Anda di halaman 1dari 24

MODUL PERKULIAHAN

KEWARGANEGARAAN

KONSTITUSI DAN
RULE OF LAW DI INDONESIA
KELOMPOK 6

Pokok Bahasan :
Konstitusi
Rule of Law di indonesia

Disusun Oleh : Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan., S.Sos, M.T., CPR., CICS
Mahasiswa : 1. Sunu Dwi Prambudi (41619010012)
2. Caesar Antonius (41619010032)
3. May Rose Indah P. (41619010049)
Strata Satu Tatap Muka Media Komunikasi :
Teknik Industri WA : 08193.268.269.5
07 Email : rossajeffrey@gmail.com

Abstrak Kompetensi
Munculnya demokrasi konstitusional di Mahasiswa paham, mampu menjelaskan,
akhir abad ke-19 secara perlahan menggambarkan dengan contoh nyata, serta
mulai mematahkan hegemoni menganalisis tentang pentingnya konstitusi,
hakikat dan fungsi konstitusi, dinamika
kekuasaan absolut di Eropa secara
pelaksanaan konstitusi (UUD 1945), institusi
keseluruhan. Konstitusi secara tegas dan mekanisme pembuatan konstitusi (UUD
menjamin juga Hak-hak Asasi 1945), UU, PERPU, PP dan PERDA.
Manusia dari warga Negara, serta Pengertian Rule of Law, latar belakang rule of
pembagian kekuasaan. Perumusan law, dinamika pelaksanaan rule of law,
yuridis dari prinsip-prinsip ini dikenal kandungan permasalahan dalam amandemen
dengan istilah Rechtsstaat dan Rule of UUD NRI 1945.
Law. Di Indonesia, prinsip-prinsip itu
termasuk jelas dalam pasal-pasal
UUD 1945.

Pendahuluan
Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara yang berisi aturan dan ketentuan
tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu negara.Jadi segala praktik-
praktik dalam penyelenggaraan negara harus didasarkan pada konstitusi dan tidak
boleh bertentangan dengan konstitusi tersebut.Gagasaan ini memiliki fungsi untuk
mengatur dan membatasi kekuasaan. Selain itu, Negara yang berdasarkan
konstitusi dan sering disebut sebagai Negara hukum juga haruslah menyesuaikan
kebutuhan untuk merespon perkembangan relatif kekuasaan umum dalam suatu
kehiduan umatmanusia, sehingga dalam praktiknya, konstitusi pastilah mengalami
dinamika dalam penyesuaian perkembangan zaman. Pengertian Negara hukum
sebenarnya juga sangat sulit dipisahkan dengan istilah Rule of Law, dimana banyak
hal yang saling berhubungan disini. Negara hukum haruslah senantiasa menegakan
Rule of Law yang isinya sangat berkaitan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam suatu Negara

Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah kini
telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945 itu
pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain sebagai upaya memulai
“kontrak sosial” baru antara warga negara dengan negara menuju apa yang dicita-
citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar (konstitusi).
Perubahan konstitusi ini menginginkan pula adanya perubahan sistem dan kondisi
negara yang otoritarian menuju kearah sistem yang demokratis dengan relasi
lembaga negara yang seimbang. Dengan demikian perubahan konstititusi menjadi
suatu agenda yang tidak bisa diabaikan. Hal ini menjadi suatu keharusan dan amat
menentukan bagi jalannya demokratisasi suatu bangsa. Realitas yang berkembang
kemudian memang telah menunjukkan adanya komitmen bersama dalam setiap
elemen masyarakat untuk mengamandemen UUD 1945.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


2 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian dan Definisi Konstitusi
Mengenai istilah konstitusi dalam arti pembentukan, berasal dari bahasa Perancis
yaitu constituer, yang berarti membentuk. Yang dimaksud dengan membentuk disini
adalah membentuk suatu negara. Pengertian konstitusi bisa dimaknai secara sempit
maupun secara luas. Konstitusi dalam arti sempit hanya mengandung norma-norma
hukum yang membatasi kekuasaan yang ada dalam Negara. Sedangkan Konstitusi
dalam arti luas adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum
dasar, baik yang tertulis ataupun tidak tertulis maupun campuran keduanya tidak
hanya sebagai aspek hukum melainkan juga “non-hukum”.

Kata “konstitusi” berasal dari bahasa Perancis Constituer dan Constitution, kata
pertama berarti membentuk, mendirikan atau menyusun, dan kata kedua berarti
susunan atau pranata (masyarakat). Dengan demikian konstitusi memiliki arti:
permulaan dari segala peraturan mengenai suatu Negara. Pada umumnya langkah
awal untuk mempelajari hukum tata negara dari suatu negara dimulai dari konstitusi
negara bersangkutan. Mempelajari konstitusi berarti juga mempelajari hukum tata
negara dari suatu negara, sehingga hukum tata negara disebut juga dengan
konstitutional law. Istilah Constitutional law di inggris menunjukkan arti yang sama
dengan hukum tata negara. Penggunaan istilah Constitutional law didasarkan atas
alasan bahwa dalam hukum tata Negara unsur konstitusi lebih menonjol. secara
umum Pengertian konstitusi adalah sebuah norma system politik dan hukum
bentukan pada pemerintahan negara, biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen
tertulis. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga
masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.

Soal 1.

Jelaskanapakah ada pengaruh atau tidaknya konstitusi dalam kehidupan ber


negara ?
2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
3 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Ketik dalam spasi 1, Arial 11, Maksimum 400 kata. Lengkap dengan foto
ilustrasi, bila kedapatan saudara menyadur (copas), maka tugas saudara
“Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu
agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat
tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”
(Ir. Soekarno)

Hakikat dan Fungsi Konstitusi


Hakikat dari suatu konstitusi ialah mengatur pembatasan kekuasaan dalam
negara. Pembatasan kekuasaan yang tercantum dalam konstitusi itu pada umumnya
menyangkut dua hal, yaitu pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan isinya
dan pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan waktu. Pembatasan kekuasaan
yang berkaitan dengan isi ialah pembatasan yang berkenaan dengan
tugas,wewenang serta berbagai macam hal yang diberikan kepada masing masing
lembaga, sedangkan pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan waktu ialah
pembatasan yang berkenaan dengan masa jabatan yang diberikan kepada
pemangku jabatan tertentu serta berapa kali seorang pejabat dapat dipilih kembali
dalam jabatan itu. Pro. Bagir Manan mengatakan bahwa konstitusi ialah sekelompok
ketentuan yang mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan suatu
negara. sehingga negara dan konstitusi adalah satu pasangan yang tidak dapat
dipisahkan. setiap negara tentu mempunyai konstitusi, meskipun mungkin tidak
tertulis. konstitusi mempunyai arti dan fungsi yang sangat penting bagi negara, baik
secara formil, materiil, maupun konstitusionil. Konstitusi juga mempunyai fungsi
konstitusional, sebagai sumber dan dasar cita bangsa dan negara yang berupa nilai
nilai dan kaidah kaidah dasar bagi kehidupan bernegara. ia selalu mencerminkan
semangat yang oleh penyusunnya ingin diabadikan dalam konstitusi tersebut
sehingga mewarnai seluruh naskah konstitusi tersebut. Selain itu juga C.F.Strong
mengemukakan bawa konstitusi itu merupakan kumpulan asas asas yang tiga
materi pokok, yaitu tentang kekuasaan pemerintahan,hak hak yang diperintah, dan
hubungan antara yang memerintah dengan yang diperintah.Dengan melihat teori

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


4 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
teori dasar tentang konstitusi di atas, maka kita akan melihat bagaimana halnya
dengan undang undang Dasar 1945 sebagai konstitusi tertulis bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
konstitusi juga berfungsi sebagai : (Jimly Asshiddiqie, dalam Winarno 2009 : 70 )
1. Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar Organ Negara
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ Negara dengan warga
Negara.
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan Negara ataupun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan Negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
(dalam demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
6. Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu (symbol of unity) sebagai
rujukan identitas dan keagungan kebangsaan (identity of nation) serta
sebagai center of ceremony.
7. Fungsi sebagai sarana pengendaliaan masyarakat (social cotrol) baik dalam
arti sempit yaitu bidang politik dan arti dalam luas mencakup bidang sosial
ekonomi.
8. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social
engineering atau social reform)

“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar
persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar
seuntaian pulau di peta.”
(mohammad hatta)

Dinamika Pelaksanaan Konstitusi


(UUD 1945)
2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
5 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
1. Pelaksanan UUD 1945 pada masa awal kemerdekaan (17 Agustus 1945 –
29 Desember 1949)

Pada awal kemerdekaan Indonesia, KNIP mengusung gagasan pemerintahan


parlementer karena khawatir dengan pemberian kekuasaan yang begitu
besar pada presiden oleh UUD. Karena itu pada tanggal 7 oktober 1945,
KNIP mengeluarkan momerandum yang meminta presiden untuk segera
membentuk MPR, menanggapi hal itu, presiden mengeluarkan maklumat
wakil presiden pada tanggal 16 oktober 1945 yang berisi “bahwa komite
nasional pusat, sebelum terbentuk MPR dan DPR diserahi kekuasaan
legislative dan ikut menetapkan GBHN, serta membentuk badan pekerjaan”,
dan pada tanggal 3 november 1945, wakil presiden mengeluarkan maklumat
lagi tentang kebebasan membentuk banyak partai. Terbentuknya cabinet
pertama berdasarkan system parlementer dengan perdana menteri syahrir
pada tanggal 14 november 1945. Hal itu berakibat pada kestabilan Indonesia
di bidang ekonomi, politik maupun pemerintahan.

Pada tanggal 27 desember 1949, dibentuklah negara federal yaitu Negara


kesatuan republic Indonesia Serikat yang berdasar pada RIS. Dalam Negara
RIS tersebut masih terdapat Negara bagian republic Indonesia yang ber
ibukota di Yogyakarta. Pada tanggal 17 agustus 1950, terjadi kesepakatan
antara Negara RI yogyakarata dengan Negara RIS untuk kembali membentuk
Negara kesatuan berdasarkan pada undang-undang dasar.

