Referat
Oleh:
Pembimbing:
Kompol dr. Mansuri, Sp.F.M
DEPARTEMEN FORENSIK
RSUP DR MOH HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Referat
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Forensik Fakultas Kedokteran
Univesitas Sriwijaya Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode 11
November 2019 s/d 15 Desember 2019.
ii
KATA PENGANTAR
Akhir kata, kami sangat berharap bahwa laporan kasus ini akan
memberikan manfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I.PENDAHULUAN..................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................
1.4 Manfaat...................................................................................................
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................
2.1. Pengertian Surat Keterangan Medis........................................................
2.2. Ketentuan dan Landasan Hukum Surat Keterangan Medis....................
2.3. Jenis – jenis Surat Keterangan Medis.....................................................
2.3.1. Surat Keterangan Lahir...............................................................
2.3.2. Surat Keterangan Meninggal.......................................................
2.3.3. Surat Keterangan Sakit................................................................
2.3.4. Surat Keterangan Sehat...............................................................
2.3.5. Surat Keterangan Cacat...............................................................
2.3.6. Surat Keterangan Pelayanan Medis Asuransi Kesehatan............
2.3.7. Surat Keterangan Cuti Hamil......................................................
2.3.8. Surat Keterangan Ibu Hamil bepergian dengan pesawat............
2.3.9. Visum et Repertum......................................................................
2.3.10. Laporan Penyakit Menular..........................................................
2.3.11. Kuitansi.......................................................................................
2.4 Sanksi Hukum.........................................................................................
BAB III.KESIMPULAN...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui
2.
1.4 Manfaat
1. Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai
2.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 A
2
Anak yang lahir di luar negeri harus dilaporkan dan dicatatkan
kelahirannya di Indonesia, ditambah lagi jika anak tersebut kelak
bersekolah dan tinggal menetap di Indonesia. Anak yang kelahirannya
telah dilaporkan akan memperoleh Surat Tanda Bukti Pelaporan
Kelahiran Luar Negeri (STBPKLN) yang dikeluarkan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (di samping akte kelahiran dari negara
tempat si anak dilahirkan). Adapun dasar hukum dari kewajiban
pencatatan kelahiran di luar wilayah NKRI ini adalah Pasal 29 Ayat (1),
(2) dan (3) Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan yang menjelaskan bahwa:
1) Kelahiran Warga Negara Indonesia di luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia wajib dicatatkan pada instansi yang berwenang di
negara setempat dan dilaporkan kepada Perwakilan Republik Indonesia.
2) Apabila negara setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
menyelenggarakan pencatatan kelahiran bagi orang asing, pencatatan
dilakukan pada Perwakilan Republik Indonesia setempat.
3) Perwakilan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mencatat peristiwa kelahiran dalam Register Akta Kelahiran dan
menerbitkan Kutipan Akta Kelahiran.
4) Pencatatan Kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaporkan kepada Instansi Pelaksana paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sejak Warga Negara Indonesia yang bersangkutan kembali ke Republik
Indonesia.
Dokumen yang diperlukan untuk pelaporan kelahiran di Kantor Catatan
Sipil di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. KTP dan KK (fotokopi)
b. Surat Keterangan Kelahiran yang diterbitkan oleh Perwakilan RI
c. Akte Kelahiran Luar Negeri yang telah diterjemahkan dan dilegalisir
(fotokopi)
d. Buku Nikah Orang Tua dan Paspor Kedua Orang Tua (fotokopi)
e. Paspor Anak (fotokopi)
f. Mengisi Formulir Pelaporan
3
2.3.2 Surat Keterangan Meninggal
Surat keterangan meninggal berisi keterangan pasti seseorang
meninggal dunia. Surat ini digunakan untuk keperluan penguburan,
perlu dicantumkan identitas jenazah, tempat, dan waktu meninggalnya
serta data kependudukannya.
Surat Keterangan ( Laporan ) kematian, Mengenai hal ini perlu diisi
sebab kematian sesuai dengan pengetahuan dokter. Karena bedah mayat
klinik belum dapat dilakukan hingga waktu ini, sebab kematian secara
klinik saja dilaporkan. Lamanya menderita sakit hingga meninggal
dunia juga harus dicantumkan. Jika jenazah dibawa ke luar daerah atau
luar negeri maka adanya kematian karena penyakit menular harus
diperhatikan.
Selain itu, Surat Keterangan Meninggal juga dapat digunakan untuk
kepentingan lain, seperti kepentingan asuransi, pensiun, hutang piutang,
kepentingan hak waris dalam keluarga serta pengembangannya dalam
kasus kematian dengan tidak wajar, kasus ini harus dilakukan
pemeriksaan kedokteran forensik lengkap.
Contoh Surat Keterangan Meninggal
4
2.3.3 Surat Keterangan Sakit dan Istirahat
Seorang dokter harus waspada terhadap kemungkinan simulasi atau
agravasi pada waktu memberikan keterangan mengenai cuti sakit
seorang karyawan. Adakalanya cuti sakit disalahgunakan untuk tujuan
lain. Surat keterangan cuti sakit palsu dapat menyebabkan seorang
dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP.
5
Contoh Surat Keterangan Sakit
6
Seharusnya dokter keluarga menolak untuk menguji kesehatan
pasiennya.
B. Untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM).
Perlu diperhatikan olehkarena pengendara atau faktor manusia
merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas.
C. Untuk Nikah
Selain pemeriksaan medis, dokter juga harus memberikan edukasi
reproduksi dan pendidikan seks kepada pasangan calon suami-istri.
Yang sering menjadi dilema adalah apakah dokter harus
memberitahukan kepada salah satu calon suami-istri tersebut apabila
menemukan kelainan-kelainan atau penyakit-penyakit yang diderita
salah satu calon pasangannya?
D. Untuk keperluan lainnya
7
2.3.8 Laporan Penyakit Menular
2.4 d
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Hanafiah, M.J.& Amir, A., 1999. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan,
Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
2. Berbagai contoh format surat keterangan dokter dari RSUP Dr Sarjito dan
beberapa perusahaan asuransi, tidak diterbitkan.