Anda di halaman 1dari 10

1.

Mencangkok
a. Pengertian
Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan
untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan
cepat menghasilkan. Selain itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi.
 Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan
menghilangkankambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman
dikotil untuk kemudian dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar            telah tumbuh. 
 Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang
atau dahan
yang  diusahakan berakar terlebih dahulu sebelum di potong dan di tanam di tempat lain.
Tidak semua tumbuhan bisa di cangkok. Tumbuhan yang bisa di cangkok hanyalah
tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka.

b. Cara mencangkok
 Alat-alat yang  dibutuhkan :
- Tanaman yang akan dicangkok
- Tanah gembur
- Pisau
- Plastik atau sabut kelapa
- Tali plastik
- Air

 Cara Pembuatan
1. Plih batang yang tidak terlalu tua ataupun muda kira-kira 120 CM
2. Kerat batang dengan pisau dengan panjang 10 CM
3. Hilangkan kambium yang masih menempel dengan cara mengeriknya.
4. Keringkan getah yang masih menempel (untuk tanaman tidak bergetah biasanya
hanya memerlukan   waktu2-4hari,sedangkan tanaman bergetah biasanya
memerlukan waktu2-3minggu).
5. Memberi ZPT (zat perangsang tumbuh) dan pupuk.
6. Kepal tanah dan balut pada batang.
7. Bungkus sayatan yang telah dibalut tanah dengan pelastik bening/pembalut
media lain kemudian ikat dengan tali  raffia.
8. Tahap terahkir mencangkok yaitu menyiram cangkokan yang telah di bungkus
tersebut, dan lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan. 
9. Lakukanlah pengamatan secara berkala selama kurang lebih 2-3 bulan, jika
akar yang tumbuh telah dirasa cukup kuat untuk menopang dirinya sendiri
maka segera lah potong bagian yang dicangkok tadi kemudian siapkan media
tanam seperti polybag atau pot.

c. Keuntungan/keunggulan
1. Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan
yang ditanam dari biji
2. Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat  yang  sama  dengan induknya.
3. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena   pada  proses mencangkok akar
akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
4. Produksi dan kualitas   buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.
5. Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya  tinggi
atau  di pematang  kolam  ikan.
d. Kerugian/kelemahan
1. Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
2. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang.
3. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
4. Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja,sehingga
perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini
e. Contoh tanaman :
- Mangga (Mangifera indica)
f. Gambar

2. Merunduk/layering
a. Pengertian
Merunduk (layering) adalah proses pembiakan vegetative buatan yang dilakukan
pada tumbuhan bercabang panjang dengan merundukkannya ke tanah. Jadi, batang
tanaman itu ditundukkan ke tanah agar dapat berkembangbiak. Tetapi, kita harus
menimbun batang tanaman dengan tanah. Dari ruas-ruas batang tanaman tersebut
akan tumbuh akar dan menjadi tanaman yang baru.
Syarat merunduk:
1) Bercabang panjang
2) Bercabang lentur
3) Cabangnya dekat dengan tanah
Merunduk juga dapat dilakukan dengan dua cara . Yaitu dengan cara Merunduk
biasa dan Merunduk majemuk .
Merunduk biasa : Cabang tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan tanah, kecuali
ujung cabangnya. Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong, sehingga
diperoleh tanaman baru. Cara ini dapat dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbei
Merunduk majemuk : Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada
beberapa tempat atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka
dan anggur .
b. Cara
Alat dan Bahan :
1. Tumbuhan yang dapat dirundukkan (melati,arbei,jambu air,mawar,apel)
2. Pot
3. Tanah
4. Pupuk
5. Air
6. Pisau/cutter
 Cara Kerja :
1. Pilih batang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang.
2. Kerat bagian kulit batangnya seperti pada mencangkok.
3. Bengkokkan batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya menyentuh
tanah.
4. Tahan batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang yang
menyentuh tanah dan diatasya diberi pemberat.
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut setiap
hari.
6. Setelah akar dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari
tanaman induk dengan memotong batang tanaman baru bagian bawah.
7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.
c. Keuntungan/keunggulan
- sifat buah/bunga sama dgn induknya, dpt mhasilkan individu br dgn cepat.
- Tingkat keberhasilan tinggi.
d. Kerugian/kelemahan
Tidak banyak bibit yang dihasilkan.
- hanya bs dilakukan pd tanaman yg dahannya elastis & cukup dekat dgn
permukaan tanah, tdk dpt dilakukan pd tanaman yg relatif besar.
e. Contoh
Buah Apel
Buah strawberry
f. Gambar
3. Menyetek
a. Pengertian
Menyetek adalah memperbanyak tanaman yang dapat dilakukan dengan mudah.
Menyetek dilakukan dengan memotong bagian tanaman (misalnya, helai daun,
tangkai daun, ranting, batang, akar, pucuk) yang kemudian akan ditancapkan ke
dalam tanah atau ada pula potongan daun yang cukup diletakkan di atas tanah.
Pada beberapa kasus, ada yang perlu ditempatkan dulu di dalam air hingga akarnya
tumbuh.
Adapun tujuan dari penyetekan tanaman adalah mengoptimalkan pembentukan
sistem akar yang baru hasil stek tersebut. Yang perlu diingat disini adalah bahwa
tidak semua tanaman dapat dilakukan setek batang, hal ini dikarenakan untuk
mengurangi kerugian ataupun kegagalan dalam proses stek tersebut.
Pada umumnya, stek batang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

