TINJAUAN PUSTAKA
1. Persalinan
a. Pengertian
dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau
h.672)
plasenta yang keluar dari uterus ibu yang cukup bulan dan dapat
11
distolik rata-rata 5-10 mmHg. Arti penting dan kejadian ini adalah
akan terganggu.
b. Perubahan metabolisme
d. Denyut jantung
e. Pernafasan
f. Kontraksi uterus
yang lebih tebal. SAR terbentuk dari fundus sampai ishmus uteri.
serviks.
h. Penarikan serviks
j. Show
selama persalinan.
menolongnya,
antara lain :
besar
antara lain :
servikalis lepas.
3) Pengeluaran cairan
a) Perlunakan serviks
b) Pendataran serviks
c) Pembukaan serviks
d. Mekanisme Persalinan
h.765).
lain :
a. Proses persalinan
yaitu :
4) Kala empat
1) Perdarahan
syok.
4) Persalinan macet
uteri. (Sarwono,2008;
h.392)
2. Preeklamsia
a. Pengertian
h.50)
preekalsmia dengan tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan tekanan
kelainan akut pada wanita hamil dalam persalinan atau nifas yang
b. Etiologi
kehamilan ganda, usia ibu kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35
c. Faktor Predisposisi
kehamilan/remaja.
mengalami preeklamsia.
5) Mola hidatidosa
6) Penyakit ginjal
ibu, kebutuhan akan karier atau tugas sebagai istri dan ibu.
2008;h.860)
d. Patofisiologi
dan kemungkinan terjadi IUGR dan IUFD pada fetus. Aktivitas uterus
eklamsi pada ibu baru (pertama kali terpapar jaringan janin) dan pada
2010, hal;125-126).
f. Pemeriksaan Penunjang
bilirubin.
2009; h.142)
seperti paritas usia dan lokasi geografis. Wanita yang baru menjadi
ibu atau ibu dengan pasang baru ternyata 6 sampai 8 kali lebih
g. Penatalaksanaan Medis
1. Preeklamsia Ringan
dengan cara:
4) Roborantia.
fungsi ginjal.
berdasarkan kriteria:
preeklamsia.
preeklamsia berat
preeklamsia berat.
hal;108-109).
hal;56).
2. Preeklamsia Berat
Indikasi :
a. Ibu
ada perbaikan.
b. Janin
c. Laboratorium
yaitu:
d. Antasida.
hal;57) :
ml/KgBB/jam.
pada umumnya.
i. Kardiotonika
bahwa resiko janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan
dua unsur :
pengobatan medikamentosa.
h. Faktor Resiko
preeklamsia).
inkompatibilitas rhesus.
hidatidosa).
Jika kehamilan terjadi dengan ayah yang baru, resiko lebih tinggi.
i. Komplikasi
1) Awal :
2010; h.54)
hamil, masa persalinan, nifas bayi setelah lahir serta keluarga berencana
menyeluruh untuk mengevaluasi ibu dan bayi baru lahir. Data dasar ini
kebidanan saat ini atau catatan rumah sakit sebelumnya, dan meninjau
kembali data hasil laboratorium dan laporan penelitian terkait, data dasar
yang diperlukan adalah semua data yang berasal dari sumber informasi
yang berkaitan dengan kondisi ibu dan bayi baru lahir. Bidan
mengumpulkan data dasar awal yang lengkap, bahkan jika ibu dan bayi
dan diagnosis saat ini. Dalam hal ini bidan mengambil langkah antisipasi
Segera.
mengambil tindakan secara sepat dan tepat untuk keselamatan ibu dan
kegawatdaruratan.
kondisi pasien atau masalah yang berkaitan tetapi juga berkaitan dengan
psikososial. Dalam kata lain, semua hal yang tentang pasien yang
yang telah dibuat. Oleh karena itu sebaiknya dalam menentukan rencana
rencana yang telah disepakati dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan, jika
tersebut. Manajemen yang efesien akan menyikat waktu dan biaya serta
(Priharjo, 2006;h.14)
2006;136).
I. PENGKAJIAN
1) Data Subjektif
a) Identitas Klien
(2) Umur
(3) Agama
(4) Pendidikan
(5) Pekerjaan
(6) Alamat
2005;h.6)
b) Alasan Datang
c) Keluhan Utama
tangan(Manuaba, 2010;h.264)
d) Riwayat kesehatan
2010;h.123)
preeklamsia berat(Cunningham,2009;h.629).
1. Riwayat Menstruasi
1. ANC
e) Riwayat perkawinan
f) Riwayat KB
1. Nutrisi
2011;h. 19).
2. Pola Eliminasi
3. Pola aktivitas
dan bila keadaan umum baik maka boleh turun dari tempat
4. Pola Istirahat
5. Personal hygiene
6. Seksual
1. Psikososial
2. Kultural
proses persalinan.
3. Spiritual
2) Data Obyektif
a. Keadaan umum
2011;h.18)
b. Tingkat kesadaran
c. Tanda-tanda vital
(2) Nadi
2011;h.5)
nadinya.
(3) Suhu
(4) Respirasi
preeklamsia (Prawirohardjo,2006).
(7) LILA
Yulianingsih,2009;h.139)
a. Kepala
preeklamsia beart(Maryunani,2006;h.139).
b. Muka
mary,2010;h.50).
c. Mata
garam(Marmik,dkk,2011;h.67).
d. Mulut
e. Hidung
f. Telinga
(Varney,2007;h.36)
g. Leher
atau tidak.(Varney,2007;h.37)
garam(Marmi,dkk, 2011;h.67).
i. Abdomen
j. Genatalia
k. Ekstremitas
l. Status Obstetrikus
a) Inspeksi
2008;h.25)
leher) (Sarwono,2008;h.215).
menonjol(Varney,2007;h.37)
strie gravidarum(Sarwono,2008;h.217-220).
b) Palpasi
kurang melenting.
terkecil bayi.
tersebut.
hal;144).
c) Auskultasi
d) Pemeriksaan dalam :
bagian terendah .
tidak
menumbung.
m. Pemeriksaan penunjang
sedimen.
(Anik Maryunani,2009;h.142)
1. Diagnosa kebidanan
2. Data dasar
a. Data Subyektif :
b. Data Objektif
Data objektif pada ibu yaitu dari hasil pemantauan tanda vital
3. Masalah
(manuaba,2010; h. 270)
2009;h.142).
Konsultasi
eklamsia diantaranya
V. Perencanaan
(2008. Normalnya produksi urin lebih dari 500 cc/24 jam dan pada
545).
ringer laktat. Cairan intra vena diberikan pada tahap awal untuk
Dukungan emosional pada ibu dan keluarga agar ibu dan keluarga
persalinan.
8) Anjurkan ibu untuk makan dan minum. Untuk memberi tangan dan
112)
VI. Pelaksanaan
persalinan.
kesinambungan cairan.
menghadapi persalinan.
21)
Bak instrumen, klem kelly atau 2 klem kohort, gunting tali pusat,
(d) Stetoskop
(h) Bengkok
(c) 3 botol RL
Perlengkapan ibu
(f) Handuk
(g) Sabun
Persiapan penolong :
(c) 2-3 jarum jahit tajam ( ukuran 9 dan 11) jarum kulit dan otot
(g) Spuit 5 cc
VII. Evaluasi
C. Landasan Hukum
yang baik bagi bidan. Aspek hukum ini memberikan kepastian dan
sebagai berikut:
1464/MENKESH/PER/X/2010
BAB III
PENYELENGGARAAN PRAKTIK
Pasal 9
yang meliputi :
Pasal 10
diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas,
(2) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Episiotomi
f. Fasilitasi atau bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu
ibu eklusif
Pasal 11
b diberikan pada bayi yang baru lahir, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah.
perawatan bayi baru lahir pada masa leonatal (0-28 hari), dan
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
Pasal 12
berwenang untuk :
Pasal 18
perundang-undangan
secara sistematis
masyarakat.