Anda di halaman 1dari 4

ATRITIS REUMATOID

a. Definisi
Penyakit Autoimun yang ditandai oleh inflamasi kronik dan progresif dimana sendi merupakan
target utama selain organ lain sehingga mengakibatkan kerusakan dan deformitas sendi. 1
b. Etiologi dan Faktor Resiko
Etiologi belum jelas, namun ada beberapa factor yang mempengaruhi yaitu kompleks
histokompatibilitas utama kelas II dan factor infeksi seperti virus Epstein Barr (EBV).1
c. Patofisiologi
Autoimun/infeksi -> Proliferasi makrofag dan fibroblast synovial -> inflamasi -> merusak rawan
sendi dan tulang
d. Manifestasi Klinis
 Radang sendi (Merah, Bengkak, Nyeri) pada sendi sendi kecil (Metakarpofalangeal,
pergelangan tangan, dan interfalang proksimal), poliartikular, dan simetris.
 Kaku dipagi hari lebih dari 1 jam atau membaik dengan aktivitas.
 Terdapat gejala konstitusional seperti kelemahan, kelelahan, anoreksia, demam ringan.

 Deformitas sendi swan neck (Distal) Boutonniere (Proksimal).

Gambar 1. Manifestasi Klinis Rheumatoid Arthritis.2


Gambar 2. Deformitas pada Rheumatoid Arthritis.3
e. Diagnosis

Diagnosis dapat ditegakan selain dengan manifestasi klinis dapat menggunakan skoring dari
American College of Rheumatology. Diagnosis ditegakan jika memiliki skor 6 atau lebih
Tabel 1. Skoring RA.3

Pemeriksaan Penunjang: Gold Standard pemeriksaan laboratorium berupa factor rheumatoid


dan anti CCP. Pemeriksaan pelengkap berupa CRP, Laju endap darah, dan darah lengkap.
Pemeriksaan rontgen dapat membantu dengan ditemukan adanaya erosi pannus (deformitas).
Rontgen dapat digunakan dengan gambaran hilangnya tulang rawan dan erosi tulang. Selain itu
fungsi lainnya adalah untuk menentukan prognosis dan derajat keparahan.

Gambar 3. Staging RA.4


f. Diagnosis Banding
SLE, Kelainan Endokrin, dan Gout.
g. Tatalaksana
Non Medikamentosa: Fisioterapi
Medikamentosa: OAINS (Na Diklofenak), DMARD (Metrotexat).
h. Prognosis
Buruk jika skor fungsional rendah, status ekonomi rendah, tingkat Pendidikan rendah, dan
keluarga dekat menderita AR, Banyak sendi yang terlibat, CRP dan LED tinggi. Selain itu, setiap
kunjungan RA harus dinilai apakah penyakitnya aktif atau tidak aktif, apakah ada remisi atau
tidak.
Tabel 2. Penilaian Aktifitas penyakit pada Artritis Reumatoid.1

Kriteria Perbaikan deidefinisikan sebagai perbaikan 20% jumlah nyeri tekan dan bengkak sendi
disertai perbaikan 20% terhadap 3 dari 5 parameter yaitu patiens global assessment, physician
global assessment, penilaian nyeri, penilaian disabilitas, dan nilai reaktan fase akut.
Menurut ACR, AR mengalami remisi jika memenuhi 5 atau lebih dengan paling seditik selama
2 bulan berturut:
 Kaku < 15 menit
 Tidak Ada kelelahan
 Tidak ada nyeri sendri
 Tidak ada nyeri tekan dan nyeri gerak
 Tidak ada pembengkakan jaringan lunak
 LED < 30mm/jam untuk perempuan, sedangkan <20mm/jam untuk laki2

i. Daftar Pustaka
1. Penatalaksanaan di bidang ilmu penyakit dalam by idrus alwi
2. https://creakyjoints.org/symptoms/gout-vs-rheumatoid-arthritis/
3. https://studykorner.com/rheumatoid-arthritis-swan-neck-deformity-vs-boutonniere-
deformity/
4. http://333oee3bik6e1t8q4y139009mcg.wpengine.netdna-cdn.com/wp-
content/uploads/2014/05/rheum.jpg

Anda mungkin juga menyukai