Anda di halaman 1dari 10

MODEL PENURUNAN PREVELENSI STUNTING PADA BALITA DI KOTA

PALEMBANG MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA


(BERBASIS TEORI HEALTH BELIEF MODEL)
Mariatul Fadilah1; Andy Andrean2; Melros Trinita3
1. Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas FK Universitas Sriwijaya
2. Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas FK
Universitas Sriwijaya
3. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Abstrak
Stunting adalah kondisi kekurangan nutrisi yang disebabkan oleh asupan nutrisi jangka
panjang yang tidak mencukupi. Diperkirakan satu dari empat anak di bawah usia lima tahun gagal
tumbuh di sepanjang lintasan optimal yang ditetapkan dalam Standar Pertumbuhan Anak World
Health Organizattion. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model penurunan prevalensi
stunting pada balita di kota Palembang melalui pengolahan sampah rumah tangga. Penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik melalui pendekatan secara kuantitatif dan desain studi potong
lintang. “Pada penelitian ini populasinya yakni seluruh ibu yang mempunyai anak balita (0-59 bulan)
yang memeriksakan kondisi anaknya di wilayah kerja puskesmas kota Palembang. Setiap
peningkatan 1unit persepsi keseriusan meningkatkan 0.074 unit perilaku PSRT (p value = 0.024).
Pada persepsi manfaat didapatkan setiap peningkatan 1 unit maka akan meningkatkan 0.135 unit
perilaku PSRT (p value=0.001). Setiap peningkatan 1 unit persepsi masalah makan akan menurunkan
0.067 unit perilaku PSRT (p value= 0.049). Peningkatan 1 unit isyarat untuk bertindak menaikan
0.078 unit perilaku CTPS (p value=0.023). Setiap peningkatan 1 unit kemampuan/efikasi
meningkatkan 0.518 unit perilaku PSRT (p value=0.001). Setiap peningkatan 1 unit perilaku PSRT
akan menurunkan stunting 0.071 unit (p-value =0.039). Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, isyarat bertindak, kemampuan/efikasi diri
memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pengolahan sampah rumah tangga, namun persepsi
hambatan memiliki pengaruh negative terhadap pengolahan sampah rumah tangga. Komponen isyarat
untuk bertindak yang paling berpengaruh adalah dukungan keluarga.

Kata kunci : Stunting, Health Belief Model, Pengolahan sampah Rumah Tangga.

Abstrak
Stunting is a condition of nutritional deficiencies caused by insufficient long-term nutritional
intake. It is estimated that one in four children under the age of five fails to grow along the optimal
trajectory set in the World Health Organization's Child Growth Standards. This study aims to find a
model of reducing the prevalence of stunting in children under five in the city of Palembang through
processing household waste. This research was an analytic observational study through a
quantitative approach and cross-sectional study design. In this study, the population is all mothers
who have children under five (0-59 months) who check the condition of their children in the working
area of Palembang city health center. Each increase in 1 unit of perception of seriousness increases
0.074 units of PSRT behavior p value = 0.024) On the perception of benefits obtained every increase
of 1 unit it will increase 0.135 units of PSRT behavior (p value = 0.001). Every increase of 1 unit of
perception of eating problems will decrease 0.067 units of PSRT behavior (p value = 0.049). cue unit
to act increases 0.078 units of CTPS behavior (p value = 0.023) Every increase of 1 unit of ability /
efficacy increases 0.518 units of PSRT behavior (p value = 0.001). Each increase of 1 unit of PSRT
behavior will decrease stunting of 0.071 units (p-value) = 0.039) From this study conclusions can be
drawn from the perception of vulnerability, perception of seriousness, perceived usefulness, gestures
to act, ability / self-efficacy has influence uh positive about household waste management behavior,
but the perception of obstacles has a negative influence on household waste processing. The most
influential component of gesture for action is family support.

Keywords : Stunting, Health Belief Model, Household waste processing.


