Anda di halaman 1dari 4

STIKES HANG TUAH Kode/No :

TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP MEMBERIKAN
TRANSFUSI DARAH
Halaman :

PENGERTIAN
Transfusi darah adalah pemberian darah atau komponen darah melalui
sirkulasi darah.

SEJARAH TRANSFUSI DARAH


1666 : Richard Lower melakukan percobaan transfusi pada binatang.
1667 : Denis melakukan percobaan transfusi pada manusia dengan
menggunakan darah kambing. Hasil percobaan tidak memu-
askan, karena banyak terjadi komplikasi.
1900 : Landsteiner menemukan golongna darah ABO.
1939 – 1940 : Landsteiner dan Weiner menemukan Rhesus.

DARAH, PRODUK DARAH DAN TUJUAN PEMBERIANNYA :


JENIS / PRODUK DARAH INDIKASI TUJUAN
Whole Blood Klien dengan perdarahan hebat, Meningkatkan volume sirkulasi
trauma, post operasi. darah.
Blood Products :
 Packed RBCs. Klien dengan pengobatan pada  Meningkatkan jumlah sel darah
kasus anemia berat. merah.
 Mempertahankan jumlah
hemoglobin dalam batas normal.
 Menghindari risiko overload pada
sirkulasi.
 Plateletts. Kklien dengan kasus   Meningkatkan jumlah sel trombosit
trombosiptopenia. Pemberian darah.
diupayakan secepatnya.
 Fresh Frozen Klien dengan kekurangan faktor-   Mengatasi defisiensi faktor-faktor
Plasma (Plasma faktor koagulasi. koagulasi.
yang berisi faktor-
faktor koagulasi).
 Cryoprecipitate Klien dengan hemophilia.   Mengatasi kekurangan faktor
(Frozen 20 ml yang pembekuan, khususnya faktor VIII,
berisi faktor XIII, dan fibrinogen.
pembeku-an faktor
VIII, XIII, dan
fibrinogen).
 Human Serum Klien dengan syok hipovolemik, luka   Penatalaksanaan pada klien
Albumin. bakar, dehidrasi, dan hipoalbumine- dengan syok hipovolemik, luka
(albumin 5% dan mia. bakar, dehidrasi, dan
25%, biasanya hipoalbuminemia.
terdapat dalam
kemasan 50 ml atau
100 ml/unit).
CARA MEMPEROLEH DONOR DARAH
Donor darah dari Melalui pemeriksaan laboratorium dilakukan crossmatch dan bebas dari HIV,
orang yang tidak ada dan Hepatitis.
hubungan keluarga.

Donor darah dari Tidak secara otomatis dapat diberikan. Tetap harus melalui pemeriksaan
orang yang ada crossmatch untuk menjamin bebas dari penyakit HIV, dan Hepatitis.
hubungan keluarga

Autologous Dapat disiapkan 3 hari sebelum operasi dengan syarat Hb lebih dari 11 g/dl
Transfusion dan klien mendapat tambahan zat besi untuk membantu regenerasi
hemoglobin.

Hemodilution Pada persiapan operasi diambil darah klien 1 – 2 unit, selanjutnya volume
darah ini diganti dengan pemberian cairan infus / cairan koloid untuk
mempertahankan volume darah. Darah tersebut ditransfusikan kembali
selama klien dioperasi.

Salvage during and Mengambil darah yang hilang selama operasi, misalnya pada operasi
After Surgery orthopedik atau operasi jantung, darah dikumpul kembali dengan alat
suction khusus, filtered dan ditransfusikan kembali pada klien.

JENIS DAN PERBEDAAN SEDIAAN DARAH TRANSFUSI


KOMPONEN DARAH SEGAR (FRESH BLOOD) DARAH TIDAK SEGAR (STORED
DARAH BLOOD)
Aktivitas RBC 95 % 70 – 80%
K 4 meq/l 25 – 30 meq/l
pH 7,1 – 7,2 6,7
Clotting Factor Aktif Inaktif
pO2 Normal Kurang dari 20
pCO2 35 – 40 Lebih dari 200
Amoniak 100 meq/100 ml 900 meq/100 ml
REAKSI TRANSFUSI DARAH
NO REAKSI TRANSFUSI TANDA DAN GEJALA TINDAKAN KEPERAWATAN
1 Pirogen  Demam, menggigil,   Untuk kasus ringan : tetesan
gelisah, palpitasi, diperlambat dan segera lakukan
tachycardia. kolaborasi medik untuk pemberian
 Pada keadaan yang berat antihistamin. Bila demam dalam
kulit tampak pucat dan 30 menit tidak ada perbaikan
nyeri abdomen 30 – 90 transfusi distop.
menit sesudah transfusi.  Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan kultur darah.
 Darah sisa dikembalikan ke
laboratorium.
 Monitor tanda-tanda vital.
 Kolaborasi medik untuk pemberian
antibiotik.
2 Reaksi Alergi  Kulit merah dan gatal yang   Stop transfusi, untuk sementara
terjadi selama transfusi ganti dengan infus NaCl.
atau 1 jam setelah  Monitor tanda-tanda vital.
transfusi.  Kolaborasi medik untuk pemberian
antihistamin.
3 Intoksikasi Kalium :  Arithmia dan fibrilasi,   Monitor tanda-tanda vital.
 Terjadi pada darah yang nausea, kolik, diare, dan  Kolaborasi medik untuk pemberian
disimpan. Peningkatan kelemahan otot-otot. Bicarbonat atau Insulin (reguler)
kalium (K) akibat untuk mengikat kalium.
kerusakan sel-sel darah  Untuk upaya pencegahan
merah. dilakukan pemeriksaan secara
 Darah yang disimpan : teliti lama darah disimpan sebelum
1 hari  7 mEq/L. transfusi.
2 hari  ± 23 mEq/L.

