Anda di halaman 1dari 5

PENYAKIT MULUT

1. Ulkus Mulut (Stomatitis Aptosa Rekurens / Sariawan)


 Definisi:
Peradangan mukosa mulut berupa ulkus yang rekuren dan sakit. Biasa disebut
sebagai cancer sore.1
 Etiologi:
Genetik, trauma, infeksi, autoimun, sistemik, defisiensi mineral, pengaruh
hormone, merokok.1
 Klasifikasi:
Tabel 1. Klasifikasi Ulkus Mulut.1,2
Ulkus Aptosa Minor Ulkus Aptosa Mayor Ulkus Herpetiform
Ukuran 2-4 mm Sentimeter 1-2mm
diameter
Jumlah Satu atau beberapa +- 6 ulkus 10 – 100 ulkus
ulkus
Lokasi Mukosa non keratin Mukosa non keratin Mukosa non Keratin
(selaput bibir, pipi, dan mastikatorik
dasar mulut). (Lidah, Gusi, Langit
mulut)
Bentuk Bulat dan berbatas Bulat dan berbatas Bulat berkonfluensi
dan Batas tegas tegas berbatas tegas
Remisi 3 – 14 hari 3 – 6 minggu -

 Tatalaksana
Pengobatan SAR terdiri dari topical dan oral. Pengobatan topical dapat diberikan
berupa anestetik, pelapis protektif, kortikosteroid, imunodulator, antibiotik, dan
Tindakan fisik seperti kauterisasi. Obat oral dapat beripa anti jamur, thalidomide
200mg untuk stomatitis pada penderita HIV.1
2. Gingivitis
 Definisi
Peradangan pada gusi. Gingitivitis dapat menyebabkan periodontitis.3
 Manifestasi Klinis
Gusi bengkak, berwarna merah keunguan, nyeri, adanya sedikit perdarahan atau
gampang berdarah ketika sikat gigi, dan adanya halitosis (bau nafas).3
3. Karies Gigi
Definisi
Penyakit infeksi yang merusak struktur jaringan keras gigi. Komplikasi dari karies
gigi adalah infeksi struktur lebih dalam (pulpitis) hingga terjadi perforasi ke
tulang alveolar. Dominan pada usia < 35 tahun.3
 Etiologi
Bakteri penghasil asam yang dapat merusak reaksi fermentasi karbohidrat
termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Salah satu bakterinya adalah
streptococcus mutans.
 Patogenesis
Reaksi pathogen dengan sukrosa akan menghasilkan asam yang akan merusak
enamel dan dentin

Gambar 1. Tahapan Karies Gigi.5


 Manifestasi klinis
Fisura dan lubang pada permukaan gigi, gigi menguning karena demineralisasi
enamel dan dentin.2
 Komplikasi:
Infeksi orofacial space, osteomyelitis rahang, diseminasi hematogen, gangguan
kardiovaskular.2
4. Glositis
 Definisi
Suatu peradangan pada lidah berwarna kemerahan dan nyeri. Dapat disebabkan
karena defisiensi besi, asam folat, vitamin b12 atau Asam Nikotinat. Rasa sakit
makin berat dengan adanya makanan.1
 Diagnosis Banding:
a. Glossodynia: Kelainan pada lidah, bibir, rahang atau palatum dimana
mengeluh rasa sakit bilateral dan sering membaik dengan makanan atau
minuman. Pada inspeksi ditemukan dalam batas normal. Dapat disebabkan
oleh psikogenik, defisiensi vit B12, DM, dan obat-obatan (Kaptopril).1
b. Erythema Migrans: Kelainan lidah ditandai adanya daerah kemerahan
seperti peta dengan bertambahny papilla filiformis yang tebal. Etiologi
diduga adanya Riwayat atopic alergi seperti Hay fever dan alergi
makanan.1

1. IPD 3 JILID
2. ^ a b c Dental Cavities, MedlinePlus Medical Encyclopedia, page accessed August 14, 2006.
3. Hardie, J.M. (1982). The microbiology of dental caries. Dental Update, 9, 199-208.

4. The American Academy of Periodontology. Proceedings of the World Workshop in Clinical


Periodontics. Chicago:The American Academy of Periodontology; 1989:I/23-I/24.
5. https://www.lakewoodsmiles.com/cavities-and-tooth-decay/

PAROTITIS /MUMPS)
 Definisi
Infeksi virus akut sistemik terutama mengenai anak usia sekolah dan dewasa
muda dengan manifestasi klinis utama pembesaran kelenjar parotis.1
 Etiologi Faktor Resiko
Virus MUMPS merupakan family paramyxoviridae. Yang mencangkup
rabulavirus, paramyxovirus, dan pneumavirus.1
 Patogenesis
Transmisi virus terjadi melalui kontak langsung, droplet nuclei, muntahan yang
masuk melalui hidung atau mulut. Virus berproliferasi di epitel saluran nafas atas dan
terjadi viremia dan akhirnya terlokalisasi pada kelenjar dan jaringan saraf.1
 Gambaran Klinis
Masa inkubasi antara 2 – 4 minggu. Gejala prodromal mencangkup demam
ringan, anoreksia, malaise, sakit kepala. Dalam waktu 1 hari gejala mendaji nuata
dengan sakit telinga dan nyeri pada kelenjar parotis unilateral. Dalam waktu 2 – 3
hari kelenjar parotis membesar dan mencapai ukuran maksimal disertai nyeri hebat.
Pembesara kelanjar parotis dapat menyebabkan trismus dan kesulitan berbicara dan
menelan.1
Manifestasi diluar kelenjar parotis adalah menignitsi, ensefalitis, miokarditis,
nefritis, dan yang paling sering adalah epididimo-orkitis sebanyak 85% kasus.1
 Diagnosis dan DD
Diagnosis berdasarkan gambaran klinis yang khas yaitu pembesaran dan nyeri
kelenjar parotis. Pada laboralotium didapatkan leukopenia denganlimfositosis relative
dengan leukosit shift to the left. Diagnosis defintif menggunakan pemeriksaan
serologi, isolasi virus atau PCR. Virus diisolasi dari saliva dalam waktu 6 hari
sebelum sampai 9 hari setelah timbul gejala parotitis.1
Diagnosis banding:
a. Pada kasus virus, Coxsakie, Parainfluenza, dan Influenza dapat menyebabkan
parotitis sehingga perlu dibedakan dengan test serologi atau kultur
b. Pada pembesaran kelenjar parotis bilateral, biasanya paling sering disebabkan
oleh virus HIV.
c. Parotitis supuratif disebabkan oleh staphylococcus aureus atau gram negative
lainnya.
1

 Komplikasi
Selain epididymitis – orkitis, MUMPS dapat meninkatkan resiko kematian janin
dalam kandung pada wanita hamil trimester pertama, namun tidak menyebabkan
malformasi fetus.1

 Terapi Awal dan Tepat


Terapi MUMPS adalah simptomatik dan suportif. Seperti analgesic, antipiretik,
dan pemberian cairan intravena. Selain itu, MUMPS dapat dicegah dengan
mengguakan vaksin MMR.1

1. IPD 3 JILID

Anda mungkin juga menyukai