Anda di halaman 1dari 30

PROGRAM PROFESI NERS

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG


Keperawatan Maternitas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POSTNATAL

A. Pengkajian Post Partum


Tanggal pengkajian : 26 Februari 2021
Pukul : 09.45 WIB
Data Klien
Nama klien : Ny. H Nama suami : Tn. M
Usia : 25 thn Usia : 27 thn
Agama : Kawin Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pendidikan : S1
Pendidikan Terakhir : S1 Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Yosomulyo, Metro Timur
Diagnosis : Post Partum Sectio Caesarea

Riwayat Kehamilan saat ini


1. Berapa kali periksa kehamilan : 6 kali yaitu 2 kali di trimester pertama, 3 kali
di trimester kedua dan 1 kali di trimster tiga di
puskesmas di Yosomulyo Metro Timur
2. Masalah kehamilan : Klien mengatakan mual muntah, sering
pusing pada trimester I dan sering buang air
kecil pada trimester III

Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Sectio Caesarea – 26 Februari 2021, 09.00
WIB
2. JK , BB / PB Bayi : P , 2.540 gram / 48 cm
3. Perdarahan : ± 200 cc
4. Keluhan : Tidak ada

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Dulu


Tipe Berat
Tahu Jenis Keadaan
No Persalin Penolong Badan Penyulit
n Kelamin saat ini
an Lahir
Sectio
1 2018 Bidan Perempuan 2540 - -
Caesarea

Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : Tidak ada
2. Riwayat KB : Klien mengatakan menggunakan KB IUD sejak
kelahiran anak pertama.

Diagnosa Medis : G2 P2 A0 Post Partum SC

Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan utama : Nyeri
Pada saat pengkajian tanggal 13 Februari 2021 klien mengatakan nyeri di bagian
perut. Klien mengatakan nyeri seperti diremas-remas, nyeri yang dirasakan hanya
pada daerah perut bagian bawah dengan skala nyeri 3, nyeri yg dirasakan hilang
timbul, nyeri bertambah jika klien beraktifitas dan nyeri berkurang jika klien
beristirahat. Klien mengatakan lama nyeri yang dirasakan ±1 menit dengan waktu
yang tidak menentu.

b. Keluhan penyerta : pusing, nyeri pada kemaluan, klien juga mengatakan tidak tahu
tentang cara menyusui bayi yang benar, dan klien juga mengatakan bayinya tidak
aktif dalam menyusu dan lebih banyak tidur.

c. Riwayat penyakit/ operasi: Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit berat seperti
DM, ginjal dan jantung, dan klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
menular seperti TB dan hepatitis

Pemeriksaan Fisik, Pukul : 09.45


Keadaan umum
Status obstetrik : G2 P2 A0
Kesadaran : Composmentis
BB saat hamil / TB : 62 kg / 145 cm
BB sebelum hamil : 56 kg

Tanda Vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 78 x/menit


Suhu : 36,50C RR : 18 x/menit
Pemeriksaan Fokus

a. Kepala dan Leher


Kepala : Tidak ada rambut rontok, tidak ada benjolan maupun
lukadan tidak ada nyeri tekan
Mata : Tidak ada ikterus, konjungtiva anemis, dan tidak terasa
nyeri
Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret
yang menghambat pernapasan dan tidak adanyeri tekan
Mulut : Bibir tampak sedikit kering dan lidah tampak bersih
Telinga : Telinga tampak simetris, tidak ada benjolan dantidak ada
nyeri tekan
Leher : Tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran tiroid maupun pembesaran kelenjar getah
bening
Masalah khusus : Tidak ada

b. Dada
Jantung : Bentuk dada tampak simetris dan bunyi jantung normal
Paru : Pengembangan dada simetris dan tidak terdengar suara
tambahan
Payudara : Payudara tampak simetris, areola menghitam dan tidak
ada nyeri tekan
Puting susu : Puting masuk ke dalam
Pengeluaran ASI : Produksi ASI banyak
Masalah khusus : Ketidakefektifan pemberian ASI

c. Abdomen
Involusi uterus
Fundus uteri : 1 jari di bawah
umbilikus
(10 cm dari
simpisis pubis)
Kontraksi : Kuat
Posisi : Tengah
Kandung kemih : Tidak ada distensi kandung kemih
Diastasis rectus abdominis : 10 cm × 3 cm
Fungsi pencernaan : Klien BAB 1x sehari sejak post operasi/peristaltic
usus terdengar (5 kali/menit)
Masalah khusus : Tampak luka bekas operasi pada bagian abdomen
klien. Klien mengatakan terkadang merasa nyeri pada
bagian luka operasi. Terkadang klien menunjukkan
ekspresi meringis. Hasil pengkajian nyeri
menggunakan NRS, meliputi:
P= luka jahitan bekas operasi dan sangat dirasakan
saat berjalan
Q= seperti teriris
R= bagian abdomen, tidak menjalar
S= skala 3
T= 1-2 menit
TANDA REEDA
R : Reedness : ada kemerahan
E : Edema : tidak ada
E : Ekimosis : tidak ada
D : Discharge :darah
A : Approximate : tertutup

d. Perineum dan Genitalia


Vagina : Integritas kulit = baik/tidak, edema/memar/hematoma
Perineum : Utuh / episiotomi / ruptur
Kebersihan : Bersih
Lokea
Jumlah : 2 kali ganti pembalut (25-50ml/pembalut)
Jenis/warna : Rubra/merah kecoklatan
Konsistensi : Cair dan terdapat stosel (seperti saat haid)
Bau : Amis
Hemoroid : Tidak ada
Derajat : -
Lokasi : -
Berapa lama : -
Nyeri : Ya / tidak
Masalah khusus : Tidak ada

e. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : Ya / tidak
Varises : Ya / tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : Ya / tidak
Varises : Ya / tidak
Masalah khusus : Tidak ada

f. Eliminasi
Urine : Kebiasaan BAK : 3-4 x/hari
BAK saat ini : 3-4 x/hari Nyeri / tidak
Fekal : Kebiasaan BAB : 1 x/hari
BAB saat ini : 1vx/hari Konstipasi / tidak

g. Istirahat dan Kenyamanan


Pola tidur : Kebiasaan, tidur 6-7 jam, tidak pernah terbangun pada
malam hari.
Klien tidak merasa puas karena sering merasa
Pola tidur saat ini : terbangun tengah malam dan tidurnya hanya 3-4 jam.
Pada saat dikaji, klien tampak mengantuk.
Keluhan : Ya / tidak
Ketidaknyamanan
Sifat : Nyeri saat berjalan, terbangun saat tengah malam dan
ruangan panas
Lokasi : Luka post op bagian abdomen
Intensitas Hilang timbul

h. Mobilisasi dan Latihan


Tingkat mobilisasi
:
Miring kanan dan kiri, duduk, berjalan
Latihan/senam
:
Tidak ada
Masalah khusus
:
Tidak ada

i. Keadaan Mental
j.
Adaptasi psikologis
:
Taking hold

Penerimaan terhadap bayi


:
Kehadiran bayi sangat diharapkan

Masalah khusus
:
Tidak ada

k. Kemampuan menyusui
:
Saat ini belum mampu menyusui dengan baik karenaputting susu masuk ke dalam.

Program Therapy :
1. Ketorolac 30 mg/8 jam/Intravena
2. Ranitidine 50 mg/8 jam/Intravena
3. Asam Traneksamat 500 mg/8 jam/intravena
4. Cefotaxine 90 mg/24 jam/intravena
5. Fetrosus sulfat 200 mg/24 jam oral
6. Asam mefenamat 500 mg/8 jam/oral

Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin

WBC 7,31 (103/uL) 4,00-10,00 (103/uL) Normal


HGB 2,93 (106/uL) 4,00-6,00 (106/uL) Menurun
HCT 8,9 gr/dl 12,0-16,0 gr/dl Menurun
MCV 26,8 % 37,0-48,0 % Menurun
MCH 91,5 fl 80,0-97,0 fl Normal
MCHC 91,5 pg 26,5-33,5 pg Meningkat
PLT 30,4 gr/dl 31,5-35,0 gr/dl Menurun
RDW-CV 169 (103/uL) 150-400 (103/uL) Meningkat
PDW 15,2 10,0-15,0 Meningkat
MPV 12,1 fl 10,0-18,0 fl Normal
PCT 10,7 fl 6,50-11,0 fl Normal
NEUT 0,18 % 0,15-0,50 % Normal
LYMPH 4,99 % 52,0-75,0 % Menurun
MONO 24,6 % 20,0-40,0 % Normal
EO 5,7% 2,00-8,00 % Normal
BASO 0,09% 1,00-3,00 % Menurun
Koagulasi 0,03 % 0,00-0,10 % Normal
Waktu Bekuan
Waktu Perdarahan 7 menit 4-10 menit Normal
KIMIA DARAH 2 menit 1-7 menit Normal
Glukosa
GDS
Fungsi Ginjal 150 mg/dl 140 mg/dl
Ureum
Kreatinin 10 mg/dl 10-50 mg/dl Normal
Fungsi Hati 0,48 mg/dl L(<1,3),P(<1,1) mg/dl Normal
SGOT
SGPT 16 U/L < 38 U/L Normal
5 U/L < 41 U/L Normal
Kimia Lain
Elektrolit
Natrium
Kalium 139 mmol/l 136-145 mmol/l Menurun
Klorida 3,9 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l Normal
IMUNOSEROLOGI 104 mmol/l 97-111 mmol/l Normal
Penanda Hepatitis
HBs Ag (ICT)
Non Reactive Non Reactive Negative

Kebutuhan dasar saat ini :


a. Oksigenasi
Kulit: Lembab dan berkeringan, CRT: <2dtk
Keluhan : Tidak ada

b. Nutrisi dan cairan


Asupan nutrisi : Klien makan 3 kali sehari dengan nafsu makan baik, jenis makanan
nasi, sayur, lauk, dan juga buah. Klien hanya menghabiskan 1 porsi
makanan yang disediakan, kebiasaan klien sebelum dan sesudah
makan berdo’a dan cuci tangan
Asupan cairan : >1500 cc
Keluhan : Tidak ada

c. Eliminasi
Urine : Kebiasaan BAK : 3-4 x/hari
BAK saat ini : 3-4 x/hari Nyeri / tidak
Fekal : Kebiasaan BAB : 1 x/hari
BAB saat ini : 1vx/hari Konstipasi / tidak
Keluhan : Tidak ada

d. Aktivitas istirahat dan Kenyamanan


Pola tidur : Kebiasaan, tidur 6-7 jam, tidak pernah terbangun pada
malam hari.
Klien tidak merasa puas karena sering merasa
Pola tidur saat ini : terbangun tengah malam dan tidurnya hanya 3-4 jam.
Pada saat dikaji, klien tampak mengantuk.
Keluhan : Ya
Sifat : Nyeri saat berjalan, terbangun saat tengah malam dan
ruangan panas
Skala nyeri : 3
Lokasi : Luka post op bagian abdomen
Intensitas Hilang timbul

e. Personal hygiene
Klien mengatakan selama di RS klien mandi secara mandiri, klien mandi 2x/hari
melakukan oral hygiene 2x/hari dan mencuci rambut setiap kali klien mandi.

f. Psikososial
Klien mengatakan merasa senang dan antusias terhadap kelahiran bayi nya, suami
dan keluarga juga merasa senang atas kelahiran anggota keluarga baru, walaupun
pada awalnya klien tidak menginginkan terjadinya kehamilan anak keempat. Klien
mengatakan sudah siap untuk menjadi ibu bagi anak nya yang keempat, dan akan
merawat bayi nya sendiri.
B. Analisa Data
Inisial Pasien : Ny. H
Diagnosa Medis : Postpartum SC
Ruang rawat : Ruang Kebidanan RSI Metro
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
2. Risiko infeksi
3. Ketidakefektifan pemberian ASI

DATA MASALAH ETIOLOGI


KEPERAWATAN
DS:
 Klien mengatakan nyeri
pada area post operasi
P: luka jahitan post
operasi dan sangat
dirasakan saat berjalan
Q: seperti teriris
R: bagian abdomen, tidak Nyeri Akut
Nyeri akut
menjalar
T: 1-2 menit
DO:
 S: 3 NRS TD :120/80
N : 78x
RR : 18x
S : 36,5 C

DS : Klien mengatakan nyeri


pada area operasi
DO :
Faktor risiko :
Risiko infeksi Resiko infeksi
 Terpajan pada wabah :
terdapat luka post SC
 Perban luka tampak berdarah
Hb menurun : 8,9 g/dL
DS:
 Klien mengatakan putting
susunya masuk ke dalam Ketidak efektifan pemberian
dan bayinya menolak saat Ketidakefektifan pemberian ASI
disusui ASI
DO:
 Putting susu tampak
inverted
DS:
 Klien mengatakan tidak
puas dengan pola tidurnya
karena sering terbangun
pada malam hari Gangguan pola tidur
Gangguan pola tidur
 Kebiasaan tidur 6-7 jam dan
saat ini berubah menjadi 3-4
jam
DO:
 Klien tampak mengantuk
4. Gangguan pola tidur

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik : prosedur bedah
2. Risiko infeksi berhubungan dengan luka bedah
3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan anomaly payudara ibu
C. Intervensi Keperawatan
Inisial Pasien : Ny. H
Diagnosa Medis : Postpartum SC
Ruang rawat : Ruang Kebidanan RSI Metro
Diagnosis Keperawatan & Data
No Tanggal Tujuan Rencana Tindakan
Penunjang
1. 23 Juli Nyeri akut berhubungan dengan Setelah perawatan selama 1x24 Manajemen Nyeri
2018 agen cedera fisik: prosedur jam, nyeri akut klien berkurang  Lakukan pengkajian nyeri secara
bedah dari skala 3 ke skala 1 dengan komprehensif
kriteria hasil:  Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait
DS:
nyeri maupun ketidaknyamanan terutama
 Klien mengatakan nyeri Kontrol Nyeri pada pasien yang tidak dapat berbicara
pada area post operasi  Klien mampu mengurangi  Evaluasi bersama klien efektifitas tindakan
P: luka jahitan post rasa nyeri tanpa analgesik pengurangan nyeri yang pernah dilakukan
operasi dan sangat  Klien melaporkan perubahan sebelumnya jika ada
dirasakan saat berjalan gejala nyeri  Pilih dan implementasikan tindakan yang
Q: seperti teriris  Klien tidak menunjukkan beragam seperti farmakologis dan non
R: bagian abdomen, tidak tanda non verbal terkait nyeri farmakolois untuk memfasilitasi penurunan
nyeri
menjalar
Tingkat Nyeri  Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
T: 1-2 menit  Klien mengatakan rasa nyeri  Ajarkan penggunaan teknik
DO: telah berkurang nonfarmakologis seperti mengatur posisi ibu
S: 3 NRS  Tanda-tanda vital dalam saat menyusui sambil bersandar (Biologic
rentang normal Furturing Baby Led Feeding- Rini,S.
"Penurunan Nyeri Pada Ibu Post Sectio
Caesaria Pasca Intervensi Biologic
Nurturing Baby Led Feeding."Jurnal
Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2,
AGUSTUS 2018 | Hal. 84)
 Kolaborasikan dengan tim kesehatan unntuk
menggunakan teknik farmakologi jika
diperlukan
 Evaluasi keefektifan dari tindakan
pengontrol nyeri selama pengkajian nyeri
dilakukan

2. 23 Juli Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Kontrol infeksi


2018 Faktor risiko : keperawatan 1 x 24 jam,  Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
 Terpajan pada wabah : diharapkan infeksi pada pasien perawatan pasien
terdapat luka post SC tidak terjadi dengan kriteria hasil:  Ajarkan klien dan keluarga mengenai
 Perban luka tampak berdarah Keparahan infeksi teknik cuci tangan dengan tepat
Hb menurun : 8,9 g/dL  Tidak ada kemerahan pada  Anjurkan pengunjung untuk mencuci
luka post SC tangan pada saat memasuki dan
 Tidak ada cairan yang berbau meninggalkan ruangan pasien
busuk  Lakukan perawatan luka post SC
 Tidak ada pus yang keluar dari  Ajarkan klien dan keluarga mengenai tanda
luka post SC dan gejala infeksi dan kapan harus
 Tidak ada demam melaporkannya kepada petugas perawatan
Kolaborasi pemberian terapi antibiotic yang
sesuai jika perlu.
3 23 Juli Ketidakefektifan pemberian ASI Setelah dilakukan perawatan Konseling laktasi
2018 berhubungan dengan anomaly 2x24 jam ketidakefektifan  Berikan informasi mengenai manfaat
payudara ibu
pemberian ASI teratasi dengan menyusui baik fisilogis maupun psikologis
DS: kriteria hasil  Jelaskan tanda bahwa bayi membutuhkan
 Klien mengatakan putting Keberhasilan menyusui : maternal makakn, misalnya refleks rooting
susunya masuk ke dalam dan
 Posisi nyaman selama  Instruksikan bayi untuk melakukan
bayinya menolak saat disusui
DO: menyusui perawatan puting susu
 Putting susu tampak  Menghindari penggunaan  Monitori nyeri pada payudara
inverted putting buatan/dot  Dukung pemilihan pengeluaran ASI dengan
 Penyapihan menyusui pemompaan ASI dengan pompa listrik atau
 Mengenali isyarat untuk non listrik
penyapihan Pengajaran : nutrisi 0-3 bulan
 Ibu bebas dari mastitis  Anjurkan pasien untuk memberikan ASI
 Puas dengan proses selama 6 bulan atau susu formula jika ASI
penyapihan tidak cukup
 Intruksikan orang tua membatasi intake air ½
sampa 1 ons pada satu waktu, 4 ons setiap
hari
Pemberian makan dengan cangkir : bayi
baru lahir
 Tentukan keadaan bayi baru lahir sebelum
memberi makan
 Pegang bayi bayi baru lahir yang dibedong
dengan tegak atau atau semi tegak sambil
menyokong bagian belakang (punggung)
bayi baru lahir, leher dan kepala
 Pertahankan bayi dengan sendok ke bibir
bayi mendatar sedikit dibibir bawah dengan
tepi sendok yang menyentuh bagian luar
bibir atas
 Sentuhkan sendok hingga susu menyentuh
bibir bayu lahir
 Monitor aliran susu
 Sendawakan bayi selama dan setelah
memberi makan
CATATAN PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. H
Diagnosa Medis : Postpartum SC
Ruang rawat : Ruang Kebidanan RSI Metro
Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik: prosedur bedah
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WIB)
1. Jumat, 26 Feb Pukul 09.00 Pukul 13.30
2021  Melakukan pengkajian nyeri secara S:
komprehensif - Klien mengatakan nyeri berkurang
Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area - Klien melaporkan perubahan gejala nyeri
post operasi
- P: luka jahitan post operasidan sangat
dirasakan saat berjalan O:
- Q: seperti teriris  TTV dalam batas normal
- R: bagian abdomen, tidak menjalar  Tidak ada ekspresi meringis
- S: 3  Klien mampu menggunakan teknik relaksasi
T: 1-2 menit napas dalam
 Ajarkan penggunaan teknik  Nyeri skala 3
nonfarmakologis seperti mengatur posisi
ibu saat menyusui sambil bersandar A: Nyeri akut belum teratasi
(Biologic Furturing Baby Led Feeding- P:
Rini,S. "Penurunan Nyeri Pada Ibu - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Post Sectio Caesaria Pasca Intervensi - Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait
Biologic Nurturing Baby Led nyeri maupun ketidaknyamanan
Feeding."Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu - Pemberian ketorolac 30mg/8jam/IV
Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS
2018 | Hal. 84)
Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi

Pukul 12.00
 Menanyakan pada klien hal yang
dirasakan saat nyeri datang
Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada
dan hilang timbul
 Mengukur TTV
Hasil:
TD: 110/80 mmHg
S: 36.5oC
N: 78 x/menit
P: 19 x/menit
Pukul 13.00
 Pemberian Cetorolac 30mg/iv/8jam
Jumat, 26 Feb Pukul 15.00 Pukul 20.30
2021  Melakukan pengkajian nyeri secara S:
komprehensif - Klien mengatakan nyeri berkurang
Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area - Klien melaporkan perubahan gejala nyeri
post operasi
- P: luka jahitan post operasidan sangat
dirasakan saat berjalan O:
- Q: seperti teriris  TTV dalam batas normal
- R: bagian abdomen, tidak menjalar  Tidak ada ekspresi meringis
- S: 3  Klien mampu menggunakan teknik relaksasi
T: 1-2 menit napas dalam
 Ajarkan penggunaan teknik  Nyeri skala 2
nonfarmakologis seperti mengatur posisi
ibu saat menyusui sambil bersandar A: Nyeri akut belum teratasi
(Biologic Furturing Baby Led Feeding- P:
Rini,S. "Penurunan Nyeri Pada Ibu - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Post Sectio Caesaria Pasca Intervensi - Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait
Biologic Nurturing Baby Led nyeri maupun ketidaknyamanan
Feeding."Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu - Pemberian ketorolac 30mg/8jam/IV
Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS
2018 | Hal. 84)
Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi

Pukul 18.00
 Menanyakan pada klien hal yang
dirasakan saat nyeri datang
Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada
dan hilang timbul
 Mengukur TTV
Hasil:
TD: 119/83 mmHg
S: 36.7oC
N: 68 x/menit
P: 18 x/menit
Pukul 19.00
 Pemberian Cetorolac 30mg/iv/8jam
Jumat, 26 Feb Pukul 21.30 Pukul 07.30
2021  Melakukan pengkajian nyeri secara S:
komprehensif - Klien mengatakan nyeri berkurang
Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area - Klien melaporkan perubahan gejala nyeri
post operasi
- P: luka jahitan post operasidan sangat
dirasakan saat berjalan O:
- Q: seperti teriris  TTV dalam batas normal
- R: bagian abdomen, tidak menjalar  Tidak ada ekspresi meringis
- S: 2  Klien mampu menggunakan teknik relaksasi
T: 1-2 menit napas dalam
 Ajarkan penggunaan teknik  Nyeri skala 2
nonfarmakologis seperti mengatur posisi
ibu saat menyusui sambil bersandar A: Nyeri akut belum teratasi
(Biologic Furturing Baby Led Feeding- P:
Rini,S. "Penurunan Nyeri Pada Ibu - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Post Sectio Caesaria Pasca Intervensi - Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait
Biologic Nurturing Baby Led nyeri maupun ketidaknyamanan
Feeding."Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu - Pemberian ketorolac 30mg/8jam/IV
Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS
2018 | Hal. 84)
Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi
Pukul 06.00
 Menanyakan pada klien hal yang
dirasakan saat nyeri datang
Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada
dan hilang timbul
 Mengukur TTV
Hasil:
TD: 109/88 mmHg
S: 36.6oC
N: 98 x/menit
P: 20 x/menit
Pukul 07.00
 Pemberian Cetorolac 30mg/iv/8jam
2. Sabtu, 27 Feb Pukul 08.30 Pukul 13.00
2021  Melakukan pengkajian nyeri secara S:
komprehensif - Klien mengatakan nyeri pada area post operasi
Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area - P: luka jahitan post operasidan sangat
post operasi dirasakan saat berjalan
- P: luka jahitan post operasidan sangat - Q: seperti teriris
dirasakan saat berjalan - R: bagian abdomen, tidak menjalar
- Q: seperti teriris - T: 1-2 menit
- R: bagian abdomen, tidak menjalar O:
- S: 2 - S: 1 NRS
T: 1-2 menit A: Nyeri akut teratasi
 Ajarkan penggunaan teknik P: -
nonfarmakologis seperti mengatur posisi
ibu saat menyusui sambil bersandar
(Biologic Furturing Baby Led Feeding-
Rini,S. "Penurunan Nyeri Pada Ibu
Post Sectio Caesaria Pasca Intervensi
Biologic Nurturing Baby Led
Feeding."Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu
Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS
2018 | Hal. 84)
Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi

Pukul 12.00
 Menanyakan pada klien hal yang
dirasakan saat nyeri datang
Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada
dan hilang timbul
 Mengukur TTV
Hasil:
TD: 115/85 mmHg
S: 36.6oC
N: 74 x/menit
P: 18 x/menit
Pukul 13.00
 Pemberian Cetorolac 30mg/iv/8jam

Diagnosa Keperawatan: Risiko infeksi


Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WIB)
1. Jumat, 26 Feb 09.15 14.00
2021 Melakukan perawatan luka post SC S:
10.00  Klien mengetahui tanda-tanda infeksi seperti
 Ajarkan klien dan keluarga mengenai terdapat cairan yang bau yang keluar pada luka
tanda dan gejala infeksi dan kapan post SC, kemerahan dan demam
harus melaporkannya kepada petugas O:
perawatan  Tidak ada pus, cairan berbau dan kemerahan
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah pada luka post SC
kegiatan perawatan pasien  S: 37oC
10.30 A: Infeksi tidak terjadi
Mengajarkan klien dan keluarga mengenai P: Lanjutkan intervensi
teknik cuci tangan dengan tepat  Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
11.00 perawatan pasien
Menganjurkan pengunjung untuk mencuci  Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
tangan pada saat memasuki dan pada saat memasuki dan meninggalkan ruangan
meninggalkan ruangan pasien pasien
 Pemberian terapi antibiotic yang sesuai jika
perlu
Jumat, 26 Feb 15.00 20.30
2021 Menganjurkan pengunjung untuk mencuci S:
tangan pada saat memasuki dan  Klien mengatakan tidak ada tanda-tanda infeksi
meninggalkan ruangan pasien O:
 Tidak ada pus, cairan berbau dan kemerahan
16.00 pada luka post SC
Memberikan terapi antibiotic cefotaxime  S: 36,8oC
A: Infeksi tidak terjadi
17.00 P: Lanjutkan intervensi
Mengevaluasi pasien tentang  Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
pengetahuannya mengenai tanda-tanda perawatan pasien
infeksi  Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
pada saat memasuki dan meninggalkan ruangan
pasien

2. Sabtu, 27 Feb 08.00 13.30


2021 Melakukan perawatan luka post SC S:
 Klien mengatakan tidak ada tanda-tanda infeksi
10.00 O:
Mencuci tangan sebelum dan sesudah  Tidak ada pus, cairan berbau dan kemerahan
kegiatan perawatan pasien pada luka post SC
 S: 36,6oC
A: Infeksi tidak terjadi
11.00 P: Lanjutkan intervensi
Menganjurkan pengunjung untuk mencuci  Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
tangan pada saat memasuki dan perawatan pasien
meninggalkan ruangan pasien  Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
pada saat memasuki dan meninggalkan ruangan
pasien
 Pemberian terapi antibiotic yang sesuai jika
perlu
Sabtu, 27 Feb 16.00 16.00
2021 Memberikan terapi antibiotic cefotaxime S:
 Klien mengatakan tidak ada tanda-tanda infeksi
17.00 O:
Menganjurkan pengunjung untuk mencuci  Tidak ada pus, cairan berbau dan kemerahan
tangan pada saat memasuki dan pada luka post SC
meninggalkan ruangan pasien  S: 36,8oC
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
perawatan pasien
 Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
pada saat memasuki dan meninggalkan ruangan
pasien

Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan pemberian bayi berhubungan dengan anomaly puting susu
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WIB)
1. Jumat, 26 Feb Pukul 10.00 Pukul 13.30
2021  Mengajarkan tentang cara S:
pemberian makan melalui cangkir  klien mengatakan ASI lancar tapi bayi
Hasil : orang tua dan keluarga menolak untuk menyusu secara langsung
paham tentang cara pemberian  klien mengatakan kadang posisi tidak nyaman
makan melalui cangkir saat pemberian ASI
Pukul 10.20  klien mengatakan tidak menggunakan puting
 Mengintruksikan orang tua untuk buatan/dot saat pemberian ASI
menyendawakan bayi setelah minum  klien mengatakan mengenali isyarat untuk
susu penyapihan
Hasil: keluarga menyendawakan  Puas dengan proses penyapihan
anak setelah bayi minum susu
Pukul 10.25 O:
 Menginformasikan mengenai  Puting susu ibu inverted
manfaat menyusui baik fisilogis  Ibu bebas dari mastitis
maupun psikologis
Hasil : orang tua paham tentang A : ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi
manfaat menyusui P:
Pukul 10.30  Mengobservasi cara makan dengan cangkir
 menjelaskan tanda bahwa bayi  Mengevaluasi orang tua untuk
membutuhkan makan, misalnya menyendawakan bayi setelah minum susu
refleks rooting  Mengevaluasi tanda bahwa bayi
Hasil : orang tua paham tanda membutuhkan makan
bahwa bayi membutuhka makan
pukul 11.05  Mengajarkan perawatan puting susu
 mendukung pemilihan pengeluaran
ASI dengan pemompaan ASI
dengan pompa listrik atau non listrik
hasil : orang tua memilih
pemompaan ASI nonlistrik
Jumat, 26 Feb Pukul 14.30 Pukul 20.30
2021  Mengevaluasi tentang cara S:
pemberian makan melalui cangkir  klien mengatakan ASI lancar tapi bayi
Hasil : orang tua telah mampu menolak untuk menyusu secara langsung
memberikan makanan melalui  klien mengatakan kadang posisi tidak nyaman
cangkir saat pemberian ASI
Pukul 15.00  klien mengatakan tidak menggunakan puting
 Mengajarkan nutrisi : 0-3 bulan buatan/dot saat pemberian ASI
Hasil : klien paham tentang nutriri  klien mengatakan mengenali isyarat untuk
pada bayi umur 0-3 bulan dan penyapihan
berencana memberikan ASI  Puas dengan proses penyapihan
eksklusif sampai umur 6 bulan
pukul 15.30 O:
 mengajarkan ibu untuk melakukan  Puting susu ibu inverted
perawatan puting susu  Ibu bebas dari mastitis
hasil : orang tua bisa melakukan
perawatan puting susu A : ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi
Pukul 17.00
 Mengevaluasi orang tua dalam P:
menyendawakan bayi setelah minum  Mengevaluasi pengajaran nutrisi : 0-3
susu bulan
Hasil: keluarga menyendawakan  Mengajarkan perawatan puting susu
anak setelah bayi minum susu
Pukul 17.10
 mengevaluasi tanda bahwa bayi
membutuhkan makan, misalnya
refleks rooting
Hasil : orang tua mengetahui tanda
bahwa bayi membutuhkan makan

2. Sabtu, 27 Feb Pukul 10.00 Pukul 13.30


2021  Melakukan perawatan payudara dan S :
puting susu  klien mengatakan ASI lancar tapi bayi
Hasil : orang tua paham tentang menolak untuk menyusu secara langsung
perawatan payudara  klien mengatakan saat memberikan ASI
merasa nyaman
 klien mengatakan tidak menggunakan puting
buatan/dot saat pemberian ASI
 klien mengatakan mengenali isyarat untuk
penyapihan
 Puas dengan proses penyapihan

O:
 Puting susu ibu inverted
 Ibu bebas dari mastitis

A : ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi

P:
Mengajarkan perawatan puting susu
Sabtu, 27 Feb Pukul 14.30 Pukul 16.00
2021  Mengevaluasi perawatan payudara S :
dan putting susu  klien mengatakan ASI lancar dan kadang
Hasil : orang tua paham tentang menyusu langsung
perawatan payudara  klien mengatakan mengenali isyarat untuk
penyapihan
 Puas dengan proses penyapihan

O:
 Puting susu ibu sudah menonjol
 Ibu bebas dari mastitis

A : ketidakefektifan pemberian ASI teratasi

P:
 Perawatan susu saat dirumah
DAFTAR PUSTAKA

American Congress of Obstetricians and Gynecologists, "Five Things Physicians and


Patients Should Question", Choosing Wisely: an initiative of the ABIM
Foundation, American Congress of Obstetricians and
Gynecologists, archived from the original on 1 September 2013, retrieved 1
August 2013
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013).
Nursing Interventions Classification (NIC). United States of America:
Elsevier.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Nanda International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classification 2015-2017. Jakarta: EGC.5
Lowdermilk, D.L., Perry, S.E. & Cashion.(2013). Keperawatan Maternitas Edisi 8
Buku 2. Singapore: Elseiver

Lowdermilk, D.L., Perry, S.E. & Cashion.(2014). Maternity Nursing 8th Edition.USA:
Elseiver

Mayo Clinic staff (30 July 2015). "Labor and delivery, postpartum care". Mayo
Clinic. Retrieved 15 August 2015.

McGuire E (July 2013). "Maternal and infant sleep postpartum". Breastfeeding


Review. 21 (2): 38–41. PMID 23957180.

Murray, S.S. & McKinney, E.s. (2007). Foundations of maternal—Newborn nursing.


Singapore: Saunders Elsevier.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC). United States of America: Elsevier.
Reeder, Martin & Koniak-Griffin.(2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan
Wanita, Bayi,danKeluarga Edisi 18. Jakarta: EGC

Saleh, A., et. al. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Pendekatan
Modelling terhadap Pengetahuan, Kemampuan Praktek, dan Percaya Diri
Ibu dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan di Kabupaten
Maros.

Anda mungkin juga menyukai