Anda di halaman 1dari 11

MENU

  detikcom

o  Terpopuler

o  Kirim Tulisan

o  Live TV NEW

o  Ramadan 2021
Kategori Berita

  News

  Finance

  Teknologi

  Entertaiment

  Sport

  Sepakbola

  Otomotif

  Travel
  Food

  Health

  Wolipop

  DetikX

  20Detik

  Foto

  Edukasi NEW
Layanan

  Pasang Mata

  Ads Smart

  Forum

  detikEvent

  detikPoint

  Trans Snow World


  Trans Studio Cibubur

  Trans Studio Bali


Detik Network

  CNN Indonesia

  CNBC Indonesia

  Hai Bunda

  InsertLive

  Beautynesia

  Female Daily

Daftar detikID   Masuk

 Home
 Berita
 Daerah
 Internasional
 detikX
 Kolom
 Blak Blakan
 Pro Kontra
 Infografis
 Foto
 Video
 Indeks

 Adsmart
 Terpopuler
 Hoax or Not
 Suara Pembaca

detikNewsBerita

Apa Sih Itu Makar? Yuk Baca


Sejarahnya
Andi Saputra - detikNews
Kamis, 09 Mei 2019 11:23 WIB

11 komentar
SHARE   URL telah disalin

Ilustrasi (dok.detikcom)
Jakarta - Istilah 'makar' kembali mengemuka beberapa hari terakhir. Terakhir, polisi
menerapkan pasal makar ke advokat Eggi Sudjana terkait dugaan makar. Apa itu makar?
"Menilik dari asal-usul kata aslinya, 'makar' berasal dari bahasa Arab, yaitu makron, masdar,
yang berarti menipu, memerdaya, membujuk, mengkhianati, mengelabui, perbuatan makar,"
kata guru besar hukum pidana Prof Hibnu Nugroho kepada detikcom, Kamis (9/5/2019).

Adapun dalam 'Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)' istilah 'makar' memiliki tiga arti,
yaitu akal busuk, tipu muslihat. Kedua perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang
(membunuh) orang, dan ketiga perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yang sah.

Baca juga:Jadi Tersangka, Eggi Sudjana Merasa Janggal Dijerat Pasal


Makar

Nah, dalam istilah hukum, makar tidak didefinisikan dengan tegas dalam KUHP. Penjelasan-
penjelasan makar merupakan istilah yang dipakai oleh akademisi hukum untuk
menterjemahkan aanslag (bahasa Belanda). Kata aanslag diartikan sebagai serangan yang
bersifat kuat atau dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai violent attack, fierce attack.

Di Indonesia, makar kerap ditemui. Seperti di Kesultanan Demak oleh Aria Penangsang pada
1549 dan Pemberontakan Kuti terhadap Kerajaan Majapahit masa pemerintahan Raja
Jayanegara pada 1319.

Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno tercatat dalam sejarah pelaku makar pertama kali
ialah Daniel Maukar yang dengan mengendarai pesawat tempur sendiri menyerang Istana
Negara. Untunglah pada saat itu Presiden Soekarno tidak sedang berada di dalam istana.
Daniel Maukar diadili atas tindakan makar terhadap negara dan juga presiden. Dia dijatuhi
hukuman mati meski pada akhirnya diampuni dan hanya menjalani sekitar delapan tahun
masa pemidanaan.

Makar juga dilakukan oleh Raymond Westerling pada 1950.

Baca juga:Selain KUHP dan UU ITE, Penghasut People Power Bisa Kena UU
Pemilu

Bagaimana di KUHP? Tindak pidana makar masuk Bab tentang Kejahatan terhadap
Keamanan Negara. Pasal-pasalnya antara lain:

Pasal 87
Dikatakan ada makar untuk melakukan suatu perbuatan, apabila niat untuk itu telah
ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, seperti dimaksud dalam pasal 53.

Pasl 104
Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan
kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.

Pasal 106
Makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian dari wilayah negara, diancam dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.

Pasal 107
(1) Makar dengan maksud untuk menggulingkan pemerintah, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
(2) Para pemimpin dan pengatur makar tersebbut dalam ayat (1), diancam dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun

Pasal 139a
Makar dengan maksud melepaskan wilayah atau daerah lain dari suatu negara sahabat
untuk seluruhnya atau sebagian dari kekuasaan pemerintah yang berkuasa di situ, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun

Pasal 139b
Makar dengan maksud meniadakan atau mengubah secara tidak sah bentuk pemerintahan
negara sahabat atau daerahnya yang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.