 Stek Lunak – Merupakan stek yang dibuat dari cabangnya yang masih muda
dalam masa dan dalam masa pertumbuhannya. ( baca : Struktur Batang Dikotil
dan Monokotil )
 Stek Setengah Lunak – Merupakan stek yang dibuat dari cabang pohon yang
tidak mengalami pertumbuhan lagi dan sedang dalam proses menuju batang
tua. Biasanya usianya tidak lebih dari 1 tahun.
 Stek Keras – Merupakan stek bagian batang yang sudah sangat keras dan
umurnya lebih dari setahun.

b. Cara
1. Pilihlah jenis tanaman buah yang berbeda namun masih memiliki spesies yang
sama serta dengan tanaman indukan berkualitas mulai dari pohon hingga buah
yang dihasilkan.
2. Pilihlah batang bawah tanaman buah yang memiliki diameter hampir sama, perlu
anda ketahui juga bahwa pertumbuhan akar pada setiap tanaman buah berbeda
tergantung jenis pada tanaman buah tersebut.
3. Potonglah dengan ukuran tinggi kurang lebih 20 hingga 25 cm di atas
permukaan tanah, untuk memotongnya anda bisa menggunakan pisau atau
gunting jika memungkinkan dan belahlah batang tersebut sedalam kurang lebih 2
hingga 3 cm.
4. Masukkanlah batang atas tanaman jenis lain dengan varietas sama yang sudah
di sayat pada kedua sisinya sepanjang kurang lebih 2 hingga 3 cm dengan
panjang batang kurang lebih 8 hingga 10 cm.
5. Ikatlah kedua batang yang telah disatukan tersebut menggunakan plastik dan
lapisi pengikatan menggunakan tali agar lebih kuat. Pengikatan menggunakan
plastik ini bertujuan untuk mengurangi penguapan yang terjasi pada tanaman
stek serta menjaga tingkat kelembapan pada sambungan.
6. Selain itu sebisa mungkin anda juga harus memperhatikan letak sambungan,
tempatkanlah sambungan tanaman di bawah naungan ataupun pohon besar
untuk melindunginya dari terik matahari agar penguapan tidak berlangsung pada
stek.
7. Untuk mengetahui keberhasilannya anda dapat memperhatikan stek anda, tunas
pada stek akan muncul pada minggu ke 2 hingga ke 4 setelah anda
menyambungkan stek. Ciri jika stek gagal yaitu stek tidak bertunas dan berwarna
hitam kering.
8. Jika batang sudah benar benar menempel anda bisa melepaskan plastiknya.
Dan selanjutnya anda bisa memindahkannya pada media tanam seperti
pekarangan rumah, kebun ataupun pot yang sekiranya cukup untuk tanaman
buah anda. Jangan lupa untuk selalu merawatnya juga agar panen anda
melimpah da sukses.

