiga menit. Tak pelak lagi, semua
Dalam kuliah Retorika Tahun mahasiswa dikelas saat itu jadi protes.
Akademik 2016/2017, bersama para Karena menganggap itu merupakan
mahasiswa Prodi Komunikasi Fakultas pengetahuan yang buruk, dan tak layak
Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan dipelajari oleh seorang pendidik seperti
Syarif Kasim Riau, saya pernah bercerita saya.
tentang pengalaman saya mempelajari
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi
Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |130
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

Namun setelah saya ceritakan dalam hal ilmu-ilmu alam mengandaikan


bagaimana prosesnya, salah satunya dahulu dan berpijak pada kultur berabad-
menggunakan semprotan cairan Soda api abad pendidikan bahasa. Semuanya
dan bagaimana mengantisipasi, serta berakar pada filsafat Yunani yang
kriteria sepeda motor apa saja yang paling bertumpu pada retorika.
mudah dibuka kuncinya, mereka semua Sayangnya, meski retorika begitu
terperangah. Apalagi saat itu pencurian substansial bagi dunia Barat, namun di
sepeda motor tergolong marak di UIN Indonesia justru masih di pandang
Suska Riau, khususnya di Fakultas sebelah mata. Menurut Jalaluddin
Dakwah dan Komunikasi. Alih-alih Rakhmat retorika masih disudutkan pada
memprotes, akhirnya mereka malah pojok kecil di Fakultas sastra dan pojok
berterimakasih dengan pengtahuan yang lebih kecil lagi di Fakultas Komunikasi.
saya sampaikan. bahkan mereka sangat Ini amat terkait dengan persefsi negatif
setuju dengan argumen yang saya masyarakat kita terhadap Retorika.
sampaikan bahwa ternyata tak ada Padahal di Amerika Serikat,
pengetahuan yang salah. Tinggal Jalaluddin Rakhmat melihat betapa
bagaimana kita memandangnya, dan Rotorika ditempatkan dalam posisi yang
untuk tujuan apa. Artinya kesalahan itu sangat penting. Sampai-sampai pada
terjadi sebenarnya hanyalah pada tingkat undergrad, retorika diajarkan
manusianya, yang menggunakan sebagai matakuliah wajib untuk
pengetahuan itu untuk tujuan yang salah. mahasiswa apapun. Pada tingkat
Begitu juga halnya dengan Retorika, yang Pascasarjana, setiap mahasiswa harus
sebagian mahasiswa dan masyarakat kita melakukan persentasi dan amat menuntut
menggap ilmu dan pengetahuan yang tak kemampuan retorika. Walaupun Retorika
penting di pelajari. Karena Retorika sendiri di Amerika belakangan juga
hanya dilihat sebgai ilmu bersilat lidah dikenal sebagai “speech communication”
dan mengumbar kebohongan. Retorika atau lebih dikenal sebagai “Public
dari kacamata komunikasi merupakan Speaking”.
proses penyampaian pesan dari seorang Seiring dengan itu, dari perspektif
pembicara kepada orang banyak. agama yang terangkum dalam berbagai
Sebagai sebuah ilmu bicara, bagi literatur Komunikasi Islam, didapati
sebagian besar masyarakat kita masih setidaknya enam jenis anjuran terkait
memandang Retorika hanya kemampuan kaidah berbicara atau yang disebut
“bersilat lidah” yang tidak mengacu pada “Qaulan”. Salah satunya adalah Qaulan
kebenaran. Mengelaborasi YB Mangun Ma’rufa, artinya perkataan yang baik.
Wijaya, Jalaluddin Rakhmat (2008) Perkataan atau berbicara baik tersebut
menulis, bahwa banyak orang keliru dapat diklarifikasi sebagai ungkapan yang
menganilisis seolah-olah kemajuan dunia pantas, santun, menggunakan sindiran
Barat bertopang primer pada matematika, (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau
fisika atau kimia. Namun, bila kita mau menyinggung perasaan. Dengan
lebih dalam menyelami, maka kita akan demikian, Islam sendiri sebenarnya malah
melihat bahwa kemampuan luar biasa menganjurkan retorika, dalam bentuk
dunia Barat tak lepas dari Retorika. perkataan dan berbicara baik.
Dimana jika ditelusuri dengan seksama,

Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi


Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |131
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