1. Pendahuluan penurunan kinerja dan perkembangan
Stunting adalah kondisi kognitif, kehadiran sekolah yang lebih
kekurangan nutrisi yang disebabkan buruk, dan berkurangnya kapasitas
asupan nutrisi jangka panjang yang tidak penghasilan orang dewasa. Secara historis,
tercukupi.1 Diperkirakan satu dari empat penelitian tentang stunting berfokus pada
anak di bawah usia lima tahun gagal asupan makanan, namun semakin banyak
tumbuh sesuai kurva optimal yang telah bukti menunjukkan peran penting bagi
ditetapkan dalam Standar Pertumbuhan lingkungan alami dan fisik dalam
Anak WHO (World Health kesehatan anak. Interaksi antara
Organizattion).2 Stunting adalah lingkungan dan gizi menghadirkan
manifestasi dari kekurangan gizi dan dinamika yang menarik, dimana interaksi
merupakan masalah kesehatan yang faktor lingkungan dan status gizi dapat
signifikan.3 Stunting adalah salah satu menyebabkan perubahan status kesehatan.
masalah kesehatan masyarakat yang paling Contohnya adalah defisiensi besi, yang
serius dan masih menjadi tantangan di berpotensi menyebabkan peningkatan
dunia. Prediksi global menunjukkan bahwa penyerapan timbal, atau infeksi parasit,
satu dari lima anak akan terhambat pada yang terkait dengan pengerdilan.2
tahun 2020.2 Salah satu faktor lingkungan,
Data hasil dari penelitian Riset seperti kebersihan baik dari hasil limbah
Kesehatan Dasar tentang status gizi balita yang tersisa dari manfaat yang digunakan
pendek dan sangat pendek di Indonesia oleh kebutuhan manusia dapat diartikan
tahun 2018 menunjukan angka stunting sebagai sampah. Sampah dianggap sebagai
adalah 30,8%, jika dibandingkan tahun sesuatu yang tidak memiliki manfaat dan
2013 sebesar 37,2% dan tahun 2017 tidak memiliki nilai.8 Semakin
sebesar 36,8%, dimana terjadi perbaikan meningkatnya jumlah pendudukan di suatu
yang signifikan. Status gizi balita pendek tempat tentunya akan semakin banyak
dan sangat pendek paling rendah berada di sampah yang dihasilkan. Meningkatnya
provinsi Jakarta dengan 17,7% dan paling jumlah sampah yang dihasilkan oleh
tinggi di provinsi Nusa Tenggara Timur manusia tanpa diimbangi dengan
dengan 42,6%.4 pengelolaan sampah yang baik tentunya
Kejadian stunting secara statistik akan berdampak buruk terhadap
telah memengaruhi 165 juta anak di lingkungan sekitar dan akan menimbulkan
seluruh dunia, 90% di antaranya tinggal di masalah- masalah kesehatan bagi
Afrika dan Asia. Menurut WHO, perkiraan penduduk sekitarnya.
prevalensi stunting di antara anak-anak Pengelolaan sampah rumah tangga
usia sekolah berusia 5-18 tahun di Afrika (PSRT) yang kurang baik cenderung
pada 2015 adalah 37% dibandingkan menyebabkan agen infeksi di lingkungan
dengan tingkat prevalensi tertinggi atau peningkatan risiko infeksi. Infeksi
berikutnya yaitu 23% di Asia.2 Prevalensi kronis dapat menyebabkan malnutrisi,
anak usia dibawah lima tahun yang melalui peningkatan kebutuhan kalori,
menderita stunting di Asia Tenggara katabolisme jaringan untuk energi,
adalah sebesar 29.4%, sedangkan di Asia penyerapan mikronutrien tertentu, dan
Timur prevalensi stunting sebesar 14.4%, mengurangi asupan makanan sehingga
dan Asia Barat sebesar 20,9%.5 kejadian stunting juga meningkat.
Stunting dapat memberikan Pengelolaan sampah yang salah misalnya
pengaruh kesehatan yang buruk sepanjang pembakaran juga berisiko menimbulkan
usia anak, seperti komplikasi yang polusi udara yang berdampak pada
mengancam jiwa selama persalinan, perkembangan anak. Polusi dapat berupa
sitokin proinflamasi dapat mengganggu Model pada program cuci tangan pakai
hormon yang terlibat dalam regulasi sabun menggunakan Path Analysis.
hormon pertumbuhan dan lempeng
pertumbuhan tulang.6,7 Infeksi lainnya bisa 3. Hasil
seperti diare, dimana sebagai penyebab Dari penelitian ini diperoleh data
tidak langsung terjadinya stunting pada subjek penelitian sebanyak 582 orang laki-
anak dibawah lima tahun, sehingga hasil laki dan 524 orang perempuan. Populasi
yang sama pada hambatan pertumbuhan terbanyak pada rentan usia 13-25 bulan
anak.11 (430 orang). Populasi dengan rentan usia
Pengamanan sampah rumah tangga 0-12 bulan sebanyak 273 orang dan rentan
adalah melakukan kegiatan pengolahan usia 36-60 bulan sebanyak 403 orang.