c. Keuntungan/keunggulan
● Tanaman yang dihasilkan dari Stek lebih cepat berbuah.
● Kualitas tanaman hasil stek sama persis dengan tanaman induknya.
● Proses stek ini tak terkendala persoalan musim atau waktu sehingga bisa
dilakukan kapan saja.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3296719#readmore


d. Kerugian/kelemahan
● Proses stek memakan biaya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan
perkembangbiakan melalui biji.
● Untuk menyetek, harus ada pohon yang menjadi indukan terlebih dahulu.
● Jumlah tanaman anakan yang dihasilkan dari stek lebih sedikit jika dibandingkan
dengan perkembangbiakan melalui biji.
● Sistem perakaran tanaman hasik stek tidak kuat.

e. Contoh
Stek singkong
f. Gambar

4. menempel
a. Pengertian
Menempel atau okulasi adalah menambahkan bagian mata atau calon tunas
suatu tumbuhan ke tumbuhan lain agar tumbuh menjadi tunas yang bani. Menempel
atau okulasi harus dilakukan pada dua tanaman yang berjenis sama atau berkerabat
dekat yaitu dalam satu marga
b. Cara
a.    Mengiris batang bawah (membuat jendela okulasi)
Bentuk irisan tergantung pada cara okulasi yang kita pilih. Misalnya kita lakukan irisan dengan
bentuk huruf T, apabila kita melakukan okulasi cara huruf T.  Irisan ini dibuat pada bagian kulit
yang halus, irisan tidak boleh terlalu dalam, dan kedalaman yang baik adalah setebal kulit
batang. Jika irisan terlalu dalam dan melukai bagian kayunya dapat mengakibatkan kegagalan
okulasi.
Posisi atau letak jendela okulasi harus memperhatikan letak matahari, bila matahari berada di
sebelah utara katulistiwa, maka letak jendela okulasi diusahakan di sebelah selatan. Begitu juga
bila matahari berada di sebelah selatan katulistiwa maka letak jendela okulasi berada di
sebelah utara. Hal ini untuk menghindari agar tempelan tidak terkena sinar matahari secara
langsung. Cara ini berlaku hanya pada bibit batang bawah yang disemaikan dalam bedengan.
Bila batang bawah disemaikan pada polybag/pot letak jendela okulasi tidak menjadi masalah,
karena bibit yang disemaikan dalam polybag mudah diatur letak/posisinya.

b.   Mengambil mata tempel


Pengambilan mata dapat dilakukan dengan tiga cara. Dengan demikian dapat diperoleh bentuk
mata tempel yang sesuai dengan cara okulasi yang digunakan.
Ketiga macam bentuk pengambilan mata yaitu :

1. Segi empat
Bentuk sayatan segi empat dapat diperoleh dengan mengiris secara horizontal ± 1,5 cm di atas
dan di bawah mata tunas. Kemudian ujung-ujung irisan kita hubungkan sehingga membentuk
segi empat. Selanjutnya mata tempel kita lepaskan dengan menggunakan pisau atau kuku.
Cara ini dilakukan apabila keadaan/kondisi batang atas mudah di kelupas kulit kayunya.

2. Sayatan
Bila cara pengambilan mata bentuk segi empat sulit dilakukan dapat dilakukan pengambilan
mata dengan bentuk sayatan. Penyayatan dapat dimulai dari atas atau dari bawah mata.
Panjang sayatan ± 3 cm, dan mata tunas berada di tengah-tengah sayatan.

Dalam penyayatan ini dapat diikutsertakan


sedikit kayunya. Setelah tersayat dengan pelan-pelan kayunya di lepaskan. Kemudian kita lihat
dari balik mata tunas, apakah mata tunasnya berlubang atau tidak, bila mata tunasnya
berlubang tidak dapat digunakan untuk okulasi karena mata tersebut telah rusak.