Dari latarbelakang yang penulis ilmu pidato dalam arti pemakaian kata-
sampaikan diatas, maka didapatkan kata dengan gaya yang indah
rumusan masalahnya adalah Pertama, (Wojowasito, (1981): 541).
Bagaimana substansi retorika hingga Kustadi Suhandang dalam
menjadi salah satu pengetahuan yang bukunya Retorika strategi Teknik dan Taktik
penting untuk dipelajari dan bagaimana Pidato mengemukkan Retorika tidak
pula retorika dalam persfektif Islam?, terbatas pada penyampian pesan secara
Kedua, Mengapa sebagaian masyarakat lisan saja melainkan juga tertulis, maka
kita berpersepsi negatif terhadap retorika? menurut Kustadi kegiatan retorika lebih
luas ketimbang public Spaking yang
Pengertian Retorika memiliki pengertian terbatas pada
berbicara di depan publik saja. Karena itu
Secara etimologi istilah Retorika pula metode komunikasi yang bisa
salah satunya dapat ditemukan dalam digunakan dalam aktivitas retorika, tentu
perbendaharaan bahasa Inggris yakni saja tidak terbatas auditif saja melainkan
rhectoric yang artinya kepandaian juga menggunakan metode visual maupun
berbicara atau berpidato (Echols, audio visual. Demikian juga gaya
1975:485). Kemudian dikenal pula istilah penyampaian yang tidak hanya
Public speaking yang artinya sama dengan penyampian secara lisan saja, melainkan
retorika, yakni berbicara atau berpidato juga pada penyajian secara tertulis
di depan umum dengan prinsip (Kustadi Suhandang, 2009:26).
menggunakan segala tenknik dan strategi
komunikasi demi berhasilnya Substansi Retorika
mempengaruhi orang banyak
(Carnigie,2013: 11). Retorika dan public Dari pengertian diatas, dapat
Speaking merupakan cara berbicara ditarik kesimpulan bahwa retorika intinya
efektif, yang perlu di pelajari ketika anda merupakan penggunaan kata-kata dan
membutuhkannya. Untuk bisa bicara baik dan efektif. Bicara merupakan
mempengaruhi orang atau orang-orang bentuk komunikasi manusia yang paling
lain dalam arti mengubah sikap, sifat, esensial. Salah satu anugrah paling besar
pendapat, dan tingkah laku orang atau yang diberikan Tuhan kepada Manusia.
orang-orang lain itu; berawal 3000 SM Menurut para pakar komunikasi, rata-rata
(Devito, 1984: 3). orang mengucapkan delapan belas ribu
Pakar komunikasi Hornby dan kata setiap hari (Larry King, Bill Gilbert;
Pranwell (1961:364) mengemukakan xv).
retorika sebagai seni menggunakan kata- Bahkan dalam persfekti Islam,
kata secara mengesankan, baik lisan, Tuhanlah yang mengajari kita bicara,
maupun tulisan, atau berbicara dengan dengan kemampuan berbahasa yang
banyak orang dengan menggunakan dianugrahkanNya kepada kita. Dalam Al-
pertunjukan dan rekaan.Webster’s Tower Qur’an surat Ar-Rahman: 1-4 disebutkan,
Dictionary (1957): 230) menyatakan
rhetoric sebagai seni menggunakan bahasa “Tuhan yang Maha Pemurah, yang
secara efektif. Sementara dalam bahasa telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia
Belanda ditemukan istilah retorica sebagai
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi
Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |132
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

menciptakan manusia, yang Pentingnya Penguasaan Retorika


mengajarinya pandai bicara”. Tak dipungkiri Jika kita melihat
sejarah Dunia, kepandaian berbicara atau
Bicara telah menjadi salah satu berpidato merupakan salah satu
sifat dasar manusia. Namun bukan berarti instrumen utama untuk mempengaruhi
kita tak perlu mengembangkan dan massa. Tak heran menguasai
mempelajarinya. Retorika merupakan keterampilan berbicara menjadi alasan
salah satu bentuk elaborasi bicara, dalam utama keberhasilan para tokoh terkenal
mencapai tujuan yang lebih luas. dunia. Sebut saja seperti halnya
Retorika biasanya kita anggap Demosthenes, Socrates, J. Caesar, St.
negatif, seolah-olah retorika hanya seni Agustinus, St. Ambrosius, Martin Luther,
propaganda saja, dengan kata-kata yang Martin Luther King, J.F Kennedy,
bagus bunyinya tetapi disangsikan Soekarno dan lain-lain. Bahkan nabi
kebenaran isinya. Padahal arti asli besar Muhammad SAW, merupakan
retorika jauh lebih mendalam, yakni sosok yang piawai dalam retorika.
pemekaran bakat-bakat tertinggi manusia, Menurut penulis, secara teori, hal
yakni rasio dan citarasa lewat bahasa tersebut didasari faktor-faktor antara lain:
selaku kemampuan untuk berkomunikasi
dalam medan pikiran. To be victorious in Kekuatan Dahsyat Retorika
the battle of minds. Retorika merupakan
perpaduan serasi antara pengetahuan,
pikiran, kesenian dan kesanggupan Seorang peneliti dari Hado
bicara. Institute di Tokyo, Jepang, Dr. Masaru
Dalam perkembangannya, retorika Emoto, pada tahun 2003 silam berhasil
kini lebih kepada sebuah ilmu. Tidak lagi mengungkap temuan yang cukup
hanya berlandaskan pada metode-metode menggemparkan. Melaui pengamatannya
kohersif atau asumsi. Retorika, seperti terhadap lebih dari dua ribu foto kristal
disiplin yang lain, dirumuskan dari hasil air yang dikumpulkan dari berbagai
penelitian empiris. Artinya, kebenaran penjuru dunia, diambil dari alat foto
dalam retorika modern merupakan berkecepatan tinggi temuannya, emoto
kebenaran ilmiah. Dimana kebenaran dan seorang temannya Kazuya Ishibashi
yang sesuai dengan fakta dan (seorang ahli sains yang mahir
mengandung isi pengetahuan menggunakan mikroskop) menemukan
Oleh karena itu, retorika menurut bahwa partikel molekul air ternyata bisa
Jalaluddin Rakhmat seharusnya menjadi merespon kata-kata.
mata ajaran poros demi emansipasi Kata-kata ataupun kalimat yang
manusia menjadi tuan dan puan. Retorika diucapkan manusia, berpengaruh
membebaskan anda dari posisi budak; terhadap klasterisasi molekul air yang
mengangkat Anda menjadi tuan dan terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen.
Puan. Dengan senjata, para tuan dapat Artinya, lewat penemuan emoto, ternyata
menguasai tanah dan negara. Dengan air bisa merespon pesan lewat kata-kata.
Retorika, para pemimpin dapat (the True Power Of Water, edisi
menaklukkan hati dan jiwa. terjemahan, publising 2006). Bahkan
dalam bukunya yang lain, The Hidden

Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi


Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |133
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

Message in Water”, Massaru Emoto sangat sensitif dan reaktif terhadap kata-
mengatakan, air seperti pita magnetik kata atau bicara.
atau compact disk. Untuk itu Sebagai makhluk sosial,
Air dapat mengenali kata tidak manusia tak bisa lepas dari kemampuan
hanya sebagai sebuah desain kalimat apa berbicara dan retorika yang merupakan
adanya, tetapi dapat memahami makna bagian Komunikasi. Bahkan sampai
kata tersebut. Saat air diucapkan sebuah kapan pun, dalam profesi apapun
kata dalam kalimat, air akan meresponnya kemampaun bicara dan retorika harus
dengan membentuk kristal melalui senantiasa diasah. Baik dalam meraih
partikel-partikel didalam air. Jika kata tujuan dalam konteks efektifitas
positif yang diucapkan, maka kristal di air Komunkasi dilingkungan masyarakat,
akan membentuk laksana bunga merekah maupun menuju kematangan kepribadian
yang sedang mekar luar biasa. Seakan ditengah masyarakat.
menggambarkan ekspresi kenikmatan dan Sebaliknya, Bicara buruk pun bisa
kegembiraan yang menawan. Sebaliknya, membawa dampak besar bahkan berujung
jika kata-kata negative yang diucapkan, pada kematian. Banyak kejadian yang
akan direspon seperti pecahan kristal diberitakan diberbagai media massa,
yang tak beraturan. kasus pembunuhan terjadi karena
berpangkal pada bicara buruk. Sebut saja
salah satunya kasus yang menimpa wanita
cantik bernama Alfi Alfisyahrin yang
ditemukan tewas dirumah kosnya di
kawasan Tebet Jakarta Selatan (10/4).
Seperti diberitakan JPNN
(15/4/2015) lalu, ternyata penyebabnya
karena hal sepele. Setelah pelakunya MRS
berhasil diringkus, di depan penyidik
Polda Metro Jaya MRS mengaku nekat
membunuh wanita cantik yang sering
Gambar pola air saat diungkapkan kata-kata baik dan dipanggil Tata Chubby itu hanya karena
buruk
ucapan korban yang mengatakan MRS
badannya bau. Merasa tersinggung, MRS
Disisi lain, penemuan diatas pun saat itu langsung menyumpal mulut
menggiring kita pada sebuah kesimpulan Alfi dengan kaos kakinya dan mencekik
bahwa pengaruh bicara begitu dahsyat. leher korban hingga tewas.
Karena hampir sebagian besar mahluk Bahkan tidak hanya manusia,
hidup dimuka bumi ini didominasi unsur konon pohon pun bisa mati karena terus-
air, yang tentu saja sangat reaktif terhadap menerus diteriaki perkataan-perkataan
kata-kata. Kata-kata bisa membawa buruk. Seperti yang pernah dimuat dalam
dampak positif, sekaligus dampak negatif. sebuah artikel di situs kompas.com,
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan tentang tradisi unik sebuah suku primitif
yang paling sempurna, 70 persen bagian di kepulauan Solomon. Dimana
tubuhnya terdiri dari unsur air. kehidupan suku pedalaman di pulau ini
Konsekuensi logisnya tentu saja, manusia masih tergantung pada hasil hutan

Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi


Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |134
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

