Anda di halaman 1dari 14

SOP

PEMBELAJARAN KLINIK

OLEH
Ni Luh Putu Sentania Widhi P. P (P07124216 004)

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEBIDANAN

2020
PENGURUS CABANG
IKATAN BIDAN INDONESIA
KOTA DENPASAR

Sekretariat Jl. Bhuana Kubu No. 51 Monang Maning, Denpasar Telp.


(0361) 452911

BIDAN Ni Luh Putu Sentania WPP, STr., Keb

SOP
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL KUNJUNGAN AWAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman 2
SOP/Protap Tanggal terbit Diketahui oleh
Pencegahan 16 Maret 2020 Ketua PC IBI Denpasar
Infeksi

(……………………….…)
Pengertian ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan selama
kehamilannya
Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas kesehatan atau bidan dalam pelaksanaan pelayanan
pemeriksaan ibu hamil atau ANC
Kebijakan Bidan dan tenaga kesehatan lainya dapat melakukan sesuai dengan standar prosedur
kerja yang berlaku
Persiapan Persiapan alat :
a. Persiapan ruangan dan alat lengkap, alat pemeriksaan (timbangan, pengukur
tinggi badan, tensi, Lila, thermometer, jam detik, reflek hamer, pita ukur)
b. Handscoon
c. Tempat mencuci tangan dan sabun cuci tangan
d. Alat dokumentasi
Referensi Saifuddin, A. B dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prosedur 1. Menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan pemeriksaan fisik
ibu hamil
2. Menyediakan tempat melakukan pemeriksaan fisik
3. Mencuci tangan (6 langkah)
4. Menawarkan ibu untuk BAK, melonggarkan pakaian
bawah/menawarkan kain pengganti
5. Menimbang BB dan ukur tinggi badan
6. Mengukur tanda-tanda vital
7. Melakukan pemeriksaan pada kepala dan leher
8. Melakukan pemeriksaan payudara dan aksila
9. Melakukan pemeriksaan abdomen inspeksi
10. Mengukur tinggi fundus uteri degan menggunakan pita ukur
11. Melakukan pemeriksaan palpasi abdominal Leopold I
12. Melakukan pemeriksaan palpasi abdominal Leopold II
13. Melakukan pemeriksaan palpasi abdominal Leopold III
14. Melakukan pemeriksaan palpasi abdominal Leopold IV
15. Mendengar denyut jantung janin
16. Melakukan pemeriksaan ekstermitas atas
17. Melakukan pemeriksaan ekstermitas bawah
18. Melakukan pemeriksaan genitalia dan anus
19. Melakukan pemeriksaan refleks patella
20. Melakukan pengukuran lingkar lengan atas
21. Memberitahukan kepada ibu bahwa pemeriksaan telah selesai
dan meminta ibu merapikan diri
22. Merapikan alat
23. Melakukan Hand hygiene
24. Mencatat hasil pemeriksaan

menawarkan ibu untuk


BAK, melonggarkan
siapkan alat dan mencuci pakaian
bahan serta tangan 6 bawah/menawarkan
lingkungan langkah kain pengganti

timbang BB
pemeriksaan pada pemeriksaan pada dan ukur TB
dada dan aksila kepala dan leher

inspeksi abdomen,
pemeriksaan DJJ pemeriksaan
pemeriksaan TFU
dan leopold ekstremitas atas
dan bawah

pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan anus


Lila reflek patella dan genetalia

merapikan mencuci mencatat hasil


pasien, alat dan tangan 6 pemeriksaan
lingkungan langkah

Unit terkait Puskesmas dan RSU


PENGURUS CABANG
IKATAN BIDAN INDONESIA
KOTA DENPASAR

Sekretariat Jl. Bhuana Kubu No. 51 Monang Maning, Denpasar Telp. (0361) 452911

BIDAN Ni Luh Putu Sentania WPP, STr., Keb

SOP
KALA III PERSALINAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2


Tanggal terbit Diketahui oleh
SOP/ Protap 16 Maret 2020 Ketua IBI Denpasar
Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Bersalin
(……………………………..)
Pengertian Proses setelah lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta dan selaput yang
berlangsung kurang lebih 30 menit.
Tujuan 1. Menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif
2. Membantu secara aktif pengeluaran plasenta plasenta dan selaput ketuban
secara lengkap
Kebijakan Bidan dan tenaga kesehatan lainya dapat melakukan sesuai dengan standar
prosedur kerja yang berlaku
Referensi 1. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, 2008
2. Buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, 2016
Persiapan Persiapan alat berupa spuit 3 cc, spuit 5cc, partus set, heacting
set, betadine, kasa steril,handscoon steril, sepatu boat, masker, topi, kaca
mata google, celemek
Persiapan bahan berupa oksitosin 8 ampul, lidokain, aquapro, metergin 0,2 mg.
Prosedur 1. Cek fundus uteri untuk memastikan tidak ada janin kedua.
2. Beritahu ibu/pasien untuk disuntik oksitosin
4. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM dalam waktu 1 menit setelah bayi
lahir.
3. Lakukan peregangan tali pusat terkendali.
4. Lihat adanya tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat.
bertambah panjang,adanya semburan darah dan uterus membulat
5. Bantu plasenta dengan peregangan yang lembut bergerak alamiah dari
panggul dengan sedikit kearah posterior dan kemudian menuju anterior ibu.
6. Ketika plasenta muncul dan keluar dari dalam vulva, anda boleh
memegang plasenta dengan tangan anda sendiri dengan lembut.
7. Segera setelah plasenta dan membrane dilahirkan dengan perlahan tapi
kokoh melakukan massase uterus dengan gerak melingkar hingga fundus
menjadi kencang (keras) 15-20 kali.
8. Sementara tangan kiri melakukan massase uterus periksalah plasenta
dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa kotiledon dan membrane
sudah lengkap, tempatkan kotiledon tersebut dalam plastic.
9. Periksalah vagina dan perineum unuk memastikan tidak ada laserasi.
10. Pastikan semua prosedur sudah dilakukan sesuai urutan yang benar.
Unit Terkait KIA, Ruang bersalin, UGD
PENGURUS CABANG
IKATAN BIDAN INDONESIA
KOTA DENPASAR

Sekretariat Jl. Bhuana Kubu No. 51 Monang Maning, Denpasar Telp. (0361) 452911

BIDAN Ni Luh Putu Sentania WPP, STr., Keb

SOP PERAWATAN PERINEUM PADA IBU NIFAS


No.Dokumen No. Revisi Halaman 2

SOP/Protap Asuhan Tanggal Terbit Diketahui oleh


Kebidanan Pada 16 Maret 2020 Ketua IBI Denpasar
Ibu Nifas

(……………………………..)
Pengertian Memberikan perawatan perineum pada ibu nifas
Tujuan Mendeteksi secara dini kelainan dan komplikasi
Referensi Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI.
Persiapan 1. Status pasien
2. Ruangan yang nyaman
3. Mempersatikan alat-alat
4. Mempersiapkan tempat / lingkungan ; lampu penerangan yang cukup
Prosedur 1. Memberi tahu ibu tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan
3. Mengatur ibu dalam posisi dorsal recumbent
4. Membantu ibu melepaskan pakaian bawah, dan diberi selimut
5. Memasang perlak dan pengalas di bawah bokong ibu
6. Memakai sarung tangan
7. Memperhatikan keadaan lokia ; jumlah, bau dan warna
8. Mengambil kapas DTT dan melakukan vulva hygiene dengan cara :
a. Bersihkan mulai dari sympisis pubis menuju ke atas secara zig-zag,
kapas tidak terangkat dari kulit dan tidak ada bagian kulit yang
terlewatkan.
b. Mengambil kapas, kemudian membersihkan mulai dari lipatan paha
atas menuju ke arah luar sampai seluruh permukaan kulit bagian
dalam bersih.
c. Lakukan langkah b. paha kanan.
d. Langkah berikutnya dari atas labia mayora kanan.
e. Lakukan langkah d. pada labia mayora kanan
f. Telunjuk dan ibu jari tangan kiri membuka labia minora.
g. Bersihkan dari klitoris menuju ke bawah sampai anus.
9. Memperhatikan keadaan perineum ; jahitan lepas, longgar, terpaut dan
bengkak.
10. Memasang celana dan pembalut ibu.
11. Mengangkat pelak dan pengalas.
12. Melepaskan sarung tangan dan direndam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
13. Membereskan alat-alat.
14. Mencuci tangan.
15. Mencatat hasil.

Bagan Alir
Memberi tahu ibu Mengatur ibu
tujuan dan prosedur Mencuci dalam posisi
tindakan yang akan tangan dorsal recumbent
dilakukan

Memakai Memasang perlak Membantu ibu


sarung dan pengalas di melepaskan pakaian
tangan bawah bokong ibu bawah, dan beri
selimut
Mengambil
Memperhatikan Memperhatikan
kapas DTT
keadaan lokia ; keadaan perineum ;
dan
jumlah, bau dan jahitan lepas,
melakukan
warna longgar, terpaut
vulva hygiene
dan bengkak

Melepaskan
sarung tangan Memasang
Mengangkat celana dan
dan direndam perlak dan
dalam larutan pembalut
pengalas ibu
klorin 0,5%
selama 10 menit

Membereskan Mencuci Mencatat hasil


alat dan bahan tangan

Unit Terkait Puskesmas


RSUD
PENGURUS CABANG
IKATAN BIDAN INDONESIA
KOTA DENPASAR

Sekretariat Jl. Bhuana Kubu No. 51 Monang Maning, Denpasar Telp. (0361) 452911

BIDAN Ni Luh Putu Sentania WPP, STr., Keb

SOP
PEMERIKSAAN IVA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2


Tanggal terbit Diketahui oleh
SOP/ Protap 16 Maret 2020 Ketua IBI Denpasar
Asuhan Kebidanan
Pada Kesehatan
Reproduksi (………………………………..)

Pengertian Pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara melakukan pulasan asam asetat
3-5% pada serviks.
Tujuan Sebagai acuan bagi bidan dalam upaya pencegahan kanker serviks
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pangkalan Balai No.440/UKP/III/SK/2017
Penatalaksanaan pemeriksaaan IVA dilaksanakan oleh bidan yang sudah terlatih
Persiapan Persiapan alat dan bahan berupa :
a. Sabun dan air mengalir
b. Speculum
c. Hanscoon
d. Meja obgyn
e. Asam asetat 3-5%
f. Larutan klorin untuk dekontaminasi
Prosedur 1. Menyambut ibu dan mengucapkan salam
2. Mempersilahkan ibu masuk dan duduk
3. Menanyakan nama ibu dan memperkenalkan diri
4. Menanyakan alasan ibu datang
5. Mendenarkan keluhan ibu
6. Memberi tahu ibu akan dilakukan pemeriksaan IVA untuk
menindaklanjuti keluhan ibu
7. Menanyakan syarat untuk pemeriksaan IVA
a. Tidak melakukan hubungan seksual 1 hari sebelumnya
b. Tidak menggunakan obat yang dimasukkan dalam vagina
c. Tidak sedang haid
8. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan IVA
9. Meminta persetujuan dari ibu untuk dilakukan pemeriksaan
10. Mempersilahkan ibu untuk masuk dalam ruangan pemeriksaan
11. Tutup tirai untuk menjaga privasi ibu
12. Meminta ibu untuk mengosongkan kandung kencing
13. Meminta ibu untuk membuka pakaian bawah
14. Membantu ibu untuk tidur dalam posisi litotomi pada meja ginekologi
15. Mencuci tangan 6 langkah di bawah air mengalir
16. Keringkan tangan dengan handuk bersih
17. Persiapkan alat, buka tutup bak instrument
18. Hidupkan lampu sorot dan atur hingga tepat pada vagina ibu
19. Memakai handscoon
20. Lakukan vulva hygiene
21. Memasang speculum pada tangkainya secara perlahan (tangan
kanan memegang speculum, tangan kiri membuka labia minore,
masukkan secara miring dalam keadaan tertutup kemudian putar
kembali 450 kearah bawah hingga menjadi melintang)
22. Buka speculum pada tangainya secara perlahan dan atur sampai porsio
terlihat dengan jelas. ( kunci speculum dengan mengencangkan
bautnya kemudian tangan kiri memegang bagian bawah speculum)
23. Bersihkan porsio ibu dengan kasa memakai tampong tang
24. Buang kasa pada bengkok, tampon tang di masukkan pada larutan klorin
25. Ambil lidi wotten dan celupkan ke dalam asam asetat 3-5
26. Masukkan lidi wotten ke dalam vagina ibu sampai menyentuh porsio
27. Oleskan lidi wotten ke seluruh permukaan porsio ( oleskan secara
memutar 3600 searah jarum jam)
28. Buang lidi wotten pada bengkok
29. Tunggu 30 detik hingga 1 menit lihat perubahan pada portio
30. Tutup kembali speculum dengan mengendurkan bautnya, putar 450
ke arah kanan, tarik speculum secara perlahan dan masukkan pada
larutan klorin
31. Membersihkan ibu bahwa pemeriksaan telah selesai mempersilahkan ibu
untuk menggunakan pakaian bawah lagi
32. Cuci hanscoon dan lepas secara terbalik dalam larutan klorin
33. Matikan lampu sorot dan kemaskan alat
34. Memeberitahu ibu hasil pemeriksaan
a. Jika terjadi perubahan warna pada portio, minta ibu untuk datang lagi
untuk pemeriksaan lebih lanjut
b. Jika tidak terjadi perubahan, menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan alat kelaminnya
35. Mengucapkan terimakasih atas kedatangan ibu
Unit Terkait Laboratorium
PENGURUS CABANG
IKATAN BIDAN INDONESIA
KOTA DENPASAR

Sekretariat Jl. Bhuana Kubu No. 51 Monang Maning, Denpasar Telp. (0361) 452911

BIDAN Ni Luh Putu Sentania WPP, STr., Keb

SOP PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman 2

SOP/Protap Asuhan Tanggal terbit Diketahui oleh


Kebidanan pada Bayi 16 Maret 2020 Ketua PC IBI Denpasar
dan Balita

(…………………………)

