Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Kebutuhan Nutrisi


Subpokok Bahasan : Kekurangan Vitamin A
Hari/tanggal : Jum’at, 11 November 2016
Waktu : 08.00 – selesai
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Balai Desa Jotang RT 7/4, Kec. Kendal, Kab. Kendal
Penyuluh : M Zakky

A. Latar Belakang
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan
tubuh yang dapat menyebabkan infeksi, kebutaan dan gangguan mata
lainnya. Hasil Susenas tahun 1978 di 15 propinsi rawan defisiensi vitamin A
menunjukkan bahwa pravelensi kekurangan vitamin A dengan indikator
bercak Bitot (X1B) sebesar 1,3%. Pada tahun 1992 dilakukan Susenas lagi
dan hasilnya turun menjadi 0,35%.
Hasil survey yang dilakukan pada tahun 1992 menunjukkan bahwa
kasus kekurangan vitamin A dengan bercak Bitot (X1B) masih terdapat di
tiga propinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku.
Khusus Sulawesi Selatan survei lagi dilakukan pada 4 bulan kemudian yang
menunjukkan penurunan pravalensi kasus kekurangan vitamin dengan
bercak Bitot hingga 0%. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari intervensi
yang dilakukan dengan cara memberikan kapsul vitamin dosis tinggi.
Kemungkinan untuk muncul kembali kasus kekurangan vitamin A
masih perlu diwaspadai karena pada tahap subklinik, kekurangan vitamin A
masih merupakan salah satu masalah pokok. Sebanyak 50% balita masih
menunjukkan kadar serum vitamin A yang rendah, yaitu 20 μg/dl.
(Almatsier Sunita, 310 : 2009).

1
B. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan di Desa Jotang RT 7/4 selama
1 x 30 menit diharapkan masyarakat mampu mengerti, memahami dan
menjelaskan kembali tentang masalah kekurangan vitamin A dengan
90% benar.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, masyarakat Desa Jotang RT
7/4 diharapkan mampu mengerti, memahami dan menjelaskan kembali :
 Pengertian kekurangan vitamin A dengan 90% benar.
 Tanda gejala kekurangan vitamin A dengan 90% benar.
 Penyebab kekurangan vitamin A dengan 90% benar.

 Pencegahan kekurangan vitamin A dengan 90% benar.

C. Materi

Terlampir

D. Proses Kegiatan

Kegiatan
No Tahap Waktu Metode
Penyuluh Audience
1 Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab Lisan
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Kontrak waktu  Memperhatikan
 Apersepsi  Menjawab
2 Isi 10 Menjelaskan Ceramah
menit  Pengertian KVA  Memperhatikan
 Tanda gejala KVA  Memperhatikan
 Penyebab KVA  Memperhatikan
 Pencegahan KVA  Memperhatikan
Mendemonstrasikan :
....... Demontrasi

2
3 Penutup 15  Memberi kesempatan  Bertanya Ceramah
menit bertanya dan diskusi
 Menjawab  Memperhatikan
pertanyaan  Menjawab
 Evaluasi  Memperhatikan
 Menyimpulkan  Menjawab
 Memberi reward  Memperhatikan
 Memberitahu
kontrak waktu  Menjawab
selanjutnya
 Mengucapkan salam

E. Metode
- Ceramah

- Diskusi

F. Media
- Power Point
- Laptop
- Leaflet
- Microphone
- Tablet vitamin A
- Air minum dan sedotan
- Tissu
- Celemek

- Mangkuk

G. Setting Tempat Duduk

3
Keterangan
: Penyuluh

: Audiens

H. Evaluasi
A. Standart
 Leaflet sudah dicetak minimal 1 hari sebelum penyuluhan.
 Materi sudah diketik rapi minimal 2 hari sebelum penyuluhan.
 SAP sudah dibuat minimal 2 hari sebelum penyuluhan.
 Power point sudah diketik rapi minimal 1 hari sebelum penyuluhan.
 Audiens duduk sesuai dengan setting tempat duduk yang sudah
ditentukan.
 Microphone sudah disiapkan minimal 5 menit sebelum penyuluhan.
 Laptop sudah disiapkan minimal 10 menit sebelum penyuluhan.
 Tablet vitamin A dan mangkuk sudah disiapkan minimal 5 menit
sebelum penyuluhan.
 Celemek dan tissu sudah disiapkan minimal 5 menit sebelum
penyuluhan.
 Air minum dan sedotan sudah disiapkan minimal 5 menit sebelum
penyuluhan.

4
B. Proses
 Masyarakat Desa Jotang memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaikan pengertian KVA dengan cermat.
 Masyarakat Desa Jotang memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaikan tanda dan gejala KVA dengan cermat.
 Masyarakat Desa Jotang memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaikan penyebab KVA dengan cermat.
 Masyarakat Desa Jotang memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaikan pencegahan KVA dengan cermat

C. Hasil
 Masyarakat Desa Jotang mampu memahami dan menjelaskan
kembali pengertian KVA dengan 100 % benar.
 Masyarakat Desa Jotang mampu memahami dan menjelaskan
kembali tanda gejala KVA dengan 50 % benar.
 Masyarakat Desa Jotang mampu memahami dan menjelaskan
kembali penyebab KVA dengan 60 % benar.

 Masyarakat Desa Jotang mampu memahami dan menjelaskan


kembali pencegahan KVA dengan 50 % benar.

I. Pertanyaan dan Jawaban


a. Apa pengertian kekurangan vitamin A?
Kekurangan vitamin A adalah keadaan dimana tubuh
kekurangan kadar vitamin A.
b. Apa saja tanda gejala kekurangan vitamin A?
 Tanda awal adalah turunnya kemampuan melihat dalam cahaya
remang.
 Penderita tidak dapat melihat jika ruangan gelap secara tiba-tiba.
c. Apa saja penyebab kekurangan vitamin A?
 Ibu yang kekurangan vitamin A pada saat hamil.
 Kadar vitamin A dalam ASI rendah.

5
 Anak diberi makanan pengganti ASI dengan kadar vitamin A
rendah.
 Kurangnya asupan vitamin A.
 Gangguan absorbsi vitamin A dalam tubuh.
 Perubahan iklim dan musim yang mengakibatkan ketersediaan
makanan sumber vitamin A berkurang.
d. Bagaimana pencegahan gangguan kekurangan vitamin A?
 Pendekatan berbasis pangan yang mencakup diversifikasi, edukasi
gizi, dan fortifikasi makanan pokok dan makanan dengan nilai
tambah.
 Intervensi kesehatan masyarakat seperti imunisasi, pemberian
suplemen vitamin A, promosi pemberian ASI dan penanganan
penyakit infeksi.
 Suplementasi vitamin A dengan peningkatan perhatian terhadap
suplemen multimikronutrien dan suplemen mingguan dosis rendah.
 Modifikasi linngkungan fisik, politik dan sosial budaya sesuai
permasalahan kesehatan masyarakatnya.

6
Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.


FKM UI Depok. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Moehji, Sjahmen. 2009. Ilmu Gizi: Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.
Bhratara Niaga Media.
Proverawati, Atikah., Kusumawati, Erna. 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan
Gizi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Puadji, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: FKUI.

7
Lembar Pengesahan

Kendal, 1 Juni 2012


Mengetahui,

Mahasiwa Pengampu

Muhamad Zakki Masruri Triana Arisdiani, S. Kep., Ns

8
Lampiran

Kekurangan Vitamin A

A. Pengertian
Kekurangan vitamin A adalah keadaan dimana tubuh kekurangan
kadar vitamin A.
B. Tanda dan gejala
o Tanda awal adalah turunnya kemampuan melihat dalam cahaya
remang.
o Penderita tidak dapat melihat jika ruangan gelap secara tiba-tiba.
C. Penyebab
 Ibu yang kekurangan vitamin A pada saat hamil.
 Kadar vitamin A dalam ASI rendah.
 Anak diberi makanan pengganti ASI dengan kadar vitamin A rendah.
 Kurangnya asupan vitamin A.
 Gangguan absorbsi vitamin A dalam tubuh.
 Perubahan iklim dan musim yang mengakibatkan ketersediaan
makanan sumber vitamin A berkurang.
D. Akibat kekurangan vitamin A
Rabun senja.
Katarak
Pertumbuhan dan perkembangan terhambat.
Kekurangan energi protein (marasmus/kwarsiorkor).
Infeksi saluran pernapasan.
Menurunnya daya tahan tubuh.
Kulit tidak sehat.
Dll.
E. Pencegahan gangguan kekurangan vitamin A
 Konsumsi makanan mengandung sumber vitamin A.
 Imunisasi.
 Pemberian suplemen vitamin A.
 Tetap berikan ASI eksklusif pada bayi terutama usia 0-6 bulan.

9
 Modifikasi lingkungan fisik, politik dan sosial budaya sesuai
permasalahan kesehatan masyarakatnya
F. Sumber Vitamin A
a. Vitamin A dari buah-buahan. Seperti pepaya, kesemek, mangga, apel,
buah negeri dan sukun.
b. Vitamin A dari sereal. Seperti jagung kuning.
c. Vitamin A dari umbi-umbian. Seperti ubi rambat merah, ubi jalar
merah, ubi kuning.
d. Vitamin A dari biji-bijian. Seperti kacang ercis dan kacang merah.
e. Vitamin A dari sayuran. Seperti wortel, semanggi, daun genjer,
kangkung, rumput laut, bungkil daun talas, kacang panjang, kol china,
sawi, ranti muda, bayam, terong, dll.
f. Vitamin A dari hewan. Seperti ginjal domba, daging bebek, hati sapi,
telur, ikan, daging ayam, dll.
g. Vitamin A dari hasil olahan. Seperi susu, hasil olahan susu, minyak
kelapa sawit, tepung ikan dan minyak ikan.

Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.


FKM UI Depok. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Moehji, Sjahmen. 2009. Ilmu Gizi: Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.
Bhratara Niaga Media.
Proverawati, Atikah., Kusumawati, Erna. 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan
Gizi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Puadji, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: FKUI.

10

Anda mungkin juga menyukai