Anda di halaman 1dari 36

GENERAL BANKING SYARIAH

LEVEL 1

PRODUK DANA DAN JASA PERBANKAN


A. GAMBARAN UMUM

• Untuk memahami Operasional Bank Syariah diperlukan


tPengetahuan tentang Prinsip Dasar Pembankan Syariah.
• Secara Tehnis Produk dan Jasa Bank Syariah memiliki
mesamaan dengan layanan Bank Konvesional namun
secara prinsip memiliki Perbedaan dalam hal AKAD.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memahami berbagai Produk Dana yang ada di Perbankan


Syariah.
2. Layanan Yang Diberikan Oleh Perbankan Syariah
3. Operasional dan Ativitas Perbankan Syariah secara Umum.
C. PRODUK DANA BANK SYARIAH

1. GIRO SYARIAH
1. GIRO WADIAH
2. GIRO MUDHARABAH

2. TABUNGAN SYARIAH
1. TABUNGAN WADIAH
2. TABUNGAN MUDHARABAH

3. DEPOSITO BANK SYARIAH


1. DEPOSITO MUDHARABAH
1. GIRO SYARIAH
• Penghimpunan Dana di Bank Syariah dalam bentu GIRO
dapat menggunakan 2 Prinsip yakni :
• Wadiah = Titipan
• Mudharabah = Bagi Hasil
• Sarana Penarikan dengan menggunakan :
• Cek
• Bilyet Giro
• Sarana Perintah Pembayaran Lain (SI)

• Dasar Hukum = Fatwa No: 01/DSN-MUI/IV/2000 - GIRO


– Giro yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang
berdasarkan perhitungan bunga.
– Giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang
berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.
1.1. GIRO WADIAH
• Penempatan Dana dalam bentuk Giro berupa titipan yang
tidak mendapatkan imbalan, namun bank boleh memberi
bonus yang tidak di perjanjikan.
• Dasar = QS Annisa:29, A Baqoroh :283, Al Maidah :1-2
• Fatwa : No: 01/DSN-MUI/IV/2000
– Giro yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang
berdasarkan perhitungan bunga.
– Giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan
prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.
• Ketentuan Umum :
a) Bersifat Titipan
b) Titipan bisa diambil kapan saja
c) Tidak ada imbalan yang dipersyaratkan, kecuali dalam bentuk
bonus (“ataya) yang bersifat sukarela daripihak bank.
1.2. GIRO MUDHARABAH
• Penempatan Dana dalam bentuk Giro dengan hak imbalan
sesuai dengan prinsip bagi hasil (nisbah ) yang
diperjanjikan pada saat pembukaan rekening.
• Dasar :
– Al Qur’an = Sama dengan Giro Wadiah
– Hadits Tabrani dan Ibnu Abbas “
– Hadits Ibnu Majjah & Suhaib
• Ketentuan Umum :
a) Bersifat investasi Mudharabah
b) Prinsip Mudharabah Mutlaqoh
c) Mendapat Imbalan bagi hasil sesuai nisbah
Fatwa No. 01/DSN-MUI IV/2000 Tentang Giro Mudharabah :

a. Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan Nasabah


bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal);
b. Bank wajib menjelaskan kepada nasabah mengenai karakteristik produk,
serta hak dan kewajiban nasabah sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai transparansi informasi produk Bank dan
penggunaan data pribadi nasabah;
c. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;
d. Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepakatan atas pembukaan dan
penggunaan produk Giro atas dasar Akad Mudharabah, dalam bentuk
perjanjian tertulis;
e. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa
biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening
antara lain biaya cek/bilyet giro, biaya meterai, cetak laporan transaksi dan
saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening; dan
f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah.
2. INSTRUMEN PEMBAYARAN Rekening Giro

1. CEK (CHEQUE) = Surat Berharga atau alat transasaksi


pembayaran yg diterbitkan bank sbg pengganti uang tunai.
– Cek Atas Nama > Mencantumkan nama penerima
– Cek Atas Unuk (Beorer Cheque) > Tidak Mencantumkan
Penerima Dana.
– Cek Silang
• Cek Silang Umum > pembayaran atas cek tersebut hanya boleh
melalaui bank lain atau kepada nasabahnya.
• Cek Silang Khusus > pembayaran atas cek tersebut hanya
boleh melalaui bank tertentu yang ada dalam silangan tersebut
(Jadi harus melalui proses Kliring)
INSTRUMEN PEMBAYARAN (LANJUTAN>>>)

2. BILYET GIRO = Surat Perintah Nasabah kpd bank penyimpan dana


untuk memindahkan sejumlah dana dalam rekening pemegang bilyet
yang disebut namanya.
a. Persyaratan :
o Bertulisan Bilyet Giro
o Nama Tertarik (Pemilik rek giro)
o Nama & No Rek pemegang
o Nama Bank Penerima
o Jumlah dana
o Tempat & Tanggal Penarikan
o Tanda tangan, nama jelas & Stempel.
3. INSTRUMEN PEMBAYARAN LAIN

• Nota Debet= Warkat yang digunakan untuk mendebet dana suatu


bank, melalui lalu lintas giral satu wilayah kliring Bank Indonesia.

• Draft atau Wesel= Merupakan Surat berharga yg diterbitkan bank


berisi perintah tidak bersyarat daribank penerbit kepada bank lain.

• Endorsemen= Penyerahan Surat Berharga atas unjuk oleh seseorag


kepada pihak lain disertai pernyataan pengalihan hal terhadap surat
tsb.
3. TABUNGAN SYARIAH

• Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan


dengan syarat tertentu.
• Tabungan dalam perbankan Syariah dapat berprinsip
Wadiah yad dhomanah atau Mudharabah.
• Dasar =
Fatwa No: 02/DSN-MUI/IV/2000 - TABUNGAN
o Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu
tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga.
o Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan
prinsip Mudharabah dan Wadi’ah
3.1. TABUNGAN MUDHARABAH
• Pempatan dana dalam bentuk tabungan dengan prinsip
Bagi Hasil (Mudharabah0, Bank selaku pengelola dana
(Mudhorib) akan mengelola dana tsb dengan memberi
imbalan bagi hasil sesuai dengan Nisbah yang disepakat..
• Dasar = QS Annsia 29, AlBaqoroh 283, Al maidah 1,
HRThbrani & Ibnu Abbas, HR Ibnu Majah & Suhaib, HR Tirmizi & Amr ‘auf.

• Fatwa No: 02/DSN-MUI/IV/2000


o Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu
tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga.
o Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan
prinsip Mudharabah dan Wadi’ah
Ketentuan Tabungan Mudharabah

a. Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak


sebagai pemilik dana (shahibul maal);
b. Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepakatan atas pembukaan dan
penggunaan produk Tabungan dan Deposito atas dasar Akad Mudharabah,
dalam bentuk perjanjian tertulis;
c. Dalam Akad Mudharabah Muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-
syarat dan batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah;
d. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;
e. Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang
disepakati;
f. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-
biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya
meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan
rekening; dan
g. Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah yang bersangkutan.
3.2. TABUNGAN WADIAH
• Penempatan Dana dalam bentuk Tabungan berupa titipan
yang tidak mendapatkan imbalan, namun bank boleh
memberi bonus yang tidak di perjanjikan.
• Dasar = QS Annisa:29, A Baqoroh :283, Al Maidah :1-2
• Fatwa : No: 01/DSN-MUI/IV/2000
– Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang
berdasarkan perhitungan bunga.
– Tabungan yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang
berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi’ah.
• Ketentuan Umum :
a) Bersifat Titipan
b) Titipan bisa diambil kapan saja
c) Tidak ada imbalan yang dipersyaratkan, kecuali dalam bentuk
bonus (“ataya) yang bersifat sukarela daripihak bank.
4. DEPOSITO MUDHARABAH
• Simpanan Pihak ketiga yang diamanhkan kepada Bank dalam
bentuk Deposito dengan prinsip Bagi Hasil (Mudharabah0, Bank
selaku pengelola dana (Mudhorib) akan mengelola dana tsb
dengan memberi imbalan bagi hasil sesuai dengan Nisbah yang
disepakat..
• Penarikannya dilakukan pada waktu tertentu sesuai perjanjian
saat Deposito berarkhir dan di perpanjang secara otomatis
(Automatic roll over)
• Dasar = QS Annsia 29, AlBaqoroh 283, Al maidah 1,
HRThbrani & Ibnu Abbas, HR Ibnu Majah & Suhaib, HR Tirmizi & Amr ‘auf.
• Fatwa No: 02/DSN-MUI/IV/2000
o Deposito yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu
tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga.
o Deposito yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan
prinsip Mudharabah dan Wadi’ah
Ketentuan Deposito Mudharabah
a. Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak
sebagai pemilik dana (shahibul maal);
b. Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepakatan atas pembukaan dan
penggunaan produk Tabungan dan Deposito atas dasar Akad Mudharabah,
dalam bentuk perjanjian tertulis;
c. Modal harus dinyatakan dalam bentuk tunai dan bukan berupa piutang.
d. Dalam Akad Mudharabah Muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-
syarat dan batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah;
e. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;
f. Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang
disepakati;
g. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-
biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain
biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan
penutupan rekening; dan
h. Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah yang bersangkutan.
5. METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL

Contoh : Bank Syariah


o Total Dana = 10 Trilyun
o Pendapatan yg dibagi hasilkan bulan Mei 10 M. Hi/1000=10
o Nisbah Tabungan Mudharabah : 40% : 60% Nasabah : Bank
o Nisbah Deposito Mudharabah : 60% : 40% Nasabah : Bank

o Nasabah 1 memiliki Tab. Mudharabah rata2 saldo : 10 Juta


o Berapa Bagi Hasilnya
o Nasabah 1 memiliki Deposito Mudharabah sebesar : 20Juta
Berapa Bagi Hasilnya
Bagi Hasil Per Individu

Jika saldo rata-rata Tabungan Mudharabah rata2 adalah Rp.10,000.000, maka bagi
hasilnya :

10,000,000 x 40% x 10
Metode HI per mil ------------------------- = Rp. 40.000.-
1,000

10Jt
Metode Langsung ------------------x 100 M x 40% = Rp. 40.000.-
10 T
Bagi Hasil Per Individu

Jika Nominal Deposito Mudharabah adalah Rp.10,000.000, maka bagi hasilnya :

10,000,000 x 60% x 10
Metode HI per mil ------------------------- = Rp. 60.000.-
1,000

10Jt
Metode Langsung ------------------x 100.000Jt x 60% = Rp. 60.000.-
10.000.000Jt
D. JASA PERBANKAN SYARIAH

1. Transfer (Akad Wakalah) : Jasa memindahkan sejumlah


uang sesuai perintah pemberi amanah ditujukan kepada si
penerima.
1) Transfer Keluar : Pengiriman uang oleh bank atas perintah
pengirim ditujukan kepada penerima dengan menggunakan
perintah pembayaran kpd bank pembayar.
2) Transfer Masuk : Bank sebagai penerima amanat membayar
sejumlah uang kepada penerima (beneficiary). Bank akan
membayar atau membukukan ke rekening penerima .
SKEMA AL-WAKALAH

NASABAH Contract + Fee BANK


Muwalil • Transfer Wakil
• Kliring
• Inkaso
• Collection
• Payment
• L/C
• etc.
Taukil/Obyek

Investor/ Bayer
Contract + Fee
Muwakil
D. JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan)
2. Inkaso (Akad Wakalah): Kuasa yang diberikan kepada
bank dari nasabah untuk melakukan penagihan thd surat
berharga yang disertai atau tanpa dokumen.
1) Warkat Inkaso :
a) Warkat Inkaso Tanpa Lampiran> warkat inkaso tanpa dokumen spt
Cek, Bilyet Giro, wesel atau surat berharga.
b) Warkat Inkaso dg Lampiran > > warkat inkaso disertai dokumen spt
Cek, Bilyet Giro, wesel atau surat berharga
2) Jenis Inkaso :
a) Inkaso Keluar
b) Inkaso Masuk
D. JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan)

3. KLIRING (Akad Wakalah) : Cara penyelasaian utang piutang antar


bank peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat berharga seperti
Cek, bilyet Giro, Nota debet, nota credit.
1) Tehnik Kliring : Manual dan Electronic
2) Bank Peserta Kliring : Bank Umum Konven & Syariah
3) Pertemuan Kliring
a) Kliring Penyerahan
b) Kliring Return
c) Kliring Electronik
d) Sistem Kliring Nasional (SKN BI)
D. JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan)

4. SISTEM BI –REAL TIME GROSS SATTLEMENT (RTGS) :


1. Jenis Transaksi yang harus diselesaikan dengan BI-RTGS :
o PUAS, SUN, SKN-BI, Antar Bank RTGS,
2. Instruksi Transfer .> adanya perintah transfer dari nasabah/
pengirim kepada terkirin di rek bank lain. Biasanya pada nominal
tertentu saat ini diatas 100juta.
3. Pelaksanaan Instruksi Transfer> Pelaksanaan intreruksi transfer
sesuai dengan pesan nasabah.
4. Biaya Transfer & Pelayanan RTGS > Bank harus transparan
mengumunkan biaya tranfer melalui BI-RTGS, dan pelaksanaan
transfer dilakukan pada jam kerja layanan bank dan bank
Indonesia.
5. Akad antara Nasabah dg bank adalah Wakalah.
D. JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan)
5. LETTER OF CREDIT SYARIAH :
1) L/C Import Syariah > untuk kepentingan Importir
2) L/C Eksport Syariah > untuk kepentingan Eksportir
3) Akad Wakalah bil Ujroh, Qord, Mdharabah, Murabahah
4) Yang Harus di Perhatikan dalam L/C sbb :
a) Ketentuan Umum
b) Ruang Lingkup Terkait L/C
c) Manfaat L/C Syariah
d) Hubungan Koresponden
e) Pihak Terkait langsung L/C
f) Pihak Terkait Tidak Langsung L/C
g) Kewajiban & Tanggung Jawab L/C
h) Bentuk & Jenis L/C
i) Mekanisme Proses L/C
D. JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan)
6. BANK GARANSI SYARIAH (KAFALAH)
– Fasilitas Non Cash Financing yang diberikan bank kepada Nasabah
sebagai penjamin bila terjadi Wasnprestasi.
– Persyaratan Bank Guarantee
• Telah dituangkan dalam Fasilitas Pembiayaan
• Adanya Permintaan dar Nasabah
• Identitas Nasabah
• Dokumen Legal Nasabah
• Ada Jaminan
– Jenis Bank Guarantee
• Bid Bond
• Advan Payment Bond
• Performent Bond
• Payment Bond
KAFALAH (BANK GARANSI)

BANK NASABAH
Penanggung Ditanggung
Kafil

Jasa / Obyek
Tertanggung
Jaminan
Kewajiban yang
Pemilik Proyek
ditanggung
Tertanggung
(makfulanhu)
D. JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan

7. SAFE DEPOSIT BOX


 Jasa Penyewaan Kotak Penyimpan harta atau Surat Berharga
dengan mengutamakan Standar Keamanan terhadap Dokumen
yang disimpan.

 Akad yang digunakan = Wadiah yad Amanah atau


Ijarah.

 Nasabah dikenakan biaya penyimpanan (Ujroh)


D. JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan

8. ELECTRONIC BANKING (e-Banking)


 Bank menyediakan jasa electronic banking untuk
memudahkan dan memenuhi kebutuhan transaksi
nasabah
 Beberapa Macam e Banking
o Internet Banking
o Mobile Banking
o Phone Banking
o SMS Banking
D. JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan
9. SHARF (TRANSAKSI JUAL BELI VALUTA)
 Bank Syariah dapat melakukan transaksi Jual Beli Valuta Asing yang
berlaku (Nilai Tukar) Kurs saat itu.
 Berikut Berbagai Kurs yang digunakan :
a. Kurs Bank Note (BN) > kurs thd Bank Note (Tunai)
b. Kurs Telegraphic Transfer (TT) > Kurs jual beli scr Pindah Buku
c. Book rate > Kurs Jual Beli transaksi mata uang yg sama
d. Kurs Tengah BI > Kurs yg digunakan dlm pembukuan Pelaporan.
 Ketentuan :
o Harus tunai:
o Serah terima harus dilaksanakan dalam majelis kontak: dan
o Bila dipertukarkan mata uang yang sama harus dalam jumlah /
kualitas yang sama
• 10. AR-RAHN
• Ar-Rahn berarti menahan sesuatu dengan baik (dengan cara
yang dibenarkan),yang memungkinkan untuk ditarik kembali

Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomi,sehingga


pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat
mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.

32
Marhun Bih
Pembiayaan

2 Permohonan Pembiayaan
1c

3 Akad Ijarah
Murtahin Rahin
Bank Nasabah
Akad Qord

1a

Marhun
1 b Titipan/Gadai Pembiayaan Jaminan

33
JASA PERBANKAN SYARIAH (Lanjutan

11. AL-HAWALAH
 Adalah akad perpindahan yang berhubungan dengan hutang piutang
antara
pihak satu dengan pihak yang lain.

Dalam perbankan:
Hawalah adalah perpindahan piutang nasabah (muhal)
ke bank (muhal alaih).
Nasabah meminta bank membayarkan terlebih dahulu piutang yang timbul
baik dari jual beli
maupun transaksi lainnya yang halal.
Atas bantuan bank untuk melunaskan piutang nasabah terlebih dahulu,
bank dapat meminta jasa pada nasabah, yang besarnya dengan
mempertimbangkan
faktor risiko bila piutang tersebut
34 tidak tertagih.
Tagih
NASABAH
4
BANK
/ FACTOR Bayar Qord & Ujroh / PEMBELI
Muhal’alaih
5 Muhal

QORD 1

Kirim Barang
2

WAKALAH/
Supplier
HAWALAH
Muhil

35

Anda mungkin juga menyukai