sampah di rumah tangga dengan Pada penelitian ini didapatkan anak yang
mengedepankan prinsip menggurangi, mengalami stunting sebanyak 198 orang
memakai ulang, dan mendaur ulang agar (17.9%). Subjek penelitian dengan
tidak membahayakan kesehatan perilaku PSRT yang baik sebanyak 864
masyarakat dan lingkungan.8 Penelitian ini orang, perilaku cukup 206 orang dan
bertujuan untuk menemukan model perilaku PSRT yang buruk sebanyak 35
penurunan prevalensi stunting pada balita orang.
di kota Palembang melalui pengolahan
sampah rumah tangga. Tabel 1 . Distribusi frekuensi berdasarkan jenis
kelamin, kelompok usia, status gizi, dan
Pendidikan terakhir.
2. Metode
Penelitian ini adalah penelitian No Jenis Kelamin Jumlah
observasional analitik melalui pendekatan
1 Laki-Laki 582 (52,6%)
secara kuantitatif dan desain studi potong
2 Perempuan 524 (47,4%)
lintang. “Pada penelitian ini populasinya
Total 1106 (100%)
yakni seluruh ibu yang mempunyai anak
balita (0-59 bulan) yang memeriksakan No Kelompok Usia Jumlah
kondisi anaknya di wilayah kerja 1 0-12 Bulan 273 (24,7%)
puskesmas kota Palembang. “Pengambilan 2 13-35 Bulan 430 (38,9%)
sampel pada penelitian ini menggunakan 3 36-60 Bulan 403 (36,4%)
teknik consecutive sampling yaitu setiap Total 1106 (100%)
responden yang memenuhi kriteria inklusi No Status Gizi Jumlah
dimasukkan sebagai subjek penelitian 1 Stunting 198 (17.9%)
hingga jumlah sampel minimal terpenuhi 2 Tidak Stunting 908(82.1%)
dalam jangka waktu tertentu. Total 1106 (100%)
Kriteria inklusi pada penelitian ini No Pendidikan Jumlah
yakni responden bersedia ikut penelitian,
responden dapat berkomunikasi dengan Terakhir
baik. Sedangkan, kriteria ekslusinya yaitu 1 Tamat SD 40 (3,7%)
anak yang mengalami kecacatan fisik 2 Tamat SMP 174 (16.1%)
dan/atau mental, anak yang mempunyai 3 Tamat SMA 574 (53.2%)
penyakit kronik dan/atau penyakit bawaan, 4 Tamat D1- 290 (26,9%)
anak yang mempunyai riwayat dan/atau
sedang mengonsumsi obat-obatan steroid 3/Perguruan
dalam jangka waktu yang lama, anak dari Tinggi
orang tua dengan riwayat perawakan Tingkat Perilaku
pendek. Analisis model penurunan No Jumlah
prevalensi stunting anak balita di Kota PSRT
Palembang ditinjau dari Health Belief 1 Baik 864 (78.2%)
2 Cukup 206 (18.6%) hubungan variabel menggunakan aplikasi
3 Kurang 35 (3.2%) SPSS AMOS 24 (bagan 4.1). Indikator
Total 1106 (100%) yang digunakan untuk mementukan
kesesuaian model dalam analisis jalur
Berdasarkan persepsi kerentanan dapat dilihat pada tabel4.8. Didapatkan
sebanyak 967 orang subjek penelitian hasil CMIN/DF 7.434, CFI sebesar 0.707,
memiiki persepsi kerentanan yang baik. NFI sebesar 0.678, dan RMSEA 0.074.
Sebanyak 553 orang subjek penelitian Setiap peningkatan 1 unit persepsi
memiliki persepsi keseriusan yang cukup. kerentanan meningkatkan 0.219 unit
Sejumlah 971 orang subjek penelitian perilaku PSRT (p-value = 0.001). Setiap
mempunyai persepsi manfaat yang baik. peningkatan 1unit persepsi keseriusan
Berdasarkan persepsi hambatan 938 subjek meningkatkan 0.074 unit perilaku PSRT (p
penelitian memiliki hambatan yang value = 0.024). Pada persepsi manfaat
kurang. Sebesar 78 orang subjek penelitian didapatkan setiap peningkatan 1 unit maka
memiliki isyarat untuk bertindak yang baik akan meningkatkan 0.135 unit perilaku
dan 860 orang subjek penelitian memiliki PSRT (p value=0.001). Setiap peningkatan
kemampuan atau efikasi diri yang baik. 1 unit persepsi masalah makan akan
(Tabel 2) menurunkan 0.067 unit perilaku PSRT (p
value= 0.049). Peningkatan 1 unit isyarat
Tabel 2. Distribusi frekuensi subjek penelitian untuk bertindak menaikan 0.078 unit
berdasarkan HBM perilaku PSRT (p value=0.023). Setiap
Komponen peningkatan 1 unit kemampuan/efikasi
Baik Cukup Kurang meningkatkan 0.518 unit perilaku PSRT (p
HBM
value=0.001). Setiap peningkatan 1 unit
Persepsi 967 192
2 (0.2%) perilaku PSRT akan menurunkan stunting
Kerentanan (83,4%) (16,4%) 0.071 unit (p-value =0.039)
Persepsi 239 552 379 Pada isyarat untuk bertindak
Keseriusan (20,4%) (47,2%) (32.4%) karena mendapat dukungan dari keluarga
Persepsi 971 191 berkorelasi dengan perilaku PSRT sebesar
8 (0.7%) 0.175 (p value= 0.001) dan sadar atas
Manfaat (83%) (16.3%)
Persepsi 221 938 kemauan diri sendiri sebesar 0.072 (p
11 (0.9%) value=0.022). Mendapatkan informasi dari
Hambatan (18.9%) (80.2%)
pesan tertulis berkorelasi positif dengan
Isyarat
783 371 perilaku pengolahan sampah rumah tangga
Untuk 16 (1.4%) sebesar 1.67 dengan p-value 0.001.
(66.9%) (31.7%)
Bertindak
Kemampuan 860 307
3 (0.3%)
/Efikasi Diri (73.5%) (26.2%)

Model analisis jalur yang dibuat


dicek kesesuaiannya dengan model
Bagan 1. Model stuktural dengan standardized

Tabel 3 Hasil analisis jalur penerapan Health Belief Model pada faktor yang
memengaruhi stunting pada balita.
Koefisien Koefisien
Variable Variable Jalur Tidak jalur
S.E p
Dependent Independent Terstandaris terstandaris
asi asi
Tidak Langsung
Persepsi
Perilaku PSRT Kerentanan 0.235 0.37 0.001 0.219
(Y1)
Perilaku PSRT Persepsi
Keseriusan 0.073 0.32 0.024 0.074
(Y2)
Perilaku PSRT Persepsi
0.140 0.35 0.001 0.135
Manfaat (Y3)
Perilaku PSRT Persepsi
Hambatan -0.072 0.37 0.049 -0.067
(Y4)
Perilaku PSRT Isyarat Untuk
Bertindak 0.060 0.027 0.023 0.078
(Y5)
Perilaku PSRT Kemampuan/
efikasi diri 0.518 0.042 0.001 0.511
(Y6)
Stunting Perilaku PSRT -0.058 0.028 0.039 -0.071
N Observasi = 1106
Model Fit
CMIN/DF 7.434
CFI 0.707
NFI 0.678
RMSEA 0.074
Tabel 4. Analisis Regresi Komponen isyarat bertindak dengan perilaku PSRT
Estimate S.E. C.R. P
PSRT <--- Y5.1 .072 .032 2.286 .022
PSRT <--- Y5.2 .175 .037 4.708 ***
PSRT <--- Y5.3 -.027 .023 -1.191 .234
PSRT <--- Y5.4 -.064 .029 -2.240 .025
PSRT <--- Y5.5 .167 .023 7.211 ***
PSRT <--- Y5.6 -.011 .025 -.444 .657
stunting sebanyak 1.17 kali dibandungkan
4. Pembahasan dengan keluarga yang menerapkan
Pada penelitian ini didapatkan hasil pengamanan sampah 9.
setiap peningkatan 1 unit persepsi Kesehatan lingkungan pada
kerentanan meningkatkan 0.219 unit prinsipnya merupakan suatu keadaan
perilaku PSRT (p-value = 0.001). Setiap lingkungan yang sehat sehingga
peningkatan 1unit persepsi keseriusan memberikan pengaruh yang positif
meningkatkan 0.074 unit perilaku PSRT (p terhadap status kesehatan yang sehat.
value = 0.024). Pada persepsi manfaat Ruang lingkup yang tercakup dalam
didapatkan setiap peningkatan 1 unit maka kesehatan lingkungan yakni antara lain:
akan meningkatkan 0.135 unit perilaku rumah tempat tinggal, pembuangan
PSRT (p value=0.001). Setiap peningkatan kotoran atau tinja, sarana ketersediaan air
1 unit persepsi masalah makan akan bersih, pembuangan sampah, pembuangan
menurunkan 0.067 unit perilaku PSRT (p air limbah rumah tangga, dan lain lain.
value= 0.049). Peningkatan 1 unit isyarat Keadaan lingkungan yang tidak baik dapat
untuk bertindak menaikan 0.078 unit meningkatkan risiko terjadinya berbagai
perilaku CTPS (p value=0.023). Setiap macam penyakit infeksi yang dapat
peningkatan 1 unit kemampuan/efikasi menjadi risiko terjadinya stunting.9
meningkatkan 0.518 unit perilaku PSRT (p Penelitian lain yang mendukung
value=0.001). Setiap peningkatan 1 unit hasil penelitian ini yakni studi yang
perilaku PSRT akan menurunkan stunting dilakukan di Brazil yang menemukan
0.071 unit (p-value =0.039). bahwa anak yang tinggal dengan akses
Hasil penelitian ini mendukung yang sulit terhadap fasilitas pengelolaan
penelitian yang dilakukan oleh Badriyah sampah rumah tangga lebih rentan 2.55
yaitu terdapat hubungan langsung antara kali mengalami stunting dan 2.74 kali
keluarga yang mengelola sampah dengan menjadi underweight ketika dibandingkan
prevalensi stunting. Keluarga dengan dengan anak dengan akses yang baik
pengamanan sampah rumah tangga yang terhadap fasilitas pengelolaan sampah
buruk meningkatkan angka kejadian rumah tangga.13 Penelitian yang dilakukan
di Moramanga dan Morondava stunting mengenai pengaruh peraturan pemerintah
menjadi faktor utama untuk terjadinya Swiss yakni kebijakan mengenai sampah
stunting.10 yang lemah dapat menjadi hambatan pada
Penelitian yang dilakukan Wiyono pengelolaan dan rencana pencegahan
menyatakan bahwa rumah dengan terhadap sampah pada masa selanjutnya. 17
pengamanan sampah rumah tangga, Diperlukan suatu bentuk pelayanan dari
memiliki z-skor dengan nilai normal pemerintah dalam memberikan pelayanan
dibandingkan dengan yang tidak umum bidang persampahan dilakukan
menerapkan pengamanan sampah rumah berupa penyediaan jasa pelayanan
tangga. Pada penelitian ini faktor selain pengelolaan sampah di jalan umum,
pengamanan sampah rumah tangga seperti tempat atau fasilitas umum untuk
lantai yang terbuat dari semen, toilet yang kepentingan dan kemanfaatan umum.
rutin dibersihakn menjadi determinan
Pada penelitian ini juga didapatkan
penyebab infeksi pada rumah yang tidak
hasil bahwa isyarat untuk bertindak
menerapkan hal-hal di atas.14 Penyakit
karena mendapat dukungan dari keluarga
infeksi merupakan salah satu penyebab
berkorelasi dengan perilaku PSRT sebesar
tidak langsung kejadian stunting. Penyakit
0.175 (p value= 0.001) dan sadar atas
infeksi yang berulang atau kronis dapat
kemauan diri sendiri sebesar 0.072 (p
menyebabkan gangguan keseimbangan
value=0.022). Mendapatkan informasi dari
kebutuhan nutrisi dan asupan nutrisi yang
pesan tertulis berkorelasi positif dengan
jika tidak di tatalaksana secepatnya akan
perilaku pengolahan sampah rumah tangga
menyebabkan gangguan tumbuh kembang
sebesar 1.67 dengan p-value 0.001. Hasil
pada anak.3
penelitian ini sejalan dengan penelitian
Penelitian multi center yang yang dilakukan oleh Zhang yang
dilakukan Danaei et al di 137 negara menganalisi efektivitas regulasi tertulis
berkembang, memperoleh hasil bahwa pemerintah terhadap pengolahan sampah
risiko lingkungan mempunyai dampak di Cina. Dari penelitian tersebut
terbesar kedua mengakibatkan stunting didapatkan bahwa dengan regulasi tertulis
yang terjadi ssecara global dan di Asia dapat meningkatkan kesadaran dari
Selatan, Afrika sub-Sahara, dan kawasan masyarakat dan pabrik dalam mengolah
Asia Timur dan Pasifik, sedangkan sampah rumah tangga .18 Berbagai bentuk
masalah nutrisi dan infeksi anak dukungan termasuk dukungan keluarga
merupakan kelompok faktor risiko kedua dapat berperan terhadap terbentuknya
di wilayah lain. Khususnya, 7,2 juta kasus keinginan untuk mengolah sampah rumah
stunting di seluruh dunia diakibatkan oleh tangga hal ini diteliti oleh Chalak di 44
sanitasi yang tidak baik.16 Mengurangi negara.19 Pada penelitian yang dilakukan
beban terhambatnya pertumbuhan oleh Nahman tentang pengolahan sampah
memerlukan upaya yang berkelanjutan rumah tangga pada masyarakat didapatkan
untuk mendiagnosis dan mengobati infeksi salah satu faktor yang membuat seseorang
ibu dan anak, terutama diare, bersama mau melakukan pengolahan sampah secara
dengan fokus baru pada intervensi klinis teratur adalah dorongan dari keluraga serta
dan kesehatan masyarakat yang berfokus dukungan sosial dari masyarakat sekitar.20
pada peningkatan gizi dan sanitasi di
antara ibu dan keluarga. Pada penelitian ini proses
pengambilan informasi dari responden
Komponen Health Belief Model menggunakan kuisioner yang diisi
persepsi hambatan pada penelitian ini langsung oleh responden. Akibat dari
memiiki korelasi negative dengan perilaku teknik pengambilan sampling tersebut data
PSRT. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh merupakan data subjektif
penelitian yang dilakukan oleh Johansson berdasarkan pengakuan dari responden.
Peneliti tidak melihat secara langsung Publishing Ltd; 2018.
proses pengolahan sampah rumah tangga
6. Bogale, Tesfahun Yonas Bogale,
dari responden sehingga tidak dapat
Elazar Tadesse Bala, Minyahil
diperoleh data secara objektif. Terdapat
Tadesse, and Benedict Oppong
kemungkinan terjadinya bias dalam proses
Asamoah. 2018. Prevalence and
sampling akibat dari teknik sampling yang
associated factors for stunting
dilakukan.
among 6–12 years old school age
5. Kesimpulan children from rural community of
Humbo district, Southern Ethiopia.
Dari penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan persepsi kerentanan, persepsi 7. Meshram II, Kodavanti MR, Chitty
keseriusan, persepsi manfaat, isyarat GR, Manchala R, Kumar S, Kakani
bertindak, kemampuan/efikasi diri SK, et al. Influence of Feeding
memiliki pengaruh positif terhadap Practices and Associated Factors on the
Nutritional Status of Infants in Rural
perilaku pengolahan sampah rumah
Areas of Madhya Pradesh State, India.
tangga, namun persepsi hambatan Asia Pac J Public Health.
memiliki pengaruh negative terhadap 2015;27:NP1345-61.
pengolahan sampah rumah tangga.
Komponen isyarat untuk bertindak yang 8. Bharti, Rupam, Preeti Dhillon,
paling berpengaruh adalah dukungan Pralip Kumar Narzary. 2019. A
keluarga. spatial analysis of childhood
stunting and its contextual correlates
in India.
Daftar Pustaka 9. Badriyah L., Ahmad Syafiq. 2017.
1. Pratiwi IG, Wahyuningsih R. Risk Association Between Sanitation,
Factors of Stunting Among Hygine, and Stunting in Children
Children in Some Areas in Under Two Years.
Indonesia: A Literature Review. Int
10. Rabaoarisoa C.R., Rado Rakotoarison,
J Stud Nurs. 30 Juli 2018;3(3):41.
Ronan Jambou, Rindra Vatasoa
2. Vilcins D, Sly PD, Jagals P. Randremanana. 2017. The Importance
Environmental risk factors of Public Health, Poverty Reduction
associated with child stunting: A Programs and Women’s Empowerment
systematic review of the literature. in The Reduction of Child Stunting in
Ann Glob Heal. 5 November Rural Areas of Moramanga and
2018;84(4):551–62. Morondava, Madagascar.

3. Kliegman RM, St JW, Iii G, Blum 11. Budge S, Parker AH, Hutchings PT,
NJ, Bennett WH. Nelson Textbook Garbutt C. Environmental enteric
of Pediatrics 21 EDITION. dysfunction and child stunting. Vol.
4. RISKESDAS. Badan Penelitian dan 77, Nutrition Reviews. Oxford
Pengembangan Kesehatan University Press; 2019. hal. 240–53.
Kementerian RI tahun 2018.
12. Nurdin Rahman, Muhammad Ryman
RISKESDAS. 2018.
Napirah, Devi Nadila and Bohari ,
5. Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, 2017. Determinants of Stunting
Izwardy D, Neufeld LM. A review among Children in Urban Families
of child stunting determinants in in Palu, Indonesia. Pakistan Journal
Indonesia. Vol. 14, Maternal and of Nutrition, 16: 750-756.
Child Nutrition. Blackwell
13. Horta BL, Santos RV, Welch JR, et https://www.mdpi.com/2071-
al. Nutritional status of indigenous 1050/10/5/1402
children: Findings from the First
19. Chalak, A., Chaza Abou-Daher, Jad
National Survey of Indigenous
Chaaban. 2016. The Global
People’s Health and Nutrition in Economic and Regulatory
Brazil. International Journal for Determinants of Household Food
Equity in Health. 2015; 12(1). DOI: Waste Generation: A Cross-Country
https://doi. org/10.186/1475-9276- Analysis.
12-23 https://www.sciencedirect.com/scie
nce/article/pii/S0956053X15302221
14. Wiyono S., Annas Burhani, Titus
Priyo Harjatmo, Trina Astuti, Nils 20. Nahman A., Willem de Lang, Suzan
Aria Zulfianto, Tugiman, Muthia Oelofse. 2015. The cost of
Sulisantu Putri. 2019. The Role household waste in South Africa.
Sanitation to Stunting Children age https://www.sciencedirect.com/scien
6-35 months, Purwojati Subdistrict, ce/article/pii/S0956053X1200176
Banyumas District, Central Java,
Indonesia. Int J Community Med 21. Gebregyorgis T, Tadesse T, Atenafu A.
Public Health Jan;6(1): 82-88. Prevalence of Thinness and Stunting
and Associated Factors among
15. Gilbreath S and Kass PH. Adverse Adolescent School Girls in Adwa
birth outcomes associated with open Town, North Ethiopia. Int J Food
dumpsites in Alaska Native villages. Sci. 2016;2016
Am J Epidemiol. 2016; 164(6): 518–
528. DOI: 22. Spears D. How Much International
https://doi.org/10.1093/aje/kwj24 Variation in Child Height Can
Sanitation Explain? The World Bank;
16. Danaei G, Andrews KG, Sudfeld 2013. p. 55.
CR, Fink G, McCoy DC, Peet E, et
al. Risk Factors for Childhood 23. Assis AMO, Barreto ML, Santos LMP,
Stunting in 137 Developing et al. Growth faltering in childhood
Countries: A Comparative Risk related to diarrhea: A longitu- dinal
Assessment Analysis at Global, community-based study. Eur J Clin
Regional, and Country Levels. Nutr. 2005; 59(11): 1317–1323. DOI:
PLoS Med. 2016;13(11):1–18. https://doi.org/10.1038/
sj.ejcn.1602245
17. Johansson, N., Hervé Corvellec.
2018. Waste Policies Gone Soft: An 24. Haile D, Azage M, Mola T, Rainey R.
Analysis of European and Swedish Exploring spatial variations and
Waste Prevention Plans. factors associated with childhood
https://www.sciencedirect.com/scien stunting in Ethiopia: spatial and
ce/article/pii/S0956053X18302332 multilevel analysis. BMC Pediatr.
2016;16:49.
18. Zhang, D., Xuemei Zhang, Bin Shi.
2018. Collection and 25. El-Sayed N, Gad Mohamed A, Nofal
Remanufacturing of Waste Products L, et al. Malnutrition among pre-
under Patent Protection and school children in Alexandria, Egypt.
Government Regulation. Journal of Health Population and
Sustainability 2018.10:1402. Nutrition. 2001; 19(4): 275–280.

Anda mungkin juga menyukai