3. Bulatan/tempel
Pengambilan mata tunas yang bulat tidak menggunakan pisau okulasi, tetapi menggunakan
pisau khusus yang berbentuk seperti stempel bulat. Pisau ini ditancapkan pada cabang tempat
mata tunas, lalu di angkat sehingga mata tunas beserta kulitnya akan menempel pada pisau.

c.  Penyisipan/penempelan mata tunas


Mata tunas yang diperoleh kemudian disisipkan pada jendela okulasi yang telah dibuat pada
batang bawah..

Penyisipan ini harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai merusak kambium. Pada saat
penempelan mata tunas, jangan sampai ada kotoran yang menempel pada kambium karena
dapat mengganggu menyatunya penempelan    
 
d. Mengikat tempelan
Untuk mengikat tempelan dapat menggunakan plastik polianil khlorida. Ukuran tali pengikat
kira-kira panjang ± 20 cm lebar ± 1,5 cm, dan tebalnya 0,1 mm. Cara mengikat tempelan dari
bawah ke atas atau sering disebut dengan sistim genteng.

Perlu diperhatikan dalam pengikatan ini mata tunas jangan diikat terlalu erat. Hal tersebut dapat
mengaki batkan kerusakan pada mata tunas, atau bila memungkin kan mata tunas tidak perlu
diikat.     
 Ikatan    

e. Membuka ikatan
Setelah kurang lebih 1 bulan setelah pelaksanaan okulasi, ikatan dibuka untuk dilihat mata
tempelnya.

Bila mata tempel masih kelihat an hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah
pertanda okulasi ini berhasil. Bila mata tempel berwarna hijau kemerahan atau hitam maka
okulasi ini gagal.
Okulasi yang berhasil

f. Memotong batang bawah


Pemotongan batang bawah dilakukan bila okulasi tersebut sudah dipastikan hidup. 
Pemotongan ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Batang bawah langsung dipotong ± 1 cm di atas okulasi/ mata tempelan dengan
bentuk potongan miring kebelakang, sehingga air hujan/siraman dapat  jatuh dan tidak
mengenai tempelan.
2. Batang pokok ± 10 cm di atas mata tempel, dengan tujuan apabila tunas sudah
tumbuh tinggi dapat digunakan untuk mengikat tunas, agar tunas dapat tumbuh tegak lurus. 
Apabila tunas sudah tumbuh mencapai ± 30 cm, maka batang bawah dipotong dengan
ketinggian ± 10 cm di atas tempelan.
3. Tinggi pemotongan batang bawah sangat tergantung pada jenis
tanamann. Misal tanaman advokat, pemotongan batang bawah dilakukan pada ketinggian ±
30-40 cm di atas tempelan. Bila pemotongan dilakukan terlalu pendek,  tunas okulasi akan
mati bersama batang di atasnya.
4. Pemotongan tidak dilakukan sekaligus yaitu batang bawah cukup dipotong ½ batang
± 10 cm di atas temepelan. Kemudian batang bawah di lengkungkan. Hal ini dimaksudkan
agar peredaran makanan masih berlangsung sehingga pertumbuhan tunas lebih cepat dan
kuat. Setelah tunas okulasi dirasakan sudah cukup kuat, batang bawah baru dipotong
seluruhnya.

Cara Okulasi Menempel Tanaman dengan T-Building


Gunakan pisau/ silet tajam yang steril, dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi
dan pembusukan pada tempelan. Kalau perlu masukkan dalam cairan alkohol agar bakteri mati.
Cara okulasi dengan T-Building ini memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi tapi kita tidak dapat
melakukannya pada semua tanaman.

 Pada pohon pendonor, ambil sedikit area dekat mata tunas. Lakukan dengan sekali
sayatan, inilah pentingnya menggunakan pisau yang tajam.

 Pada pohon penerima, buatlah sayatan horizontal lalu sayatan vertikal sehingga akan
berbentuk huruf T. (cek gambar) Sayatan jangan terlalu dalam supaya tidak mengenai
jaringan kambium.

 Tarik ujung kulit pohon bagian kiri dan kanan ke bawah maka anda bisa melihat adanya
celah untuk menyisipkan tunas dari pohon pendonor.

