Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGENALAN PERALATAN LABORATORIUM


MIKROBIOLOGI

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Mikrobiologi


Dosen Pengampu : Dr. Nurhayati, S.TP, M.Si

Oleh :
Firdaus fahim ( 201710101082 )

Ahyar mutaqin ( 201710101091 )

Sevica sectia ( 2017101100 )

Radinka elsa ( 201710101123 )

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
1. Laminar Air Flow

Laminar air flow (LAF) secara umum adalah sebuah alat


laboratorium yang digunakan untuk mengalirkan udara bersih
secara terus-menerus. Hal ini dilakukan agar wilayah kerja
terbebas dari debu, kotoran, spora dan partikel lainnya yang
tidak diharapkan.
Mengacu pada jurnal “Peran Laminar Air Flow Cabinet
Dalam Uji Mikroorganisme Untuk Menunjang Keselamatan
Kerja Mahasiswa Di Laboratorium Mikrobiologi” yang
ditulis oleh Sri Harjanto dan Raharjo. Menyebutkan bahwa
: Keamanan dan keselamatan kerja dilingkungan laboratorium sangat dibutuhkan terutama dalam
hal masalah mikroorganisme. Berdasarkan pada jurnal tersebut dapat kita tarik kesimpulan
mengenai fungsi laminar air flow.

Fungsi laminar air flow bukanlah hanya menyediakan tempat kerja yang steril, bebas dari
fungi, mikroba, bakteri, debu atau kontaminan lainnya yang berbahaya. Melainkan dengan
menggunakan laminar air flow diharapkan laboran atau pengguna bisa merasa aman dari
paparan bakteri atau mikro organisme yang mungkin saja berbahaya.

2. Cara bekerja menggunakan Laminar Air Flow

Pada dasarnya prinsip kerja laminar air flow sangatlah sederhana. Yakni,
digunakan untuk menghirup udara dari luar, dilakukan pemrosesan hingga bersih dengan
penyaringan, dan dihembuskan di dalam ruang laminar air flow. Hembusan angin pada
laminar air flow diharapkan bisa konstan atau stabil. Bentuk laminar air flow biasanya
berupa kubus, hal ini dimaksudkan untuk memperluas meja kerja pengguna dan
mengurangi kemungkinan turbulensi hembusan angin. Turbulensi bisa saya
menyebabkan pengendapan debu atau kotoran di sekitaran clean bench.

A. Vertical laminar air flow. Jenis laminar


air flow ini menghembuskan udara dari atas ke
bawah, kemudian keluar melalui bagian bawah
ruang kerja. lihat gambar untuk lebih memahami
B. Horizontal laminar air flow. Merupakan
jenis laminar air flow yang menghembuskan udara dari
depan ke belakang, yang artinya kemungkinan besar
lebih luas penyebaran udara di ruang kerja. lihat gambar
untuk lebih memahami.

3. Mikroskop

Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, Mikros, "kecil" dan σκοπεῖν,
skopeîn, "terlihat" atau "melihat". Mikroskop sendiri adalah alat yang digunakan untuk melihat
obyek yang terlalu kecil untuk mata telanjang. Ilmu menyelidiki benda kecil dengan menggunakan
alat seperti disebut mikroskop. Mikroskopis berarti kasat mata kecuali dibantu oleh mikroskop.

Mikroskop pertama yang dikembangkan adalah mikroskop optik, meskipun penemu


aslinya tidak mudah untuk mengidentifikasi. Mikroskop optic pertama dibuat tahun 1590 di
Middelburg, Belanda. Dua pembuat kaca mikroskop yang bervariasi diberikan kredit yaitu, Hans
Lippershey (yang mengembangkan teleskop awal) dan Zacharias Janssen. Giovanni
Faber menciptakan nama mikroskop untuk Galileo Galilei itu pada tahun 1625 (Galileo telah
menyebutnya "occhiolino" atau "little mata").

Mikroskop secara sederhana diartikan sebagai sebuah alat yang memungkinkan manusia
untuk mengamati suatu benda atau makhluk hidup yang berukuran terlampau kecil sehingga tidak
bisa dilihat dan diamati hanya dengan menggunakan mata telanjang. Hadirnya mikroskop
memunculkan cabang ilmu baru yang diberi nama Mikrobiologi. Ilmu ini berkembang pesat
dengan bertumpu pada kemampuan mikroskop menampilkan hal-hal yang sangat detil dari objek
yang diamati.

4. Autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk sterilisasi cara basah dengan
menggunakan uap air jenuh yang bertekanan tinggi. Sterilisasi
dengan autoklaf merupakan cara yang paling baik dibanding dengan
cara strerilisasi lainnya. Dibuat dari bahan konstruksi yang cukup
kuat sehingga dapat menahan tekanan tinggi dan aman bagi
pemakai.

Fungsi Autoklaf adalah mensterilkan alat-alat yang terbuat dari kaca: erlenmeyer,
tabung reaksi, petridish, dan lain- lain. mensterilkan media, baik media agar atau pun
media cair. sterilisasi tanah atau kompos yang akan digunakan untuk media tanaman.
Prinsip Kerja Autoklaf Mensterilkan berbagai macam alat dan bahan tahan panas
menggunakan uap air panas bertekanan sekitar 2 atm dan bersuhu 121oC (250oF).

5. Kompor Listrik

Kompor listrik adalah kompor yang bekerja dengan prinsip induksi sehingga tidak
mengeluarkan panas berlebih, namun masakan lebih cepat matang. Ini dikarenakan tungku listrik
diatur oleh chip mikro kontroller yang menggunakan energi listrik.

Kompor listrik bekerja jika kawat konduktor { resistor/tahanan } pada elemen dialiri arus listrik
maka akan melepaskan panas dan disekelilingnya akan terbentuk garis gaya magnet. Jika kawat
konduktor dibentuk kumparan dan didekatnya di letakkan material logam, maka logam tersebut
akan menerima garis gaya magnet dan panas. Kompor akan bekerja sesuai dengan nominal daya
yang tertulis pada pelat nama kompor. Daya kompor menunjukan kapasitas dari kompor listrik,
semakin besar dayanya akan semakin besar pula kapasitas untuk memasaknya dan waktu
pemanasannya juga akan lebih cepat

6. Magnetic Stirrer
Pengaduk magnetik atau Magnetic stirrers adalah alat
laboratorium yang menggunakan putaran medan magnet untuk
memutar stir bars atau batang pengaduk yang diletakan dalam
larutan sehingga akan membantu menghomogenkan larutan. Stirrer
berfungsi untuk mengaduk, memanaskan dan menghomogenkan
suatu larutan secara mekanik dan magnetik.
Seperti namanya, alat ini tidak dapat dilepaskan dengan magnetic bar (stir bars) yang
berfungsi untuk melakukan pengadukan tersebut. Pemilihan dari magnetic bar ini juga harus
diperhatikan. Jangan terlalu kecil tetapi juga jangan terlalu besar.
7. Penggunaan Magnetic Stirrer

Prinsip kerja dari magnetic stirrer adalah dengan


memanfaatkan sebuah motor dalam bidang berputar yang terbuat
dari medan magnet ataupun sebuah perangkat elektromagnet
stasioner.

Prinsip kerja :

• Hot plate magnetic stirrer digunakan untuk memasak/meramu segala macam bahan nutrisi dengan
melibatkan pengaduk dan pemanas
• Pengadukan dan pemanas yang dihasilkan oleh alat ini bersumber pada energi listrik
• Besarnya kecepatan pengaduk dan pemanasan dapat diatur berdasarkan keperluan
• Memanaskan (plate) terdapat dalam alat ini sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi

Adanya temperature control memungkinkan kita untuk mengatur suhu Hot Plate sehingga
kita tidak perlu susah susah menunggu untuk pengaturan suhu, hanya perlu sekali set langsung
bisa ditinggal, sehingga kita bisa mengerjakan tugas yang lainnya tanpa takut suhunya berlebihan
yang berakibat pada kerusakan bahan.

8. Timbangan Analitik

Timbangan analitik atau juga sering disebut neraca analitik adalah salah satu alat
laboratorium yang digunakan untuk menimbang massa sejumlah bahan kimia hingga ukuran
miligram. Maka, tak heran jika timbangan ini juga dikenal masyarakat dengan nama timbangan
miligram. Selain digunakan dalam laboratorium, timbangan ini juga sering digunakan oleh para
pemilik toko emas untuk menimbang berat emas.

Keunggulan dari timbangan ini adalah tingkat ketelitiannya yang sangat tinggi. Bahkan,
timbangan ini mempunyai ketelitian hingga 3 atau 4 digit di belakang koma. Keakuratan
timbangan ini sangat cocok digunakan dalam dunia farmasi. Sebab, saat meracik sebuah obat
dibutuhkan ukuran yang akurat dan presisi berdasarkan dosis. Kelebihan atau kurang sedikit saja,
bisa berakibat fatal bagi pengonsumsi obat tersebut.

Dilihat dari sumber daya yang digunakan, timbangan analitik ini dapat dibedakan menjadi
dua jenis. Pertama, timbangan analitik digital yang cara pengoperasiannya dilakukan secara
otomatis dengan memanfaatkan sumber daya listrik. Kedua, timbangan analitik analog yang cara
pengoperasiannya dilakukan secara manual tanpa menggunakan sumber daya listrik. Masing-
masing pastinya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.
Fungsi timbangan analitik adalah mengukur berat suatu zat atau bahan kimia dalam jumlah
sangat kecil. Tidak hanya mampu menimbang hingga ukuran miligram, keakuratan yang tinggi
hingga 4 angka di belakang koma juga menjadi keunggulan dari alat laboratorium ini. Bahkan,
saking peka dan sensitifnya, embusan angin juga bisa mempengaruhi berat dari benda yang
ditimbang. Oleh karena itu, biasanya timbangan analitik juga dilengkapi dengan lapisan kaca
agar udara di sekitarnya tidak akan mempengaruhi gerak angka pada timbangan. Timbangan ini
sangat cocok digunakan oleh para peneliti atau petugas farmasi dalam melaksanakan tugasnya.
9. Jarum Ose
Ose/ jarum merupakan jarum inoculum yang terbuat dari kawat
nichrome atau platinum, digunakan untuk menginokulasi mikrobia
dari suatu media ke media lainnya. Jarum inokulasi terbuat dalam
dua bentuk yaitu bentuk ujung jarum yang berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan
yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle.
Bentuk jarum ose (inoculating loop) digunakan untuk melakukan streak di permukaan
agar, sedangkan inoculating needle digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak
(stab inoculating). Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan mikroorganisme untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru.
10. Jarum Ose Disposable
Ose/ jarum merupakan jarum inoculum yang terbuat dari kawat
nichrome atau platinum, digunakan untuk menginokulasi mikrobia
dari suatu media ke media lainnya. Jarum inokulasi terbuat dalam
dua bentuk yaitu bentuk ujung jarum yang berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan
yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle.
Bentuk jarum ose (inoculating loop) digunakan untuk melakukan streak di permukaan
agar, sedangkan inoculating needle digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar
tegak (stab inoculating). Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan
mikroorganisme untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.

11. Cawan Petri Kaca dan Disposable


Cawan petri merupakan wadah yang berfungsi untuk kegiatan isolasi, pemurnian dan
membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Cawan petri terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Cawan dengan diameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan
berdiameter 9 cm dapat diisi media sebanyak 10 ml.

12. Vortex
Vortex mixer adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses
homogenisasi atau menyeragamkan cairan. Namun jumlah cairan
yang dapat dihomogenkan vortex mixer terbilang kecil jika
dibandingkan dengan alat homogenizer lainnya. Ini karena vortex
mixer hanya mampu menampung wadah kecil seperti tabung
reaksi, tabung sentrifuse, ependorf, falkon, atau wadah penampung
lain yang berukuran kecil.

13. Rak Tabung Reaksi

Fungsi rak tabung reaksi yaitu sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi yang
berjumlah banyak. Rak tabung ini dibuat dari bahan dasar kayu yang berukuran 35 x 7 cm dan
dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi.

Sedangkan tabung reaksi merupakan tabung yang dibuat dari plastik maupun kaca yang tahan
akan perubahan temperatur maupun tahan dari segala reaksi kimia. Tabung reaksi disimpan di
atas rak tabung baik tabung yang ada tutup dan juga yang tanpa tutup.

Tabung reaksi dikenal dengan Culture Tube atau Test Tube. Culture tube merupakan sebuah
tabung reaksi yang tidak ada bibir biasanya dipakai dan digunakan untuk pembiakan
mikroorganisme dalam skala cair.

14. Tabung Reaksi

Tabung reaksi terbuat dari kaca bening


berbentuk huruf-U yang besarnya kira-kira
seukuran jari tangan orang dewasa dan supaya
dapat terlihat oleh para peneliti atau analis untuk
melakukan proses reaksi kimia. Tabung ini juga
tahan akan panas, hal tersebut dikarenakan proses
untuk reaksi kimia dengan membutuhkan panas.

Biasanya reaksi kimia yang memakai tabung ini adalah reaksi oksidasi atau reaksi
oksidasi. Ukuran tabung reaksi sangat bervariasi baik dari segi ukuran maupun dari diameternya
atau segi panjangnya. Maka dari itu membutuhkan rak tabung reaksi dengan berbeda-beda
lubangnya.

Sebelum membelinya Anda harus mengetahui secara pasti Fungsi rak tabung
reaksi maupun tujuannya. Terdapat beberapa versi dari panjang tabung reaksi antara lain: 23 ; 12
; 14 ; 22 ; 15 ; 16 ; 11 ; cm, sementara untuk diameter tabung reaksi bervariasi dari 2.2 ; 1 ; 1.2 ;
1.9 ; 1.6 cm.

15. Tabung Reaksi Tutup Ulir

Tabung reaksi dengan tutup ini mempunyai dimensi diameter x


panjang = 16 mm x 150 mm. Fungsi utama tabung reaksi
adalah sebagai tempat mereaksikan bahan kimia dalam
laboratorium. Tabung ini juga mempunyai sifat tahan terhadap
panas / api.

16. Colony Counter


Colony counter adalah alat yang berfungsi untuk
mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.
Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran
yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan
koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri
dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

17. Mikro Pipet


Mikropipet merupakan peralatan mikrobiologi yang
berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume
kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Mikropipet memiliki
ukuran yang beragam. Ada mikropipet yang dapat diatur
volume 3 pengambilannya (adjustable volume pipette)
antara 1μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa
diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume
(fixed volume).

18. Pipet Tetes


Pipet Pasteur atau pipet tetes merupakan jenis pipet yang
digunakan untuk memindahkan larutan dari suatu wadah ke wadah
lain dengan jumlah yang sangat sedikit dan dengan tingkat
ketelitian pengukuran volume yang sangat rendah. Umumnya pipet
tetes digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu wadah ke
wadah yang lain.

19. Pipet Seukuran


Pipet seukuran, yaitu pipa gelas untuk memindahkan larutan
atau zat cair dalam ukuran volume tertentu saja.
Ukuran/volume pipet ini bervariasi dari 1 mL sampai 100
mL. Tingkat kesalahannya kurang dari 0,01 mL.

20. Pipet Berukuran atau Volume


Pipet ukur, yaitu pipet yang
fungsinya sama dengan pipet seukuran tetapi
kurang tepat dibandingkan dengan pipet
seukuran dengantingkat kesalahan 0,01%.

21. Pipet Filler atau Rubber Bulb


Fungsi Pipet Filler/Rubber Bulb. Alat laboratorium kimia ini Ada yang menyebut
dengan istilah pipet filler, ada juga yang menyebut dengan istilah karet penghisap bahkan ada
yang menyebutkan dengan istilah filler saja.
Pipet filler digunakan untuk memindahkan sejumlah volume larutan, yang biasanya disebut
dengan aliquot. Filler merupakan alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal
pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia.

Filler memiliki 3 saluran, yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang
bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan
katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E
(exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

22. Inkubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi
dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.

23. Mortar atau Pestle


Mortar atau Pestle adalah alat
yang digunakan sejak zaman kuno untuk
menyiapkan bahan atau zat dengan cara
dihancurkan dan digiling menjadi pasta atau bubuk
halus di dapur , laboratorium , dan apotek .
mortar ( / m ɔːr t ər / ) adalah mangkuk, biasanya
terbuat dari kayu keras, logam, keramik, atau batu
keras, seperti granit .
Pestle ( / p ɛ s əl / , juga AS : / p ɛs t əl /) adalah benda berat dan berbentuk tongkat
tumpul. Bahan yang akan digiling, yang mungkin basah atau kering, ditempatkan di dalam
lumpang, di mana alu ditekan dan diputar di atasnya hingga tekstur yang diinginkan tercapai.
24. Spatula
Spatula ini berfungsi sebagai sendok kecil yang juga digunakan untuk mengambil bahan
kimia. Hanya saja bedanya, alat ini juga bisa digunakan sebagai alat pengaduk saat membuat
suatu larutan. Semua jenis larutan yang ingin dibuat, kecuali larutan asam, bisa menggunakan
alat ini sebagai alat pengaduk.
25. Batang Pengaduk
Batang pengaduk merupakan sebuah
peralatan laboratorium yang digunakan untuk mencampur bahan
kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium. Biasanya terbuat
dari kaca pejal, dengan dengan ukuran hampir sama dengan
sedotan minum, hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya
membulat. Seperti kebanyakan peralatan gelas laboratorium
lainnya, batang pengaduk terbuat dari borosilikat (umum dikenal
sebagai pyrex).
Batang pengaduk digunakan untuk mencampur larutan. Dapat pula untuk
membantu dekantasi larutan dari suatu wadah ke wadah lain sementara padatan tetap
tertinggal di wadah asal. Batang pengaduk dapat menginduksi kristalisasi dalam prosedur
rekristalisasi. Batang pengaduk dapat membantu memecahkan emulsi dalam suatu ekstraksi.
26. Batang Penyebar (Bacterial cell spreader)

Batang penyebar adalah alat yang digunakan untuk


menyebar biakan bakteri yang terdapat diatas wadah pembiakan.
Bentuknya segitiga kecil. Sesuai dengan namanya alat ini
menyebarkan mikroba-mikroba yang ada pada suatu media.

27. Penggunaan Batang Penyebar


Batang penyebar atau batang pengaduk, digunakan untuk
menyebar biakan bakteri yang terdapat diatas wadah
pembiakan. Sesuai dengan namanya alat ini menyebarkan
mikroba-mikroba yang ada pada suatu media.

28. Bunsen
Pembakar Bunsen, dinamai dari Robert Bunsen, adalah
sebuah peralatan laboratorium umum yang menghasilkan
nyala api gas tunggal yang terbuka, yang digunakan untuk
pemanasaan, sterilisasi, dan pembakaran.
Perangkat yang digunakan saat ini secara aman membakar
aliran kontinu dari gas yang mudah terbakar seperti gas alam (yang
pada dasarnya metana) atau bahan bakar gas
cair seperti propana, butana, atau campuran keduanya.