terutama pepohonan. Berikut kutipan yang ada di dalam mahluk hidup


artikelnya: termasuk roh yang ada di dalam pohon
besar sekalipun”. (sumber, Theread
“Disebuah wilayah kepulauan Forum Kompas 925)
Solomon, yang letaknya di Pasifik
Selatan memiliki tradisi yang aneh Retorika Menentukan Kematangan
sekaligus unik dalam membunuh Kepribadian, Citra diri dan Sosial
pohon yang besar yang akan mereka
tebang, jika ada pohon besar yang Motivator sekaligus penulis buku
sulit ditebang dengan kampak maka kenamaan asal Amerika Earl Ninghtingale
pohon tersebut akan diteriaki sambil menungkapkan “Sayang sekali tak banyak
dihina beramai ramai. Teriakan yang yang memahami bahwa kemampuan kita
dilakukan oleh masyarakat Solomon bertutur kata menentukan tempat kita
kepohon besar ini, adalah agar pohon pada piramida sosial”. Hal itu menjadi
besar tadi cepat mati dan mudah masuk akal ketika berdasarkan sejumlah
diolah untuk diambil kayunya penelitian Komunikasi, bicara bisa
Ketika ada sebuah pohon besar yang mencerminkan kepribadian seseorang.
sulit ditebang, maka satu orang yang Karena berbicara juga terkait dengan
memiliki keberanian tinggi akan faktor-faktor seperti citra diri,
menaiki pohon tersebut hinga sampai pengalaman dan situasi, serta bagaimana
puncaknya, orang yang berada di orang-orang yang menjadi mitra
puncak ini akan menjadi pemimpin komunikasi kita memberikan pengaruh
bagi orang yang ada di bawah pohon maupun penilian kepada kita.
yang sudah berkumpul untuk Komunikasi dengan salah satu
meneriaki dan memaki pohon besar bentuknya berbicara, diperlukan
tadi. terutama untuk menyatakan dan
Nantinya orang yang ada dipuncak mendukung identitas-diri. Membangun
pohon ini akan berteriak sekeras kontak sosial dengan orang-orang sekitar,
kerasnya dengan nada hinaan mempengaruhinya agar ikut merasakan,
terhadap pohon besar ini dan akan berpikir, bahkan berprilaku seperti yang
diikuti oleh orang orang yang ada di kita inginkan. (Thomas M. Scheidel
bawah pohon tadi. dalam Dedy Mulyana, 2007; 27).
Mereka akan menghina dan meneriaki Para pakar Komunikasi lainnya
pohon besar ini selama 40 hari secara meskipun dikemukakan dalam konteks
berturut turut dan hasilnya setelah 40 dan fungsi yang berbeda-beda, namun
hari pohon besar dan kokoh ini akan intinya mereka rata-rata sependapat
mulai layu dan akhirnya mati. Setelah bahwa berbicara mempunyai pengaruh
mati maka masyarakat akan mudah pada identitas dan citra diri seseorang.
menumbangkan pohon besar tadi. Judy C Person dan Paul E. Nelson
mengemukan bahwa komunikasi
Masyarakat Solomon percaya dengan
mempunyai dua fungsi umum. Pertama,
nada makian dan hinaan yang
untuk kelangsungan hidup diri-sendiri
diucapkan dengan keras maka
yang meliputi: keselamatan fisik,
perlahan-lahan akan membunuh roh
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi
Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |135
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

meningkatkan kesadaran pribadi, (Richar West dan Lynn H. Turner, edisi 3


menampilkan diri kita sendiri kepada 2008:9)
orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Hal ini seakan terbukti, dalam
Kedua, untuk kelangsungan hidup salah satu peristiwa yang pernah penulis
masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki alami tahun 2002 lalu. Semasa menjalani
hubungan sosial dan mengembangkan profesi sebagai seorang Jurnalis, ada
keberadaan kita disuatu masyarakat seorang pejabat pemerintahan Provinsi
Riau yang terkenal sangat tertutup saat
Retorika sebagai Prasyarat Kesuksesan memberikan informasi dan sangat
Akademik, dan Pekerjaan menjaga jarak dengan wartawan. Oleh
redaksi buletin tempat saya bekerja, saya
Richar West dan Lynn H. Turner pun di tugasi untuk mewawancarainya.
dalam buku pengantar teori Komunkasi Melalui pendekatan kearaban dan
terkait Retorika. Dimana mepelajari manusiawi dalam bicara, saya justru
retorika dan komunikasi secara umum menemukan bahwa sosok pejabat tersebut
sangat penting di Amerika Serikat untuk merupakan narasumber yang asyik untuk
beberapa alasan. pertama Sherwyn diwawancarai.
Morrale, Micheal Osborn, dan Judy Saat akan memulai wawancara,
Pearson (2000) mengamati bahwa saya melihat sebuah foto anaknya yang
“kompetensi dalam komunikasi lisan- terpajang dimeja kerjanya. Saya pun
dalam berbicara dan mendengar- menanyakan seputar anaknya, yang
merupakan prasyarat bagi kesuksesan memang sangat mirip dengan sang pejabat
akademik, personal dan profesional tersebut. Seketika itu juga suasana seakan
seorang mahasiswa dalam hidupnya. menjadi cair, dan saya mulai menemukan
kedua, dalam 10 Things Employers sosok pejabat yang sangat hangat, akrab
Want You to Learn in College (10 Hal yang dan manusiawi. Selanjutnya terjadi
Diinginkan Para Atasan untuk Anda Pelajari pembicaraan panjang lebar yang cukup
semasa Kuliah), William Coplin menulis akrab. Bahkan sejak itu pejabat tersebut
bahwa keahlian bicara dan komunikasi menjadi narasumber setia saya, yang
secara umum, sangat penting dalam sering menelpon saya jika ada informasi-
mendapatkan dan mempertahankan informasi penting.
pekerjaan. (Richar West dan Lynn H.
Turner, edisi 3 2008:4) Retorika Klasik Sebagai “Ilmu Silat
Lidah” (465 SM)
Lebih Akrab dan Manusiawi
Dari berbagai literatur, uraian
Seperti dikemukakan Richar West sistematis retorika pertamakalinya
dan Lynn H. Turner, dalam bukunya tercatat pada orang-orang Syracuse,
pengantar teori Komunkasi, bahwa sebuah koloni Yunani di pulau Sicilia.
komunikasi lisan cenderung lebih Koloni ini diperintah para Tirani, dengan
memungkinkan komunikator melakukan kesewenang-wenangan menggusur dan
pendekatan lebih akrab dan manusiawi. mengambil alih tanah-tanah rakyat.
Hingga akhirnya terjadi perlawanan
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi
Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |136
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

