Sap Manajemen Nyeri
Sap Manajemen Nyeri
MANAJEMEN NYERI
Di susun Oleh :
Kelompok II
MANAJEMEN NYERI
Waktu : 25 Menit
I. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit, pasien dan keluarga
memahami dan mampu menjelaskan tentang Manajemen Nyeri
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian Nyeri
2. Menyebutkan tujuan Manajemen Nyeri non pharmacologis
3. Menyebutkan cara-cara sederhana mengatasi nyeri
4. Mendemontrasikan cara – cara mengatasi nyeri
IV. Pengorganisasian
Leader : Hariti
Co-Leader : Ika Yuda Nigrum
Fasilitator : Beny Herlambang
Pemateri : Ikhwan Cholid
Dokumentasi : Wiwin Windarti
Notulen : Ony Erma Wulandari
V. Setting Tempat
Kamar IIB R. Penyakit Dalam RSU Islam Metro
VI. Materi
a. Pengertian
1. Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat
2. Nyeri merupakan suatu ketidaknyamanan yang meningkat dan sensasinya
sangat subyektif, serta menimbulkan gangguan dan perubahan aktifitas fisik,
psikis yang meliputi emosi, pola fikir dan sebagainya.
b. Tujuan manajemen nyeri Non Pharmacologis
1. Menangani nyeri akut atau kronis
2. Memberikan rasa nyaman
3. Mengurangi ketergantungan pasien pada obat-obatan penghilang rasa sakit.
c. Cara sederhana mengatasi nyeri
1. Distraksi (Pengalihan pada hal-hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang
sedang dirasakan)
Contoh :
Membayangkan hal-hal yang indah
Membaca buku, Koran sesuai yang di sukai
Mendengarkan musik, radio, dan lain-lain
2. Relaksasi
Tiga hal penting dalam relaksasi adalah :
a. Posisi yang tepat
b. Pikiran tenang
c. Lingkungan tenang
Teknik relaksasi:
3. Stimulasi Kulit
Strategi penghilang nyeri tanpa obat yang sederhana, yaitu dengan
menggosok kulit. Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh secara umum,
sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien
lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot.
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Tahap persiapan awal pelaksanaan:
Media sudah dipersiapkan, yaitu leaflet mengenai manajemen nyeri
Kelompok sudah siap dalam melakukan penyuluhan
Kewajiban Pengorganisasian
Leader
Mampu membuka kegiatan Penkes
Mampu mereview materi yang disampaikan
Mampu mengevaluasi pertanyaan dari pasien
Mampu mengarahkan dan memotivasi sasaran
Co-Leader
Mampu membanty leader dalam menyampaikan materi
Mampu memfasilitasi kegiatan penkes
Penyaji
Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas
Mampu menjelaskan materi secara sistematis
Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audien
Mampu menjawab pertanyaan dari peserta
Fasilitator
Mampu memfsilitasi sasaran
Mampu memberikan media kepada pemateri dan sasaran
Mampu memberikan evaluasi pertanyaan dari sasaran
Notulen
Mampu mencatat pertanyaan dari sasaran
Mampu mengevaluasi kegiatan dan menyampaikan kesimpulan
Dokumentasi
Mampu mendokumentasikam kegiatan penkes
Mampu menganalisa kegiatan penkes
2. Evaluasi Proses
Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancer dan peserta penyuluhan
memahami materi yang diberikan
Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan
Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluhan dengan sasaran
Kehadiran peserta seluruhnya hadir
3. Evaluasi Hasil
Misalnya:
Istichomah, 2012. Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Terhadap Perubahan Skala Nyeri
Pada Klien Kontusio di RSUD Sleman. Akses pada tanggal 8 Oktober 2013
Helwiyah Ropi, SKP., MCPN, Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri. Akses pada tanggal 8
Oktober 2013
TEKNIK RELAKSASI
Menarik nafas dalam
Keluarkan perlahan-lahan dan
rasakan
Nafas beberapa kali dengan irama
yang normal
Ulangi nafas dalam dengan
konsentrasi pikiran pada lengan,
perut, punggung dan kelompok lain
Setelah rileks, nafas pelan
STIMULASI KULIT
Strategi penghilang nyeri tanpa obat
yang sederhana, yaitu dengan
menggosok kulit. Masase adalah
stimulasi kutaneus sebuah secara
umum, sering dipusatkan pada
punggung dan bahu. Masase dapat
membuat pasien lebih nyaman karena
masase membuat relaksasi otot.