2. Pelaksanaan UUD pada masa orde lama (demokrasi terpimpin) (5 juli 1959
– 11 maret 1966.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


6 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Pada tanggal 5 juli 1959 presiden menganggap NKRI dalam bahaya, karena
itu presiden mengeluarkan dekrit presiden yang isinya :

a. Menetapkan pembubaran konstituante.

b. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali bagi seluruh rakyat Indonesia,


dan terhitung mulai dari dikeluarkannya dekrit ini, UUD 1950 tidak
diberlakukan lagi.

c. Pembentukan MPR sementara yang beranggotakan DPR, perwakilan


daerah- daerah dan dewan agung sementara.

Sejak dikeluarkannya dekrit presiden tersebut, mulai berkuasa kekuasaan


orde lama yang secara ideologis banyak dipengaruhi oleh faham komunisme.
Penyimpanagan ideologis tersebut berakibat pada penyimpangan
konstitusional seperti Indonesia diarahkan menjadi demokrasi terpimpin dan
bersifat otoriter yang jelas menyimpang dari apa yang tercantum dalam UUD
1945. Puncaknya adalah adanya pemberontakan G30S.PKI yang berhasil
dihentikan oleh generasi muda Indonesia dengan menyampaikan Tritula (Tri
tuntutan Rakyat) yang isisnya:

1. Bubarkan PKI.

2. Bersihkan cabinet dari unsure-unsur KPI.

3. Turunkan harga/perbaikan ekonomi.

Gelombang gerakan rakyat semakin besar, sehingga mengakibatkan


dikeluarkannya surat perintah 11 maret 1966 yang memberiaka kekuasan
pada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil langkah-langkah dalam
mengembalikan keamanan Negara.

3. Pelaksanaan UUD 1945 masa orde baru (11 maret 1966 – 22 mei 1998)

Masa orde baru berada dibawah kepemimpinan Soeharto dalam misi


mengembalikan keadaan setelah pemberontakan PKI, masa orde baru juga

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


7 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
mempelopori pembangunan nasional sehingga sering dikenal sebagai orde
pembangunan.

MPRS mengeluarkan berbagai macam keputusan penting, antara lain :

1. Tap MPRS No. XVIII/MPRS/1966 tentang kabinet Ampera yang


menyatakan agar presiden menugasi pengemban Super Semar, Jenderal
Soeharto untuk segera membentuk kabinet Ampera.

2. Tap MPRS No. XVII/MPRS/1966 yang dengan permintaan maaf, menarik


kembali pengangkatan pemimpin Besar Revolusi menjadi presiden
seumur hidup.

3. Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang memorandum DPRGR mengenai


sumber tertib hukum republik Indonesia dan tata urutan perundang
-undangan.

4. Tap MPRS No. XXII/MPRS/1966 mengenai penyederhanaan kepartaian,


keormasan dan kekaryaan.

5. Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran partai komunis


Indonesia dan pernyataan tentang partai tersebut sebagai partai terlarang
diseluruh wilayah Indonesia, dan larangan pada setiap kegiatan untuk
menyebar luaskan atau mengembangkan faham ajaran
komunisme/Marxisme, Leninisme.

Pada saat itu bangsa Indonesia dalam keadaan yang tidak menentu baik di
bidang politik, ekonomi maupun keamanan. Oleh karena itu, pada bulan
februari 1967, GDRGR mengeluarkan suatu resolusi yaitu meminta MPR agar
mengadakan siding istimewa pada bulan maret 1967. Keputusan yang
diperoleh dari sidang istimewa tersebut sebagai berikut.

Sidang menetapkan berlakunya Tap No. XV/MPRS/1966 tentang


pemilihan/penunjukan wakil presiden dan tata cara pengangkatan pejabat
presiden dan mengangkat Jenderal Soeharto.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


8 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Pengembangan Tap. No. 6 IX/MPRS/1966, sebagai pejabat presiden
berdasarkan pasal 8 Undang-Undang Dasar 1945 hingga dipilihnya presiden
oleh MPR hasil pemilihan umum. Dalam kaitan dengan itu di bidang politik
dilaksanakanlah pemilu yang dituangkan dalam Undang-Undang No.15 tahun
1969 tentang pemilu umum, Undang-Undang No.16 tentang susunan dan
kedudukan majelis permusyawaratan rakyat. Dewan perwakilan rakyat dan
dewan rakyat daerah.Atas dasar ketentuan undang-undang tersebut
kemudian pemerintah OrdeBaru berhasil mengadakan pemilu pertama.
Dengan hasil pemilu pertama tersebut pemerintah bertekat untuk
memperbaiki nasib bangsa Indonesia.

