Anda di halaman 1dari 12

 

Wednesday, April 7 2021

Artikel Terbaru

5 Bacaan Penting di Bulan Ramadhan yang Harus Anda Hafal




 Sidebar
 Random Article
 Log In
 Instagram
 YouTube
 Twitter
 Facebook

 BELAJAR ISLAM
 HUKUM ISLAM
 FAEDAH ILMU
 NASKAH KHUTBAH
 BUKU TAMU
 VIDEO KAJIAN
 ABOUT ME

Search for
 Random Article
 Home/Faedah Ilmu/Ilmu Ushul/Memanfaatkan Milik Orang Lain Harus dengan Izin
Ilmu UshulMuamalah

Memanfaatkan Milik Orang Lain


Harus dengan Izin

 Muhammad Abduh Tuasikal, MSc  Follow on TwitterSend an emailJanuary 2, 2013

8 42,705 2 minutes read

Ini adalah suatu aturan dalam Islam sehingga kita tidak seenaknya melanggar hak yang
menjadi milik orang lain. Para ulama juga membuat kaedah dalam bab fikih ketika
membahas ghosob (harta curian), “Tidak boleh seseorang memanfaatkan milik orang lain
tanpa izinnya.”
Kaedah yang Dimaksud
Kaedah tersebut berbunyi,

‫ال يجوز ألحد أن يتصرف في ملك الغير بال إذن‬


“Tidak boleh seseorang memanfaatkan kepemilikian orang lain tanpa izinnya.”[1]
Di antara dalil kaedah tersebut adalah,

‫س ِم ْن ُه‬
ٍ ‫ب نَ ْف‬ ٍ ‫الَ يَ ِح ُّل مَا ُل امْ ِر‬
ِ ‫ئ ِإالَّ ِب ِطي‬
“Tidak halal harta seseorang kecuali dengan ridho pemiliknya” (HR. Ahmad 5: 72. Syaikh
Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa hadits tersebut shahih lighoirihi).
Izin di sini boleh jadi: (1) Izin secara langsung, (2) Izin tidak langsung (izin dalalah) yaitu
misalnya secara ‘urf (kebiasaan), hal seperti itu sudah dimaklumi tanpa ada izin lisan atau
sudah diketahui ridhonya si pemilik jika barangnya dimanfaatkan.
Mengenai bentuk izin jenis kedua ini kita bisa berdalil dengan kisah Khidr yang
menghancurkan perahu orang miskin yang nantinya akan dirampas oleh raja. Ia sengaja
menghancurkannya karena ia tahu bahwa mereka (para pemilik) ridho akan perbuatan
Khidr. Allah Ta’ala berfirman,
َ ‫ت ِل َمسَا ِكينَ يَ ْع َملُونَ ِفي ا ْلب َْح ِر َف َأرَ دْتُ َأنْ َأ ِعيبَ َها وَ َكانَ وَ رَ ا َء ُه ْم َملِكٌ ي َْأ ُخ ُذ ُك َّل‬
‫س ِفينَ ٍة َغصْ بًا‬ َّ ‫َأمَّا ال‬
ْ َ‫س ِفينَ ُة َف َكان‬
“Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku
bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang
merampas tiap-tiap bahtera.” (QS. Al Kahfi: 79). Oleh karenanya, mengenai izin jenis kedua
ini, Ibnu Taimiyah memiliki kaedah,
ِّ |} ‫ي َكاإْل ِ ْذ ِن اللَّ ْف ِظ‬
‫ِي‬ ُّ ‫وَ اإْل ِ ْذنُ ا ْلعُرْ ِف‬
“Izin secara ‘urf (kebiasaan) teranggap sama dengan izin secara lisan” (Majmu’ Al Fatawa, 11:
427).

Di tempat lain, beliau rahimahullah mengatakan,


ٌ‫وَ ُك ُّل مَا َد َّل عَ لَى اإْل ِ ْذ ِن َف ُهوَ إ ْذن‬
“Segala sesuatu yang bermakna izin maka dihukumi sebagai izin” (Majmu’ Al Fatawa, 28:
272).

Contoh Kaedah
1- Tidak boleh masuk dalam rumah atau kebun seseorang tanpa izinnya.

2- Dalam akad mudhorobah (usaha bagi hasil), jika pengelola telah diberi syarat oleh
pemodal untuk menjalankan usaha di tempat tertentu, atau menjual barang tertentu, atau
ditentukan waktu tertentu, lalu syarat ini dilanggar, maka itu berarti telah memanfaatkan
sesuatu tanpa izin.
3- Jika ada seseorang yang dititipi sejumlah uang, lantas ia memanfaatkannya tanpa izin
orang yang menitipkan, maka jika ada kehilangan, dialah yang mengganti rugi karena ia
telah memanfaatkan barang tanpa izin.

4- Jika suatu jalan khusus terlarang dilewati lalu pintunya sengaja dibuka tanpa meminta izin
pada pemiliknya, itu berarti telah memanfaatkan milik orang lain tanpa izin.

5- Jika seseorang mengetahui dari keadaan sahabatnya bahwa ia selalu ridho jika diambil
sesuatu miliknya, maka barang milik sahabatnya tadi boleh diambil tanpa izinnya. Ini
termasuk izin jenis kedua yang disebutkan di atas.[2]
6- Di antara contoh lain dari izin jenis kedua, misalnya ada orang yang dititipkan uang. Lalu
ia meminjam uang tersebut dan ia tahu si pemilik uang ridho apalagi pada orang yang
sifatnya amanah, maka boleh saja ia manfaatkan. Namun jika ia ragu apakah si pemilik
meridhoi ataukah tidak, maka tidak boleh ia memanfaatkannya.[3]
Wallahul muwaffiq.
 

Referensi Utama:
Al Mufasshol fil Qowa’idil Fiqhiyyah, Dr. Ya’qub ‘Abdul Wahab Al Bahisin, taqdim: Syaikh
Prof. Dr. ‘Abdurrahman As Sudais (Imam Masjidil Haram), terbitan Dar At Tadmuriyah,
cetakan kedua, tahun 1432 H, hal. 557-558.
Al Qowa’id wadh Dhowabith Al Fiqhiyyah lil Mu’amalat Al Maaliyah ‘inda Ibni Taimiyyah,
‘Abdussalam bin Ibrahim bin Muhammad Al Hushoin, terbitan Dar At Ta’shil, cetakan
pertama, tahun 1422 H, 2: 117-125.
 

@ Sakan 27 Jami’ah Malik Su’ud, Riyadh-KSA, 20 Shafar 1434 H

www.rumaysho.com

[1] Lihat Ad Durul Mukhtaar fii Syarh Tanwirul Abshor pada Kitab Ghoshob, oleh ‘Alaud-din
Al Hashkafiy.
[2] Shorim Al Maslul, Ibnu Taimiyah, hal. 195.
[3] Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 30: 394-395.
kepemilikan milik
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Lulusan S-1 Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan S-2 Polymer Engineering (Chemical
Engineering) King Saud University, Riyadh, Saudi Arabia. Guru dan Masyaikh yang pernah diambil ilmunya:
Syaikh Shalih Al-Fauzan, Syaikh Sa'ad Asy-Syatsri dan Syaikh Shalih Al-'Ushaimi. Sekarang menjadi
Pimpinan Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul.

 Website
 Facebook
 Twitter
 YouTube
 Instagram

Mengikuti Gaya Orang Kafir (Tasyabbuh)

Masalah Garis Shaf

Related Articles

Hukum Fotografi dalam Islam


February 17, 2021
Hukum Jual Beli Gambar dan Patung Makhluk Bernyawa
February 2, 2021

Inilah Pekerjaan Terbaik Menurut Nabi Muhammad


January 29, 2021

8 Comments

1. Eko Prasetiosays:

October 10, 2015 at 16:06

Berarti mengambil artikel,video,photo,sound effect harus seizin pemilik ya …


akhirnya menjawab keraguan dari blogger apakah copy paste haram atau halal dan bagaimana
hukum mereferensi….
Reply
2. Muhammad Abduh Tuasikalsays:

April 10, 2015 at 08:12

Sy katakan, lebih pula belajar dg guru. Agar membentuk pemahaman yang benar. Karena kadang
dari membaca sendiri (otodidak) bisa keliru.
Semoga Allah mudahkan mendapatkan guru untuk membimbing ke jalan yang lurus.
Reply

3. Riza Ahsana Jejakjiwasays:

April 10, 2015 at 06:59

Assalamu’alaikum ustadz, perkenalkan saya riza, aktivitas saya konselor HRD yg bergerak dalam
bidang manajemen SDM, dibidang saya banyak sekali diwarnai psikologi dan ilmu filsafat yg
notabene dari pemikiran kaum Yahudi dan Paganis lainnya.
Saya sedang belajar bertaubat ustadz di usia saya yg terbilang tidak muda, mohon bimbingannya.
Saya harus mulai belajar dari hal apa dan bagaimana saya bisa mengkonfirmasi persepsi saya sudah
benar atau belum. Terimakasih.
Reply

1. Muhammad Abduh Tuasikalsays:


April 10, 2015 at 08:07
Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh

Pelajari akidah, yaitu akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Banyak buku yang
tersebar yang membicarakan hal itu trmasuk dlm buku terjemahan. Jika hal itu
dipelajari mk akan diketahui kekeliruan pemahaman yang dulu ada.
Semoga Allah beri hidayah dan menerima setiap taubat kita.

4. topiksays:
November 9, 2014 at 14:35

ustad, saya mahasiswa teknik sipil, dijurusan saya mengharuskan menggunakan software gambar,
bagaimana hukum menggunakan software bajakan untuk belajar? harga softwre asli tersebut jutaan
rupiah.
Reply

1. Muhammad Abduh Tuasikalsays:


November 13, 2014 at 06:41
Yang lebih bertakwa adalah yang berusaha cari yang halal.

5. Defrian Anhassays:
August 18, 2014 at 20:51
Assalaamu’alaikum
Ustadz, sepertinya pertanyaan ini sepele, tp saya butuh jawabannya.
Apakah mengambil daun ketapang yg ditanam pemeritah di pinggir2 jln itu blh? Apa saya harus
minta izin dulu pd pemerintah?
Saya beternak ikan cupang, saya hampir tiap hr mengambil makannannya berupa jentik dan kutu air
di selokan org di dua tempat saya sudah minta izin, orgna pun ridho, apa kalo saya ambil di tempat
lain saya harus minta izin?
Tolong dijawab, terdengar sepele namnsaya butuh jawabanna.
Jazakumullahi khairon
Reply

1. Muhammad Abduh Tuasikalsays:


August 18, 2014 at 21:33
Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh

Scr norma kebiasaan, tak perlu minta izin.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Name *
Email *
Website

Post Comment

 3.5MFans
 96,597Followers
 205kSubscribers
 836kFollowers

Advertisement

 Popular
 Recent
 Comments

Bacaan Dzikir Pagi
March 31, 2015


Bacaan Dzikir Petang
March 31, 2015


Malam Nisfu Syaban dan Amalan Nisfu Syaban
May 29, 2015


Apakah Onani Membatalkan Puasa?
July 18, 2012


Arti Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah
November 17, 2016
Paling Banyak Dilihat

 March 31, 2015


Bacaan Dzikir Pagi

 March 31, 2015


Bacaan Dzikir Petang

 May 29, 2015


Malam Nisfu Syaban dan Amalan Nisfu Syaban

 July 18, 2012


Apakah Onani Membatalkan Puasa?

Remaja Islam Mau Mengenal Islam

 Bagi Wanita yang Telat Menikah


 Jodoh itu Cerminan Diri Kita (Kriteria Memilih Jodoh)
 Tips Persiapan Masuk Perguruan Tinggi di Tengah Pandemi Covid-19
 Kiprah Pemuda Muslim Generasi Millenial
Ruqoyyah

 Usahakan Anak Sekolah Tidak Tidur Larut Malam, Ini Bahayanya


 Anak Polah Bopo Kepradah
 Akhlak dan Sifat Mulia Nabi Muhammad
 Ayah akan Mudah Ditiru oleh Anak
Pesantren Darush Sholihin

 Cara Daftar di Pesantren Darush Sholihin


 Evaluasi 04 Sekolah Fikih Muamalat Rumaysho
DS Muda

 Menu Buka Puasa di Desa


 Ketenangan Hanya Ada Dalam Majelis Ilmu
© Copyright 2021, All Rights Reserved  |  Made with  By Abu Huroiroh

 About Me

 Facebook

 Twitter

 YouTube

 Instagram
Back to top button

Sumber https://rumaysho.com/3078-memanfaatkan-milik-orang-lain-harus-dengan-izin.html

Anda mungkin juga menyukai