GOLONGAN VITAMIN
Disusun Oleh
NIM : 2201046
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR
I.Analisis Pendahuluan
A. Organoleptis
1. Warna Putih Putih Putih agak kuning
2. Rasa Pahit Asin Asam
3. Bau Khas lemah mirip ragi Tidak berbau Tidak berbau
4. Bentuk Serbuk hablur Hablur Serbuk hablur
B. Kelarutan
1. H2O dingin Larut Larut Larut
2. H2O panas Larut Larut Larut
3. NaOH dingin Larut Larut Larut
4. NaOH panas Larut Larut Larut
5. H2SO4 (3N) Larut Larut Larut
6. H2SO4 (p) Larut Larut Larut
7. C2H5OH Larut Larut Sukar larut
C. Pengarangan
1. Warna mula-mula Putih Putih Putih
2. Warna saat Coklat Coklat Bening
meleleh
3. Warna sisa pijar Hitam Hitam Coklat kehitaman
4. Bau yangmuncul Bau kacang Tidak berbau Tidak berbau
D.Fluoresensi Biru Biru Biru
II.Analisis Gugus 1. Amin Aromatis 1. Basa Amin 1. Pereduksi
Zat uji + DAB Zat uji dalam Zat uji +
→ merah jingga suasana asam reagen
+ endapan (H2SO4) + fehling I dan
merah jingga reagen Mayer II (I : I) →
Zat uji + HCl → endapan endapan
→ dipanaskan kekuningan tembaga
5-15menit → 2. Fenol oksida
dinginkan → Zat uji + FeCl3 berwarna
merah jingga + → warna merah bata
endapan merah merah
jingga keunguan
Zat uji + HCl
2N + 1ml air +
NaOH2 +
tetesan B-naftol
dalam NaOH →
endapan jingga
lalu merah
2. Basa Amin
Zat uji dalam
suasana asam
(H2SO4) +
reagen Mayer →
endapan
kekuningan
III.Analisis Golongan 1. Reaksi Thiokrom Zat uji + FeCl3 1. Zat uji +
10 ml larutan merah darah aqua Iod
dalam air + 5 ml warna segera
K3Fe(CN)6 1% hilang
dikosok + 10 ml 2. Zat uji +
NaOH 10%, CuSO4 +
dikocok lagi + H2SO4
isobutilalkohol, ungu biru
dikocok lap 3. Zat uji +
isobutilakohol NaOH +
berfluoresensi CuOAc
biru ungu jingga
2. Zat uji + pereaksi
diazo A + diazo
B + pereaksi td
5,8 gram Na
asetat dalam 100
ml air dan NaOH
1N 100ml,
dikocok + 1 tetes
formalin,
dikocok
merah
3. Zat uji + pereaksi
fosfomolibdat
biru
4. Zat uji + p-DAB
+ asam asetat
dikeringkan
diatas penangas
air, sisa ditarik
dengan sedikit
asam asetat
merah
Berdasarkan pengamatan, bentuk fisik dari Thiamin HCl yaitu serbuk hablur
berwarna putih, baunya khas lemah mirip ragi, dan rasanya pahit. Bentuk fisik dari
Piridoksin HCl yaitu hablur berwarna putih, tidak berbau, dan rasanya pahit.
Sedangkan untuk asam askorbat berbentuk serbuk hablur putih agak kekuningan
rasanya asam dan tidak berbau.
Pada uji kelarutan, menggunakan larutan H2O panas dan dingin, NaOH panas
dan dingin, H2SO4 encer dan pekat, dan C2H5OH. Thiamin HCl dan Piridoksin HCl
larut dalam semua reagen, sedangkan asam askorbat larut dalam semua reagen
kecuali pada alcohol.
Pada uji pengarangan Thiamin HCl mula-mula berwarna putih, pada saat
meleleh berwarna coklat dan timbul bau kacang, dan sisa pijar berwarna hitam.
Piridoksin HCl mula-mula berwarna putih, lalu pada saat meleleh berwarna coklat
dan tidak berbau, sisa pijar berwarna coklat. Sedangkan asam askorbat mula-mula
berwarna putih, lalu pada saat meleleh berwarna bening dan tidak berbau, sisa pijar
berwarna coklat kehitaman.
Pada saat analisis gugus, Thiamin HCl megandung gugus amin aromatis dan
basa amin. Piridoksin HCl mengandung gugus basa amin dan fenol. Sedangkan untuk
asam askorbat mengandung gugus pereduksi.
Kesimpulan :
Walaupun ketiga bahan obat ini berada pada golongan yang sama, tetapi
beberapa perbedaan dapat dilihat dari reaksi-reaksi yang telah dilakukan. Seperti pada
saat analisis gugus, ketiga obat ini mengandung gugus yang berbeda antar satu
dengan yang lain, terutama asam askorbat. Pada saat reaksi khusus, reaksi yang
diakukan antara Thiamin HCl, Piridoksin HCl dengan asam askorbat berbeda.
Perbedaan juga terlihat pada reaksi individu masing-masing sampel obat.