4. Pelaksanaan UUD 1945 masa Reformasi ( 22 Mei 1998 – sekarang)

Masa Orde Baru di bawah kepemimpinan presiden Soeharto sampai tahun


1998 membuat pemerintahan Indonesia tidak mengamanatkan nilai-nilai
demokrasi seperti yang tercantum dalam Pancasila, bahkan juga tidak
mencerminkan pelaksanaan demokrasi atas dasar norma-norma dan pasal-
pasal UUD 1945. Pemerintahan dicemari korupsi, kolusi dan
nepotisme(KKN). Keadaan tersebut membuat rakyat Indonesia semakin
menderita.Terutama karena adanya krisis moneter yang melanda Indonesia
yang membuat perekonomian Indonesia hancur. Hal itu menyebabkan
munculnya berbagai gerakan masyarakat yang dipelopori oleh generasi muda
Indonesia terutama mahasiswa sebagai gerakan moral yang menuntut
adanya reformasi disegala bidang Negara. Keberhasilan reformasi tersebut
ditandai dengan turunnya presiden Soeharto dari jabatannya sebagai
presiden dan diganti oleh Prof. B.J Habibie pada tanggal 21 mei 1998.
Kemudian bangsa Indonesia menyadari bahwa UUD 45 yang berlaku pada
jaman orde baru masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu diadakan
amandemen lagi. Berbagai macam produk peraturan perundang-undangan
yang dihasilkan dalam reformasi hukum antara lain UU. Politik Tahun 1999,
yaitu UU. No.2tahun 1999, tentang partai politik, UU. No.3 tahun 1999,
tentang pemilihan umumdan UU. No. 4 tahun 1999 tentang susunan dan
kedudukan MPR, DPR, dan DPRD; UUotonomi daerah, yaitu meliputi UU.
No.25 tahun 1999. Tentang pemerintahandaerah, UU. No.25 tahun 1999,

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


9 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
tentang perimbangan keuangan antar pemerintahanpusat dan daerah dan
UU. No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yangbersih dan
bebas dari KKN. Berdasarkan reformasi tersebut bangsa Indonesia sudah
mampu melaksanakan pemilu pada tahun 1999 dan menghasilkan MPR,
DPR dan DPRD hasil aspirasi rakyat secara demokratis.

Institusi dan Mekanisme Pembuatan


konstitusi (UUD 1945), UU, PERPU,
PP dan PERDA
Institusi Legislasi Institusi atau suatu lembaga yang bertugas untuk
membuat suatu konstitusi serta peraturan perundang-undangan yang
dibawahnya meliputi dua institusi, yaitu: Badan Legislatif (DPR) dan Badan
Eksekutif (presiden).  
Kedua institusi ini bertugas untuk membuat undang-undang, sehingga
Dalam UUD 1945 pasal 20 - 22 A dijelaskan bahwa kelembagaan dan
mekanisme pembuatan konstitusi atau pembuatan dasar-dasar Negara.
.Dibawah ini adalah bunyi pasal 20, 20 A, 21, 22, dan 22 A :

- Pasal 20 “(1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan


membentuk UUD. (2) setiap perancangan UUD yang dibahas oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama. (3) jika rancangan UUD itu tidak mendapatkan persetujuan
bersama, maka rancangan dari undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada masa itu.(4)

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


10 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama untuk menjadi suatu UUD.(5) dalam hal perancangan suatu UUD
yang telah disetujui bersama dan tidak disahkan oleh presiden dalam waktu
30 hari sejak perancangan UUD tersebut disetujui, maka rancangan undang-
undag tersebut sah dan menjadi UUD serta wajib diundangkan.”
- Pasal 21 “(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  berhak
megajukan usulan perancangan undang-udang. (2) jika rancangan itu
meskipun telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan tidak
disahkan oleh Pesiden, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi
dalam masa persidangan Dewan perwakilan Rakyat (DPR) pada masa itu.”
Pasal 22 “  (1) dalam hal ikhwal suatu kepentingan yang memaksa,
Presiden berhak menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti UUD.
(2) Peraturan Pemerintah itu harus mendapatkan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dalam persidangan berikut. (3) jika tidak mendapat
persetujuan, maka Peraturan Pemerintah itu harus segera dicabut”
Pasal 22 A” ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan UUD
diatur dengan Undang-Undang.”
Sedangkan untuk tingkat I dan tingkat II yang bertugas adalah masing-
masing dari gubernur bersama DPRD tingkat I serta bupati atau walikota
bersama DPRD tingkat II. Institusi lain diluar, dan kedua institusi diatas, baik
yang bersifat infrastruktur maupun suprastruktur politik yang memiliki tugas
memberi dukungan sesuai dengan peran kompetensinya masing - masing .
Bentuk produk peraturan perundang-undangan yang dihasilkan oleh institusi
diatas berupa UUD, UU, PERPU dan PP, serta PERDA.

Contoh Pelanggaran Konstitusi Dari


Masa Ke Masa
1. Mencoret Coret Bendera Kebangsaan

Bendera merupakan simbol dari NKRI yang diberi warna merah dan putih. Ini
merupakan simbol kebanggaan terbesar bangsa indonesia setelah bahasa dan juga
kebudayaan yabg beragam. Sejarah dan nilai histori bendera merah putih ini

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


11 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
mengiringi perjalan kemerdekaan bangsa Indonesia, sehingga tidak heran jika
kemudian bendera memiliki nilai yang sakral dan amat dihormati. Maka tindakan
seperti mencoret bendera termasuk kedalam salah satau contoh pelanggaran
terhadap konstitusi.

Sebab secara jelas telah ditetapkan bajwa Bendera dan lambang negara serta
bahasa diatur dalam pasal 36-36 UUD 1945. Maka segala bentuk perbuatan yang
dikategorikan melecehkan keberadaan bendera negara adalah merupakan bentuk
pelanggaran konstitusi. Sehingga tidak dipungkiri lagi perbuatan ini dapat
dikategorikan dalam pelanggaran hukum yang kemudain dapat berujung pada
tindakan pidana yang akan dikenai sanksi seperti pada  contoh kasus sengketa
perdata internasional..

2. Penyimpangan Ideologis

Pelanggaran konstitusi yang berikutnya adalah berkenaan dengan penyimpangan


ideologi. Dalam hal ini telah tertuang secara jelas bahwa ideologi yang bangsa
Indonesia anut adalah ideologi pancasila. Sebab ideologi pancasila merupakan
ideoligi yang berasal dari nilai nilai leluhur bangsa serta telah tertanam dan nilainya
sesuai dengan akar kehiduoan bangsa Indonesia. Maka jika terdapat tindakan atau
upaya untuk mengganti ideologi ini. Maka hal ini termasuk kedalam kategori contoh
pelanggaran konstitusi.

Sebagaimana dalam sejarah bangsa adanya gerakan G30SPKI yang merupakan


upaya dalam mengganti ideologi pancasilan dengan ideologi komunis. Tentunya hal
ini bertentangan dengan konstitusi. Serta yang paling terbaru adalah adanya
gerakan gerakan radikal yang berupaya mengganti ideologi negara. Maka tentu saja
pemerintab harus berlaku dan bertindak tegas dalam menindak oknum oknum ini.
Sebab hal ini dapat menimbulkan kegaduhan serta juga merupakan upaya yabg
emlanggar hukum sebgaimana  contoh pelanggaran demokrasi.

3. Penyimpangan Kekuasaan

Didalam konstitusi telah secara jelas terdapat pembagian kekuasaan antara badan
legislatif, eksekutif dan yudikatif. Adanya pembangian kekuasaan ini akan
memberikan natasan kepada setiap kelompok sehingga tidak ada tumpang tindak
serta kekuasaan teramat besar kepada satu badan. Namun, pada masa
2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
12 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
pemerintahan presiden Soekarno yang terjadi adalah presiden memegang
kekuasaan yang terlampau besar. Bahkan pada masa itu presiden dapat
membubarkan DPR.

Tentu saja hal ini merupakan sebuah penyimpangan dan bentuk pelanggaran
konstitusi. Secara jelas bahwa presiden dalam hal ini hanya memegang kekuasaan
eksekutif. Dalam tatananya juga bahwa DPR berada diatas presiden sebagai
lembaga tertinggi yang mewakili rakyat. oleh sebab itu maka tentu saja hal ini jelas
melanggar konstitusi .

4. Jabatan Rangkap

Contoh pelanggaran kosntitusi selanjutnya adalah adanya pejabat negara yang


memegang jabatan rangkap. Misalnya saja yang terjadi pada masa pemerintahan
presiden Soekarno dimana para menteri juga memegang jabatab di posisi strategis
lain. Hal ini tentu menyalahi aturan konstitusi yang berlaku. Sebab dalam konstitusi
secara tegas dikatakan bahwa pejabat negara yang memiliki posisi strategis dilarang
untuk merangkap jabatan. sebagaimana  sanksi pelanggaran hak patendan contoh
pelanggaran hak cipta film

 5. Tidak Ada Jaminan Atas HAM

Dalam konstitusi diamanatkan bahwa terdapat tiga poin penting mengenai HAM.
Yakni hak untuk hidup, kebebadan beragama serta kekebasan mengelearkan
pendapat di muka umum. Namun, pada kenyataannya adalah jaminan perlindungan
terhadap HAM tidak dapat diberikan secara penuh. Hal tersebuy terbukti dengan
masih bannyaknya kasus oelanggaran HAM yang bahkan tak dapat diselesaikan
pemerintah. Sehingga muncuk kecenderungan bahwa pemerintah dalam hal ini
sedikit menngabaikann mengenai HAM.

6. Presiden Menjabat Semumur Hidup

Jika anda mengingat kembali, saat pemerintahan presiden Soekarno terdapat


kebijakan dimana presiden saat itu dapat memangku jabatan seunur hidup. tentu
saja
hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945. Dimana dalam UUD telah secara
jelas tertuang bahwa masa jabatan presiden hanyalah 5 tahun. Setelah itupun, pada

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


13 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
masa kepemimpinan presiden Soeharto beliau memangku jabatan selama hampir
32 tahun. Tentu saja hal ini menyalahi konstitusi seperti  contoh kasus pelanggaran
ham di masyarakat.

Meskipun demikian rakyat yang saat itu awam mengenai hal yang berkaitan dengan
konstitusi tentu tidak mengetahui hal ini.  Terlebih lagi saat itu tidak ada media yang
berani mengkritik pemerintahan. Maka jika dikaji kembali kasus pelanggaran
terhadap konstitusi kerap dan banyak terjadi. kondisinya akan berbeda dengan
sekarang dimana masyarakat telah melek informasi. Sehingga kasus kasus yang
serupa hampir tidak pernah rerjadi lagi.

7. Dwifungsi ABRI

Pada Masa pemerintahan presiden Soeharto terdapat istilaj dwifungsi ABRI. Istilah
ini merujuk pada ABRI yang memegang peran selain sebagai bagian dari TNI juga
dapat turu campur dalam uruaan pemerintah. Tentu anda hisa membayangkan
bagaimana jika militerbterjun kedalam politik praktis. Maka pastinya rakyat kecil akan
merasa tidak lagi memeiliki perlindungan. Padahal dalam konstitusi secara jelas
menegaskan bahwa militer tidak boleh terlibat dan ikut dalam politik. Sehingga
Dwifungsi ABRI ini merupakan bentuk pelanggaran konstitusi pada masa
pemerintahan Soeharto.

8. Pembatasan Kebebasan Berpendapat

Pelanggaran konstitusi yang terakhir adalah adanya pembatasan dalam kebebasan


menyalurkan pendapat. Hal ini tentu secara jelas merupakan bentuk pelanggaran
konstitusi. Sebab telah melanggar pasal 28 dalam UUD 1945mengenai  Kebebasan
dalam mengeluarkan pendapat di muka umum.

Soal 2.

Jelaskan fungsi konstitusi (UUD) dalam negara demokrasi dan negara


konstitusional!

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


14 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian Rule Of Law

Rule of law adalah suatu legalisme hukum yang mengandung suatu gagasan
bahwa keadilan dapat dilayani dengan cara pembuatan sistem peraturan dan juga
prosedur yang objektif, tidak memihak, juga tidak personal serta otonom.

Pengertian Rule Of Law Menurut Para Ahli:


 Satjipto Raharjo
Satjipto Raharjo menyebutkan, Aturan hukum berarti salah satu bentuk lembaga
sosial yang ada di dalamnya yang memuat struktur sosial dan dapat digunakan
untuk memperakar budaya sendiri.
Dalam hal ini Rule of Law berarti bisa berkembang atau berkembang selama
bertahun-tahun yang bertentangan dengan pertumbuhan masyarakat
Eropa. Dengan demikian dapat mendukung keberadaan sosial dan budaya Eropa
yang bukan merupakan suatu hubungan netral.

 Philipus M. Hadjon
Menurut Philipus M. Hadjon. Rule of Law sebagai bentuk negara yang
berdasarkan istilah dari bahasa Belanda “ rechtsstaat ”.
Istilah " rechtsstaat " lahir karena sebab-sebab dari raja yang bertindak sesuka hati
atau semena-mena dapat dilakukan di negara mana berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Terkait proses pengembangannya, istilah “ rechtsstaat ”.
Istilah " rechtsstaat " lahir karena sebab-sebab dari raja yang bertindak sesuka hati
atau semena-mena dapat dilakukan di negara mana berdasarkan peraturan

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


15 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
perundang-undangan. Terkait proses pengembangannya, istilah “ rechtsstaat ” lebih
memiliki ciri yang lebih kompleks dan revolusioner.

 Friederich J. Stahl
Aturan Hukum memiliki beberapa hak dasar seperti hak-hak manusia,
pemerintahan yang mengatur atas dasar peraturan, mengatur juga pembagian
kekuasaan guna menjamin hak-hak manusia, dan keberadaan administrasi
pemerintahan dalam suatu perselisihan.

 Sunarjati Hartono
Menurut Sunarjati Hartono, pengertian dari Rule of Law adalah haru dapat
menjamin apa yang telah diperoleh oleh masyarakat atau pun bangsa yang memiliki
sangkut paut dengan dengan keadilan, sebelum sesuai dengan peradilan sosial.

Latar Belakang Rule Of Law

1. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan kekuasaan


pemerintahan Negara.
2.   Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi Konstitusional.
3.   Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusional adalah konsepsi negara
hukum.
Rule of law adalah doktrin hukum yang muncul pada abad ke 19, seiring degan
negara konstitusi dan demokrasi. Rule of law adalah konsep tentang common
law yaitu seluruh aspek negara menjunjung tinggi supremasi hukum yang
dibangun diatas prinsip keadilan dan egalitarian. Rule of law adalah rule by the
law bukan rule by the man.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


16 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi Rule Of Law

Fungsi Rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap
” rasa keadilan ”  bagi rakyat indonesia dan juga ” keadilan sosial ” sehingga di atur
pada pembukaan UUD 1945.

1. Mengatasi Perselisihan

Aturan hukum memastikan bahwa hakim memutuskan perselisihan dalam hal aturan
yang diketahui dan umum yang ada dan tidak sesuai dengan keinginan yang
diinginkan dari hasil tertentu. Fungsinya adalah untuk memastikan,
mengartikulasikan, dan menyempurnakan aturan keadilan yang akan
memungkinkan pelestarian tatanan sosial. Seorang hakim tidak mengeluarkan fatwa
– dia hanya untuk memerintah ketika perselisihan diajukan kepadanya. Setelah
undang-undang telah menarik batas-batas kebijaksanaan individu, pengadilan
seharusnya tidak menebak-nebak penggunaan individu atas kebijaksanaan itu.
Hakim harus melaksanakan hukum dan tidak mengubah hukum.

2. Memberikan Keadilan Hukum

Keadilan distributif (yaitu, sosial) tidak dapat didamaikan dengan supremasi hukum.
Aturan hukum hanya menetapkan aturan untuk permainan sosial. Aturan-aturan
perilaku yang adil ini berlaku untuk sejumlah orang, kasus, dan kejadian yang belum
diketahui dan tidak dapat ditentukan. Aturan-aturan ini tidak memiliki referensi ke
orang, tempat, atau objek tertentu. Singkatnya, hukum semacam itu tidak mencoba
2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
17 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang atau pecundang atau apa
yang akan muncul dari masyarakat dari aturan-aturan ini.

3. Memberikan Fungsi Administratif

Ada kecenderungan untuk fungsi pencarian hukum pemerintah menjadi bingung


dengan fungsi administratifnya. Banyak dari apa yang kita anggap sebagai hukum
hari ini adalah undang-undang administratif yang dimaksudkan untuk mengarahkan
operasi internal pemerintah, daripada untuk mempertahankan keadilan. Dengan kata
lain, aturan organisasi yang berwenang secara keliru diberi status yang sama
dengan aturan umum keadilan.

Ketika perbedaan antara perintah administratif dan aturan peradilan menjadi kabur,
kekangan pada kekuatan pemerintah telah melemah. Hal ini menyebabkan kesan
yang salah bahwa pejabat terpilih kami memiliki dan harus memiliki kekuasaan
sebanyak mungkin dalam memutuskan aturan keadilan seperti dalam perumusan
dan pelaksanaan proposal administratif.

4. Mengontrol sifat Pluralisme dan Konstitusionalisme

Pluralisme dan konstitusionalisme memiliki sikap skeptis terhadap konsentrasi


kekuasaan. Sedangkan kekuasaan adalah kekuatan yang dengannya seseorang
dapat memaksa orang lain untuk patuh, otoritas adalah hak untuk mengarahkan dan
memerintahkan (yaitu, untuk dipatuhi). Permintaan otoritas dan membutuhkan
kekuatan. Otoritas dibatasi untuk area yang ditugaskan. Mengingat sifat manusia
yang bisa binasa, ada kecenderungan kekuasaan untuk meluap batasnya.
Kekuasaan yang dilakukan tanpa otoritas adalah ancaman terhadap kebebasan.

Otoritas akan diperlukan bahkan jika masyarakat hanya terdiri dari orang-orang
kudus dan orang bijak. Otoritas diperlukan untuk memastikan kesatuan tindakan
dalam suatu organisasi. Aktivitas yang sah memanggil otoritas menjadi ada. Ini
adalah penciptaan posisi atau kantor, bukan janji seseorang untuk itu, yang mewakili
penugasan otoritas yang otentik. Otoritas berjalan dengan kantor, tidak bersifat
pribadi, dan pada dasarnya tidak bergantung pada orang yang menjalankannya.
Kekuatan adalah alat kendali. Ini dilaksanakan secara sah ketika digunakan untuk

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


18 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
melaksanakan fungsi kantor secara efektif. Jika daya melebihi sarana yang sesuai
untuk fungsi-fungsi ini, itu menjadi tidak sah.

Dinamika Pelaksanaan Rule Of Law

Pelakasanaan Rule of law  mengandung keinginan untuk terciptanya negatif


hukum, yang membawa keadilan bagi seluruh rakyat. Pengalan Rule of law harus
Diartikn secara hakimi (materill) Sangat erat kaitannya dengan “the enforcement of
the rule of law dalam penyelelenggaranan pemerintahan trutama dalam Hal
pengalan hokum Dan implentansi prinsip-prinsip rule of law.

Secara kuantatif peraturan perundang”an yang terjadi dengan rule of law banyak
dihasilkan negara kita,  namun implementasi atau penegakannya belum mencapai
hasil yang optimal sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan pelakasanaan rule of
law belum didasarkan sebagian besar masyarakat.

Dasar pijakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum sekarang ini tertuang
dengan jelas pada pasal 1 ayat ( 3 ) UU 1945 Perubahan Ketiga, yang berbunyi “
Negara Indonesia adalah Negara hukum “. Dimasukkanya ketentuan ini ke dalam
pasal UUD 1945 menunjukkan semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat
Negara, bahwa Negara Indonesia adalah dan harus merupakan Negara hukum.

Dasar lain yang dapat dijadikan landasan bahwa indoanesia adalah Negara hukum
dalam arti materiil terdapat dalam pasal – pasal UUD 1945, sebagai berikut.

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


19 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
a. Pada Eab XIV tentang Perekonomian Negara dan kesejahteraan sosial Pasal 33
dan pasal 34 UUD 1945, yang menegaskan bahwa Negara turut aktif dan
bertanggung jawab atas perekonomian Negara dan kesejahteraan rakyat.

b. Pada bagian penjelasan umum tentang pokok – pokok pikiran dalam pembuakaan
juga dinyatakan perlunya turut serta dalam kesejahteraan rakyat.

Kandungan Permasalahan dalam


Amandemen UUD NRI 1945

Undang-Undang Dasar 1945 di negara Indonesia telah mengalami beberapa kali


perubahan, atau yang sering disebut amandemen

Amandemen adalah penambahan atau perubahan, ada beberapa pengertian


tentang perubahan ini, diantaranya: penggantian naskah yang satu dengan naskah
yang sama sekali berbeda, perubahan dalam arti dalam naskah UUD dengan
menambahkan, mengurangi, atau merevisi sesuatu rumusan dalam naskah UUD itu
menurut tradisi negara-negara Eropa Kontinental, perubahan dengan cara
melampirkan naskah perubahan itu pada naskah UUD yang sudah ada, dan inilah
yang biasa disebut dengan istilah amandemen menurut tradisi Amerika Serikat.