Pengertian Suatu tindakan pemberian kekebalan kepada tubuh anak terhadap


penyakit campak dengan cara penyuntikan secara subcutan (sc).
Tujuan Agar mempunyai daya tahan terhadap penyakit campak
Kebijakan Bidan dan tenaga kesehatan lainya dapat melakukan sesuai dengan
standar prosedur kerja yang berlaku
Alat dan Bahan 1. Baki beralas
2. Bak spuit steril
3. Spuit 5 cc dan 1 cc
4. Vaksin campak dan pelarut
5. Geragaji ampul
6. Kapas alcohol
7. Kom tutup
8. Handscoon
9. Bengkok
10. Buku KIA

Prosedur 1. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan di berikan imunisasi


campak
2. Petugas cuci tangan
3. Menyiapkan spuit 5 cc dan 1 cc
4. Menyiapkan vaksin dan pelarutnya
5. Pastikan vaksin dalam keadaan baik
6. Buka tutup vaksin dengan menggunakan gergaji ampul
7. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada(5 cc)
8. Ambil 0,5 vaksin campak yang telah dilarutkan
9. Gunakan sarung tangan
10. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas alcohol
11. Suntikan secara subcutan (sc)
12. Rapikan alat
13. Cuci tangan
14. Catatan mutu
a. Buku status bayi
b. Kartu imunisasi
    Hal yang perlu diperhatikan.
1. Pastikan umur anak 9 bulan tepat untuk di imunisasi campak
2. Jangan sekali-kali menyuntikan vaksin ketika ada darah yang
keluar dari tempat yang akan dilakukan penyuntikan.

Unit terkait 1. Puskesmas


2. RSUD
PENGURUS CABANG
IKATAN BIDAN INDONESIA
KOTA DENPASAR

Sekretariat Jl. Bhuana Kubu No. 51 Monang Maning, Denpasar Telp. (0361) 452911

BIDAN Ni Luh Putu Sentania WPP, STr., Keb

SOP KONTROL IUD


No. Dokumen No. Revisi Halaman 2

SOP/Protap Tanggal terbit Diketahui oleh


Asuhan Kebidanan 16 Maret 2020 Ketua PC IBI Denpasar
Akseptor Alat
Kontrasepsi

(……………………………….)
Pengertian Kontrol IUD adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk melihat
apakah IUD terpasang dengan benar dan melihat apakah ada kelainan
yang timbul setelah pemasangan IUD.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melaksanakan
kontrol IUD di Praktik Mandiri Bidan.
Referensi Bkkbn. 2014. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi edisi 3.
Jakarta : PT Bina Pustaka
Lembar balik ABPK, edisi 9 tahun 2013
Persiapan 1. Bak steril
2. Speculum kecil, sedang, dan besar
3. Korentang.
4. Waskom kecil untuk desinfektan
5. Larutan klorin 0,5%
6. Deterjen
7. Lampu tindakan
8. Alat Pelindung Diri : Sarung tangan steril , Apron, Masker
9. Kasa
10. Cairan desinfektan
11. Betadine
12. Tempat sampah medis
Prosedur 1. Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan kepada ibu dan
pendamping/keluarga
2. Meminta pasien untuk mengosongkan kandung kencing
3. Mengatur posisi pasien yaitu litotomi
4. Mencuci tangan
5. Menyiapkan alat
6. Mendekatkan peralatan
7. Menyalakan lampu dan mengarahkan pada bagian yang akan
diperiksa
8. Mencuci tangan
9. Menggunakan APD : Apron, Masker, Sarung tangan steril
10. Memasang speculum
11. Melihat dan memastikan portio diantara speculum
12. Melihat dan memastikan portio dan sekitarnya (adanya cairan,
lender, darah)
13. Membersihkan daerah portio dan sekitarnya dengan desinfektan
14. Melihat benang IUD
15. Melapas speculum dan diletakan dilarutan klorin 0,5%
16. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
17. Melepas sarung tangan dan meletakan dalam larutan klorin 0,5%
18. Merapikan alat-alat
19. Memberitahu pasien hasil pemeriksan, jika benang terlihat maka
posisi IUD baik, jika bennag tidak tampak atau menemukan
kondisi non fisiologi petugas melakukan tatlaksana rujukan
20. Mencatat dalam kartu status hasil pemeriksaan dan kartu KB.

Bagan alir Persiapan alat dan bahan

Informed consent

Atur posisi
pasien
Mencuci tangan
Gunakan APD

Lakukan pemeriksaan

Letak benang normal Letak benang tidak


normal

Rendam alat di larutan klorin

Cuci tangan

Dokumentasi

Unit Terkait Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai