Contoh Satuan Acara Penyuluhan
Contoh Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)
A. Latar Belakang
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan
tubuh yang dapat menyebabkan infeksi, kebutaan dan gangguan mata
lainnya. Hasil Susenas tahun 1978 di 15 propinsi rawan defisiensi vitamin A
menunjukkan bahwa pravelensi kekurangan vitamin A dengan indikator
bercak Bitot (X1B) sebesar 1,3%. Pada tahun 1992 dilakukan Susenas lagi
dan hasilnya turun menjadi 0,35%.
Hasil survey yang dilakukan pada tahun 1992 menunjukkan bahwa
kasus kekurangan vitamin A dengan bercak Bitot (X1B) masih terdapat di
tiga propinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku.
Khusus Sulawesi Selatan survei lagi dilakukan pada 4 bulan kemudian yang
menunjukkan penurunan pravalensi kasus kekurangan vitamin dengan
bercak Bitot hingga 0%. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari intervensi
yang dilakukan dengan cara memberikan kapsul vitamin dosis tinggi.
Kemungkinan untuk muncul kembali kasus kekurangan vitamin A
masih perlu diwaspadai karena pada tahap subklinik, kekurangan vitamin A
masih merupakan salah satu masalah pokok. Sebanyak 50% balita masih
menunjukkan kadar serum vitamin A yang rendah, yaitu 20 μg/dl.
(Almatsier Sunita, 310 : 2009).
1
B. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan di Desa Jotang RT 7/4 selama
1 x 30 menit diharapkan masyarakat mampu mengerti, memahami dan
menjelaskan kembali tentang masalah kekurangan vitamin A dengan
90% benar.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, masyarakat Desa Jotang RT
7/4 diharapkan mampu mengerti, memahami dan menjelaskan kembali :
Pengertian kekurangan vitamin A dengan 90% benar.
Tanda gejala kekurangan vitamin A dengan 90% benar.
Penyebab kekurangan vitamin A dengan 90% benar.
C. Materi
Terlampir
D. Proses Kegiatan
Kegiatan
No Tahap Waktu Metode
Penyuluh Audience
1 Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam Menjawab Lisan
Memperkenalkan diri Memperhatikan
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Memperhatikan
Apersepsi Menjawab
2 Isi 10 Menjelaskan Ceramah
menit Pengertian KVA Memperhatikan
Tanda gejala KVA Memperhatikan
Penyebab KVA Memperhatikan
Pencegahan KVA Memperhatikan
Mendemonstrasikan :
....... Demontrasi
2
3 Penutup 15 Memberi kesempatan Bertanya Ceramah
menit bertanya dan diskusi
Menjawab Memperhatikan
pertanyaan Menjawab
Evaluasi Memperhatikan
Menyimpulkan Menjawab
Memberi reward Memperhatikan
Memberitahu
kontrak waktu Menjawab
selanjutnya
Mengucapkan salam
E. Metode
- Ceramah
- Diskusi
F. Media
- Power Point
- Laptop
- Leaflet
- Microphone
- Tablet vitamin A
- Air minum dan sedotan
- Tissu
- Celemek
- Mangkuk
3
Keterangan
: Penyuluh
: Audiens
H. Evaluasi
A. Standart
Leaflet sudah dicetak minimal 1 hari sebelum penyuluhan.
Materi sudah diketik rapi minimal 2 hari sebelum penyuluhan.
SAP sudah dibuat minimal 2 hari sebelum penyuluhan.
Power point sudah diketik rapi minimal 1 hari sebelum penyuluhan.
Audiens duduk sesuai dengan setting tempat duduk yang sudah
ditentukan.
Microphone sudah disiapkan minimal 5 menit sebelum penyuluhan.
Laptop sudah disiapkan minimal 10 menit sebelum penyuluhan.
Tablet vitamin A dan mangkuk sudah disiapkan minimal 5 menit
sebelum penyuluhan.
Celemek dan tissu sudah disiapkan minimal 5 menit sebelum
penyuluhan.
Air minum dan sedotan sudah disiapkan minimal 5 menit sebelum
penyuluhan.
4
B. Proses
Masyarakat Desa Jotang memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaikan pengertian KVA dengan cermat.
Masyarakat Desa Jotang memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaikan tanda dan gejala KVA dengan cermat.
Masyarakat Desa Jotang memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaikan penyebab KVA dengan cermat.
Masyarakat Desa Jotang memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaikan pencegahan KVA dengan cermat
C. Hasil
Masyarakat Desa Jotang mampu memahami dan menjelaskan
kembali pengertian KVA dengan 100 % benar.
Masyarakat Desa Jotang mampu memahami dan menjelaskan
kembali tanda gejala KVA dengan 50 % benar.
Masyarakat Desa Jotang mampu memahami dan menjelaskan
kembali penyebab KVA dengan 60 % benar.
5
Anak diberi makanan pengganti ASI dengan kadar vitamin A
rendah.
Kurangnya asupan vitamin A.
Gangguan absorbsi vitamin A dalam tubuh.
Perubahan iklim dan musim yang mengakibatkan ketersediaan
makanan sumber vitamin A berkurang.
d. Bagaimana pencegahan gangguan kekurangan vitamin A?
Pendekatan berbasis pangan yang mencakup diversifikasi, edukasi
gizi, dan fortifikasi makanan pokok dan makanan dengan nilai
tambah.
Intervensi kesehatan masyarakat seperti imunisasi, pemberian
suplemen vitamin A, promosi pemberian ASI dan penanganan
penyakit infeksi.
Suplementasi vitamin A dengan peningkatan perhatian terhadap
suplemen multimikronutrien dan suplemen mingguan dosis rendah.
Modifikasi linngkungan fisik, politik dan sosial budaya sesuai
permasalahan kesehatan masyarakatnya.
6
Daftar Pustaka
7
Lembar Pengesahan
Mahasiwa Pengampu
8
Lampiran
Kekurangan Vitamin A
A. Pengertian
Kekurangan vitamin A adalah keadaan dimana tubuh kekurangan
kadar vitamin A.
B. Tanda dan gejala
o Tanda awal adalah turunnya kemampuan melihat dalam cahaya
remang.
o Penderita tidak dapat melihat jika ruangan gelap secara tiba-tiba.
C. Penyebab
Ibu yang kekurangan vitamin A pada saat hamil.
Kadar vitamin A dalam ASI rendah.
Anak diberi makanan pengganti ASI dengan kadar vitamin A rendah.
Kurangnya asupan vitamin A.
Gangguan absorbsi vitamin A dalam tubuh.
Perubahan iklim dan musim yang mengakibatkan ketersediaan
makanan sumber vitamin A berkurang.
D. Akibat kekurangan vitamin A
Rabun senja.
Katarak
Pertumbuhan dan perkembangan terhambat.
Kekurangan energi protein (marasmus/kwarsiorkor).
Infeksi saluran pernapasan.
Menurunnya daya tahan tubuh.
Kulit tidak sehat.
Dll.
E. Pencegahan gangguan kekurangan vitamin A
Konsumsi makanan mengandung sumber vitamin A.
Imunisasi.
Pemberian suplemen vitamin A.
Tetap berikan ASI eksklusif pada bayi terutama usia 0-6 bulan.
9
Modifikasi lingkungan fisik, politik dan sosial budaya sesuai
permasalahan kesehatan masyarakatnya
F. Sumber Vitamin A
a. Vitamin A dari buah-buahan. Seperti pepaya, kesemek, mangga, apel,
buah negeri dan sukun.
b. Vitamin A dari sereal. Seperti jagung kuning.
c. Vitamin A dari umbi-umbian. Seperti ubi rambat merah, ubi jalar
merah, ubi kuning.
d. Vitamin A dari biji-bijian. Seperti kacang ercis dan kacang merah.
e. Vitamin A dari sayuran. Seperti wortel, semanggi, daun genjer,
kangkung, rumput laut, bungkil daun talas, kacang panjang, kol china,
sawi, ranti muda, bayam, terong, dll.
f. Vitamin A dari hewan. Seperti ginjal domba, daging bebek, hati sapi,
telur, ikan, daging ayam, dll.
g. Vitamin A dari hasil olahan. Seperi susu, hasil olahan susu, minyak
kelapa sawit, tepung ikan dan minyak ikan.
Daftar Pustaka
10