rakyat, dimana puncaknya kira-kira 465 pertanyaan, mungkinkah orang yang


SM, rakyat melancarkan Revolusi dan pernah dihukum karena kasus pencurian
berhasil menumbangkan pemerintahan akan melakukannya lagi?. Mana mungkin
yang diktator. Ketika demokrasi ia berani melakukan pekerjaan yang sama.
ditegakkan, sebagai konsekuensi, Akhirnya, retorika memang mirip “ilmu
pemerintah mengakomodir keinginan silat lidah”. Dimana kebenaran belum
rakyat untuk mengembalikan tanah-tanah menjadi tujuan, melainkan hanya
yang diambil alih pemerintah sebelumya, anggapan dan asumsi.
kepada pemiliknya yang sah. Namun disamping teknik
Banyaknya tuntutan dan klaim kemungkinan, Corax meletakkan dasar-
dari rakyat terhadap tanah-tanah yang dasar organisasi pesan. Corax membagi
hendak dikembalikan, ternyata pidato pada lima bagian. yakni,
menimbulkan permasalahan tersendiri. Pembukaan, uraian, argumen, penjelasan
Dikarenakan pada masa itu, belum tambahan, dan kesimpulan. Namun
dikenal adanya sertifikat tanah seperti demikian Jaluddin Rakhmat dalm
sekarang. Akhirnya dikeluarkan bukunya Retorika Modern berpendapat
kebijakan, untuk mengambil haknya dari sini para ahli Retorika kemudian
pemilik tanah harus sanggup meyakinkan mengembangkan organisasi pidato
dewan juri di pengadilan melalui (Jalaluddin Rakhmat (2008); hlm 3).
kemampuan bicara. Celakanya, seringkali
para pemilik sah tanah-tanah di pulau
Retorika Klasik Sebagai Kata-kata Indah
Sicilia tak berhasil memperoleh kembali
Menyentuh Hati (427 SM)
tanahnya. Hal ini hanya dikarenakan ia
tak pandai bicara, untuk meyakinkan
dewan juri di pengadilan. Perkembangan retorika klasik
Dari sinilah cikal bakal Retorika selanjutnya masih di pulau Sicilia,
muncul. Untuk membantu orang tepatnya di wilayah Agriterum. Sperti
memenangkan haknya di pengadilan, ditulis Jaluddin Rakhmat dalm bukunya
Corak menulis makalah retorika. Retorika Modern Dipelopori Empedocles
Makalah tersebut diberi nama Techne seorang filosof, mistikus, politikus dan
Logon (Seni kata-kata). Dalam makalah itu sekaligus orator yang hidup pada (490-430
Corax bicara tentang “teknik SM). Sebagai filosof Empedocles pernah
kemungkinan”. Dalam teknik ini, Bila berguru pada Pythagoras dan menulis The
tidak dapat memastikan sesuatu, mulailah Nature of Things. Sebagai mistikus
dari kemungkinan umum. Sepertihalnya Empedocles dikenal dengan
ketika orang kaya dituntut di pengadilan pemikirannya, bahwa setiap orang bisa
karena mencuri. Maka dalam teknik ini, bersatu dengan Tuhan bila ia menjauhi
mungkinkah orang yang berkecukupan perbuatan tercela. Sebagai politikus,
mengorbankan kehormatan dengan Empedocles tercatat memimpin
mencuri?. Padahal, si kaya selama ini tak pemberontakan untuk menggulingkan
pernah dituntut di pengadilan karena aristokrasi dan kekuasaan diktator pada
mencuri. Lalu ketika seorang miskin, masa itu. Sedangkan sebagai orator
diajukan kepengadilan karena kasus menurut Aristoteles dalam bukunya
pencurian untuk kedua kalinya. Muncul tentang retorika, Empedocles lah yang
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi
Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |137
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