29. Beaker Glass


Beker gelas merupakan alat yang memiliki
banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat
digunakan untuk preparasi media media,
menampung akuades maupun tempat untuk memanaskan air.

30. Gelas Ukur

Gelas ukur digunakan untuk menakar air suling dan


bahan kimia yang akan digunakan. Ukuran gelas ini
bermacam-macam, mulai dari volume 25 ml sampai dengan
volume 250 ml. jenis gelas ukur ada yang tahan panas
(pyrex) dan ada pula yang tidak tahan panas (gelas biasa).

Pembuatan larutan sterilisasi eksplan, yaitu chlorox selalu menggunakan


gelas ukur. Pada saat menggunakan gelas ukur perlu diperhatikan cara
membaca skala pada gelas ukur (Taiyeb, 2001).

31. Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan,
bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba
dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan
volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml,
100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Alat ini dapat
disterilisasikan dengan ditutup terlebih dahulu bagian atas
dengan kapas, lalu disterilisasi dengan menggunakan otoklaf
(Anonim, 2009).
32. Botol Cuci
Botol cuci merupakan alat yang berfungsi untuk
membersihkan alat-alat laboratorium yang berukuran kecil. Pada
botol ini terdapat pipa kecil atau nozzle yang menjulur dari dalam
botol sampai ke luar botol. Pipa kecil ini, berfungsi mengalirkan
aquades. Aquades merupakan cairan yang di pakai untuk
melarutkan bahan.
Botol cuci terbuat dari bahan plastik polietilen yaitu plastik
yang kuat dan fleksibel. Kebanyakan dari botol cuci mengandung
tabung dip internal yang membuat penggunaannya menjadi
fleksibel, yang artinya saat wash bottle ditekan atau meremas
berulang kali maka botol cuci tersebut akan kembali seperti
semula.

33. Sentrifuge
Sentrifuge atau centrifuge adalah salah satu alat
yang menggunakan prinsip sentrifugasi. Didalam sentrifuge
terdapat sebuah rotor yang berfungsi sebagai tempat tabung
yang didalamnya terdapat larutan yang ingin dipisahkan.
Rotor ini yang akan berputar sehingga dapat memisahkan
cairan yang ada di dalam tabung berdasarkan berat jenisnya.
Jenis-jenis sentrifuge antara lain yaitu General Purpose
Centrifuge, Microcentrifuge, Speciality Centrifuge, dan
Ultracentrifuge.
34. Kaca Benda atau Kaca Penutup

Kaca benda atau yang disebut object glass dan kaca penutup atau
yang disebut cover glass merupakan dua buah benda yang menjadi
pelengkap dalam melakukan penelitian menggunakan mikroskop.
Kaca benda, berfungsi guna menjadi tempat objek atau preparat
yang akan diamati sehingga objek akan lebih jelas ketika diamati.
Kaca ini juga berfungsi guna menjadi tempat penutup objek atau preparat yang akan
diamati sehingga ketika dilakukan pengamatan objek tidak terkontaminasi dengan media
luar.

35. Indikator Kertas pH Universal


Indikator universal adalah indikator pH berisi larutan dari beberapa senyawa
yang menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada rentang pH antara 1-14
untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan. Meskipun secara komersial
tersedia beeberapa indikator universal, sebagian besar variasi formula dipatenkan oleh
Yamada pada tahun 1933. Perincian paten dapat
ditemukan pada Chemical Abstracts. Suatu indikator
universal biasanya terdiri dari air, 1-propanol, garam
natrium fenolftalein, natrium hidroksida, metil
merah, garam mononatrium bromotimol biru, dan
garam mononatrium timol biru. Warna dari kuning
hingga merah menunjukkan larutan asam, warna
biru muda hingga biru tua menandakan basa, dan
warna hijau menunjukkan bahwa larutan tersebut netral.
36. Alumunium Foil dan Kapas