Pada amandemen UUD 1945 tidak terdapat penggantian dasar negara, , baik


itu Pancasila , bentuk negara kesatuan, maupun bentuk pemerintahan presidensiil
Tetapi hanya menyempurnakan, memperjelas, memperbaiki kesalahan, dan
2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
20 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
melakukan koreksi terhadap pasal-pasal yang ada, tanpa harus melakukan
perubahan terhadap hal-hal yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri.

Tujuan amandemen UUD 1945 menurut Husnie Thamrien, adalah : untuk


menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara agar dapat lebih mantap
dalam mencapai tujuan nasional serta menyempurnakan aturan dasar mengenai
jaminan dan pelaksanaan kekuatan rakyat, memperluas partisipasi rakyat agar
sesuai dengan perkembangan paham demokrasi, menyempurnakan aturan dasar
mengenai jaminan dan perlindungan hak agar sesuai dengan perkembangan HAM
dan peradaban umat manusia yang menjadi syarat negara hukum,
menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan
modern melalui pembagian kekuasan secara tegas sistem check and balances yang
lebih ketat dan transparan dan pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru
untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan jaman.
Atau secara umum, tujuan amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut:
 Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara

 Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan


rakyat

 Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan HAM

 Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan Negara secara demokratis


dan modern

 Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan Negara

 Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


21 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Studi Kasus

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Alghiffari Aqsa menilai


lembaga peradilan kembali mengulangi kegagalannya menjadi tempat bagi
masyarakat mencari keadilan. Hal itu terlihat dari sidang perdana perkara penodaan
agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) hingga sidang vonis
dengan pengadilan dua tahun penjara. "Peradilan kembali ke tekanan publik. Ini
tentu saja menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia," ujar
Alghiffari melalui keterangan persnya, Rabu (10/5/2017). Tekanan publik yang
dibahas, yaitu aksi massa yang digelar sejak November 2016 untuk memenjarakan
Ahok. Semua bisa saja tentang dasar tekanan publik. Hal ini menjadi ironi. Sebab,
mengambil keputusan pengadilan lah yang menjadi pihak independen dan hanya
setia pada nilai keadilan, supremasi hukum, dan konstitusi. " Rule of law
dikorbankan dan telah digantikan oleh aturan oleh massa atau mobokrasi.
Sementara proses hukum serta fakta-fakta persidangan diabaikan," ujar Alghiffari.

Di tengah kebobrokan penegakan hukum yang terjadi, lanjut dia, proses hukum
tetap harus diselesaikan serta dijalankan sesuai aturan. Alghiffari berharap hukum
banding Ahok dapat menjadi langkah selanjutnya demi mencari keadilan. "Semoga
pengadilan tingkat banding dan kasasi yang ada di bawah Mahkamah Agung masih
bisa digunakan untuk hukum yang berkeadilan di mana masyarakat bisa meminta
harapannya akan keadilan," ujar dia. Majelis hakim sebelumnya menilai Ahok

2020/2021
Soal 3. KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar
22 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
Jelaskan inti penerapan sistem pemerintahan pascaamandemen
konstitusi (UUD 1945)!
terbukti menodai agama dan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara. Majelis
hakim juga perlu agar Ahoklukan. "Terbukti sah dan dapat diselesaikan melakukan
hukuman penodaan agama, menjatuhkan putusan pada terdakwa dengan penjara
selama 2 tahun. Memerintahkan agar terdakwa diambil," kata Dwiarso, salah satu
hakim. Pihak Ahok langsung ikut banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Pihak
Basuki juga memohon penangguhan penahanan.

“Janganlah pernah menyerah ketika Anda masih mampu berusaha lagi. Tidak ada
kata berakhir sampai Anda berhenti mencoba” - Brian Dyson

Daftar Pustaka
http://digilib.unila.ac.id/9864/3/BAB%20II.pdf diakses 26 Maret 2020

http://bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/609/PENDIDIKAN
%20KEWARGANEGARAAN%20BAB%20VI.pdf diakses 26 Maret 2020

https://www.academia.edu/22654564/Makalah_Konstitusi diakses 26 Maret 2020

https://ayundamutiara.wordpress.com/2013/04/28/dinamika-pelaksanaan-uud-1945-
di-indonesia/ diakses 26 maret 2020

https://www.coursehero.com/file/48680367/MAKALAH-KEL-4-KONSTITUSI-DAN-
RULE-OF-LAWdoc/ diakses 1 april 2020

http://likusaen-nain.blogspot.com/2018/02/makalah-konstitusi-dan-rule-of-law.html
diakes 1 april 2020

https://www.gurupendidikan.co.id/rule-of-law/ diakses 2 April 2020

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


23 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id
https://btrbooks.com/pengertian-rule-of-law/. diakses 2 April 2020

http://zulkifliibr.blogspot.com/2014/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_9.html
diakses 2 April 2020

https://guruppkn.com/fungsi-rule-of-law diakses 2 April 2020

https://www.gurupendidikan.co.id/rule-of-law/ diakses 2 April 2020

https://blog.ub.ac.id/hnnsybrn/category/pkn/ diakses 2 April 2020

2020/2021 KEWARGANEGARAAN Pusat Bahan Ajar


24 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T dan eLearning
(Tlp/WA : 08193.268.2695) http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai