Makalah Holistik
Makalah Holistik
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Holisme ditemukan oleh Jan smuts, seorang negarawan dari afrika
selatan, dalam bukunya yang berjudul Holism dan Evolution ( 1926 ). Smuts
membuat teori bahwa alam cenderung menyatukan sesuatu guna membentuk
Organisme yang utuh dan bahwa faktor penentu dialam dan evolusi adalah satu-
kesatuan, tidak terpisahkan. Konsep tersebut semakin diminati pada tahun 1940-
1950, saat dunbar ( 1945 ) seorang perintis pengobatan psikosomotis,
menerbitkan studi yang menghubungkan strees dan tipe keperibadian dengan
penyakit fisik, dan hans selye ( 1956 ) menerbitkan teori-teorinya tentang
psikofisiologi strees.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan definisi holisme?
2. apa definisi holism menurut erikkson?
3. apa definisi holism menurut tomlin?
4. apa definisi holism menurut swain?
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui defenisi dari holisme
2. Untuk mengetahui definisi holism menurut erikkson
3. Untuk mengetahui definisi holism menurut tomlin
4. Untuk mengetahui definisi holism menurut swain
b. Tujuan Khusus
1. Mempelajari pengertian holistik lebih mendalam
BAB II
PEMBAHASAN
A.Penertian Holisme
1. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi, dan koherensi (unity,
integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dan
disorganisasi berarti patologik.
2. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-
hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
3. Organisme memiliki satu drive yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization).
4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi
organisme, jika bisa terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian
yang sehat dan integral.
5. Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian
ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
c. Potensi Kreatif
Kebutuhan keamanan sudah muncul sejak bayi, dalam bentuk menangis dan
berteriak ketakutan karena perlakuan yang kasar atau karena perlakuan itu dirasa
sebagai sumber bahaya.
5. Kebutuhan Dasar 3: Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging dan Love)
Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-love dan Being atau B-
love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah D-love; orang mencintai sesuatu
yang tidak dimilikinya, seperti harg diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya
menjadi tidak sendirian. D-love adalah cintaa yang mementingkan diri sendiri, lebih
memperoleh daripada memberi.
B-love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa
keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat
memiliki, tidak mempengaruhi, dan terutama brtujuan memberi orang lain gambaran
positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu
untuk berkembang.
1. Alami sesuatu dengan utuh, gamblang, tanpa pamrih. Masukkan diri ke dalam
pengalaman mengenai sesuatu, berkonsentrasi mengenainya seutuhnya, biarkan
sesuatu itu menyerapmu.
2. Hidup adalah perjalanan proses memilih antara keamanan (jauh dari rasa sakit dan
kebutuhan bertahan) dengan resiko (demi kemajuan dan perkembangan): buat pilihan
pertumbuhan “sesering mungkin tiap hari”.
3. Biarkan self tegak. Usahakan untuk mengabaikan tuntutan eksternal mengenai apa
yang seharusnya kamu fikirkan, rasakan dan ucapkan. Biasakan pengalaman
membuatmu dapat mengatakan apa yang sesugguhnya kamu rasakan.
4. Apabila ragu, jujurlah. Jika kamu melihat ke daam dirimu dan jujur, kamu akan
mengambil tanggung jawab, bertanggung jawab adalah aktualisasi diri.
5. Dengar dengan seleramu sendiri, bersiaplah untuk tidak populer
6. Gunakan kecerdasanmu, kerjakan sebaik mungkin apa yang ingin kamu kerjakan,
apakah itu latihan jari di atas tuas piano, mengingat nama setiap tulang-otot-hormon.
7. Buatlah pengalaman puncak (peak experience) seperti terjadi, buang ilusi dan
pandangan salah, pelajari apa yang kamu tidak bagus dan kamu tidak potensial.
8. Temukan siapa dirimu, apa pekerjaanmu, apa yang kamu senangi, apa yang baik dan
buruk bagimu, kemana kamu pergi, apa misimu. Bukalah dirimu sampai kamu dapat
mengenali pertahanan dirimu, dan usahakan mendapat keberanian untuk menyerah.
Menurut Maslow, orang behubungan dengan dunia luar dalam dua bentuk,
alam-kekuaranagn dan alam-menjadi. Alam kekurangan atau D-realm adalah D-
need, bisa berwujud D-love, D-value, dan D-lainnya, (D= deficiency=kekurangan);
merupakan bentuk hubungan di mana orang terlibat dengan kegiatan memuaskan
kebutuhan dasar untuk bertahan hidup – orang berusaha untuk mengatasi atau
menghindari kebutuhan kekurangan seperti makanan, minuman, tempat istirahat.
Alam menjadi, atau B-realm adalah B-need, bisa berwujud B-love, B-value, dan B-
lainnya (B= Being = menjadi) lainnya. Bentuk hubungan alam menjadi adalah
hubungan orang dengan dunia luarnya sesudah kebutuhan dan motiv dasar
terpenuhi. Orang kemudian terlibat dalam kegiatan mengembangkan aktualisasi diri
dan memperluas eksistensi.
DAFTAR PUSTAKA