4 Intoksikasi Citrate :  Tetani.   Stop transfusi.


Citrate dalam tubuh akan  Depressi jantung   Ganti dengan infus normal saline.
mengikat kal-sium (Ca) Kontraksi jantung  Monitor tanda-tanda vital.
sehingga terjadi melemah, sehingga dapat  Kolaborasi medik : untuk
hipokalsemia. terjadi cardiac arrest. pemberian 1 liter darah perlu
 Syok, hipotensi. diberikan Ca Chloride (CaCl2)
melalui infus normal saline.
5 Circulatory Overload :  Pembuluh-pembuluh vena   Segera stop transfusi, ganti
 Terjadi karena klien pada leher tampak dengan infus normal saline.
memperoleh darah yang melebar.  Tinggikan bagian kepala tempat
banyak, seperti pada  Sakit kepala, sesak nafas, tidur.
syok hemoragik. dan batuk (pulmonary  Kolaborasi medik.
 Pemberian transfusi edema).  Siapkan pemberian obat-obat
yang terlalu cepat.  Edema tungkai (keluhan emergensi : Antihistamin,
 Risiko pada orang tua, rasa berat ditungkai). vasopresor, steroid, lasix 40 mg
dan klien CHF. i.v.
 Monitor tanda-tanda vital tiap 5
menit.
 Monitor intake dan out put.
 Berikan oksigen sesuai instruksi.

6 Hemolitic  Demam, menggigil, mual,   Segera stop transfusi, ganti


 Acute Hemolitic (terjadi muntah, backpain, dengan infus normal saline.
5 – 15 menit pertama hematuria, oligouria,  Kolaborasi dengan medik untuk
transfusi). hipotensi, kegagalan pemberian oksigen, cairan, dan
ginjal. epinephrine bila klien
menunjukkan tanda-tanda syok.
 Diuretik diberikan untuk
empertahankan aliran darah ginjal.

 Delayed Hemolitic  Anemia, hematuria, dan


(terjadi beberapa hari / jaundice.  Monitor output urine.
minggu setelah  Monitor tanda-tanda vital.
transfusi).  Monitor darah lengkap untuk
mengetahui tingkat anemia.

PROSEDUR
4 3 2 1 TTD
NO PROSEDUR TINDAKAN

I PENGKAJIAN
1. Mengkaji kembali program/instruksi medik.
2. Mengkaji riwayat transfusi darah sebelumnya.
3. Mengkaji status hemodinamik klien; tanda-tanda vital pada medical record
klien.
4. Mengobservasi integritas dan kekenyalan pembuluh darah.
5. Memastikan jarum punksi vena sudah mengguinakan no. 18 atau 19.
6. Mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium sebelumnya.

II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. 1 set transfusi darah dengan blood filter.
2. Cairan Normal Saline (NaCl 0,9%).
3. Cairan desinfektan : Alkohol 70%.
4. Handscoen bersih.
5. Tensimeter dan termometer.
6. Kapas alkohol untuk suntik.
7. Formulir observasi khusus transfusi darah.
8. Bila perlu obat-obatan sesuai dengan program medik (antihistamin, Ca.
Gluconas).
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya transfusi darah.
2. Meminta klien menandatangani informed consent.
3. Bila belum terpasang infus line, pasang infus line.
C. Persiapan Darah :
Memeriksa ketepatan produk darah dan identitas klien, yang meliputi :
1. Nama klien atau Blood ID Bracelet (panggil nama klien atau meminta
klien menyebutkan namanya dan lihat gelang identitas klien.
2. Golongan darah dan tipe rhesus klien.
3. Kesesuaian crossmatch.
4. Tipe dari produk darah.
5. Jumlah darah dan nomor kantong darah.
6. Masa berlaku/kadaluarsa.
7. Sedimen / bekuan dalam darah dan warna darah.

III IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Melakukan observasi terhadap suhu, nadi, pernafasan, dan tekanan darah
klien.
4. Memasang infus NaCl 0,9%.
5. Membuka set transfusi darah diatur dalam posisi klem tertutup.
6. Mendesinfeksi botol NaCl lalu pasang set transfusi darah.
7. Memindahkan set transfusi ke kantong darah.
8. Mengalirkan darah dengan kecepatan 2 ml/menit dan dampingi klien selama
15 menit pertama.
9. Melepaskan handscoen.
10. Merapihkan klien dan peralatan serta lingkungannya.
11. Mencuci tangan.

IV EVALUASI
1. Mengevaluasi respond an toleransi klien sebelum, selama dan sesudah
pemberian transfusi.
2. Melakukan observasi tanda-tanda vital setiap 5 menit pada 15 menit
pertama, tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya, selanjutnya tiap 1 jam
sampai dengan transfusi selesai.
3. Mengevaluasi keadekuatan aliran transfusi.
4. Mengevaluasi adanya reaksi, seperti alergi selama transfusi.

V DOKUMENTASI
1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur, reaksi transfusi, jenis
dan jumlah serta nomor seri kantung produk darah yang diberikan.
2. Mencatat reaksi transfusi yang terjadi, tanda-tanda vital, terapi yang
diberikan, respon klien selama dan sesudah transfusi.
3. Mencatat tanggal dan waktu transfusi selesai diberikan.

VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

jml skor
N= ×100 Tanjungpinang, ................
Skor maksimal

Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79 Penguji
B = 70 – 74
( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64 (.................................)
D = 55 – 59
E = < 54

Anda mungkin juga menyukai