pertamakali mengajarkan prinsip-prinsip Kaum Shopis telah menjadikan


retorika yang pernah dijual Gorgias retorika populer dan sangat diminati.
kepada penduduk Athena yang membuat Bahkan abad keempat sebelum masehi,
Gorgias berpengaruh dan dikenal. disebut para sejarawan sebagai abad
Dari sinilah kisahnya bermula, retorika. Dimasa inilah jago-jago pidato
ketika Gorgias tahun 427 SM dikirim muncul pada pesta Olimpiade, digedung
sebagai duta ke wilayah Athena. Athena dewan perwakilan dan di pengadilan.
saat itu, sedang tumbuh sebagai negara Bahkan saking masyarakat saat itu
yang kaya. Athena kebanyakan dihuni menikmati retorika, retorika ditampilkan
kelas pedagang kosmopolitan yang di pusat-pusat keramaian. Sering di gelar
berpikiran lebih maju, terbuka pada adu pidato yang disaksikan banyak orang.
gagasan-gagasan baru. Dimana di Dewan Saat itulah muncul orator-orator hebat,
Perwakilan Rakyat, di pengadilan, orang seperti diantaranya Demosthenes dan
memerlukan kemampuan berpikir jernih Isocrates.
dan logis serta berbicara jelas dan Berbeda dengan Gorgias,
persuasif. Demosthenes mengembangkan gaya
Gorgias melihat dan mengambil bicara yang tidak mementingkan
peluang ini, dengan mendirikan sekolah keindahan, tetapi jelas dan keras.
retorika. Gorgias menekankan dimensi Menggabungkan narasi dan argumentasi,
bahasa puitis dan teknik berbicara dengan sangat memperhatikan cara
impromtu. Bersama Protagoras dan penyampaian. Menurut Will Durant
pengikutnya, mereka berpindah dari satu dalam bukunya The Story of Civilization,
kota ke kota lain untuk mengajarkan Demosthenes yang telah meletakkan
teknik Retorika. pidato pada akting (hyporcrisis). Sebagai
orator, Dhemosthenes berlatih pidato
Prithagoras menyebut kelompok
dengan sabar, dengan mengulang-
mereka sebagai shophistai, guru
ulangnya di depan cermin. Bahkan
kebijaksanaan. Kemudian oleh para
diceritakan Demosthenes sempat
sejahrawan disebut sebagai kelompok
membuat gua pesembunyian tempatnya
Shopis. Kelompok ini berjasa
berlatih selama berbulan-bulan. Saat
mngembangkan retorika dan
tampil berpidato, Dhemostenes
mempopulerkannya. Bagi kelompok
melengkungkan tubuhnya, bergerak
Shophis retorika bukan hanya ilmu pidato,
berputar, meletakkan tangan diatas dahi
namun meliputi pengetahuan sastra,
seperti layaknya seorang yang sedang
gramatika, dan logika. Bagi mereka rasio
berpikir dengan mengeraskan suara
tidaklah cukup untuk meyakinkan orang,
seperti menjerit.
untuk itu diperlukan teknik-teknik
memanipulasi emosi dan menggunakan Dhemostenes sangat terkenal
prasangka untuk menyentuh hati audien. dimasanya, dan pernah diusulkan untuk
diberi mahkota karena dianggap berjasa
pada negara dan dipandang sebagai salah
Retorika Klasik Dari Pertunjukan seorang negarawan. Namun hal itu
Atraktif Hingga Bicara Keras Berapi-api ditentang orator lainnya Aecshines, yang
menggap pemberian mahkota itu tak
konstitusional. Perseteruan ini sangat
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi
Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |138
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

penomenal dalam sejarah retorika, yang audiens atau pendengar berguncang


pada akhirnya dimenangkan hatinya dan membuat para pendengarnya
Dhemostenes. Diceritakan, di depan berlinang air mata. Namun tidak hanya
Mhakamah yang terdiri dari ratusan itu, dari berbagai riwayat Islam dalam
anggota juri, Aecshines melancarkan berbicara Nabi Muhammad SAW juga
kecaman pada Dhemostenes. Namun megimbau akal para pendengarnya,
pada gilirannya, Dhemostenes menyerang dengan menyesuaikan pesan dengan
Aeschines dalam pidatonya yang terkenal keadaan pendengarnya. Seperti halnya
dalam sejarah retorika Perihal Mahkota. dalam salah satu riwayat, seorang
Dewan juri memihak Dhemostenes, dan pemabuk dan pezina datang kepada beliau
menuntut Aeschines membayar denda. mengungkapkan keinginannya untuk
Akhirnya karena malu, Aeschines lari ke mengikuti ajaran Islam. Akan tetapi sang
wilayah Rhodes dan hidup dari kursus pemabuk dan pezina tersebut mengaku
retorika yang tidak begitu laku. belum bisa meninggalkan kebiasaannya
Dari uraian diatas tercermin, mabuk dan berzina. Dengan bijak nabi
kebenaran pun belum dijadikan acuan menyampaikan tak masalah, asalkan
utama retorika, melainkan hanya pada kamu mau melaksanakan shalat dan jujur.
kemenangan yang memukau. Pada akhirnya karena tak ingin
berbohong dan malu pada nabi, pemabuk
dan pezina tersebut malah menjadi
Retorika dalam Persfektif Islam penganut ajaran Islam yang taat.
Dari perspektif agama yang
Persfektif adalah cara pandang terangkum dalam berbagai literatur
atau sudut pandang terhadap sesuatu Komunikasi Islam, didapati setidaknya
(Ardianto: 2007,35). Dalam retorika, enam jenis anjuran terkait kaidah
Islam memandang Retorika sebagai berbicara atau yang disebut “Qaulan”.
kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Salah satunya adalah Qaulan Ma’rufa,
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: artinya perkataan yang baik. Perkataan
“Inna ba’dha al-basyaini la sihrun” atau berbicara baik tersebut dapat
Sesungguhnya dalam kemampuan bicara diklarifikasi sebagai ungkapan yang
yang baik itu terdapat kekuatan sihir (HR. pantas, santun, menggunakan sindiran
Bukhari). Islam juga mengajarkan untuk (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau
bicara baik dan benar serta menyentuh menyinggung perasaan.
jiwa. Sebagaimana dalam (Alqur’an 4:63 ) Jika ditilik lebih jauh, dalam
“Berilah mereka nasehat dan bicaralah alqur’an terdapat lima kali Allah
kepada mereka dengan pembicaraan yang menyebutkan kata Qaulan Ma’rufa.
menyentuh jiwa mereka”. Pertama, berkenaan dengan pemeliharaan
Sesuai dengan prinsip retorika harta anak yatim. Kedua, berkenaan
modern, Nabi Muhammad SAW dikenal dengan perkataan terhadap anak yatim
sebagai pembicara fasih. Dalam dan orang miskin. Ketiga, berkenaan
menyampaikan sesuatu dengan kata-kata dengan harta yang diinfakkan atau
singkat yang mengandung makna padat. disedekahkan kepada orang lain.
Menurut para sahabatnya, ucapan Nabi Keempat, berkenaan dengan ketentuan-
Muhammad SAW sering membuat ketentuan Allah terhadap istri Nabi.
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi
Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |139
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

Kelima, berkenaan dengan soal pinangan Ketiga, didalam Al-Baqarah ayat


terhadap seorang wanita. (4:5) perkataan ma‟ruf yang dimaksud
M. Alaika Nashrulloh (2016) adalah perkataan sebagai permohonan
Dalam Jurnal Darussalam Vol.VIII, No 1: maaf kepada orang yang dianggap bodoh
156-171. Retorika dakwah dalam persefektif ( ), ‫ ال س ف هاء‬ayat ini adalah sebagai dasar
Alqur’an mengungkapkan analisa bagi seorang wali untuk mengatur dan
penapsiran retorika dalam Alqur’an memanage keuangan bagi orang yang
antara lain: Retorika Qaul Ma’ruf (ucapan belum mampu mengaturnya, maka
yang baik, good verbal) Lafadz ‫فٔزي ٕل ق‬‫ع‬ kepada mereka yang dianggap bodoh
didalam al-Qur‟an terulang sebanyak 5 dikatakan perkataan yang baik agar tidak
kali, yaitu terdapat dalam Surat Al- salah sangka.
Baqarah ayat 263 (2:263) dan ayat 235 Keempat, didalam Al-Baqarah ayat
(2:235), Surat Al-Nisa‟ ayat 5 dan 8 (4:5 (4:8) perkataan ma‟ruf yang dimaksud
dan 8), serta dalam Surat Al-Ahzab ayat 32 adalah perkataan baik yang ditujukan
(33:32). kepada kerabat dekat, anak-anak yatim
Pertama, didalam surat Al-Baqarah dan orang-orang miskin yang hadir dalam
ayat (263) perkataan yang baik itu proses pembagian harta warisan, maka
ditujukan kepada orang yang menolak hendaknya kepada mereka diberikan
permintaan agar orang yang diajak sedikit bagian dan diucapkan perkataan
berkomunikasi tidak tersinggung atau yang baik agar mereka menerima dengan
kecewa. Qaul ma’ruf disini juga berarti senang.
menolak dengan cara yang baik, dan
maksud pemberian ma'af ialah Retorika dalam Persefsi Negatif
mema'afkan tingkah laku yang kurang Masyarakat Kita
sopan dari si penerima. Hal tersebut
berarti menunjukkan interaksi secara
horizontal atau pun vertical yaitu up to Persepsi berasal dari bahasa Inggris
down atau dari atas ke bawah. yaitu kata perception, yang diambil dari
bahasa latin perceptio, yang berarti
Kedua, Al-Baqarah ayat (235) menerima atau mengambil. Menurut
perkataan ma‟ruf yang dimaksud adalah Leavitt (dalam Desmita, 2011: 117),
perkataan sindiran yang baik yang ”Perception dalam pengertian sempit
ditujukan kepada para wanita yang sedang adalah penglihatan, yaitu bagaimana
dalam masa iddah setelah ditinggal mati seseorang melihat sesuatu; sedangkan
suaminya. Karena mereka masih dalam arti luas, perception adalah
diharamkan menikah pada masa itu, maka
pandangan, yaitu bagaimana seseorang
laki-laki yang hendak menikahinya tetap memandang atau mengartikan sesuatu”.
diperbolehkan meminangnya baik dengan
perkataan yang jelas maupun dengan Mencermati persefsi negatif
perkataan sindiran yang baik. Oleh retorika disebagian kalangan masyarakat
karena itu, ayat ini menunjukkan saat ini, jika kita mau jujur akar
komunikasi yang horizontal, yaitu permasalahannya tak terlepas dari
perkataan baik yang ditujukan kepada kondisi sebagian masyarakat kita dan
para wanita. praktisi retorika itu sendiri. Sebagian

Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi


Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |140
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

masyarakat kita masih ternina bobokkan masih percaya bahwa moralitas adalah
dengan kata-kata manis menyentuh hati, yang paling utama.
terpesona dengan argumen dan gagasan
yang hanya sebatas silat lidah dan
Penutup
terpukau dengan penampilan atraktif dan
kata berapi-api.
Artinya, masyarakat kita masih Sebagai penutup, retorika intinya
bisa di “bius” dengan retorika klasik, merupakan penggunaan kata-kata dan
ketimbang mengedepankan rasio dalam bicara baik dan efektif. Bicara merupakan
mencermati pesan-pesan yang bentuk komunikasi manusia yang paling
disampaikan. Parahnya, kondisi esensial. Salah satu anugrah paling besar
masyarakat tersebut pun seakan dibiarkan yang diberikan Tuhan kepada Manusia.
untuk disalah gunakan demi mencapai Islam sendiri, memerintahkan untuk
tujuan-tujuan tertentu oleh para sebagian bicara baik.
orator saat ini. Namun disisi lain, sebagian
Para praktisi retorika lebih kepada masyarakat kita masih ternina bobokkan
menjadikan retorika sebagai metode dengan kata-kata manis, ketimbang
kohersif salah satunya dalam bentuk usaha mengedepankan rasio dalam mencermati
kebenaran pesan-pesan yang disampaikan.
pencapaian tujuan, meskipun harus
Artinya, kondisi masyarakat kita masih
mengumbar kebohongan. Padahal ini
bisa dipengaruhi dengan metode-metode
sebenarnya merupakan poa-pola dari
retorika klasik. Dimana, dinegara-negara
retorika klasik, yang telah lama
maju metode ini sudah lama ditinggalkan,
ditinggalkan. Akibatnya karena apa yang
karena dinila sudah tidak efektif lagi.
disampaikan kebanyakan omong kosong,
Parahnya, kondisi masyarakat tersebut
melahirkan sikap antipati dan pesimis.
pun seakan dibiarkan untuk disalah
Parahnya, justru retorikalah yang
gunakan demi mencapai tujuan-tujuan
kemudian menjadi kambing hitam. Hal
tertentu oleh sebagian oknum-oknum
inilah yang menurut analisa penulis,
pembicara publik.
kemudian melahirkan persefsi negatif
terhadap retorika di sebagian masyarakat Sebagai saran, dalam
kita. perkembangannya, retorika kini lebih
kepada sebuah ilmu. Tidak lagi hanya
Padahal didasari teori retorika
berlandaskan pada metode-metode
menurut Aristoteles bahwa retorika itu
sendiri sebenarnya bersifat netral. kohersif atau asumsi. Retorika, seperti
Maksudnya adalah Orator itu sendiri bisa disiplin yang lain, dirumuskan dari hasil
memiliki tujuan yang mulia atau justru penelitian empiris. Artinya, kebenaran
hanya menyebarkan omongan yang dalam retorika modern merupakan
gombal atau bahkan dusta belaka. kebenaran ilmiah. Dimana kebenaran
Menurutnya, “…by using these justly one yang sesuai dengan fakta dan
would do the greatest good, and unjustly, mengandung isi pengetahuan. Dalam
the greatest harm” (1991): 35). Dimana pembuktiannya kebenaran ilmiah harus
bagi para praktisi retorika, Aristoteles kembali pada status ontologis objek dan
sikap epistemologis yang disesuaikan
dengan metodologisnya.
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi
Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |141
ISSN 2407-1706 |Online Version
Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 0853-1161 |Print Version

Masyarakat diharapkan mulai Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu


kritis dan menganalisis terhadap Komunikasi: Suatu Pengantar.
kebenaran-kebenaran pesan yang di Bandung : Remaja Rosdakarya
sampaikan oleh seorang pembicara publik
atau orator. Disisi lain, pembicara publik Richard West, Lynn H. Turner. (2009)
atau orator juga diharapkan mempunyai
.Teori Komunikasi, edisi
good wiil atau niat baik dlam melakukan terjemahan, Jakarta: Salemba.
kegiatan retorika. Karena hal ini juga Humanika
akan berpengaruh pada kredibiltas sang
pembicara publik itu sendiri. Dimana
dalam komunikasi, krebilitas menjadi S Emoto, Masaru., (2006). Secret Life of
faktor penentu utama keberhasilan Water “Menguak Rahasia Mengapa
retorika dan komunikasi umumnya. Air Dapat Menyembuhkan”, (judul
(Jalaluddin Rakhmat, 2008;72) asli: Mizu Wa Kotae Wo Shitteiru 2),
terj. Susi Purwoko, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Daftar Pustaka

Suhandang, Kustadi,( 2008). Retorika:


Ardianto, Komala dan Siti Karlinah.
Strategi, Teknik dan Taktik Pidato,
2007. Komunikasi Massa : Suatu
Nuansa, Bandung.
Pengantar. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Drs. Jalaluddin, Rakhmat, Msc.(2008), Thomas M. Scheidel. (1976). Speech
Retorika Modern Pendekatan Praktis, Communication and Human
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Interactions, Oxford University
Press,Inc
Drs.Jalaludin Rakhmat ,M.Sc.( 2008) .
Psikologi Komunikasi. Bandung. PT.
RemajaRosdakarya
Durant, Will. (1976). The Story of
Civilization, London:Mac Milan

Larry King, Bill Gilbert(1998), Seni


Bicara Kapan Saja Dimana
Saja_Rahasia-rahasia Komunikasi
yang baik. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

M. Alaika Nashrulloh (2016) Dalam


Jurnal Darussalam Vol.VIII, No 1:
156-171

Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi


Masyarakat
Edisi Desember 2017 Vol. 41 No. 2 |142

Anda mungkin juga menyukai