Kata Pengantar
Daftar isi …………………………………………………………… 2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………….... 3
1.2 Tujuan ………………………………………………………..… 3
1.3 Manfaat ……………………………………………………….... 3
perairan kepulauan dan teritorial seluas 3,1 juta km² serta perairan Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7juta km² dengan potensi lestari sumber daya
ikan sebesar 6,4 juta ton/tahun. Sumber daya ikan ini pada kenyataannya tidak
tersebar merata di seluruh perairan Indonesia. Hal tersebut antara lain dikarenakan
kembali (renewable resources) namun bukanlah tidak terbatas, oleh karena itu
lingkungan disisi lain dapat diartikan sebagai suatu alat tangkap yang sedikit atau
jawab dan berkelanjutan, sehingga kelestarian lingkungan dan SDI dapat terjaga.
Alat penangkapan ikan sebagai sarana utama dalam usaha perikanan tangkap
harus dilakukan sesuai dengan 9 kriteria. Kriteria alat tangkap ramah lingkungan
undang atau yang terancam punah dan diterima secara sosial oleh masyarakat
I.2 Tujuan
I.2 Manfaat
Purse Seine Pukat cincin atau purse seine merupakan alat tangkap yang
aktif. Disebut pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin (purse
line) atau tali kerut yang brfungsi untuk mengkerutkan jaring sehigga menjadi
tangkap ini dilakukan dengan cara melingkari jaring pada ikan yang bergerombol
menarik tali kolor atau tali kerut ( purse line ). Sehingga, ikan yang tertangkap
dalam jaring tidak dapat melarikan diri. Fungsi dari badan jaring tersebut bukan
sebagai penjerat, melainkan sebagai dinding yang akan menghalangi lolosnya ikan
Pukat cincin disebut purse seine juga alat penangkap ikan yang dibuat dari
lembaran jarring berbentuk segi empat pada bagian empat pada bagian atas
dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat dan tali kerut (purse
Line)yang berguna untuk menyatukan bagian bawah jarring sehingga ikan tidak
dapat meloloskan diari bawah (vertical) dan samping (horizontal), biasanya besar
mata jarring disesuaikan dengan ukuran ikan yang akan ditangkap. Purse seine
dinamakan demikian karna sifat alat yang mengurung gerombolan kemudian tali
kerut (purse line) ditarik sehingga jarinf berbentuk kantong yang besar, sehingga
ikan ikan terkurung. Purse seine memiliki bentuk umum dan bagian-bagian yang
sama walaupun ada bermacam-macam Purse seine (Mudztahid, 2013 dalam
Ardhian, 2017).
suatu ukuran, skala, keterangan yang dijabarkan dalam bentuk istilah dan kode
tangkap nelayan pada umumnya sebagian besar alat tangkap ikan diproduksi
diding jaring yang panjang, terkadang hingga beberapa kilo meter, dengan
panjang jaring bagian bawah sama atau lebih panjang dari bagian atas. Bentuk
konstruksi jaring seperti ini, tidak ada kantong yang berbentuk permanen pada
jaring purse seine. Karakteristik jaring purse seine terletak pada cincin yang
alat tangkap pukat cincin antara lain; a) Pemberat, terbuat dari timah; b)
pelampung berwarna putuh terbuat dari foam; c) cincin tebuat dari logam dengan
diameter 10-25cm; d) jarring tersebut dari nylon dan ada beberapa yang berbahan
plastic, dan ukuran mata jarring sebesar 0,50,75 dan 1 inc; e) tali ris atsa dan
bawah , tali ris ini dibuat dari bahan polyetheliene dengan ukuran diameter antara
8 sampai 14 m. Gambar konstruksi alat tangkap Purse seine dapat dilihan pada
alat untuk mengapungkan seluruh jarring ditambah dengan kelebihan daya apung,
sehingga alat ini tetap mampu mengapung walaupun di dalam ada bahan tersebut
berat yang lebih kecil dibandingkan dengan berat air laut, selain itu bahan tersebut
tidak menyerap air. Pada umumnya pelampung Purse seine dibuat dari bahan
purse seine yang menjadi sampel memiliki panjang 420 meter dengan diameter 15
mm, arah pintalan Z (pintalan kiri), dan menggunakan bahan Polyethylene (PE).
Untuk menghubungkan tali ris atas dengan srampatan tidak menggunakan tali
Tali pelampung yang digunakan pada alat tangkap purse seine ini sama
dengan tali ris atas yaitu memiliki panjang 420 meter dengan ukuran diameter 15
mm, arah pintalan Z, dan menggunakan bahan PE. Untuk menghubungkan tali
pelampung dengan tali ris atas digunakan tali penguat yang terbuat dari bahan
Srampatan yang digunakan pada purse seine ini memiliki panjang 400
meter dengan dalam 25 mata, pintalan kiri (Z), ukuran mesh size 40 mm yang
Tali ris bawah memiliki panjang 425 meter dengan diameter 10 mm, arah
pintalan Z, dan terbuat dari bahan PE. e. Tali Pemberat (Sinker line) Tali
pemberat yang dijadikan sampel memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan
tali ris bawah dimana panjangnya 425 meter dengan diameter 10 mm, arah
Tali cincin pada alat tangkap purse seine ini memiliki panjang 30 cm
dengan diameter 10 mm, arah pintalan Z, dan terbuat dari bahan PE.
Panjang tali kerut yang digunakan adalah 480 meter, memiliki diameter 47
(anyaman). Tali kerut berfungsi untuk mengumpulkan cincin pada saat hauling
sehingga bagian bawah jaring tertutup dan ikan tidak dapat lolos dari bawah.
dari bahan styrofoam dengan panjang 170 mm, diameter rongga 30 mm, diameter
Pemberat pada alat tangkap purse seine yang menjadi sampel memiliki
Cincin yang digunakan pada alat tangkap purse seine yang menjadi sampel
terbuat dari bahan besi putih dengan ukuran diameter rongga 220 mm, diameter
BAB III
METODELOGI
3.1 Waktu danTempat
No AlatdanBahan Fungsi
.
1. Kamera Sebagai alat dokumentasi
2. Kuisoner Di gunakan untuk memperoleh
data darirespon
3. AlatTulis Di gunakan untuk menulis
1.3 MetodePraktikum
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan
observasi yaitu dengan mengamati secara langsung alat tangkap pukat cincin
(purse seine) yang digunakan oleh nelayan di Tempat Pelelangan ikan Kelurahan
Tenda Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo.
BAB IV
4.1 Hasil
Keadaan Umum
arah lautan Hindia. Letak geografis Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga
terletak pada 01 – 02’ – 15” LS dan 100 – 23’ – 34” BT. Daerah ini merupakan daerah
teluk pesisir Selatan. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga dibangun sejak
seine untuk kapal yang berukuran 30 GT yang ada di UPTD Pelabuhan Perikanan
Gentumaini adalah homogen. Hal tersebut karena alat tangkap purse seine yang
digunakan oleh nelayan proses perawatan dan perbaikannnya adalah dengan cara
bergotong royong antar sesama nelayan purse seine dan hal ini merupakan adat
pengamatan yang dilakukan didapatkan bahwa konstruksi alat tangkap purse seine
yaitu terdiri dari kantong jaring, bahu jaring, perut jaring dan sayap jaring.
(selvedge), tali ris atas (upper ris line), tali ris bawah (under ris line), tali
pelampung (float line), tali pemberat (sinker line), tali cincin (ring line), tali kerut
Pengukuran alat tangkap purse seine yang menjadi sampel adalah sebagai
berikut:
A. Webbing
Webbing atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama "muih" yang
digunakan pada alat tangkap purse seine yang ada di PPN Sibolga ini terdiri dari
beberapa jenis jaring yang memiliki fungsi dan ukuran yang berbeda seperti
pada saat pengoperasian alat. Muih 1 berada di bagian pinggir (kepala). Muih 1
terbuat dari bahan Polyvinhyl alcohol (PVA) dengan ukuran mesh size 20 mm.
