Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KETIDAKMAMPUAN

KELUARGA MERAWAT ANGGOTA DENGAN GANGGUAN


HALUSINASI PENGLIHATAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIRIH BARU
BANJARMASIN

PROPOSAL

NAMA : SARTIKA TIARA WATI


NIM : 11409718065

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA


TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Halusinasi adalah dimana seseorang merasakan kondisi yang tidak wajar

yang sebelumnya tidak pernah di alami sama sekali, yang disebabkan oleh

berbagai macam tindakan seperti perasaan yang tidak menyenangkan dan

mengganggu pola pikir kehidupan sehari hari, yang akan berdampak

kedepanya menjadi tertekan, melamun, suka berbicara sendiri dan sering

menangis.

Menurut data World Health Organization (2017) pada umumnya

gangguan mental yang terjadi adalah gangguan kecemasan dan gangguan

depresi. Diperkirakan 4,4% dari populasi global menderita gangguan depresi

dan 3,6% gangguan kecemasan. Jumlah penderita depresi meningkat lebih

dari 18% antara tahun 2005 dan 2015 (WHO,2017).

Di Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis, dan social

dengan keanekaragaman penduduk, maka jumlah kasus gangguan jiwa terus

bertambah yang berdampak pada penambahan bebab negara dan penurunan

produktivitas manusia untuk jangka panjang (Kemenkes,2016), Jumlah

penderita gangguan jiwa di Kalimantan Selatan semakin meningkat, menurut

data prevalensi (per mil) rumah tangga dengan ART (Anggota Rumah

Tangga) menurut Riskesdas dengan gangguan skizofrenia mencapai 5,1%

dari 4 juta jiwa penduduk di Kalimantan Selatan.

Sedangkan menurut data pkm tahun 2019 kasus orang dengan gangguan

jiwa berdasarkan perkiraan penduduk di provinsi Kalimantan Selatan

sebanyak 4 juta jiwa, terdapat 5.600 orang yang mengalami gangguan jiwa.

aDari 5.600 orang dengan gangguan jiwa tersebut yang tertangani hanya 30%
atau sekitar 1.600 orang, sedangkan untuk kasus orang dengan gangguan

jiwa berat kurang lebih 64 orang tersebar di 13 Kabupaten dan Kota di

Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan angka prevalansi yang semakin

meningkat pada penderita gangguan jiwa, maka dari itu Pemerintahan Daerah

Kalimantan Selatan menganjurkan warganya untuk mengantarkan ke Rumah

Sakit Jiwa Sambang Lihum, untuk mendapatkan pengobatan dan menerima

rujukan pasien jiwa dari 13 kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan

Selatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka peneliti

mengambil rumusan masalah bagaimana “Asuhan Keperawatan Keluarga

Dengan Ketidakmampuan Keluarga Merawat Anggota Dengan Gangguan

Halusinasi Penglihatan, Di Wilayah Kerja Puskesmas Basirih Banjarmasin”.

1. Data apa saja yang didapatkan dalam pengkajian pada klien gangguan

halusinasi penglihatan ?

2. Diagnosa apa saja yang di dapat disusun pada klien gangguan halusinasi

penglihatan ?

3. Rencana apa yang dapat disusun pada klien gangguan halusinasi

penglihatan ?

4. Tindakan apa saja yang dapat dilaksanakan pada klien halusinasi

penglihatan ?.

5. Evaluasi dengan klien halusinasi penglihatan

6. Pendomuntasian
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

1. Tujuan Umum

Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui Asuhan Keperawatan

Keluarga Dengan Ketidakmampuan Keluarga Merawat Anggota Dengan

Gangguan Halusinasi, Di Wilayah Kerja Puskesmas Basirih Banjarmasin.

2. Tujuan khusus

a. Menggambarkan proses pengkajian pada klien halusinasi penglihatan.

b. Membuat analisa data klien halusinasi penglihatan.

c. Menggambarkan proses penentuan diagnosa keperawatan pada klien

halusinasi penglihatan

d. Menggambarkan proses penyusunan intervensi keperawatan pada

klien halusinasi penglihatan

e. Menggambarkan proses implementasi keperawatan pada klien

halusinasi penglihatan.

f. Menggambarkan proses evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada

klien halusinasi penglihatan

g. Menggambarkan proses pendokumentasian tidakan yang telah

dilakukan pada klien halusinasi penglihatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pasien

Dengan penelitian ini pasien dapat menambah pengetahuannya tentang

Halusinasi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat meningkatkan motivasi

untuk memeriksakan diri, terpenuhinya kebutuhan dasar klien,

tercapainya kemandirian klien dan keluarga tentang penyembuhan,


2. Bagi Keluarga

Sebagai bahan bacaan dan referensi di rumah serta masukkan mengenai

penyakit Halusinasi,keluarga lebih berpatisipasi dalam upaya pemulihan

kesehatan klien.

3. Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan masukkan untuk

mengetahui Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Ketidakmampuan

Keluarga Merawat Anggota Dengan Gangguan Halusinasi, Di Wilayah

Kerja Puskesmas Basirih Banjarmasin.

4. Bagi Peneliti Lain

Menjadi bahan pertimbangan dan litelatur untuk melakukan penelitian-

penelitian di tempat lain, dapat dijadikan sebagai bahan acuhan penelitian

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai