Pemeriksaan Dada, Ketiak, Genetalia, Rektum, Anus, Kulit Dan Kuku
Pemeriksaan Dada, Ketiak, Genetalia, Rektum, Anus, Kulit Dan Kuku
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat :
a. Dada
Stetoskop
Penggaris sentimeter
Pensil penanda
b. Ketiak
Sarung tangan sekali pakai (bia ada lesi)
c. Genetalia
Lampu yang dapat diatur pencahayaannya
Sarung tangan
B TAHAP ORIENTASI
C TAHAP KERJA
4. A. Dada
I. Inspeksi dada
-Membuka baju klien dan memperhatikan badan klien
sebatas pinggang.
-Mengatur posisi klien, bisa duduk atau berdiri.
-Memberi penjesalasn pada klien tentang apa yang akan
dilakukan oleh pemeriksa dan anjurkan klien untuk tetap
santai/rileks.
-Melakukan pengamatan bentuk dada dari 4 sisi yaitu:
Depan: perhatikan klavikula, sterum dan tulang rusuk.
Belakang: perhatiakn bentuk tulang belakang, simetris.
Sisi kanan.
Sisi kiri.
-Inspeksi bentuk dada secara keseluruhan untuk mengetahui
kelainan bentuk dada dan tentukan frekuensi respirasi.
-Mengamati keadaan kulit dada, adanya retraksi interkostalis
selama bernafas, jaringan perut atau kelainan-kelainan yang lain.
II. Palpasi ekspansi dada
-Berdiri di depan klien dan letakkan kedua telapak tangan
secara datar pada dinding dada klien.
-Menganjurkan klien untuk menarik nafas.
-Merasakan gerakan dinding dada dan bandingkan antara
sisis kanan dan sisi kiri.
-Pemeriksa berdiri dibelakang klien, letakkan tangan
pemeriksa pada sisi dada lateral klien, perhatikan getaran
kesamping sewaktu klien bernafas.
-Meletakkan kedua tangan pemeriksa dipunggung klien
(ibu jaridiletakkan sepanjang penonjolan spina setinggi iga
ke-10, dengan telapak menyentuh permukaan posterior,
jari-jari harus terletak kurang lebih 5cm terpisah dengan
titik ibu jari pada spina dan jari lain kelaterar).
-Setelah ekshalasi minta klien untuk bernafas dalam,
observasi gerakan ibu jari pemeriksa.
-Bandingkan gerakan kedua sisi dinding dada.
B. Ketiak
I. Inspeksi ketiak
-Inspeksi ketiak dan klavikula untuk mengetahui adanya
kemerahan, pembengkakan, infeksi, pikmentsai.
C. Genetalia
I. Inspeksi dan palpasi genetalia eksternal wanita
-Menberikan kesempatan klien untuk mengosongka
kandung kemih sebelum pemeriksaan dimulai.
-Menganjurkan klien membuka celana, mengatur posisis
lototomi dan menutupi bagian yang tidak diamati.
-Mengatur pencahayaan sehingga area perineal mendapat
sinar dengan baik.
-Memakai sarung tanagnan pada kedua tangan.
-Jangan menyentuh area perineal tanpa memberitahu klien,
atau sentuh salah satu paha retlebih dahulu.
-Infeksi kuantitas dan penyebaran pertumbuhan bulu pubis
dan bandingkan sesuai usia perkembangan klien.
-Observasi kulit dan area pubis, perhatikan adanya lesi,
eritema, fisura, leukoplakia dan ekskoriasi.
-Tarik lembut labia mayora dengan jari-jari dari satu
tangan untuk menginspeksi keadaan klitoris, labia minora,
orifisium uretra, selaput darah, orifisium, vagina dan
perinium.
-Pehatikan setiap ada pembengkakan, ulkus, keluaran,
nodula dll.
-Palpasi pada kelenjar skene untuk mengetahui adanya
discharge maupun kekakuan.
-palpasi pada kelenjar bartholin.
4. Merapikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan
Sumber Putaka :
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat :
Stetoskop
Penggaris kecil
Pensil gambar
Bantal kecil
Pita pengukur
B TAHAP ORIENTASI
C TAHAP KERJA
c. Perkusi abdomen
-Mulailah perkusi dari kuadran kiri bawah kemudian
bergerak sejajar jarum jam (dari sudut pandang klien).
-Perhatiakan reaksi klien dan catat bila ada keluhan.
-Lakukan perkusi pada area timpani dan redup.
e. Perkusi lambung
-Melakuakn perkusi sangkar iga bawah anterior dan bagian
epigastrik kiri.
f. Palpasi perut
i. Palpasi ringan
-Palpasi ringan abdomen diatas tiap kuadran.
Hindari area yang sebelumnya sebagai titik
permasalahan.
-Letakkan tangan secara ringan diatas abdomen
dengan jari-jari ekstensi dan berhimpitan.
-Menempelkan tangan klien dengan ringan diatas
tangan pemeriksa untuk mrngutangi sensasi geli.
-Dengan permukaan telapak jari-jari menekan
sedikit sedalam 1cm
-Palpasi untuk mendeteksi area nyeri, penegangan
abnormal atau adanya massa.
-Selama palpasi, observasi wajah klien untuk
adanya tanda tidak nyaman.
-Bila ditemukan rasa nyeri, uji akan adanya nyeri
lepas (tekan dalam kemudian lepas dengan cepat
untuk mendeteksi apakah nyeri timbul dengan
melepaska tangan).
-Lakukan palpasi disekitar umbilikus dan cincin
umbilikal.
g. Palpasi hepar/hati
-Pemeriksa berdiri disamping kakan klien.
-Letakkan tangan kiri pemeriksa pada dinding torak kanan
posterior klien kira-kira pada tulang rusuk ke-11 atau ke-
12.
-Tekankan tangan kiri tersebut keatas, hingga sedikit
mengangkat didnding dada.
-Letakkan tangan kanan pada batas bawah tulang rusuk sisi
kanan.
-Saat klien exhalasi lakukan penekanan sedalam 4-5cm
kearah bawah pada batas bawah tulang rusuk.
-Jaga posisi tangan pemeriksa dan suruh klien inhalasi
dalam.
-Sementara klien inhalasi rasakan batas hepar bergerak
menentang tangan pemeriksa yang secar normal terasa
dengan kontur reguler.
-Bila hepar membesar, maka lakukan palpasi dibatas
bawah tulang rusuk kanan. Catat pembesaran tersebut dan
nyatakan dengan berapa cm pembesaran terjadi dibawah
batas tulang rusuk.
5. h. Palpasi limpa
-Saat pemeriksa berdiri disisi kanan klien, pegangi secara
menyilang dengan tangan kiri prmeriksa dan letakkan
dibawah klien dan diatas sudut kontovertebal. Tekan keatas
dengan tangan kiri.
-Menempatkan telapak tangan kanan dengan jari-jari diatas
abdomen dibawah tepi kiri kostal.
-Tekan ujung jari kearah limpa kemudian minta klien
menarik nafas dalam.
-Palpasi tepi limapa bergerak kebawah kearah tangan
pemeriksa.
j. Palpasi ginjal
-Dalam melakukan palpasi ginjal kanan, letakkan tangan
kiri dibawah panggul, dan elevasikan ginjal kearah
anterior.
-Letakkan tangan kanan pada dinding perut anterior pada
garis midklavikularis pada tepi bawah batas kosta.
-Tekankan tangan kanan secara langsung keatas sementara
klien menarik nafas panjang. Pada orang dewasa normal,
ginjal tidak teraba tetapi pada orang yang sangat kurus,
bagian bawah ginjal kanan dapat dirasakan.
-Bila ginjal teraba, rasakan mengenai kontur (bentuk),
ukuran dan ada nyeri tekan.
-Untuk melakukan palpasi ginjal kiri, lakukan disisi
seberang tubuh klien, dan letakkan tangan kiri dibawah
panggul kemudian lakukan tindakan seperti pada palpasi
ginjal kanan.
D TAHAP TERMINASI
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan
Sumber Putaka :
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat :
Senter kecil
Tongue spatel
Sarung tangan bersih
Kassa
B TAHAP ORIENTASI
C TAHAP KERJA
5. Palpasi mulut:
-Pemeriksa duduk berhadapan dengan klien.
-Menganjurkan klien membuka mulut, pemeriksaan menggunakan
sarung tangan.
-Memegang pipi diantara ibu jari dan tangan (jari telunjuk berada
didalam). Lakukan palpasi secara sistematis dan kaji adanya
tumor, pembengkakan atau adanya nyeri
-Melakukan palpasi dasar mulut dengan cara klien disuruh
mengatakan “ el “ lalu dengan jari telunjuk tangan kanan
melakukan palasi dasar mulur secara sistematis. Sedangkan ibu jari
menekan bawah dagu untuk mempermudah palpasi.
-Melakukan palpasi lidah dengan cara klien disuruh mejulurkan
lidah dan lidah dipegang dengan kassa steril menggunakan tangan
kiri. Lakukan palpasi lidah terutama bagian belakang dan batas-
batas lidah dengan menggunakn jari telunjuk kanan.
D TAHAP TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien (subjektif dan objektif)
4. Merapikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan
Sumber Putaka :