Kertas aluminium (Aluminium foil, aluminum foil), sering kali dikelirukan


dengan kertas timah, adalah aluminium yang disiapkan dengan lembar metal tipis dengan
ketipisan kurang dari 0,2 mm (1,2×10−7 mi); batas ketipisan di bawah 6 micrometer juga sering
dipakai. Kertas rumah tangga standar biasanya memiliki ketipisan 0,016 mm (9,9×10−9 mi), dan
kertas rumah tangga tugas berat biasanya 0,024 mm (1,5×10 −8 mi). Fungsi alumunium foil untuk
menutup bagian mulut alat-alat yang berupa kaca, untuk membungkus sampel bahan.
Kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat kapas itu dapat
dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Meskipun bukan termasuk
alat laboratorium, namun kapas memang berfungsi dalam sebuah praktikum. Bukan hanya
praktikum menumbuhkan kecambah, dalam praktikum zoologi dan perkembangan tumbuhan
serta beberapa praktikum lainnya tentu masih menggunakan kapas.
37. Karet
Karet yang biasa digunakan di laboratotium adalah
jenis karet gelang. Karet gelang atau gelang karet adalah
potongan karet berbentuk gelang yang dibuat untuk mengikat
barang. Karet gelang terdiri dari berbagai macam ukuran, dari
yang besar hingga yang kecil, dari yang tebal hingga yang
tipis. Bahan baku karet gelang adalah karet alami, sehingga
berwarna kuning. Fungsi karet sendiri yaitu untuk mengikat
erat tutup gelas kaca agar tidak ada kontaminasi dari luar.
38. Kertas Sampul Coklat
Kertas sampul coklat digunakan dalam suatu penelitian untuk membungkus cawan petri
yang akan disterilisasi.

Kusuma, P. R. 2014. Laminar Air Flow (LAF) beserta Komponen dan Fungsinya. DOKUMEN

ID.SCRIBD, B1(3). 118114108


Asal Usul Sejarah. 2016. Asal Usul Sejarah Mikroskop dan Perkembangannya. Link : http://asal-
usul-motivasi.blogspot.co.id/2012/04/asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html
Wikipedia. 2016. Mikroskop.
Nuraini, I., Rani, B. K. 2015. Instrumentasi Autoklaf. Biology non Education Second Group
Semarang State University.
Elektronika Kelistrikan. 2018. Pengertian Kompor Listrik. Link : http://elektronika-kelistrikan.
blogspot.com/2018/07/pengertian-kompor-listrik.html
Almeganews. 2018. Magnetic Stirrer. Link : https://almeganews.wordpress.com /2018/08/
magnetic-stirrer.html
Infiniti Bioanalitika Solusindo. 2018. Apa Fungsi Timbangan Analitik?https://ibs.co.id/id/
fungsi-timbangan-analitik/
Yunilas, M.P., Eri, Y. MSc. 2017. Mikrobiologi Akuatik. Fakultas Pertanian Universitas Sumatra
Utara. 17(8)
Infiniti Bioanalitika Solusindo. (2018). Fungsi Rak Tabung Reaksi.

Wikipedia. 2020. Pipet Pasteurisasi. Artikel Kimia Wikipedia (20)

AdminKimia. 2017. Pipet seukuran dan Alat alat gelas. KimiaFMipa. http://kimia.fmipa.unsoed.
ac.id/index.php/2017/07/19/alat-alat-gelas/
Fungsi Alat. 2019. Fungsi Pipet Filler/Rubber Bulb. https://fungsialat.blogspot.com/2018/
05/fungsi-pipet-filler-rubber-bulb.html
Juvitasari, P. M., Melati, H. A., Lestari, I. 2017. Deskribsi Pengetahuan Alat Praktikum Kimia
Dan Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak.
Akuakultur. 2016. Pengenalan alat alat laboratorium. 13(6)
Rohmana, Q. A. 2015. Pengenalan Alat dan Bahan dalam Mikrobiologi. DialyJurnal 30(6)

Anda mungkin juga menyukai