 Tinggal masukkan tunas dari pohon pendonor kedalamnya


 Ikat dengan tali dengan kuat. 
Tutup celah yang ada, usahakan jangan sampai ada air dan udara yang masuk antara pohon
penerima dan tempelan mata tunas. Hal ini dilakukan untuk menghindari air yang memicu
pembusukan yang mengakibatkan dan udara yang menyebabkan kambium cepat kering
 Setelah Okulasi sukses maka segera lepas ikatan agar tunas bisa tumbuh dengan
bebas. Tanda bahwa okulasi sukses adalah menyatunya tempelan dan mata tunas yang
sudah tumbuh. Terakhir tinggal menunggu tanaman berbuah

c. Keuntungan/keunggulan
1. Tanaman memiliki sifat yang baru yang lebih unggul.
2. Penyiapan benih relatif lebih singkat.
3. Proses pembuahan dan perkembangbiakan lebih cepat.
4. Produktivitas yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan perbanyakan
dengan biji.
5. Pertumbuhan tanaman lebih seragam
6. Proses penangganan hama dan penyakit lebih mudah.

d. Kerugian/kelemahan
1. Dibutuhkan keahlian dan pengalaman mengenai okulasi.
2. Terkadang tidak ada kecocokan antara mata tunas yang ditempel dengan
tanaman penerima sehingga tidak tumbuh.
3. Peluang kegagalan dalam penempelan cukup besar, dibandingkan dengan
perbanyakan menggunakan biji.
4. Terkadang hasil okulasi tidak normal seperti yang diharapkan.
5. Umur hidup tanaman hasil okulasi relatif lebih sedikit dibandingkan dengan
tumbuhan yang berkembang biak secara generatif

e. Contoh
Buah mangga
f. Gambar
5. mengenten
a. Pengertian
Mengenten atau menyambung merupakan perkembangbiakan buatan yang
biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon, demi
mendapatkan kualitas buah yang baik.
Mengenten atau menyambung adalah menggabungkan batang bawah dan batang
atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-
sifat unggul dari dua tanaman, sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-
sifat unggul.
Umummnya calon batang atas adalah tanaman yang produksinya diutamakan,
sedangkan batang bawah adalah batang yang memiliki ketahanan terhadap faktor
lingkungan seperti kekeringan dan lain sebagainya. Misalnya, untuk menyokong
tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk
menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang
memiliki produktifitas tinggi. tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan
sekeluarga. Contohnya adalah tanaman mangga dan juga pohon jeruk.

b. Cara
Alat dan bahan :
1. Pisau
2.  Tali rafia
3. Dua jenis tumbuhan yang sekeluarga
4. Plastik – untuk menutup   penyambungan.

Cara kerja :
1. Pilihlah tanaman yang akan disambung. Jenis tanaman yang disambung harus
sama, tanaman tersebut harus muda, hasil persemaian, diameter batang antara 1-
2 cm
2. Potong bagian yang akan disambung, belah dengan pisau sedalam 1-2 cm.
sehingga menjadi seperti gambar dibawah ini.
3. Cari ranting tanaman yang akan disambungkan dengan diameter hampir sama
dengan batang pokok, iris pada kedua sisinya dengan pisau sehingga berbentuk
mata kapak. potongannya seperti gambar dibawah ini.
4. Sisipkan ranting yang akan disambung ke batang pokok yang telah dibelah dan
kemudian ikat dengan kuat.
5. Dan kemudian tutuplah sambungan dengan plastik.

c. Keuntungan/keunggulan
1.  Tanaman dapat berproduksi lebih cepat.
2.  Hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang
digunakan.
3.  Mempertahankan sifat-sifat klon yan tidak dapat dilakukan ada pembiakan
vegetatif lainnya.
4.  Bisa memperoleh tanaman yang kuat.Memperbaiki jenis tanaman yang telah
tumbuh, sehingga jenis yang tidak diinginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki.
5.  Mempercepat pertumbuhan pohon dan kelurusan batang. 

d. Kerugian/kelemahan
1.  Jenis pohon yang bisa disambung jumlahnya terbatas, karena harus pohon yang
sekeluarga.
2.  Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah
jika ditiup angin kencang.
3.  Tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara batang atas dan batang
bawah.
e. Contoh
Buah Mangga
f. Gambar

Anda mungkin juga menyukai