Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu
jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk
rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses
metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan
mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum,
nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah
yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Tujuan Percobaan
Praktikum bertujuan menentukan kandungan atau kadar vitamin C (asam
askorbat) dalam tablet dan menentukan kadar vitamin B1 (tiamin) dalam tablet.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan ialah buret, gelas kimia, mortar & pestle, sudip,
erlenmeyer, statip, botol semprot, pipet tetes, pipet mohr, bulp, penangas air,
corong dan batang pengaduk.
Bahan-bahan yang digunakan ialah tablet vitamin C, H 2SO4 2N, tiosulfat
0.1N, tablet vitamin B1, akuades, Iod 0.1 N, NaOH 2 N, indikator larutan pati,
HCl 0.05N, plastik hitam, es batu dan tissue.
Metode Percobaan
Penentuan vitamin C dalam tablet. Contoh tablet vitamin C sebanyak
100 mg dilarutkan ke dalam 20 ml akuades dingin yang telah dididihkan
sebelumnya. Larutan H2SO4 2N ditambahkan sebanyak 5 ml dan segera
ditambahkan pula larutan Iod 0.1N ke dalam campuran larutan. Campuran larutan
tersebut kemudian dititrasi dengan larutan tiosulfat 0.1N dan sebagai indikator
dipakai larutan amilum. Sementara itu dilakukan juga titrasi blanko tanpa
penambahan sampel tablet vitamin C dan hanya ditambahkan dengan H2SO4 2N
dan larutan Iod 0.1N sebanyak 25 ml dan dititrasi dengan larutan tiosulfat 0.1N
dengan indikator larutan amilum. Titrasi dilakukan sampai terjadi perubahan
warna menjadi kuning kecoklatan dan ditambahkan indikator amilum, kemudian
titrasi dilanjutkan sampai larutan berwarna putih. Jumlah ml tiosulfat yang
digunakan dihitung dan dicatat dan kadar vitamin C dalam tablet ditentukan.
Tiosulfat sebanyak 1 ml setara dengan 8.08 mg vitamin C.
Penentuan vitamin B1 (tiamin) dalam tablet. Serbuk vitamin B1
sebanyak 2 tablet yang sudah digerus ke dalam mortar dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 100 ml. Larutan HCl 0.05N sebanyak 5 ml dan laruta Iod 0.1N
dimasukkan ke dalam erlenmeyer, penambahan dilakukan dengan menggunakan
pipet dan direndam dalam air es. Larurtan NaOH 2N sebanyak 12 tetes
ditambahkan segera sampai larutan menjadi netral. Campuran kemudian disimpan
dalam lemari es selama 15 menit, sebelumnya erlenmeyer berisi campuran
tersebut ditutupi dengan plastik hitam dan dilakukan pengasaman dengan
penambahan larutan H2SO4 2 tetes. Campuran kemudian dititrasi dengan larutan
tiosulfat 0.05N, sebelumnya dilakukan titrasi blanko penambahan dengan resep
yang sama dan perlakuan sama dengan sampel hanya tidak diberi contoh sampel.
Perubahan warna sama dengan titrasi vitamin C yaitu pada saat tengah titrasi atau
larutan berubah menjadi kuning kecoklatan lalu diberi indikator amilum sampai
berwarna putih. Perbedaan ml tiosulfat antara titrasi contoh dan blanko dihitung.
Larutan tiosulfat sebanyak 1ml setara dengan 2.81 mg/ml tiamin klorida.
Simpulan
Berdasarkan percobaan, rata-rata kadar vitamin C yang diperoleh pada
tablet vitamin sebesar 48,884 mg/tablet dan kadar vitamin B1 dalam tablet sebesar
19,2485 mg/tablet.
Daftar Pustaka
Baliwati Y F. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Girindra A. 1986. Biokimia I. Jakarta: Gramedia
Harjadi. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Erlangga
Hart H. 2003. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Lehninger A. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Jakarta : Erlangga.
Winarno F G.1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama