Anda di halaman 1dari 2

Judul : Perlindungan sosial melalui sosial melalui kebijakan program bantuan langsung

tunai di era pandemi covid-19


Peneliti : Baso iping (2020)
Temuan : Perlindungan yang di berikan pemerintah pada masa pandemi COVID-19
memberikan bantuan dalam bentuk tunai yang ditujukan kepada kelompok masyarakat yang
paling terdampak yaitu masyarakat miskin, pekerja informal serta pelaku usaha transportasi.
Sasaran pemerintah yang menerima BLT adalah janda yang ditiggal mati dan tidak mempunyai
lapangan pekerjaan. Konflik yang muncul sebagian besar berupa ketegangan, baik antara non-
RTS dan RTS maupun antara non-RTS dan aparat pemerintah. Biasanya ketegangan tersebut
dipicu oleh adanya komentar sinis dari non-RTS kepada RTS dan adanya tuduhan nepotisme
serta ketidakadilan aparat desa dalam penetapan sasaran penerima BLT.
Judul : Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat Perekonomian
Nasional Tahun 2020 Ditengah Pandemi Covid 19
Peneliti ; Lili Marlinah 2020
Temuan :
Pemerintah telah memberikan berbagai peluang untuk para pelaku UMKM menjalankan
usahanya, perhatian penuh kepada UMKM dari pemerintah dengan meminta kepada Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk membantu pelaku UMKM dalam bentuk subsidi bunga,
insentif pajak penundaan pembayaran pokok, dan pemberian tambahan kredit modal kerja.
Peluang lain untuk UMKM adalah berupa Pencanangan gerakan 100.000 Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) Go Online secara bersama sama di 30 kota atau kabupaten di Indonesia
untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia. Pandemi COVID-19 membawa
dampak signifikan bagi seluruh sisi kehidupan masyarakat, terlebih lagi bagi para pelaku usaha
koperasi, usaha mikro, Kecil, dan menengah yang perputaran ekonominya sangat bergantung
pada runitinitas lalu lintas barang, jasa, dan manusia, yang saat ini sedang mengalami masa
keterbatasan pergerakan atau PSBB. Namun itu mengenai tantangan yang dihadapi oleh pelaku
UMKM hendaknya diubah konsepnya yakni tantangan menjadi kekuatan sehingga pelaku
UMKM bisa melewati kesulitan-kesulitan yang dihadapi baik dalam menghadapi pasar lokal
maupun pasar global terutama ditengah wabah Covid 19.

Judul : Ketidak Pastian Ekonomi Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19


Peneliti : JEL classifications 2020
Temuan :

menampilkan (warna merah) respons tersirat model dari produksi industri terhadap inovasi
ketidakpastian ukuran COVID, yang kami samakan dengan kenaikan ketidakpastian dari Januari
2020 hingga puncak COVID-19. Sebagai perbandingan, kami menyertakan (dengan warna biru)
respons tersirat model terhadap peningkatan ketidakpastian ukuran 2008/09, yang kami samakan
dengan perbedaan antara nilai Januari 2020 dan nilai ketidakpastian puncak pada 2008/09.
Seperti yang terlihat di panel kanan atas, inovasi ukuran COVID dalam ukuran ketidakpastian
berbasis model dari JLN meramalkan penurunan produksi industri sebesar 12%. Besaran respons
ini sangat mirip dengan penurunan yang disiratkan oleh guncangan ketidakpastian ukuran
2008/09, karena kedua episode tersebut melibatkan peningkatan yang sangat mirip dalam ukuran
ketidakpastian ini. Di panel kiri bawah, Inovasi sebesar COVID dalam ukuran ketidaksepakatan
peramal dari ketidakpastian meramalkan penurunan produksi industri sebesar 19%. Besaran
respons ini sekitar empat kali lebih besar dari penurunan yang disiratkan oleh guncangan
ketidakpastian 2008/09 berdasarkan ketidaksepakatan peramal. Menggunakan VIX sebagai
ukuran ketidakpastian menghasilkan hasil yang serupa dengan pengukuran JLN. Menggunakan
ketidakpastian kebijakan ekonomi menghasilkan hasil yang lebih mirip dengan ukuran
ketidaksepakatan, tetapi dengan respons puncak yang lebih awal dan pemantulan kembali yang
lebih cepat

Anda mungkin juga menyukai