Pasal Makar pernah dua kali diuji ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pemohon meminta makar
harus dimaknai sebagai 'serangan', sehingga harus dianggap sebagai delik selesai. Namun
MK menilai argumen itu tidak bisa diterima. MK berpendapat percobaan makar -- tanpa perlu
tujuan makar tercapai yaitu pemerintah yang terguling--pun sudah bisa dikenai delik.

"Sebab apabila kata 'makar' begitu saja dimaknai sebagai 'serangan', hal itu justru akan
menimbulkan ketidakpastian hukum karena penegak hukum baru dapat melakukan tindakan
hukum terhadap seseorang apabila orang yang bersangkutan telah melakukan tindakan
'serangan' dan telah nyata timbul korban," demikian bunyi putusan MK yang diketok pada 31
Januari 2018.

Baca juga:Kontroversi Hendropriyono Disambar Prabowo

Lalu apakah delik makar bisa memberangus kebebasan berpendapat yang dilindungi UUD
1945? MK juga menepis anggapan itu. Sebab, negara berkewajiban melindungi kehidupan
berbangsa, termasuk melindungi hak asasi manusia. MK juga memutuskan pasal makar
adalah turunan langsung dari kedaulatan negara, sehingga MK tidak bisa menghapus pasal
tersebut.

"Hukum memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Justru harus
dipahami bahwa pengaturan pasal a quo juga demi memberikan perlindungan kepada diri
pribadi, keluarga pada rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan atas perilaku
tindak pidana makar," kata MK.

Belakangan, pasal makar kembali mengemuka terkait seruan people power. Beberapa pihak
sudah diperiksa Mabes Polri terkait hal itu.

"Hasutan/tindakan/perbuatan 'people power' dengan maksud memobilisasi massa untuk


menggulingkan pemerintahan yang sah adalah tindakan inkonstitusional yang dapat dijatuhi
sanksi hukum," kata Ketua Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi (Mahupiki) Yenti
Garnasih.

Simak Juga "Kivlan Zein dan Lieus Sungkharisma Dipolisikan atas Tuduhan Makar":

(asp/rvk)
makarpeople powereggi sudjanapasal makar
11 komentar
SHARE   URL telah disalin
Baca Juga

Heboh Ibu di Kediri Temukan Telur Ayam yang Diduga Palsu

Cara Menghilangkan -7 Kg Lemak Perut dalam 2 Minggu


PR

Larangan Mudik Berakhir Hari Ini, Simak Aturan Perjalanan Hingga 24 Mei

Rahasia menghasilkan uang online terbongkar. Pengalaman pribadi!


PR

Anggota DPRD Sumut Mara Jaksa Dipecat PKS Gegara Kasus Asusila

Metode murah untuk memulihkan penglihatan di rumah


PR

Banyak Mayat di Tepi Sungai Gangga, Diyakini Tak Terkait Corona

Diabetes hilang selamanya & pankreas kembali sehat! 100% alami


PR
Tumpukan Mayat di Sungai Gangga India Picu Kepanikan Warga

Cara menghilangkan papiloma secara alamiah (3 hari)


PR

Dipecat PKS, Anggota DPRD Sumut Melawan dan Menang Bak Fahri Hamzah

Rahasia kekayaan terbuka bagi semua


PR
Recommended by
Berita Terkait
Jokowi Digugat untuk Mundur, KSP Minta TPUA Belajar Hukum
PPP soal Oknum TNI-Polri Jual Senpi-Amunisi ke KKB Papua: Itu Ikut Makar
Pengacara WO di Sidang, Sempat Minta Penangguhan Penahanan Gus Nur
Mangkirnya Eggi Sudjana di Polda Demi Rayakan Ultah dengan Keluarga
Imbas Aksi People Power, Kunjungan Turis China ke Bali Turun
Batasi Akses WhatsApp cs, Upaya Menko Polhukam Cegah Hoax
Bastian Steel Sayangkan Kerusuhan di Aksi 22 Mei
Kegelisahan dan #saveindonesia Bergaung Susul Kerusuhan Aksi Massa