- Muih 1.5 berfungsi sebagai badan jaring. Muih 1.5 memiliki mesh size
badan jaring. Muih 2 memiliki mesh size 24 mm dan terbuat dari bahan
size 30 mm dan terbuat dari bahan Polyvinhyl alcohol (PVA). Muih 1.5, muih 2
dan muih 3 juga berfungsi sebagai penghalang agar ikan tidak keluar atau
purse seine yang menjadi sampel memiliki panjang 420 meter dengan diameter 15
mm, arah pintalan Z (pintalan kiri), dan menggunakan bahan Polyethylene (PE).
Untuk menghubungkan tali ris atas dengan srampatan tidak menggunakan tali
Tali pelampung yang digunakan pada alat tangkap purse seine ini sama
dengan tali ris atas yaitu memiliki panjang 420 meter dengan ukuran diameter 15
mm, arah pintalan Z, dan menggunakan bahan PE. Untuk menghubungkan tali
pelampung dengan tali ris atas digunakan tali penguat yang terbuat dari bahan
c. Srampatan (Selvedge)
Srampatan yang digunakan pada purse seine ini memiliki panjang 400
meter dengan dalam 25 mata, pintalan kiri (Z), ukuran mesh size 40 mm yang
Tali ris bawah memiliki panjang 425 meter dengan diameter 10 mm, arah
Tali pemberat yang dijadikan sampel memiliki bentuk dan ukuran yang
sama dengan tali ris bawah dimana panjangnya 425 meter dengan diameter 10
dengan diameter 10 mm, arah pintalan Z, dan terbuat dari bahan PE.
Panjang tali kerut yang digunakan adalah 480 meter, memiliki diameter
(anyaman). Tali kerut berfungsi untuk mengumpulkan cincin pada saat hauling
sehingga bagian bawah jaring tertutup dan ikan tidak dapat lolos dari bawah.
Pengukuran pada komponen tali dari segi panjang, diameter, jenis bahan dan
h. Pelampung (Float)
Gambar 2. Pelampung
( Dokumentasi Pribadi)
Pelampung yang digunakan oleh nelayan pada alat tangkap ini terbuat dari
bahan styrofoam dengan panjang 170 mm, diameter rongga 30 mm, diameter luar
i. Pemberat (Sinker)
Pemberat pada alat tangkap purse seine yang menjadi sampel memiliki
j. Cincin (Ring)
Cincin yang digunakan pada alat tangkap purse seine yang menjadi sampel
terbuat dari bahan besi putih dengan ukuran diameter rongga 220 mm, diameter
luar 260 mm dengan ketebalan 16 mm, dan berjumlah 105 buah. Pengukuran pada
Ø1 = Diameter rongga/dalam
Ø2 = Diameter luar
4.3 Pembahasan
Pembahasan Saat ini alat tangkap purse seine telah menjadi salah satu alat
tangkap yang berkembang pada penangkapan ikan pelagis dalam skala besar dan
dapat digunakan pada perairan yang jauh dari garis pantai. Berdasarkan standar
klasifikasi alat penangkap perikanan laut Von Brandt (1968) menyatakan bahwa
purse seine atau lebih dikenal dengan nama pukat cincin termasuk kedalam
klasifikasi surrounding net. Purse seine merupakan alat tangkap yang lebih efektif
sehingga membentuk sebuah dinding besar yang selanjutnya jaring akan ditarik
dari bagian bawah dan membentuk seperti sebuah kolam. Untuk mempermudah
penarikan jaring hingga membentuk kantong, alat tangkap ini mempunyai atau
dilengkapi dengan cincin sebagai tempat lewatnya tali kerut (Silitonga.,dkk. 2016)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Purse Seine Pukat cincin atau purse seine merupakan alat tangkap yang
aktif. Disebut pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin (purse
line) atau tali kerut yang brfungsi untuk mengkerutkan jaring sehigga menjadi
tangkap ini dilakukan dengan cara melingkari jaring pada ikan yang bergerombol
5.2 Saran
Daftar Pustaka