Berita detikcom Lainnya


detikInet
3 Kabar Minus Soal Bill Gates yang Ancam Reputasinya
detikFood
Cara Masak Ikan Patin Agar Bebas Bau Tanah, Ini Tipsnya!
detikNews
Habib Rizieq Dituntut 10 Bulan Penjara di Kasus Kerumunan Megamendung
Wolipop
8 Potret Bukti Ashanty dan Arsy Bak Pinang di Belah Dua, Mirip Banget!
detikHealth
Krisis Obat, India Pakai Obat Kanker Eksperimental untuk Pasien COVID-19
Sepakbola
Oh, Messi... Janganlah Pergi
detikHot
Penulis Ali Topan Anak Jalanan Meninggal Dunia
detikFinance
Profil Andre Soelistyo dan Patrick Cao, Duo Jenderal GoTo

Berita Terpopuler
#1
Habib Rizieq Dituntut 10 Bulan Penjara di Kasus Kerumunan Megamendung
 
#2
Pernyataan Lengkap Jokowi Tolak Pemberhentian 75 Pegawai KPK Tak Lulus TWK
 
#3
Jokowi Tak Setuju 75 Pegawai KPK Diberhentikan!
 
#4
Telur Ayam di Kediri yang Diduga Palsu Ternyata Asli
 
#5
Ini Pertimbangan MK yang Dipakai Jokowi 'Selamatkan' 75 Pegawai KPK
Lihat Selengkapnya 

Foto
4 Foto

Foto News
Kapal Nelayan India-Pakistan 'Mati Suri' Gegara Topan Tauktae
7 Foto

Foto News
Kembali Dibuka, TPU Tanah Kusir Didatangi Peziarah
7 Foto

Snapshots
Ini Spanduk Tolak Pemudik Tanpa Swab Masuk Jakarta
8 Foto

Foto News
Balon Udara Bermuatan Petasan Meledak di Klaten
Lihat Selengkapnya 

Video
01:20

detikFlash
Risma Akan Minta Arahan Jokowi Terkait BNPB Tak Masuk DIM RUU
01:40

detikFlash
13 Pemudik di Tangsel Disetop Gegara Naik Pikap, Langsung Dites Antigen!
02:44

detikFlash
Eks Pimpinan KPK Apresiasi Pernyataan Jokowi soal Polemik TWK
02:48

detikFlash
H+3 Lebaran Arus Lalin di Tol Japek Lengang, Ini Analisa Polisi
Lihat Selengkapnya 

Komentar Terbanyak
570
Komentar
Dinonaktifkan Pimpinan KPK, Novel Baswedan dkk Melawan!
 
421
Komentar
Dendam Pribadi Firli di Balik Penonaktifan Novel Baswedan cs
 
415
Komentar
Tak lulus TWK, Yudi Purnomo: Kurang Merah Putih Apa Kami?
Berita Terpopuler
#1
Habib Rizieq Dituntut 10 Bulan Penjara di Kasus Kerumunan Megamendung
 
#2
Pernyataan Lengkap Jokowi Tolak Pemberhentian 75 Pegawai KPK Tak Lulus TWK
 
#3
Jokowi Tak Setuju 75 Pegawai KPK Diberhentikan!
 
#4
Telur Ayam di Kediri yang Diduga Palsu Ternyata Asli
 
#5
Ini Pertimbangan MK yang Dipakai Jokowi 'Selamatkan' 75 Pegawai KPK
Lihat Selengkapnya 

part
of 

Connect With Us
    
Copyright @ 2021 detikcom.
All right reserved
Kategori

 News
 Edukasi
 Finance
 Teknologi
 Entertaiment
 Sport
 Sepakbola
 Otomotif
 Travel
 Food
 Health
 Wolipop
 DetikX
 20Detik
 Foto

Layanan

 Pasang Mata
 Adsmart
 Forum
 detikEvent
 detikPoint
 Trans Snow World
 Trans Studio

Informasi

 Redaksi
 Pedoman Media Siber
 Karir
 Kotak Pos
 Media Partner
 Info Iklan
 Privacy Policy
 Disclaimer

Jaringan Media

 CNN Indonesia
 CNBC Indonesia
 Haibunda
 Insertlive
 Beautynesia
 Female Daily

Anda mungkin juga menyukai